PPT Semproaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

PrastikaInvitaAdes 0 views 16 slides Oct 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa


Slide Content

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RADEC (READ-ANSWER- DISCUSS-EXPLAIN-CREATE) DAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS) SISWA SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN DASAR SEMINAR PROPOSAL INVITA ADES PRASTIKA NIM : 501202134 2024 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Gusti Yarmi , M.Pd

2 UNIVERSITAS TERBUKA Latar Belakang Masalah Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan Abad 21 Programme for International Student Assessment (PISA) Tahun 2022 Model Pembelajaran RADEC

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Secara keseluruhan , pendidikan merupakan hak asasi setiap orang karena membantu setiap orang mengembangkan kemampuan mereka untuk hidup secara mandiri . ( Pristiwanti et al., 2022). Berdasarkan Pasal 3 Nomor 20 Tahun 2003 dari Undang-undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional, pernyataan di atas sejalan dengan tujuan pendidikan nasional . Menurut undang-undang ini , tujuan pendidikan di sekolah adalah untuk mengembangkan siswa menjadi individu yang bertakwa kepada Tuhan , mulia , sehat , berpengetahuan , cakap , kreatif , mandiri , dan demokratis . Mereka juga ingin menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab . (Noor, 2018)

P endidikan diatur sesuai dengan era abad 21 dan diharapkan siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif , berkolaborasi , komunikasi , dan pemahaman konsep . Sementara menurut (Trilling & Fadel , 2009) Pembelajaran abad 21 memiliki empat ciri penting yang membantu menghasilkan sumber daya yang unggul : knowledge work ( pengetahuan untuk bekerja ), thinking tools ( kemampuan berpikir ), learning research ( penelitian pembelajaran ), dan digital lifestyle ( gaya hidup digital). Peserta didik tidak hanya harus memiliki kemampuan kognitif tingkat rendah untuk mencapai kompetensi dan karakteristik di atas , mereka juga harus memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Oleh karena itu , untuk menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing di abad ke-21, mereka harus memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Selain kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) yang harus dikuasai peserta didik di abad ke-21 ini , kemampuan lainya yang harus merekai kuasai yakni kemampuan komunikasi . Keterampilan ABAD 21

Programme for International Student Assessment (PISA) Tahun 2022 Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), di Indonesia sendiri masih tergolong rendah . Merujuk hasil laporan Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2022, menyatakan bahwa peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik 5 sampai 6 posisi dibanding PISA 2018, namun skor literasi membaca internasional di PISA 2022 rata-rata turun 18 poin , sedangkan skor Indonesia mengalami penurunan sebesar 12 hingga 13 poin , yang merupakan penurunan skor dengan kategori rendah dibandingkan negara-negara lain akibat pengaruh dari pandemic Covid 19. Dikarenakan kurangnya ketersediaan perangkat digital di beberapa daerah , kurangnya infrastruktur fisik di sekolah pedesaan , dan hanya 18% siswa Indonesia yang mencapai setidaknya level 2 dalam matematika , jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata negara OECD yang mencapai 69%. Sehingga dapat disimpulkan dari kemampuan mereka tidak bisa menjawab soal-soal berbasis Higher Order Thinking Skill. ( Husen Miftahudin , 2022). Berlandaskan laporan PISA tersebut Siswa Indonesia masih kesulitan dalam mengingat atau memahami fakta , kesulitan menceritakan kembali masalah yang diketahui pada soal , kesulitan menentukan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal , kesulitan dalam mengidentifikasi konsep , dan kesalahan dalam mengambil kesimpulan .

M odel pembelajaran yang sesuai dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini diperlukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam HOTS dan kemampuan mereka untuk berkomunikasi di Sekolah Dasar . Model pembelajaran RADEC (Read-Answer-Discuss-Explain-Create) adalah alternatif . Model pembelajaran RADEC pertama kali diperkenalkan ( Sopandi . W, 2017). Tahapannya adalah membaca (read), menjawab (answer), berdiskusi (discuss), menjelaskan (explain), dan membuat (create). Selain memiliki sintaks yang mudah dipahami , model pembelajaran RADEC (Read-Answer-Discuss-Explain-Create) membantu guru memahami model pembelajaran inovatif ( Pratama et al., 2020). Model Pembelajaran RADEC (Read-Answer-Discuss-Explain-Create)

RAPOR PENDIDIKAN SDN CIRACAS 14 Rapor satuan pendidikan SD Negeri Ciracas 14 tahun 2024 menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran menurun sebesar 1,18 dari pencapaian sebelumnya di tahun 2023 dan perlu peningkatan . Hasil analisis rapor satuan pendidikan berdasarkan pada hasil pelaksanaan ANBK yang melibatkan siswa di SD Negeri Ciracas 14. Berdasarkan hasil analisis , dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa di SD Negeri Ciracas 14 masih rendah . Selanjutnya , peneliti menemukan bahwa guru di SDN Ciracas 14 hanya menggunakan model pembelajaran konvensional , seperti ceramah , tanya jawab , dan tugas , daripada menggunakan model pembelajaran abad 21.

3 Rumusan Masalah Bagaiman implementasi model RADEC ( Read-Answer-Discuss Explain-Create ) ? 01. 02. 03. UNIVERSITAS TERBUKA Apakah terdapat pengaruh Integrasi model pembelajaran RADEC (Read-Answer-Discuss-Explain-Create) terhadap kemampuan (HOTS) peserta didik ? Apakah terdapat pengaruh Integrasi model pembelajaran RADEC (Read-Answer-Discuss-Explain-Create) terhadap kemampuan komunikasi peserta didik ?

4 Implementasi model RADEC (Read-Answer-Discuss- ExplainCreate ) dalam pembelajaran 01. 03. Pengaruh Model pembelajaran RADEC ( Read-Answer Discuss-Explain-Create terhadap kemampuan komunikasi siswa . Menganalisis Menganalisis Pengaruh Model pembelajaran RADEC ( Read-Answer Discuss-Explain-Create ) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa . Tujuan Penelitian 02. Menganalisis UNIVERSITAS TERBUKA

5 Kajian Teori Lewis & Smith (1993) menyebutkan bahwa berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah pemerolehan informasi baru yang tersimpan dalam memori , integrasi , proses kembali , dan pengembangan informasi untuk membantu menemukan solusi dalam situasi yang membingungkan . Kemampuan komunikasi adalah ketika seseorang menggunakan kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara efektif melalui komunikasi verbal dan nonverbal serta melalui media komunikasi untuk menjaga siswa aktif bertanya , bekerja sama , dan berinteraksi , yang merupakan karakteristik yang mendukung di dalam kelas . (Paul D. Eggen; Donald P. Kauchak, 2004) Daryanto dan Raharjo (2012) mengatakan , pembelajaran berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang memakai suatu masalah dikehidupan nyata ( proyek ) sebagai tindakan pertama ketika mengelompokkan dan mengintegrasikan pemahman baru berdasarkan pengalaman dalam kegiatan nyata Model pembelajaran ini memiliki nama apabila di uraikan akan menjadi sebuah sintaks sendiri dalam model pembelajaran ini yaitu Read, Answer, Discuss, Explain, and Create ( Sopandi , 2017) UNIVERSITAS TERBUKA

6 Kerangka Berpikir & Hipotesis Penelitian Terimplementasinya model RADEC (Read-Answer-Discuss-Explain-Create) dalam pembelajaran . Terdapat pengaruh Model pembelajaran RADEC (Read-Answer-Discuss-Explain-Create) dengan terhadap kemampuan (HOTS) peserta didik Terdapat pengaruh model pembelajaran RADEC (Read-Answer-Discuss-Explain-Create) terhadap kemampuan komunikasi peserta didik UNIVERSITAS TERBUKA Proses Kegiatan Belajar Mengajar Kelas IV (Empat) A Kelas Eksperimen Pengaruh Pembelajaran RADEC Kelas IV (Empat) A Kelas Kontrol Model Konvensional   Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) & Kemampuan Komunikasi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) & Kemampuan Komunikasi   Uji-t

7 Metodelogi Penelitian Jenis Penelitian Metode Lokasi Sampel Kuantitatif Kuasi Eksperimen SDN CIRACAS 14 JAKARTA TIMUR 62 siswa dengan metode Simple Random Sampling UNIVERSITAS TERBUKA

8 Desain & Intrumen Penelitian UNIVERSITAS TERBUKA Intrumen Penelitian Tes HOTS Rubrik Observasi Wawancara Kuisioner

9 Prosedur Pengumpulan Data UNIVERSITAS TERBUKA No Jenis Data Prosedur Pengumpulan Data Pelaksanaan Keterangan (Subjek) 1 Model Pembelajaran RADEC Lembar observasi pengamatan Saat proses pembelajaran berlangsung Guru dan Peserta didik Rubrik penilaian Saat proses pembelajaran berlangsung Peserta didik Angket tertutup Akhir pembelajaran Peserta didik Tes kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) Akhir pembelajaran Peserta didik Wawancara Akhir Pembelajaran Guru 2 Kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS) Pretest dan postest Awal dan Akhir pembelajaran Peserta didik 3 Kemampuan Komunikasi Rubrik penilaian Saat proses pembelajaran berlangsung Peserta didik Angket tertutup Akhir pembelajaran Peserta didik   

10 Teknik Analisis Deskriptif Mean Modus Median Simpangan Baku Teknik Analisis Data Uji persyaratan analisis Uji Normalitas Uji Homogenitas Statistika parametrik uji t UNIVERSITAS TERBUKA

Terima Kasih