PPT Optimalisasi IP ASN 2025. guna menunjang karir ASN pptx

HERUSETIAWANTV 5 views 13 slides Sep 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Optimalisasi IP ASN tahun 2025


Slide Content

Optimalisasi IP ASN KABUPATEN BANYUMAS

PENGEMBANGAN KOMPETENSI MELALUI PELATIHAN DAPAT DILAKSANAKAN SECARA : 1. PELATIHAN KLASIKAL Pelatihan klasikal dilakukan melalui kegiatan yang menekankan apa pembelajaran secara tatap muka di kelas . Beberapa jenis pelatihan klasikal diantaranya adalah pelatihan struktural kepemimpinan , pelatihan manajerial , pelatihan teknis , pelatihan fungsional , pelatihan sosial kultural , seminar/ konferensi / sarasehan , workshop atau lokakarya , kursus , penataran , bimbingan teknis , sosialisasi ; dan/ atau jalur Pengembangan Kompetensi dalam bentuk pelatihan klasikal lainnya

PELATIHAN KLASIKAL DAN NON KLASIKAL 2. PELATIHAN NON KLASIKAL Pelatihan non klasikal dilakukan melalui kegiatan yang menekankan pada proses pembelajaran pengalaman praktik di tempat kerja (experiential learning) dan/atau pembelajaran melalui hubungan sosial (social learning). Beberapa jalur pelatihan non klasikal yang bisa dilakukan oleh instansi antara lain: coaching, mentoring, e-learning, pelatihan jarak jauh, detasering (secondment), pembelajaran alam terbuka (outbond), patok banding (benchmarking), pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta/badan usaha milik negara/ badan usaha milik daerah, belajar mandiri (self development), komunitas belajar (community of practices), bimbingan di tempat kerja, magang/praktik kerja; dan pengembangan Kompetensi dalam bentuk pelatihan nonklasikal lainnya

JALUR PENGEMBANGAN KOMPETENSI NON KLASIKAL Kelompok Flexible Learning Kelompok ini terdiri dari : pelatihan jarak jauh , e- learning, dan belajar mandiri . Kelompok Social Learning Kelompok ini melihat pengembangan kompetensi dilakukan melalui interaksi dengan orang lain, adanya hubungan sosial dengan orang lain. Kelompok social learning terdiri dari coaching dan mentoring. Kelompok Experiential Learning Pengelompokan yang ketiga didasarkan pada pengembangan kompetensi yang menekankan pada tantangan dan pengalaman yang diikuti dengan refleksihasil pembelajaran yang didapat dari pengalaman tersebut . Yang termasuk dalam kelompok ini adalah patok banding, magang , datasering , pertukaran pegawai , bimbingan di tempat kerja , komunitas belajar dan outbond .

P ERATURAN YANG MENGATUR IP ASN PERLAN NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI NEGERI SIPIL ( K onversi JP P elatihan ) P E R A T U R A N B A D A N KE P E G A W A I A N N E G A RA N O M O R : 8 T A H U N 201 9 T A N GG A L : 1 5 M E I 2 1 9 TENTANG   P E D O M A N T A TA C A RA D A N P E L A K S A N A A N P EN G U KU R A N I N D EK S P R O F E S I O N A L I T A S A P A R A TUR S IPIL N E G A RA

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : Salah satu sarana peningkatan IP ASN Kabupaten Banyumas adalah dengan mengikuti kegiatan bangkom secara gratis pada ASN BERPIJAR, info-info kegiatan pengembangan kompetensi di WAG UMPEG se- Banyumas dll Latsar dan orientasi PPPK tidak masuk kedalam penilaian IP ASN Apabila menjadi narasumber dalam suatu kegiatan , tidak bisa masuk kedalam penilaian IP ASN, keterangan nya dimasukan kedalam pilihan Jenis Diklat ‘ Klasikal Lainnya ” Bagi ASN yang menjadi narasumber bisa dimasukan sebagai pendampingan / asistensi dan bentuknya sebagai coaching/mentoring dan disesuaikan JP nya Coaching dan Mentoring bisa dihitung sebagai pengembangan kompetensi non klasikal , pembuktiannya dengan pengisian blanko coaching mentoring, perhitungan dalam JP dan didokumentasikan dalam sertifikat yang dikeluarkan BKPSDM. Penghitungan tidak bisa dengan surat tugas

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : P atok banding/ studi banding bisa dimasukan ke dalam penilaian IP ASN dengan bobot nilai 10 JP ( dalam 1 tujuan / lokus ), menggunakan Surat Tugas sebagai evidence IP ASN Apabila dalam evidence dokumen tidak ada kejelasan / tidak tercantum jenis diklat maka : a. Untuk pelatihan yang diselenggarakan oleh instansi Pembina dapat dimasukan ke dalam jenis diklat “ diklat fungsional ”, contoh Pelatihan Mandiri dalam Platform Merdeka Mengajar b. Pelatihan yang diselenggarakan secara online, tetap melihat kategori jenis pelatihannya . Contoh : Bimtek Keprotokolan diselenggarakan secara online, untuk jenis diklat nya tetap dibuat BIMTEK bukan E-Learning, walaupun penyelenggaraannya secara online Agar mengupload sertifikat lengkap dengan rincian JP nya , jika ada di halaman ke2/ lembar belakang sertifikat , sehingga Tim Verifikasi IP ASN bisa memverifikasi karena JP terlihat

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : In House Training (IHT) bisa menggunakan Surat Tugas dan Jadwal yang ditandatangani oleh Kepala Dinas / pimpinan di instansinya sebagai evidence IP ASN Apabila ada Pejabat Fungsional yang mengikuti diklat teknis , maka diklat teknisnya dimasukan ke dalam pengembangan kompetensi teknis lainnya , agar bisa mendapatkan nilai 20 JP secara proporsional Apabila ada pejabat fungsional yang mengikuti diklat teknis , contoh seorang Analis Kebijakan mengikuti pelatihan Barjas , maka seharusnya tidak dimasukan kedalam diklat teknis , tetapi masuk ke dalam pengembangan kompetensi yang 20 JP karena sesuai dengan panduan penilaian , seseorang pejabat fungsional tidak akan dinilai di diklat teknis Untuk PPPK yang diangkat tahun 2023 sudah harus mengisi pengembangan kompetensi di MY ASN

Terimakasih Bidang pkpp bkpsdm kabupaten banyumas