Definisi Luka Bakar: Luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh akibat paparan panas, bahan kimia, listrik, radiasi, atau gesekan. Tingkat keparahan bergantung pada suhu, lama paparan, dan luas area yang terkena. Penyebab Umum Luka Bakar: Panas langsung (api, air mendidih), bahan kimia korosif, arus listrik, dan paparan sinar matahari ekstrem merupakan penyebab utama luka bakar di masyarakat. Dampak Fisiologis: Kerusakan kulit mengganggu fungsi pelindung tubuh, memicu kehilangan cairan, risiko infeksi, dan reaksi inflamasi sistemik pada luka bakar berat. Klasifikasi Awal: Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman (derajat 1, 2, 3) serta luas permukaan tubuh yang terkena, menggunakan aturan ‘Rule of Nine’. Photo by Jacob Kiesow on Unsplash
Luka Bakar Derajat I Hanya melibatkan lapisan epidermis. Ditandai dengan kemerahan, nyeri ringan, dan tidak ada lepuh. Contoh umum: kulit terbakar sinar matahari. Luka Bakar Derajat II Melibatkan epidermis dan sebagian dermis. Gejalanya berupa lepuh, nyeri hebat, dan kulit tampak lembab atau basah. Proses penyembuhan berlangsung 2–3 minggu. Luka Bakar Derajat III Kerusakan mencapai seluruh lapisan kulit hingga jaringan di bawahnya. Kulit tampak putih pucat atau hangus, kehilangan sensasi nyeri karena ujung saraf rusak. Rule of Nine Metode penilaian cepat untuk menentukan luas luka bakar berdasarkan persentase area tubuh: kepala (9%), lengan (9% per sisi), tungkai (18% per sisi), badan depan dan belakang (36%), genitalia (1%).
Hentikan Proses Pembakaran: Segera jauhkan korban dari sumber panas, matikan api dengan kain atau air, dan pastikan lingkungan aman dari bahaya berulang. Dinginkan Luka dengan Air Mengalir: Gunakan air mengalir bersuhu normal selama 15–20 menit untuk menurunkan suhu jaringan dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Hindari air es atau es batu. Lindungi Area Luka: Tutupi luka dengan kain bersih atau kasa steril tanpa tekanan untuk mencegah infeksi dan menjaga kelembapan alami kulit. Perhatikan Tanda Syok dan Kesadaran Korban: Pastikan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi terjaga. Jika korban tidak sadar atau sesak napas, segera hubungi layanan darurat. Photo by Eggy Febryano on Unsplash
Luka Bakar Ringan Dinginkan luka dengan air mengalir selama 15–20 menit, lepaskan perhiasan di sekitar luka, dan tutup luka dengan kasa steril tanpa menekan. Hindari penggunaan pasta gigi, mentega, atau bahan tradisional. Luka Bakar Sedang Setelah pendinginan, balut luka dengan kain bersih, jaga agar korban tetap tenang, dan hindari pecahnya lepuh. Rujuk ke fasilitas medis untuk penanganan lanjutan. Luka Bakar Berat Segera hubungi layanan darurat, jangan siram luka yang luas dengan air, posisikan korban berbaring, dan pantau tanda vital. Fokus pada menjaga jalan napas dan mencegah syok. Pencegahan Infeksi Gunakan sarung tangan atau kain bersih saat membantu korban. Jangan menyentuh luka langsung. Pertahankan kebersihan lingkungan sekitar korban.
Mengoleskan Bahan Tradisional: Penggunaan pasta gigi, mentega, minyak, atau kecap dapat memerangkap panas dan memperparah kerusakan jaringan, serta meningkatkan risiko infeksi. Menyiram dengan Air Es atau Es Batu: Suhu ekstrem dingin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah yang dapat memperdalam luka bakar dan menimbulkan frostbite lokal. Memecahkan Lepuh: Lepuh berfungsi sebagai pelindung alami kulit terhadap infeksi. Jangan dipecahkan kecuali oleh tenaga medis terlatih. Mengoleskan Obat Tanpa Petunjuk Medis: Penggunaan salep atau antiseptik sembarangan dapat mengiritasi kulit yang rusak dan menyulitkan evaluasi luka oleh petugas kesehatan. Photo by Thomas Ehling on Unsplash
Bahaya Inhalasi Asap Asap kebakaran mengandung karbon monoksida, sianida, dan partikel beracun yang dapat menyebabkan hipoksia jaringan dan kerusakan paru. Tanda-tanda Keracunan Asap Gejala meliputi sesak napas, batuk, suara serak, wajah kemerahan, sakit kepala, dan kehilangan kesadaran akibat kekurangan oksigen. Langkah Penanganan Awal Segera evakuasi korban ke area dengan udara segar, longgarkan pakaian, dan pastikan jalan napas terbuka. Bila perlu, berikan bantuan napas atau oksigen bila tersedia. Tindakan Lanjutan Semua korban inhalasi asap harus dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan oksigen darah dan penanganan kemungkinan edema saluran napas.
Luas Luka Bakar Lebih dari 10% TBSA Jika luka bakar meliputi lebih dari 10% total permukaan tubuh, segera rujuk korban ke fasilitas medis untuk penanganan cairan dan pemantauan intensif. Luka Bakar di Area Vital Luka di wajah, tangan, kaki, alat kelamin, atau sendi besar berisiko tinggi menyebabkan disfungsi permanen dan memerlukan perawatan spesialis. Luka Bakar Akibat Listrik atau Bahan Kimia Cedera jenis ini sering menyebabkan kerusakan jaringan dalam yang tidak tampak dari luar dan perlu evaluasi medis segera. Tanda Syok atau Gangguan Pernapasan Korban yang lemah, pucat, kesadaran menurun, atau kesulitan bernapas harus segera dibawa ke rumah sakit karena berpotensi mengalami syok hipovolemik atau cedera inhalasi.
Inti Pertolongan Pertama Lakukan pendinginan dengan air mengalir, lindungi luka dengan kasa bersih, dan hindari penggunaan bahan tradisional. Pahami kapan korban harus dirujuk ke rumah sakit. Pencegahan di Rumah Pastikan kompor, alat listrik, dan bahan kimia tersimpan aman. Jauhkan anak-anak dari sumber panas dan selalu awasi aktivitas memasak. Keselamatan di Tempat Kerja Gunakan alat pelindung diri (APD), patuhi prosedur keselamatan, dan sediakan alat pemadam api ringan (APAR) yang mudah dijangkau. Pendidikan dan Kesiapsiagaan Edukasi masyarakat tentang bahaya luka bakar dan pentingnya pertolongan pertama. Lakukan simulasi evakuasi dan latihan tanggap darurat secara berkala.