PROGRAM KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI disampaikan pada acara Penguatan Program Ketahanan Remaja Semarang, 19 Desember 2023 AGOES POEDJIANTO, S.H., M.KES Ketua Tim Kerja Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
Tantangan Remaja Dalam Pembangunan Kependudukan Kesehatan Reproduksi Remaja Remaja dan Stunting Perencanaan Keluarga Jenis Metode Kontrasepsi I II OUTLINE III IV V
Tantangan Remaja Dalam Pembangunan Kependudukan I
Jumlah Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia (hasil SP2020) Proporsi umur 0-14 th turun dari 44,12 (1970) menjadi 23,33 (2020) Penduduk usia kerja (15 -64 th) naik dari 53,39 (1970) menjadi 70,72 (2020) Proporsi umur >65 th naik dari 2 ,49 (1970) menjadi 5,95 (2020) Komposisi Umur Penduduk, 1971-2020 (%)
mayoritas penduduk Jawa Tengah berada pada usia produktif yaitu sebanyak 64,85% dari total penduduk pada tahun 2022. Jawa Tengah saat ini tengah menghadapi periode bonus demografi karena 64,85% penduduknya berada pada usia produktif. Kesempatan ini perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Biologis Percepatan pertumbuhan Perubahan hormon Kematangan Seksual Kognitif Berpikir Abstrak (bisa bayangkan contoh tanpa melihat) Berpikir idealis (ada tujuan, ada idola) Berpikir logis (tidak lagi “trial error” Sosio-Emosional Mencari identitas diri Membutuhkan teman sebaya Memiliki konflik dengan orangtua PERKEMBANGAN REMAJA
Kesehatan Reproduksi Remaja 02
12 HAK REPRODUKSI Hak Mendapatkan informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi 1 Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi Hak untuk kebebasan berpikir tentang kesehatan reproduksi Hak untuk menentukan jumlah anak dan jarak kelahiran Hak untuk hidup Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan reproduksi 2 3 5 4 6 Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk Hak mendapatkan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan Hak atas kerahasiaan pribadi dengan kehidupan reproduksinya Hak membangun dan merencanakan keluarga Hak untuk bebas berkumpul dan berpartisipasi secara politik Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi 7 8 9 10 11 12 Hak Reproduksi Hak setiap individu berkaitan dengan kehidupan reproduksinya
Kesehatan Reproduksi Kependudukan Pembangunan Keluarga Keluarga Berencana Bonus Demografi Kualitas dan Ketahanan Keluarga Perkawinan usia anak Rendahnya Produktivitas SDM Penurunan nilai tambah perempuan dalam era Bondem Pengetahuan pemenuhan gizi keluarga rendah Resiko Meningkatnya Perceraian Resiko kematian ibu Resiko stunting dan kurang gizi pada anak Kenaikan TFR Dampak Kespro Dimensi Pembangunan Dimensi Dampak Pembangunan Dampak Kespro terhadap Pembangunan Perilaku Seks Beresiko Penyakit Menular Seksual Kehamilan Tidak Diinginkan Aborsi Tidak Aman Cancer HIV/AIDS Pernikahan Dini Usia Dampak Kesehatan Reproduksi Dalam Kerangka Kependudukan, Pembangunan Keluarga, dan KB
‘’ Jangan sampai remaja yang populasinya besar jatuh dalam permasalahan Kesehatan Reproduksi yang salah satunya akan berdampak pada Stunting ‘’ PERMASALAHAN KESPRO PERMASALAHAN REMAJA Narkoba
Sekolah : semakin kompetitif Masyarakat: semakin individualistik Kenapa Remaja Berperilaku Hidup Tidak Sehat ?
STATUS KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA 1 dari 9 perempuan menikah sebelum usia 18 tahun Setengah juta kelahiran oleh usia 15-19 tahun sepertiga dari AKI adalah di kalangan remaja Kehamilan remaja – Mempengaruhi pertumbuhan mereka sendiri, berat lahir bayi, risiko ganguan hipertensi selama kehamilan, fistula, anemia, risiko neonatal tinggi Infeksi HIV baru terutama di kalangan remaja perempuan
Kehamilan usia remaja erat dikaitkan dengan kehamilan tidak diinginkan (KTD), seringkali KTD diakhiri dengan usaha menggugurkan kandungannya untuk menghindari rasa malu dan sanksi masyarakat. Kehamilan pada remaja (umur 10-19) berisiko terhadap komplikasi kehamilan dan persalinan seperti eklampsi dan puerperal endometritis yang merupakan salah satu penyebab kematian maternal di dunia. Demikian juga jika terjadi pengguguran yang tidak aman (WHO, 2018). KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
DAMPAK KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN Aborsi Meningkatkan risiko kematian ibu dan anak Anemia pada ibu hamil Malnutrisi pada ibu hamil dan janin Bayi lahir prematur Berat Bayi Lahir Rendah Kurangnya kasih sayang dan pengasuhan Stunting
Remaja dan Stunting III
STUNTING pasti (tubuh) pendek. Tapi (tubuh) pendek belum tentuk STUNTING pendek stunting
Pertumbuhan dan perkembangan janin →BBL, PBL, Simpanan Zat Besi Bayi Status gizi Ibu: Pendek, kurus pra hamil, anemi, PBBH, keterpaparan Bumil terhadap asap rokok IBU Status Gizi Anak Asupan tdk adekuat Penyakit Keamanan Pangan di RT Pola Asuh Higyene dan kesling; Sumber Air Bersih Income, Kemiskinan, Pekerjaan Konteks sosial, ekonomi, politik ANAK PENYEBAB STUNTING
PENDEKATAN KELUARGA BERISIKO STUNTING Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Ibu Pasca Persalinan Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan PERIODE EMAS 1000 Hari Pertama Kehidupan Anemia; Umur < 19 Tahun Lila: < 23,5 cm IMT: < 18.4 kg/m 2 Anemia; KEK; Pertumbuhan janin terhambat 4 Terlalu KB Pasca persalinan BBLR; PB<48cm; ASI eksklusif; Imunisasi; MPASI; Tata laksana gizi buruk/kurang & infeksi; Pemantauan pertumbuhan & perkembangan KB KB KB
APA YANG BISA DILAKUKAN REMAJA DALAM PENURUNAN STUNTING ? Sebarkan informasi tentang stunting melalui sosial media Menjadi agen percepatan penurunan stunting di lingkungan Peduli dan peka jika di lingkungan ada catin, ibu hamil dan balita
Perencanaan Keluarga IV
Ketahanan remaja adalah sebuah kondisi yang menggambarkan kemampuan seorang remaja untuk mengendalikan diri, menghindari diri, dan menolak segala perilaku negatif yang dapat merugikan dirinya dan orang lain serta menyebabkan dirinya tidak mampu melewati transisi kehidupan remaja PERLUNYA KETAHANAN PADA REMAJA
Memiliki ketahanan diri untuk : Tidak melakukan pernikahan Dini (menikah sebelum usia 21 tahun terutama untuk perempuan), Tidak melakukan hubungan seksual sebelum nikah, dan Tidak melakukan penyalahgunaan NAPZA
Kecakapan Hidup (Life Skill) Terkait Kesehatan Reproduksi
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN (PUP) 1 Upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga mencapai USIA IDEAL pada saat perkawinan. 2 PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi mengusahakan agar KEHAMILAN PERTAMA pun terjadi pada usia cukup dewasa 3 Usia ideal menikah adalah 21 TAHUN bagi PEREMPUAN dan 25 TAHUN bagi LAKI-LAKI
Ber KB untuk mencegah terlalu dekat Ber KB bila terpaksa harus menikah Ber KB untuk mencegah terlalu tua Ber-KB menggunakan salah satu metode kontrasepsi
SOSIAL BUDAYA CINTA KASIH KELUARGA MELAKSANAKAN FUNGSI KELUARGA SECARA OPTIMAL PERLINDUNGAN REPRODUKSI SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN EKO NOMI PEMBINAAN LINGKUNGAN KEAGAMAAN KETAHANAN FISIK, EKONOMI, SOSIAL, DAN PSIKOLOGIS KELUARGA BERKUALITAS SDM BERKUALITAS PEMBINAAN KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBINAAN KELUARGA BALITA DAN ANAK PEMBINAAN KETAHANAN KELUARGA REMAJA DAN REMAJANYA PEMBINAAN KELUARGA LANSIA DAN RENTAN PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA PRA SEJAHTERA KELUARGA BERKUALITAS – SDM BERKUALITAS – INDONESIA MAJU
Jenis Metode Kontrasepsi V
METODE KONTRASEPSI BERENCANA ITU KEREN
METODE KONTRASEPSI UNTUK KB PASCA PERSALINAN BERENCANA ITU KEREN
METODE KONTRASEPSI UNTUK KB PASCA PERSALINAN BERENCANA ITU KEREN
METODE KONTRASEPSI UNTUK KB PASCA PERSALINAN BERENCANA ITU KEREN
METODE KONTRASEPSI UNTUK KB PASCA PERSALINAN BERENCANA ITU KEREN
METODE KONTRASEPSI UNTUK KB PASCA PERSALINAN BERENCANA ITU KEREN
METODE KONTRASEPSI UNTUK KB PASCA PERSALINAN BERENCANA ITU KEREN
“TERIMA KASIH” BERSAMA KITA BISA BERSINERGI BAGI BANGSA