Pengertian Pengukuran Tahanan Pengukuran Tahanan adalah mengukur besaran suatu nilai tahanan penghantar dgn satuan Ohm. Tahanan yg diukur dalam pemeliharaan generator misalnya adalah besaran nilai tahanan kumparan stator per phase maupun tahanan penghantar kumparan rotor. Karena nilai tahanan pd kumparan stator maupun rotor kecil , maka alat ukur Ohmmeter harus mem-punyai akurasi dan ketelitian yg tinggi . Ada beberapa jenis alat ukur Ohmmeter yg dapat digunakan , diantaranya : Multimeter digital Wheastone Bridge Kelvin Bridge
Di dalam sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam tahanan , maka dalam pengukurannya juga harus bermacam-macam . Pengukuran Pengukuran ≠ Tahanan kecil Tahanan besar Untuk dapat melakukan pengukuran dengan baik perlu adanya klasifikasi besar tahanan . Klasifikasi tahanan tersebut adalah : a. Tahanan kecil R kecil < 1 W b. Tahanan sedang 1 W ≤ R sedang <100 kW c. Tahanan besar R besar ≥ 100 kW MACAM – MACAM TEGANGAN
PENGUKURAN TAHANAN KECIL Pengukuran tahanan kecil perlu memakai sistem yang teliti , karena kesalahan tahanan yang kecil , misalnya : tahanan kawat penyambung , tahanan kontak , dapat mempegaruhi hasil pengukuran . Kesalahan sebesar 0,005 W pada pengukuran tahanan sedang 100 W tidak sangat berarti dibandingkan bila tahanan yang diukur 0,2 W . Metode pengukuran tahanan kecil : a . Metode Voltmeter – Amperemeter b . Jembatan kelvin c . Potensiometer
a . METODE VOLTMETER – AMPEREMETER Metode ini menggunakan prinsip tegangan jatuh dari suatu konduktor yang dialiri arus . Untuk itu di [ erlukan 4 terminal, yaitu 2 terminal untuk arus dan 2 terminal untuk tegangan . Perhatikan gbr di bawah ini :
Tahanan yang diukur pada ganbar diatas biasanya sepotong kabel / kawat penghantar listrik , untuk di ketahui tahanan persatuan panjangnya untuk diameter tertentu . I = Arus kerja / arus yang mengalir melalui amperemeter Iv = Arus yang mengalir melalui voltmeter V = Tegangan yang di tunjukan voltmeter Rv = tahanan dalam voltmeter Rp = tahanan pengukuran = V / I IR = arus yang melewati tahanan yang diukur . maka :
B.Jembatan kelvin Prinsip kerja Jembatan Kelvin (Kelvin Double Bridge) pada dasarnya sama dengan Jembatan Wheatstone dan merupakan hasil modifikasi dari Jembatan Wheatstone. r adalah tahanan kontak penghubung R 3 adalah tahanan standard R X adalah tahanan yang belum diketahui
Dalam keadaan seimbang dan memperhitungkan tahanan kontak maka pada rangkaian jembatan akan terbentuk persamaan :
Bila di lihat pada titik referensi yang sama yaitu a, maka :
c.Potensiometer potensiometer dapat juga digunakan untuk mengukur tahanan . Gambar rangkaianya dibawah ini
Pertama kali diukur tegangan pada RS st sebesar E kemudian diukur tegangan R X ( tahanan yang akan diukur ) sebesar E x . dari hasil pengukuran tersebut didpat :
PENGUKURAN TAHANAN SEDANG Metode pengukuran tahanan sedang : a. Metode Voltmeter – Amperemeter b. Metode substitusi c. Jembatan Wheatstone d. Pengukuran langsung ( dengan ohmmeter)
a. Metode Voltmeter – Amperemeter Rangkaian pengukuran
b. Metode Substitusi Metode ini sangat sederhana dan mempunyai ketelitian yang tinggi . Sistem ini banyak dijumpai pada sistem jembatan atau pengukuran sistem bolak-balik frekuensi tinggi .
Prosedur pengoperasian : Saklar posisi 1 : atur tahanan r sehingga amperemeter menunjukkan nilai tertentu Pindah saklar ke posisi 2, r tetap seperti diatas , atur tahanan standar S sehingga amperemeter menunjukkan arus seperti sebelumnya Harga R = S.
c. Jembatan Wheatstone P, Q = cabang ratio R = tahanan yang diukur E = sumber tegangan S = tahanan standar G = deteksi keseimbangan
Dalam keadaan seimbang , galvanometer G menunjuk nol atau i G = 0, berarti tidak ada beda tegangan antara terminal C dan D. Jika i G = 0 maka I 1 =I 2 & I 3 =I 4
Substitusi
D.OHMMETER Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi.alat indi dibagi 2 macam a.Tipe seri dimana : R1=TAHANAN PEMBALAS ARUS R2=TAHANAN UNTUK ZERO ADJUSMENT Rm = tahanan dalam PMMC E=BATTRAY Rx= tahanan yang akan diukur
Bila Rx = ∞ (A-B Open Circuit), maka tida ada arus yang mengalir pada PMMC dan jarum penunjuk tidak akan menyimpang . Pada keadaan ini meter menunjukan harga ∞ pada skala . Bila Rx = 0 Ω (A-B Short Circuit), maka arus maksimum akan mengalir pada rangkaian . Pada kondisi ini R2 harus diatur sehingga I fed mengalir pada PMMC dan jarum akun menyimpang maksimum . Pada keadaan ini meter menunjukkan harga nol ohm pada skala . Bila Rx = a Ω , maka arus tertentu akan mengalir pada PMMC dan jarum akan menyimpang sebesar θ sesuai dengan harga Rx tersebut .
b.Type shunt Ohmmeter jenis ini jarang sekali digunakan biasanya hanya terdapat dilaboratorium.rangkaian ini membutuhkan on-of switch untuk menghubungkan battery ke rangkaian bila alat ini digunakan . Bila R x =o Ω (A-B shoprt circuit ), tidak ada arus yang melewat PPMC dan jarum tidak mengimpang .
Bila R x = ∞ (A-B open circuit ), maka ada arus yang melewati PMMC . Dengan mengatur harga R t , maka jarum diusahakan menyimpang sampai skala penuh.jadi kebalikan dengan type seri , maka R= 0 Ω terletak dikiri skala dan R = ∞ terletak dikanan skala .
Sankyu For Wacthii ありがとうございました Arigatōgozaimashita