Filsafat Pendidikan & Nilai dalam Pendidikan Nasional Parafrase dan Visualisasi dari Jurnal Pembelajaran Vina Ika Ratma
Pendahuluan Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran aktif, berpusat pada siswa. Guru perlu mengembangkan kecerdasan emosional sejajar dengan intelektual. Penerapan pembelajaran nilai penting dalam keseimbangan akademis dan karakter.
Pancasila dan Filosofi Pendidikan Pancasila membentuk kerangka nilai dalam sistem pendidikan nasional. Setiap sila mendorong karakter religius, humanis, nasionalis, demokratis, dan adil. Nilai-nilai ini harus diterapkan dalam metode dan tujuan pendidikan.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara Pendidikan sebagai tuntunan agar anak mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Membedakan antara pengajaran (ilmu) dan pendidikan (nilai & sikap). Menekankan kasih sayang, kodrat alam/zaman, dan metode bervariasi.
Trilogi Pendidikan Ing ngarsa sung tuladha: di depan memberi teladan. Ing madya mangun karsa: di tengah membangun semangat. Tut wuri handayani: di belakang memberi dorongan.
Asah, Asih, Asuh & Sistem Among Asah: Mengembangkan kecerdasan dan potensi. Asih: Mendidik dengan kasih sayang dan empati. Asuh: Memberikan arahan dan perlindungan. Sistem Among menekankan pendidikan tanpa paksaan, menghargai kodrat.
Internalisasi Nilai dalam Pendidikan Nilai harus diintegrasikan dalam kurikulum, keteladanan, dan lingkungan. Membangun karakter bangsa, menangkal krisis moral, dan harmoni sosial. Kolaborasi keluarga, sekolah, dan masyarakat penting.
Kode Etik Guru Pedoman perilaku profesional dan moral guru. Meliputi tanggung jawab ke siswa, kejujuran, integritas, dan etika. Menjaga kualitas, kepercayaan publik, dan perlindungan peserta didik.
Refleksi Pembelajaran Memahami Pancasila dan filosofi KHD memperluas wawasan. Tantangan utama: implementasi nilai dalam kelas secara nyata. Fokus ke depan: Integrasi nilai dan kolaborasi lintas pihak.