tentang cara mencegah perundungan yang terjadi di sekolah
Size: 19.3 MB
Language: none
Added: Oct 30, 2025
Slides: 51 pages
Slide Content
STOP BULLYING JAGA LINGKUNGAN DARI PERUNDUNGAN oleh: ANGGIA WIDIARI, S.SiT , M.Kes Subkoordinator PPPA BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PATI
BIODATA NAMA : ANGGIA WIDIARI,S.SiT , SH, M.Kes , Bd ALAMAT : JL KI HAJAR DEWANTARA NO 3 GABUS PATI NO HP : 0813 9005 4848 PENDIDIKAN : SD 4 Gabus , SMP 1 Pati , SMA 1 Pati D3 KEBIDANAN : STIKES PANTI WILASA SEMARANG D4 BIDAN PENDIDIK : STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN PROFESI BIDAN : STIKES BAKTI UTAMA PATI S1 HUKUM : UNTAG SEMARANG S2 KESEHATAN MASYARAKAT : UNDIP SEMARANG JABATAN : 2001 SD 2014 : BIDAN DI PUSKESMAS GABUS 1 2014 SD 2022 : KASUBBAG TU LABKESDA DINKES PATI 2022 sd skr : sub koord PPPA DINSOSP3AKB PATI AKTIVITAS LAIN BENDAHARA KORMI PATI SEKSI HUKUM IBI PATI
sekitar 25 persen peserta didik di Indonesia mengalami berbagai bentuk perundungan berdasarkan hasil Asesmen R a p o r P e n d i d i k a n t a hu n 202 2 Nadiem Makarim, Mendikbudristek news.re publika.co.id/berita/rv0kys423/mendikbudristek-indonesia-darurat-bullying-di-sekolah I ndonesia D a ru ra t B u ll y i ng d i S e k o l a h !
1. Pemerintah berupaya menciptakan sekolah yang ramah anak , aman dan nyaman terhindar dari segala bentuk kekerasan . 2. diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023. Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 ini mengamanatkan agar sekolah segera membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK). 3. TPPK di sekolah dibentuk dengan tujuan agar menghadirkan lingkungan belajar yang inklusif , berkebinekaan , dan aman bagi semua . TPPK menjadi unsur penting di sekolah untuk memastikan adanya tindakan pencegahan dan penanganan terjadinya kekerasan di sekolah . 4. Pemerintah daerah provinsi , kabupaten / kota membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan untuk memastikan adanya respon cepat penanganan kekerasan ketika terjadinya kekerasan di satuan pendidikan . 4
Pada tahun 2022, pengaduan yang masuk ke KPAI pada perlindungan khusus anak , dengan kategori tertinggi : anak korban kejahatan seksual , anak korban kekerasan fisik dan / atau psikis , anak korban pornografi dan cyber crime , sebesar 2.133 kasus . (KPAI, 2022) 34,51% peserta didik (1 dari 3) berpotensi mengalami kekerasan seksual ( Asesmen Nasional , Kemendikburistek , 2022) Kita sedang berada dalam situasi darurat kekerasan di lingkungan pendidikan 5 26,9% peserta didik (1 dari 4) berpotensi mengalami hukuman fisik ( Asesmen Nasional , Kemendikburistek , 2022) 36,31% peserta didik (1 dari 3) berpotensi mengalami perundungan ( Asesmen Nasional , Kemendikburistek , 2022 ) Latar Belakang Masalah
Menghambat pencapaian prestasi akademik atau karier korban Berpotensi menyebabkan korban : Peserta didik keluar sekolah sebelum waktu kelulusan P endidik dan tendik kehilangan mata pencahariannya di dunia pendidikan Korban kehilangan kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal M endiskreditkan posisi satuan pendidikan Terhambatnya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 Dampak Kekerasan Latar Belakang Masalah
Peraturan Mendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP) Kemendikbudristek telah memiliki peraturan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan Regulasi 2 * Menggantikan Permendikbud No 82 Tahun 2015
Apa yang KITA lihat ?
PENGERTIAN
Kekerasan adalah setiap perbuatan , tindakan , dan/ atau keputusan terhadap seseorang yang berdampak menimbulkan rasa sakit , luka , atau kematian , penderitaan seksual / reproduksi , berkurang atau tidak berfungsinya sebagian dan/ atau seluruh anggota tubuh secara fisik , intelektual atau mental, hilangnya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan atau pekerjaan dengan aman dan optimal, hilangnya kesempatan untuk pemenuhan hak asasi manusia , ketakutan , hilangnya rasa percaya diri , hilangnya kemampuan untuk bertindak , rasa tidak berdaya , kerugian ekonomi , dan/ atau bentuk kerugian lain yang sejenis . Pasal 1, Permendikbud ristek Nomor 46 Tahun 2023 Mengenali Kekerasan
Kekerasan Kekerasan fisik Kekerasan psikis Perundungan Kekerasan seksual Diskriminasi dan intoleransi Kebijakan yang mengandung kekerasan Bentuk-bentuk kekerasan tersebut dapat dilakukan secara: fisik verbal nonverbal melalui media teknologi dan informasi (termasuk daring/ online ) Mengenali Kekerasan Pasal 6 , Permendikbud ristek Nomor 46 Tahun 2023 11
Kekerasan fisik Dilakukan dengan kontak fisik baik menggunakan alat bantu ataupun tanpa alat bantu Kekerasan psikis Dilakukan tanpa kontak fisik untuk merendahkan , menghina , menakuti , atau membuat perasaan tidak nyaman . kekerasan fisik dan psikis yang dilakukan berulang , adanya relasi kuasa ,dan tujuannya untuk menyakiti , maka termasuk dalam kategori perundungan Mengenali 3 Dosa Besar Pendidikan Pasal 7, 8, dan 9, Permendikbud ristek Nomor 46 Tahun 2023 Permendikbudristek PPKSP menghilangkan area “abu-abu” dengan memberikan definisi yang jelas untuk membedakan bentuk kekerasan fisik, psikis dan perundungan 12
Mengenali 3 Dosa Besar Pendidikan Pasal 10, Permendikbud ristek Nomor 46 Tahun 2023 Kekerasan Seksual Setiap perbuatan : merendahkan menghina melecehkan , dan / atau menyerang tubuh , dan / atau fungsi reproduksi seseorang karena ada : ketimpangan relasi kuasa dan / atau gender penderitaan psikis dan / atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan dan / atau pekerjaan dengan aman dan optimal berakibat 13
Diskriminasi dan I ntoleransi pembedaan, pengecualian, pembatasan, atau pemilihan suku /etnis agama kepercayaan ras warna kulit usia status sosial ekonomi jenis kelamin kemampuan intelektual mental sensorik serta fisik Tindakan atas dasar identitas Mengenali 3 Dosa Besar Pendidikan Pasal 11, Permendikbud ristek Nomor 46 Tahun 2023 larangan untuk mengikuti mata pelajaran agama/ kepercayaan yang diajar oleh Pendidik sesuai dengan agama/ kepercayaan Peserta Didik yang diakui oleh Pemerintah ; pemaksaan untuk mengikuti mata pelajaran agama/ kepercayaan yang diajar oleh Pendidik yang tidak sesuai dengan agama/ kepercayaan Peserta Didik yang diakui oleh Pemerintah ; mengistimewakan calon pemimpin / pengurus organisasi berdasarkan latar belakang identitas tertentu di satuan pendidikan ; perbuatan mengurangi , menghalangi , atau tidak memberikan hak atau kebutuhan Peserta Didik , untuk : mengikuti proses penerimaan Peserta Didik ; menggunakan sarana dan prasarana belajar dan / atau akomodasi yang layak ; memiliki kesempatan dalam mengikuti kompetisi ; menerima bantuan pendidikan atau beasiswa yang menjadi hak Peserta Didik ; memperoleh hasil penilaian pembelajaran ; memperoleh bentuk layanan pendidikan lainnya yang menjadi hak Peserta Didik ; Beberapa bentuk diskriminasi dan intoleransi dalam Permendikbudristek PPKSP: 14
Dunia pendidikan di Indonesia sedang menghadapi banyak tantangan 15 KONDISI INDONESIA 1
SITUASI PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA
Berbagai kasus KEKERASAN PADA ANAK di Jawa Tengah VIRAL sejak masa pandemi hingga awal tahun 2023 dan menghiasi berbagai pemberitaan media massa maupun netizen di sosial media. SITUASI PERLINDUNGAN ANAK DI JAWA TENGAH
NO JENIS KASUS PEREMPUAN ANAK TOTAL 1 Kekerasan seksual 3 12 15 2 Penganiayaan 3 KDRT (fisik/psikis/seksual/penelantaraan) 27 27 4 Hak Asuh Anak 17 17 5 Traficcking/TPPO 6 ABH 7 KDP (kekesasan dalam pacaran) 13 13 8 Bulliying 60 60 9 Pembunuhan Total 30 102 132 JUMLAH KASUS KEKERASAN DI KAB PATI TH 2021
NO JENIS KASUS PEREMPUAN ANAK TOTAL 1 Kekerasan seksual 22 12 34 2 Penganiayaan 3 KDRT (fisik/psikis/seksual/penelantaraan) 57 57 4 Hak Asuh Anak 17 17 5 Traficcking/TPPO 6 ABH 7 KDP (kekesasan dalam pacaran) 17 17 8 Bulliying 60 60 9 Pembunuhan Total 79 106 185 JUMLAH KASUS KEKERASAN DI KAB PATI TH 2022
NO JENIS KASUS PEREMPUAN ANAK TOTAL 1 Kekerasan seksual 2 42 44 2 Penganiayaan 3 KDRT (fisik/psikis/seksual/penelantaraan) 35 35 4 Hak Asuh Anak 5 5 5 Traficcking/TPPO 6 ABH 2 2 7 KDP (kekesasan dalam pacaran) 10 10 8 Bulliying 2 5 7 9 Pembunuhan 2 1 3 Total 41 6 5 10 6 JUMLAH KASUS TAHUN 2023 KAB PATI
Cyber Bullying
TANDA DAN DAMPAK BULLYING Fisik dan mental Akademik Hubungan Sosial Kualitas Hidup Hilang minat Gelisah dan cemas Menolak sekolah Prestasi akademik menurun Minta uang tanpa sebab jelas Keluhan somatic Mudah marah tertutup Arogansi Berpotensi criminal Masalah hukum Kasar Dampak pelaku
APA YANG KITA LAKUKAN ?
HARI ANAK NASIONAL CFD DI ALUN ALUN PATI 2023
APRESIASI LOMBA PENULISAN IKRAR STOP KEKERASAN, BULLYING DAN PERKAWINAN ANAK DI PERINGATAN HARI IBU 2023
Mekanisme Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan Ps 14-23 Pencegahan Satuan Pendidikan Pemerintah Daerah Penguatan tata kelola 1. Membuat tata tertib dan program 2. Menerapkan pembelajaran tanpa kekerasan 3. Membentuk tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK) 4. Melibatkan warga sekolah ( orang tua / wali dll ) 1. Menyusun dan menetapkan peraturan kepala daerah tentang PPKSP 2. Mengalokasikan anggaran 3. Memfasilitasi dan membina satuan pendidikan 4. Membentuk Satuan Tugas 5. Melibatkan masyarakat Edukasi 1. Sosialisasi dan kampanye di satuan pendidikan 2. Melaksanakan pendidikan penguatan karakter 1. Sosialisasi kebijakan dan program pencegahan kekerasan 2. Melatih TPPK dan Satuan Tugas Penyediaan sarana dan prasarana 1. Memastikan tersedianya sarana dan prasarana yang aman dan ramahanak, disabilitas 2. Menyediakan kanal aduan 1. Menyediakan sarana prasarana yang aman dan ramah anak , disabilitas 2. Menyediakan kanal aduan
P r o s e d u r P e n a n g a n a n Pencegahan B u ll y i n g di Satuan pendidikan 1. Tentukan Golden Rules Membuat kesepakatan kelas yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan kekerasan Semua anak berteman, saling tolong menolong dalam kebaikan Gunakan golden rules sebagai tagline, tuliskan atau dipasang ditempat yang mudah dilihat semua orang
P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g 2. Bentuk Tim Anti-Bullying G u r u O r a n g t u a a. Menentukan penanggung jawab dan anggota Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) ---- kepala sekolah, guru, orangtua/ komite b. Menjadi anggota merumuskan kebijakan /SOP anti-bullying c. Membuat program dan tema pencegahan bullying d. Melakukan sosialisasi dan memastikan pelaksanaan sehari-hari dijalankan P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g di Satuan pendidikan
P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g 3. Membuat kebijakan & SOP Sepakati definisi dan jenis-jenis bullying bersama tim Tentukan peran dan tanggung jawab setiap warga sekolah dalam penanganan bullying (tim anti-bullying, guru sebagai pelaksana, siswa, orangtua, stakeholder - semua pihak yang ada di sekolah termasuk satpam, sopir, petugas kebersihan, administrasi, dll) Buat konsep kampanye, pencegahan, dan penanganan bullying (tujuan, latar belakang, penanggung jawab, aktivitas) Buat alur (Standard Operation Procedure/SOP) pencegahan dan penanganan bullying alur/langkah2 yang harus dilakukan ketika bullying terjadi alur/langkah2 pengaduan bullying alur/langkah2 untuk mengkampanyekan perilaku saling tolong menolong P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g di Satuan pendidikan
Guru yang baik bagaikan petani. Mereka menyiapkan bahan dan lahan belajar di kelas, memelihara bibit penerus bangsa, menyirami mereka dengan ilmu, dan memupuk jiwa mereka dengan KARAKTER yang luhur. Guru yang ikhlas adalah petani yang mencetak peradaban. Ahmad Fuadi, Sastrawan
P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g 4. Kampanye anti-bullying* Poster, project bersama orangtua, menggambar, mewarnai, role play, pentas seni, menyanyi, menonton film, webinar, parenting class, pelatihan guru, dll *salah satu implementasi kurikulum anti-bullying di KB-TK Tamarin Yogyakarta P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g di Satuan pendidikan
P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g 5. Menentukan Tema Anti-Bullying Tema-tema anti-bullying fokus pada upaya untuk mengubah anak-anak yang tadinya tidak tahu harus berbuat apa (bystander) ketika melihat bullying menjadi anak yang berperan aktif mencegah bullying Menanamkan golden rules - bahwa semua anak berteman, saling tolong menolong dalam kebaikan Apa bullying itu? penanaman kebiasaan baik menghargai orang lain empati perilaku aman anger management Lindungi teman STOP - Lapor! Menjadi teman yang baik P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g di Satuan pendidikan
PENINGKATAN KAPASITAS a. Menggunakan Platform Merdeka Mengajar sebagai referensi peningkatan kompetensi b. Melaksanakan pendidikan penguatan karakter yang kreatif dan mengasah empati di kelas c. Merancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila d. Menggunakan produk kampanye milik Pusat Penguatan Karakter sebagai media pembelajaran di kelas e. Mengikuti pelatihan Wawasan Kebinekaan Global ( pencegahan intoleransi ) g. Mengajarkan pendidikan seksualitas dan reproduksi sesuai dengan tahap perkembangan serta usia peserta didik ( pencegahan kekerasan seksual )
P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g 6. Integrasi Tema dalam kurikulum semua anak berteman, saling tolong menolong dalam kebaikan Kegiatan dilakukan dengan permainan, tanya-jawab, bernyanyi, dan guru mencontohkan perilaku saling tolong menolong dalam kebaikan seperti menolong teman yang kesulitan. Menanyakan kepada anak hal baik apa yang sudah dilakukan hari ini,dll L i n d un g i T e m a n ! Guru memberikan contoh bagaimana melindungi teman dari bahaya, dimasukkan dalam cerita (misal membacakan tokoh Franklin atau anak diminta mencari tokoh inspiratif ) P e r il a k u a m a n Tekankan bahwa tangan dan kaki dipakai bukan untuk menyakiti teman. Misal dicontohkan sentuhan yang baik dan sentuhan yang tidak baik. Teman ingin diperlakukan seperti kita sendiri ingin diperlakukan seperti apa S T O P - L a p o r ! Ketika ada anak lain mengejek, memukul, atau, atau mengucilkan apa yang harus dilakukan? Tegur dengan mengatakan “STOP!” Ketika tetap diteruskan, laporkan ke guru. Tanamkan dengan permainan, role play, dll P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g di Satuan pendidikan
Pelibatan Forum Anak dalam Jo Kawin Bocah melalui JOGO KONCO sebagai Implementasi Pelopor Pelapor di Kabupaten Pati JOGO KONCO P E L A P O R Menyediakan Media Curhat Sebaya secara Online Platform Online, Whatsapp, Sosial Media (Instagram, Twitter) PELOPOR Inisiasi Aktivitas Anak untuk saling kenal dan bercerita Tilik Bocah di Desa / Singgah Kampung Program Kerja Kreatif JOGO KONCO mencakup 4 ASPEK
P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g 7. STOP! - Lapor B u lly i n g C e g a h Tegur Lapor Apabila kasus yang terjadi cukup serius bisa ikuti proses berikutnya P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g di Satuan pendidikan
P R O S E D U R P E N A N G A N A N B U LL Y I N G STOP! - Lapor UPT D PPA (Unit Pelayanan Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Semua Layanan GRATIS 0851-3450-7515 *
‘’ Apabila mengalami , melihat dan mengetahui adanya kekerasan, eksploitasi , diskriminasi laporkan melalui kanal pengaduan SAPA 129 atau hotline UPTD PPA KAB PATI ( 0851-3450-7515) .” ‘’ Jadilah agen 2P ( Pelapor dan Pelopor ).’’ ‘’ Perempuan dan anak harus berani Speak Up untuk mewujudkan Perempuan Berdaya , Anak Terlindungi , Indonesia Maju . ‘’
Sebagai Guru dan orang dewasa , apa yang bisa kita lakukan saat kekerasan terjadi ? 42 Ketika melihat siswa menjadi korban kekerasan Ketika melihat siswa menjadi pelaku kekerasan Pisahkan korban dari pelaku dan bawa ke tempat yang lebih aman . Dengarkan dan tanggapi cerita dengan penuh , tanpa mengintimidasi , menghakimi , atau menginterogasi . Jika memungkinkan , minta persetujuan korban jika ingin didampingi untuk berbicara / melapor kepada pihak tertentu . Ajak dan libatkan seluruh pihak untuk dapat bekerjasama melindungi korban dan melakukan pencegahan terhadap kekerasan . Berikan dukungan dan yakinkan bahwa sumber kekerasan bukan berasal dari korban Sampaikan agar korban tidak memiliki rencana balas dendam kepada pelaku . Ajak anak mengidentifikasi tindakannya apakah ia menyadari bahwa perilakunya merupakan bentuk kekerasan . Tapi jika ia tidak yakin , beritahu bahwa mungkin seseorang merasa tidak nyaman dengan perilaku yang dilakukan . Ajak anak untuk belajar mengasah keterampilan empatinya dengan memikirkan apa yang akan dirasakan oleh orang yang menerima perlakuan darinya . Yakinkan bahwa ia masih memiliki banyak kesempatan untuk memperbaiki diri agar tidak mengulangi hal yang sama . Dengarkan cerita anak atas alasan dari perilaku yang dilakukan . Dorong anak untuk bertanggung jawab atas perilakunya dengan meminta maaf pada korban . Diskusikan juga cara lain agar anak tidak melakukan hal yang membuat orang tidak nyaman . Penanganan Kekerasan
Pengumpulan bukti dan analisa hasil pemeriksaan Sanksi administratif kepada pelaku; Pemulihan Korban; dan Tindak lanjut keberlanjutan layanan pendidikan Penerimaan laporan Pemeriksaan Penyusunan kesimpulan dan rekomendasi 1 2 3 Tata cara penanganan kekerasan oleh TPPK dan Satgas Pemberian sanksi administratif Sanksi administratif yang diberikan dari peraturan ini , tidak mengenyampingkan peraturan lain Pemulihan dilakukan sejak laporan diterima Layanan pemulihan difasilitasi oleh pemerintah daerah Pemulihan Tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan 4 5 Penyediaan kanal pelaporan (disesuaikan dengan kapasitas TPPK atau Satuan Tugas): surat tertulis telepon pesan singkat elektronik bentuk pelaporan lain yang memudahkan pelapor Penanganan Kekerasan Pasal 36-69, Permendikbud ristek Nomor 46 Tahun 2023 43
P r o s e d u r P e n a n g a n a n B u ll y i n g 8 . Reward & Konsekuensi Berikan reward (hadiah) pada anak yang secara aktif menunjukkan perilaku menolong temannya, aktif menyarankan temannya untuk menolong satu sama lain dalam kebaikan, mencegah terjadinya bullying, melaporkan kejadian bullying (setelah diverifikasi guru), dan perilaku positif lain yg menghindarkan bullying terjadi Reward bisa berupa pujian, sticker, atau bintang, dll Berikan konsekuensi bagi anak yang melakukan bullying, dengan disepakati terlebih dahulu antara anak, guru, dan orangtua konsekuensi apa yang harus dilakukan, tekankan konsekuensi pada tugas yang membangun life skill (misalnya menata rak buku, memakai sepatu sendiri, dan lain-lain
18,5% 33,5% 29% 23,5% Takut Alasan Korban Tidak Melapor Malu Merasa Bersalah Tidak tau kemana harus melapor Sumber : Laporan Studi Kuantitatif Barometer Kesetaraan GenderIJRS dan INFID, 2020
Jangan merespons atau membalas serangan : bisa menjadi lebih buruk dan memperpanjang durasi pelecehan . Lebih baik abaikan atau hapus komentar , pesan atau konten yang mengganggu . Simpan bukti : Simpan bukti pesan , tangkapan layar , atau salinan konten yang mencakup pelecehan online sebagai bukti jika Anda memerlukan bantuan hukum atau dukungan lainnya . Laporkan ke pihak yang berwenang : ke pihak yang berwenang seperti penyedia layanan internet, polisi , atau lembaga anti-bullying. Tindakan ini dapat membantu menghentikan pelecehan dan mengidentifikasi pelaku . Berbicara dengan seseorang dipercaya seperti teman , keluarga atau ahli psikologi dapat membantu mengurangi beban emosional dan memperoleh dukungan yang diperlukan . Lindungi privasi Anda : Batasi informasi pribadi Anda dan periksa pengaturan privasi di akun media sosial Anda. Jangan menyebarluaskan informasi pribadi seperti alamat rumah , nomor telepon , atau detail pribadi lainnya yang dapat digunakan oleh pelaku cyber bullying. Cari sumber bantuan : Terdapat banyak sumber bantuan yang tersedia , seperti hotline krisis , organisasi anti-bullying, atau situs web dukungan online. Cari sumber bantuan yang dapat membantu Anda mengatasi situasi dan memberikan dukungan yang diperlukan .
CARA MENGANTISIPASI KEKERASAN SEKSUAL PADA CYBER BULLYING 2. BLOK Blok siapa saja yang menunjukkan perilaku negative, yang membuat kita tidak nyaman atau membahayakan kita 3. WASPADA Pikir dengan seksama sebelum menggugah atau membagikan foto atau video. Ingat ! Begitu diunggah foto bisa dilihat oleh banyak orang. Berhati hati dalam memberikan komentar atau membuat status 1. SELEKSI Seleksi dengan cermat sebelum menerima pertemanan dan bertemanlah dengan orang yang dikenal secara langsung . Halini bertujuanuntuk mengurangi kemungkinan kita terjebak pada situasi yang tidak aman 4. LINDUNGI DATA Lindungi data data pribadi dan privasimu 5. TEMAN KENALAN ONLINE, TETAP KENALAN ONLINE SAJA Hindari bertemu langsung dengan siapapun yang dikenal secara online (daring) . Karena kita tahu apa motif sebenarnya . Jika tetap bertemu , ajaklah orang dewasa seperti orang tua atau kakak . Bertemulah ditempat yang umum . Jika teman daringmu jujur , ia tidak akan keberatan .
SISTEM PERADILAN ANAK MENURUT Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Uundang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jadi, sesuai UU Sistem Peradilan Pidana Anak, anak dibawah umur bisa dijerat hukum . Maka dari itu, anak di bawah umur tetap harus diawasi dan diedukasi. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan batas minimal usia anak yang bisa dimintai pertanggungjawaban hukum adalah 12 tahun . Berdasarkan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Anak belum berusia 12 tahun yang melakukan atau diduga melakukan tindak pidana akan diputuskan salah satu di antara dua tindakan . Undang-undang Sistem Peradilan Pidana Anak batas minimal usia anak dapat dipidana adalah setelah usia 12 (dua belas) tahun dan di bawah usia 18 (delapan belas) tahun .
DASAR HUKUM DAN SANKSI PENGHINAAN PASAL 310 (1) PIDANA PENJARA 9 BULAN PENGANIAYAAN PASAL 351 2 TH SD 7 TH PENCURIAN PASAL 362 5 TH PEMERASAN DAN PENGANCAMAN PASAL 369 (1) 9 BULAN PEMBUNUHAN 338 15 TH
UU NO 35 TH 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK (BULLYING DALAM KALANGAN SEKOLAH) PASAL 54 ANAK DIDALAM DAN DILINGK SEKOLAH WAJIB DILINDUNGI DARI TINDAK KKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU PENGELOLA SEKOLAH, ATAU TEMAN TEMANNYA DIDALAM SEKOLAH YANG BERSANGKUTAN ATAU LEMBAGA PENDIDIKAN LAINNYA PASAL 76 A SETIAP ORANG DILARANG : MEMPERLAKUKAN ANAK SECARA DISKRIMINATIF YANG MENGAKIBATKAN ANAK MENGALAMI KERUGIAN BAIK MATERI MAUPUN MORIL SHG MENGHAMBAT FUNGSI SOSIAL MEMPERLAKUKAN ANAK PENYAMDANG DISABILITAS SECARA DISKRIMINATIF PASAL 76 C SETIAP ORANG DILARANG MENEMPATKAN MEMBIARKAN, MELAKUKAN MENYURUH MELAKUKAN ATAU TURUT SERTA MELAKUKAN KEKERASAN TERHADAP ANAK PASAL 80 SETIAP ORANG YANG MELANGGAR KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 76 C DIPIDANA DENGAN PENJARA PALING LAMA 3 TH 6 BULAN DAN ATAU DENDA PALING BANYAK Rp. 72.000.000 DALAM HAL ANAK SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT 1 LUKA BERAT, MAKA PELAKU PIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 5 TH DAN ATAU DENDA PALING BANYAK Rp. 100.000.000 DALAM HAL ANAK SEBAGAI MANA DIMAKSUD PADA AYAT 2 MATI, MAKA PELAKU DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 15 TH ATAU DENDA PALING BANYAK Rp. 3.000.000.000
TERIMA KASIH Perempuan BERDAYA, Anak TERLINDUNGI Pati JAYA, Jawa Tengah HEBAT, Indonesia MAJU # JatengGayengBocaheSeneng Kuatkan Karakter Bangsa Raihlah Kebahagiaan... Menuju Generasi Emas 2045 Anggia Widiari - 081390054848