Presllentasi Kelompok Utas Modul Dua.pptx

ElFajr 1 views 15 slides Oct 19, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

pok


Slide Content

KELOMPOK UTAS Tomi Ashari M. Alfan Fendhik Prasetyo

Melafalkan dan Menulis Lambang Bahasa Yang Benar Modul 2 ini mencakup 3 kegiatan belajar , yaitu : Fonologi Bahasa Indonesia Lambang Tulis dari Bunyi Bahasa Formologi Bahasa Indonesia MODUL DUA

KB 1 A. FONEM Fonem adalah satuan bunyi bahasa yang terkecil yang mampu menunjukkan perbedaan makna . Didalam ilmu bahasa fonem di tulis antara dua garis miring I/.../, misal bunyi /a/, / i , / u/, /e/,/o/. Contoh : Katsa-kista-kusta . Kata-kata ini dibedakan oleh fonem /a/,/ i /,/u/. Batak- batuk -batik- batok . Kata-kata ini dibedakan oleh fonem /a/,/u/,/ i /,/o/. Saring-sarung-sarang . kata-kata ini dibedakan oleh fonem /a/,/o/,/ i /. Jari - hari -tari- mari - lari -sari- dari . Kata-kata ini dibedakan oleh fonemm /j/,/h/,/t/,/m/,/l/,/s/,/d/. Fonologi Bahasa Indonesia

B. FONEM DALAM BAHASA INDONESIA Proses pembentukan bunyi bahasa melibatkan tiga faktor yaitu alat Ucap , Sumber Tenaga, dan Rongga Getaran . 1. Alat Ucap Alat ucap memiliki peran yang penting dalam menghasilkan bunyi ujaran , yaitu : Udara yang keluar dari paru paru melalui pita suara ; Artikulator , yaitu alat ucap yang digerakkan atau digser waktu menghasilkan bunyi ujaran , seperti ujung lidah , bibir atas , dan bibir bawah . Titik artikulasi , yaitu alat ucap yang menjadi tujuan sentuh articulator, seperti gigi , lengkung kaki gigi , langit-langit . Pita suara , alat ucap yang berupa dua buah pita pipih yang elastis yang bergetar pada waktu dilalui udara yang keluar dari paru-paru

2. Vokal dan Konsonan a. Vokal vokal adalah bunyi yang dihasilkan karena udara yang keluar dari paru-paru tidak mendapat hambatan . Vokal digolongkan atas beberapa tinjauan sebagai berikut . Posisi bibir . Dalam menghasilkan vokal , posisi bibir dapat bulat dan tidak bulat . Dalam posisi bulat , yang dihasilkan adalah vokal bulat , seperti /o/,/u/,/a/ dan tidak bulat , seperti / i / dan /e/ Tinggi rendahnya lidah ; kita dapat membedakan adanya vokal depan / i / dan /e/, vokal pusat /e/, vokal belakang /u/, /o/ dan /a/. Maju mundurnya lidah , dapat dibedakan : vokal atas / i / dan /u/, vokal tengah /e/, dan vokal bawah /a/ Diftong adalah vokal berurutan yang bunyinya tidak dapat dipisahkan . Contoh : ka- lau , ca-pai, ka- cau , sur- vei , pan-tai, s-poi.

b. Konsonan Konsonan dalam bahasa indonesia digolongkan berdasarkan tiga faktor : Bergetar tidaknya pita suara , konsonan bersuara dan konsonan tidak bersuara . Daerah artikulasi , bilabial, labiodental, alveolar, palatar , veral , glottal. Cara artikulasi , hambatan , frikatif , nasal, getar atau lateral. Konsonan dapat digolongkan menjadi : Konsonan hambat bersuara bilabial  b Konsonan hambat tak bersuara bilabial  p Konsona afrika bersuara palatal  j Konsonan afrika tak bersuara palatal  c Konsonan nasal bersuara alveolar  n

KB 2 A. SEJARAH AKSARA Para ahli linguistik memperkirakan tulisan berawal dari gambar yang ditemukan digua Altamira, Spanyol Utara. Gambar tersebut berkembang menjadi tulisan atau piktogram . Piktogram mengalami perkembangan seperti konsep berhubungan dengan benda yang dapat dilihat pada tulisa hieroglif Mesir yang digunakan pada sekitar 4000SM. Piktogram yang melambangkan ide disebut ideogram yg terlihat pada aksara Paku yang digunakan bangsa Sumeria pada 400SM. Orang- orang Persia mengambil alih sistem tulisan Sumeria (600-400 SM), bukan dengan lambang gagasan tapi dengan menggambarkan suku kata atau yang disebut Silabis . Di Indonesia sudah mengenal aksara yaitu Aksara Pallawa . Kedatangan bangsa arab membawa pengaruh dalam aksara arab ke bahasa Melayu yang disebut Aksara Jawi . Lambang Tulis Bunyi Bahasa

1. Aksara Dalam Unsur Bahasa Aksara merupakan wujud ujaran atau wicara . Diantara berbagai aksara tidak satupun yang dapat mengambarkan unsur unsur wicara secara sempurna . Satuan terkecil dalam aksara menggambarkan fonem , suku kata atau morfem , disebut grafem . 2. Pembelajaran Aksara Bagi Siswa Sekolah Dasar Mengenal aksara dikelas permulaan diberikan setelah siswa menguasai aspek berbicara . Salah satu metode yang diterapkan dalam pembelajaran membaca dan menulis adalah metode SAS. Metode ini menggunakan pendekatan sintesis , analisis dan sintesis . 3. Ejaan Tahun 1901 pertama kali Bahasa Indonesia memiliki keseragaman ejaan , yaitu ejaan Van Ophuysen . Tahun 1938 dalam kongres Bahasa Indonesia pertama di Solo diusulkan agar ejaan Indonesia lebih mendunia . Pada tahun 1947 terjadi penyederhanaan ejaan yang disebut Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik . Kongres Bahasa Indonesia di Medan tahun 1954 menghasilkan Ejaan Pembaruan tahun 1957. Dan pada Tahun 1959 berdasarkan kerja sama Indonesia dengan Malaysia menghasilkan konsep ejaan bersama yaitu Ejaan Melindo ( Melayu Indonesia)

KB 3 Morfem adalah kesatuan bentuk bahasa terkecil yang turut serta dalam pembentukan kata dan membedakan arti. Ilmu yang mempelajari tentang bentuk kata dan proses pembentukannya disebut morfologi Bentuk kata dalam Bahasa Indonesia terdiri atas berikut ini . Bentuk Dasar atau Kata Dasar. Kata Berimbuhan . Kata Ulang . Kata Majemuk . Morfologi Bahasa Indonesia

A. Kata Dasar Kata dasar adalah morfem dasar , contoh : malam , ini , tidak , merah , angkat , dua. Kata dasar dalam Bahasa Indonesia dibentuk dari empat macam suku kata, yaitu : V : vokal V- K : vokal-konsonan K- V : konsonan - vokal K- V- K : konsonan - vokal - konsonan Contoh : a- kal : V+ K- V- K as- pal : V-K+K-V-K ta-li : K-V+K-V

B. Kata Berimbuhan Kata berimbuhan adalah kata dasar yang sudah mendapat imbuhan . Oleh karena itu , kata ini akan mengalami perubahan bentuk , fungsi dan juga makna . Bentuk , fungsi dan makna kata dasar akan berubah sesuai dengan imbuhan yang diberikan , baik di depan , akhir , tengah atau campuran dari ketiganya . Unsur dasar dan imbuhan tergolong morfem . Unsur dasar disebut morfem bebas dan unsur tambahan atau imbuhan disebut morfem terkait . Morfem Bebas dan Morfem Terikat Morfem bebas adalah morfem yang mampu berdiri sendiri dalam ujaran karena telah memiliki makna tertentu Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri dalam ujaran karena belum memiliki makna tertentu . Morfem terikat dalam Bahasa Indonesia Antara lain: awalan atau prefix, contoh ber -, me-, di, ke -, ter -, se-.

1. Makna Awalan ber - Berkelurga : Membentuk Keluarga 2. Makna Awalan me- Menimbulkan : Menyebabkan timbul 3. Makna Awalan ke - Ketua : Yang dituakan 4. Makna Awalan ter - Teringat : tiba - tiba ingat 5. Makna Awalan se- Sehari : Satu hari 6. Makna Awalan pe- Pengajar : Orang yang pekerjaannya mengajar 7. Makna Imbuhan Gabungan atau Konfliks per-an Menyatakan Hasil Peruatan : Perhitungan , Perkiraan

C. Kata Ulang Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan , baik secara keseluruhan , sebagian , maupun perubahan . Jenis kata ulang Kata ulang murni : anak - anak , lari - lari , dua- dua. Kata ulang berubah bunyi : sayur - mayur , serba - serbi . Kata ulang sebagian : tetumbuhan : tetangga ; tetamu , leluhur . Kata ulang berimbuhan : berjam jam, menari - nari , kenalan kenalan Makna Kata ulang Banyak  sampah-sampah Macam-macam  buah-buahan Tiruan  mobil-mobilan Berulang kali  tertawa -tawa Himpunan  satu-satu

D. Kata Majemuk Kata Majemuk adalah gabungan dua kata ( morfem ) dasar yang pada akhirnya memiliki makna baru . Kata majemuk menurut sifat hubungannya antar unsur pembentukanya terdiri atas berikut ini . Kata Majemuk Endosentris Kata Majemuk Endosentris adalah kata majemuk yang erat hubungan antara unsur pembentukannya . Contoh : taman bunga , matahari , pemandu wisata , kereta taman , kereta api , jam tangan Kata Majemuk Eksosentris Kata Majemuk Eksosentris adalah kata majemuk yang hubungan antar unsur pembentuknya renggang . Contoh : besar kecil , tua muda , pagi sore, terang benderang , cantik molek .

Matur Suwun Ojo Lali Ngopi ( Ngolah Pikir )
Tags