EMBRIOLOGI Trimester pertama kehamilan Usia 7-9 bulan : Usia 18-24 bulan :
Gambaran variasi dari bentuk hernia dihubungkan dengan kegagalan obliterasi dari prosessus vaginalis . Synder , Charles L.(2009) Ingunal Hernia and Hydroceles. Aschraft Pediatric Surg.5 th ed. Saunders Elsevier : hal 670
Variasi bentuk kelainan hernia dan hidrokel : Normal , B. Hernia Inguinal, C. Hernia Skrotalis , D. Hidrokel Komunikan , E. Hidrokel Spermatic Cord Kapur , P. Pedriatric Hernia and Hydrocele. PEDIATRIC CLINIC OF NORTH AMERICA hal.774
Epidemiologi
Gejala Klinis
Diagnosis dan Pemeriksaan Fisik
Satu jari diletakan diatas ligamentum inguinal secara pararel , setinggi tuberkulum pubikum , kemudian secara pelan-pelan dimasukan ke dalam struktur kanalis ingunialis menyusuri sisi spermatic cord . Kapur , P. Pedriatric Hernia and Hydrocele. PEDIATRIC CLINIC OF NORTH AMERICA hal .778
Diagnosis Banding
Pemeriksaan Radiologi
Tatalaksana
Kapur , P. Pedriatric Hernia and Hydrocele. PEDIATRIC CLINIC OF NORTH AMERICA hal.778
Timing Operasi
Ekplorasi Kontralateral
Hernia Inkarserata
Hernia Inkarserata
Hernia Inkarserata
Teknik Operasi Anak laki-laki Insisi kulit transversal sejajar denan lipatan kulit di daerah supra inguinal, sedikit lebih ke medial. Insisi fascia scarpae . Identifikasi aponeurosis M. Obliqus externus dan cincin inguinalis eksterna . Insisi aponeurosis sesuai arah seratnya . Identifikasi M. Cremaster dan N. Ilioinguinalis .
Diseksi secara tumpul M. Cremaster dengan preservasi N. ilioinguinalis . Identifikasi spermatic cord dan kantung hernia di anteromedialnya . Diseksi kantong hernia dari vas deferens dan vasa spermatica ( harus hati-hati karena vaskularisasinya banyak ). Kantung hernia dibuka atau jika perlu dilakukan bridging, kemudian diidentifikasi isinya .
Isi katung hernia dikembalikan ke dalam rongga abdomen. Kantung hernia dipuntir dan diligasi seproksimal mungkin hingga sampai di preperitoneal fat dengan silk 3-0. Bagian distalnya dipotong dan disisakan + 0,5 cm ( berupa puntung hernia) yang dimasukkan ke dalam cincin inguinalis interna . Perdarahan dirawat seminimal mungkin . Aponeurosis m. obliqus exterbus dijahit dengan Dexon 3-0. Fascia Scarpae diajhit dengan Dexon 3-0. Subcutis dijahit dengan Catgut/ chroic 3-0. Cutis dijahit dengan Polysoft 3-0.
Anak Perempuan Insisi kulit transversal sejajar denan lipatan kulit di daerah supra inguinal, sedikit lebih ke medial. Insisi fascia scarpae . Identifikasi aponeurosis M. Obliqus externus dan cincin inguinalis eksterna . Insisi aponeurosis sesuai arah seratnya . Identifikasi M. Cremaster dan N. Ilioinguinalis .
Diseksi secara tumpul M. Cremaster dengan preservasi N. ilioinguinalis . Identifikasi Lig . Rotundum dan kantung hernia. Kantung hernia dibuka dan didentifikasi isinya ( biasanya berupa sliding tuba fallopii ). Ligasi kantung hernia di bawah refleksi tuba fallopii dengan Silk 3-0, lalu bagian distalnya dipotong ( + 0,5 cm). Dilakukan jahitan purse string pada cinci inguinalis interna sambil mendorong kantung hernia yang telah diligasi ke dalam rongga abdomen.
Perdarahan drawat seminimal mungkin . Aponeurosis m. obliqus exterbus dijahit dengan Dexon 3-0. Fascia Scarpae diajhit dengan Dexon 3-0. Subcutis dijahit dengan Catgut/ chromic 3-0. Cutis dijahit dengan Polysoft 3-0.
Anak wanita
Laparaskopik Synder , Charles L.(2009) Ingunal Hernia and Hydroceles . Aschraft Pediatric Surg.5 th ed. Saunders Elsevier : 670
Komplikasi
Manajemen Post Operasi Analgetik post operatif : regional anestesi , ilio-inginal dan ilio-hipogastric nerve block Makanan diberikan saat pasien sadar . Apneu post operasi sering terjadi pada bayi prematur , empat jam pertama post operasi berakhir . observasi ketat post operasi kasus hernia pada bayi baru lahir , harus dilakukan