Proposal Kegiatan Gini Ratio SBB 2024.docx

amaluddin001 17 views 12 slides Apr 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 12
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12

About This Presentation

Proposal kegiatan


Slide Content

USULAN
KEGIATAN
KAJIAN PENYUSUNAN INDEKS GINI
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT TAHUN 2024
DIAJUKAN KEPADA :
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
(BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Anggaran : Rp 295.000.000,-
Sumber Dana : APBD Tahun 2024
LABORATORIUM PENELITIAN DAN PENGKAJIAN
EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PATTIMURA
September 2024

Nama Kegiatan:Kajian Penyusunan Indeks Gini Kabupaten
Seram Bagian Barat Tahun 2024
A. Latar Belakang
Salah satu masalah serius yang dihadapi oleh kebanyakan
negara-negara berkembang seperti Indonesia adalah
ketidakmerataan/kesenjangan distribusi pendapatan antar penduduk
sehingga seringkali menimbulkan instabilitas keamanan negara akibat
adanya kecemburuan sosial yang berujung pada timbulnya konflik
sosial di dalam masyarakat. Strategi dan paradigma pembangunan
ekonomi yang selama ini diterapkan mulai dari zaman Orde Baru
sampai dengan kebijakan otonomi daerah nampaknya masih belum
banyak mengalami transformasi yakni masih banyak berorientasi
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan harapan terjadinya proses
trickle down effect yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat secara lebih merata, namun kenyataannya strategi
tersebut belum banyak berimbas positif untuk mereduksi kesenjangan
distribusi pendapatan yang semakin timpang antar golongan
pendapatan penduduk, akibatnya output pembangunan yang dicapai
sepertinya hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang saja.
Sebagaimana dimaklumi bahwa tujuan pembangunan ekonomi
Indonesia adalah terciptanya masyarakat adil dan makmur.
Pengertian adil dan makmur ini sebenarnya relatif sehingga sulit
dikuantifikasikan secara defenitif. Namun demikian jelas kiranya
bahwa pertumbuhan ekonomi yang mantap dan tinggi (Steady and
high growth), jika dapat dinikmati secara adil oleh seluruh masyarakat
maka persoalan ketimpangan/disparitas distribusi pendapatan tidak
akan muncul. Persoalan mulai timbul apabila terjadi perubahan status
quo dari golongan kaya dan miskin yaitu berupa perbedaan tingkat
pendapatan yang semakin melebar. Lebih ironis lagi bila perbedaan

2
yang semakin melebar itu akibat dari adanya sistem yang
mengkondisikan perbedaan kekuasaan dan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam proses pembangunan. Dalam terminologi
ekonomi dikenal berbagai distorsi seperti monopoli, oligopoli, dan
konglomerasi sebagai akibat dari pemberian kesempatan yang lebih
besar pada orang atau kelompok tertentu dengan Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme (KKN) yang menyebabkan sebagian besar masyarakat
tertinggal (Kuncoro, 2001).
Prestasi pembangunan ekonomi tidak hanya dinilai dari indikator
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi seharusnya
dapat dinikmati oleh seluruh penduduk khususnya penduduk yang
berpendapatan rendah/miskin sehingga kesejahteraan penduduk
secara merata dapat tercapai. Tingginya kesenjangan distribusi
pendapatan antar penduduk mengisyaratkan bahwa capaian
pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya dinikmati oleh golongan
pendapatan yang berpendapatan tertinggi sedangkan penduduk yang
berpendapatan terendah hanya memperoleh sebagian kecil dari total
pendapatan (PDRB).
Ukuran secara global yang biasanya digunakan untuk menilai
atau mengukur merata tidaknya distribusi pendapatan antar penduduk
adalah Gini Ratio (Gini Coeficient) atau disebut juga dengan Indeks
Gini. Semakin tinggi angka Gini Ratio berarti tingkat
ketimpangan/kesenjangan semakin tinggi sebaliknya makin rendah
angka tersebut menunjukkan distribusi pendapatan penduduk
cenderung merata.
BPS sebagai lembaga statistik resmi seringkali mempublikasikan
Indeks Gini/Gini Coefficients secara rutin setiap tahun, namun
publikasi yang dilakukan per tahun tersebut hanya pada tingkat
nasional dan provinsi yang mengakibatkan kurangnya data atau
informasi perencanaan pembangunan pada tingkat kabupaten
khususnya di Kabupaten Seram Bagian Barat. Kondisi ini

3
tidak sejalan dengan visi perencanaan pembangunan daerah yang
berorientasi pada aspek peningkatan output pembangunan dan
pemerataan.
Kabupaten Seram Bagian Barat secara administratif merupakan
salah satu kabupaten di Provinsi Maluku yang sedang gencar
gencarnya melaksanakan pembangunan di segala bidang. Selama
tahun 2019-2023, pembangunan ekonomi di daerah ini menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun dengan inidkator capaian laju
pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 3,82 % per tahun masih lebih
tinggi dari prestasi pertumbuhan ekonomi yang dicapai di tingkat
Provinsi Maluku yang mencatat angka pertumbuhan rata-rata sebesar
3,73 % per tahun (BPS, 2024).
Capaian pertumbuhan ekonomi daerah yang cukup
menggembirakan seharusnya berdampak positif pada peningkatan
kesejahteraan penduduk secara menyeluruh. Faktanya, secara
empiris, banyak studi yang telah dilakukan baik di tingkat nasional
maupun internasional menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi
tidak selalu sejalan dengan pemerataan khususnya di daerah-daerah
yang baru berkembang. Kondisi ini sejalan dengan Hipotesis U-
terbalik Kuznets yang mengemukakan bahwa pada fase awal
pembangunan, biasanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan
disertai dengan distribusi pendapatan yang semakin timpang namun
pada fase pembangunan berikutnya kondisi ketiimpangan distribusi
pendapatan cenderung membaik (Todaro, 2016).
Berdasarkan data BPS, terdapat indikasi bahwa capaian
pembangunan ekonomi dengan indkator pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Seram Bagian Barat belum memiliki efek positif
terhadap pemerataan. Kondisi tersebut dapat dilihat dari
perkembangan tingkat kemiskinan dari tahun ke tahun yang
mengalami fluktuasi yang cenderung meningkat. Pada tahun 2022,
persentase penduduk miskin di Kabupaten Seram Bagian Barat

4
adalah sebesar 22,25 % kemudian mengalami kenaikan menjadi
sebesar 22,39 % tahun 2023 (BPS, 2024).
Meskipun ukuran kemiskinan secara ilmiah berbeda dengan
ukuran kesenjangan distribusi pendapatan namun fenomena efek
positif atau tricle down effect dari pembangunan ekonomi berupa
penurunan tingkat kemiskinan mendorong perlu dilakukannya kajian
secara mendalam apakah capaian pertumbuhan ekonomi yang telah
dicapai berdampak positif terhadap pemerataan distribusi pendapatan
ataukah justru memperbesar disparitas atau gap antara kelompok
kaya dan miskin di Kabupaten Seram Bagian Barat.
B. Maksud dan Tujuan Kegiatan
1.Menganalisis kondisi aktual capaian pembangunan sosial ekonomi,
di Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2023-2024.
2.Menghitung Indeks Gini atau mengukur tingkat kesenjangan
distribusi pendapatan antar golongan pendapatan penduduk di
Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2023-2024.
3.Mengkonstruksi/membentuk kurva Lorenz Kabupaten Seram Bagian
Barat berdasarkan porsi pendapatan yang diterima penduduk.
4.Menentukan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan penduduk
berdasarkan Indeks Gini dan Kriteria Bank Dunia.
1.3 Manfaat Kegiatan
1)Menyediakan informasi/data indikator pemerataan pembangunan
atau disparitas distribusi pendapatan berupa Indeks Gini, Kurva
Lorenz dan ukuran distribusi pendapatan menurut kriteria Bank
Dunia di Kabupaten Seram Bagian Barat.
2)Ketersediaan data Indeks Gini dan ukuran kesenjangan distribusi
pendapatan lainnya akan dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu

5
perencanaan pembangunan daerah ( planning tool), untuk
meningkatkan kinerja dan efektivitas perencanaan pembangunan
daerah di Kabupaten Seram Bagian Barat.
3)Sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi Pemerintah Daerah
Kabupaten Seram Bagian Barat yang berkaitan dengan strategi
kebijakan pembangunan terutama pengentasan kemiskinan dan
pemerataan tingkat kesejahteraan penduduk.
D. Output Kegiatan
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan suatu dokumen sebagai
indikator atau tolak ukur untuk mengevaluasi prestasi pembangunan
dari aspek pemerataan di kabupaten Seram Bagian Barat yaitu:
1)Deskripsi kondisi sosial ekonomi penduduk di Kabupaten Seram
Bagian Barat tahun 2023-2024.
2)Perkembangan Indeks Gini dan Kurva Lorenz Kabupaten Seram
Bagian Barat tahun 2023-2024.
3)Perkembangan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan dengan
indikator persentase pendapatan yang diterima kelompok menurut
kriteria Bank Dunia.
4)Penentuan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di Kabupaten
Seram Bagian Barat tahun 2024.
D. Bentuk Kegiatan
1.Survei, survei terdiri atas survei institusional dan survei lapangan
bertujuan untuk 1) Mendapatkan informasi/data penduduk terkait
dengan pengeluaran konsumsi penduduk baik pengeluaran untuk
makanan dan non makanan (pendidikan, kesehatan, transportasi
dll). 2) Mendapatkan informasi/data penduduk terkait dengan
pendapatan yang diterima langsung oleh penduduk yang
bersumber dari balas jasa terhadap aktivitas ekonomi/sumber mata

6
pencaharian penduduk baik yang bekerja di sektor primer,
sekunder dan jasa/tersier.
2.Kajian Pustaka, ditujukan untuk mengkaji referensi mengenai
konsep distribusi pendapatan, alat ukur/indikator ketimpangan
distribusi pendapatan (Gini Coefficinet, Kurva Lorenz dan Kriteria
Bank Dunia) dan berbagai studi empiris yang dilakukan di
Indonesia maupun di luar negeri.
F. Tahapan Kegiatan
Disain tahapan kegiatan bertujuan untuk melaksanakan kegiatan
penelitian secara terarah, sistematis dan efisien. Tahapan kegiatan
penelitian terdiri dari 3 (tiga) tahapan utama yaitu 1) tahap persiapan
2) tahap pelaksanaan dan 3) tahap pelaporan. Adapun tahapan
kegiatan mengacu pada alur kegiatan penelitian sebagai berikut:
1.Tahap persiapan. Kegiatan dimulai dari tahap persiapan yaitu
serangkain persiapan awal yang dilakukan untuk mencapai tujuan
penelitian meliputi: a) Rapat tim, b) Pengurusan izin dan
administrasi penelitian.c) Memastikan kelengkapan data, surveyor,
tenaga lapangan dan pembahasan kuesioner, d) Mengkaji
berbagai kemungkinan kendala yang akan dihadapi dalam
melakukan penelitian baik menyangkut dana, tenaga maupun
waktu. d) Melakukan studi pustaka dan studi awal.
2.Tahap pelaksanaan. Tahapan ini mencakup pengumpulan data,
pengolahan dan analisis data. Secara rinci, tahapan ini melakukan
kegiatan sebagai berikut: a) Melakukan pengumpulan/inventarisasi
data baik primer maupun sekunder, b) Melakukan tabulasi data
baik primer maupun sekunder, c) pengolahan dan analisis data
yatu penghitungan dan analisis Gini Coefficient/Gini Index (GI),
Kurva Lorenz dan penentuan ketimpangan menurut kriteria para
ahli dan Bank Dunia.

7
3.Tahap pelaporan. Tahapan ini merupakan kegiatan akhir yang
dilakukan setelah melalui pembahasan dan koreksi, terdiri dari
laporan awal/draft dan laporan akhir.
Gambar 1. Alur Pikir Kegiatan Penelitian
G. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan ini hanya difokuskan pada analisis penghitungan
disparitas/ketimpangan distribusi pendapatan dan analisis Indeks Gini,
Kurva Lorenz dan analisis ketimpangan distribusi pendapatan
penduduk dengan lokasi kegiatan di Kabupaten Seram Bagian Barat
tahun 2024.
H. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penyusunan dokumen ini terdiri dari:
Data primer, dikumpulkan melalui survei lapangan atau wawancara
langsung (interview) dengan responden ahli yang mengetahui

8
tentang seluk-beluk kebijakan dan strategi pemerataan distribusi
pendapatan.
Data sekunder, diperoleh dari Lembaga/Instansi terkait seperti BPS
Maluku/BPS, Bappeda Kabupaten Seram Bagian Barat dan instani
lainnya yang terkait. Adapun data primer dan sekunder yang
diperlukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Variabel, Sumber dan Jenis Data
No Data/Variabel Sumber Data Jenis Data
1
Data kebijakan dan strategi
pemerataan distribusi pendapatan
Bappeda
SBB
Primer dan
Sekunder
2
Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga menurut golongan
pengeluaran
BPS Data Sekunder
3
Jumlah penduduk/rumah tangga
menurut golongan pengeluaran
BPS Data Sekunder
4
Data Gambaran Umum Wilayah
Seram Bagian Barat
BPS,
Bappeda
Data Sekunder
5
Data pendukung (jurnal atau artikel
ilmiah).
Jurnal onlineData Sekunder
H.Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui:
1. Kuesioner. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data primer
yang terkait informasi responden ahli di Bappeda Seram Bagian
Barat.
2. Wawancara (Interview). Wawancara (Interview) dilakukan untuk
mendapatkan data bersamaan dengan instrumen kuesioner
ditambah dengan masukan dari para ahli terkait dengan metodologi
dan penyusunan laporan penelitian.
3. Dokumentasi. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data
penunjang seperti jumlah penduduk, gambaran umum wilayah
penelitian, dan lain sebagainya.

9
J. Metode Analisis
Dalam penyusunan dokumen ini melalui serangkaian kajian dan
tahapan analisis sebagai berikut:
1)Menghitung dan menganalisis tingkat disparitas/gap distribusi
pendapatan penduduk dengan menggunakan Gini Index atau Gini
Coefficient, dengan formula sebagai berikut:
GI=1−∑
1
n
(X
i+1
−X
i
)(Y
i
+Y
i+1
)
atau
GI=1−∑
1
n
F
i
(Y
i
+Y
i+1
)
Dimana :
GI= Angka Gini Index atau Gini Coefficient
Xi = Proporsi jumlah penduduk kumulatif dalam kelas/golongan
pendapatan i
Fi = Proporsi penduduk dalam kelas/golongan pendapatan i
Yi = Proporsi jumlah pendapatan RT / penduduk komulatif
Menurut kriteria H.T. Oshima Ketimpangan “ rendah” bila angka
Gini kurang dari 0,3 ; ketimpangan “sedang” bila Gini antara 0,3 –
0,4 ; dan Ketimpangan “tinggi” bila Gini di atas 0,4 (Widodo, 1993)
2)Menghitung dan menganalisis tingkat disparitas/gap distribusi
pendapatan penduduk dengan menggunakan Kurva Lorenz
3)Menghitung dan menganalisis tingkat disparitas/gap distribusi
pendapatan penduduk dengan menggunakan kriteria Bank Dunia.
K. Anggaran Kegiatan

10
Jumlah anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp.295.000.000- (Dua
Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah) dengan rincian seperti
terlampir.
L. Tahapan dan Jadwal Kegiatan
Tahapan kegiatan ini terdiri dari persiapan kegiatan, pengumpulan
data, pengolahan dan analisis data, dan pelaporan kegiatan, dengan
jadwal kegiatan sebagai berikut.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan
September November Desember
IIIIIIIVIIIIIIIVIIIIII IV
Persiapan
Pengumpulan
Data
Pengolahan &
Analisis Data
Diseminasi dan
Pelaporan
M. Penutup
Demikian usulan kegiatan penyusunan kajian Indeks Gini
di Kabupaten Seram Bagian Barat diajukan, dengan harapan
mendapat respons positif dari Pemerintah Daerah khususnya Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Seram
Bagian Barat sebagai SKPD penanggung jawab kegiatan
perencanaan pembangunan di daerah.
Ambon, September 2024
Ketua LPPE
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pattimura

11
Dr. Andre Sapthu, S.E., M.Sc
NIP. 197910082005011001
Lampiran 1. Rincian Anggaran
NO Uraian/Jenis Biaya
Satua
n
Vol. HPS Jumlah
A HONORARIUM       
1 Ketua
Peneliti (1 Org)
OJ 250 100000 25,000,000
2 Anggota
Peneliti (4 Org)
OJ 1500 45000 67,500,000
3 Asisten
Peneliti (1 org)
OJ 200 25000 5,000,000
4 Pengolah
Data (1 Orang)
OK 2 1540000 3,080,000
5 Sekretariat
Peneliti (1 Orang)
OB 1 1500000 1,500,000
7 Pembantu
Lapangan (3 Org)
OH 90 100000 9,000,000
  Subtotal A 111,080,000
B BIAYA BAHAN HABIS PAKAI (BHP)  
1 BHP/ATK Paket 1
88.620.00
0
88,620,000
  Subtotal B 88,620,000
C CETAK DAN PENGGANDAAN    
1 Cetak Lbr 9000 5000 45,000,000
2 Penggandaan Lbr 9000 450 4,050,000
3 Jilid
Buku
Buku 127 50000 6,350,000
Subtotal C 55,400,000
D PERJALANAN & AKOMODASI        
1 Perjalanan
(Survei & Diseminasi)
       
  a.
Transport PP (AMQ-Piru)
Org 7 1500000 10,500,000
  b.
Transport Piru-Lokasi penelitian)
Org 7 1200000 8,400,000
  c.
Transport Lokal
Org 7 1000000 7,000,000
2 Penginapan
(7 Org x 2 Hari)
OH 14 500000 7,000,000
3 Uang
Harian (7 Org x 2 Hari)
OH 14 500000 7,000,000
Subtotal D 39,900,000
E TOTAL 295,000,000
Terbilang : Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Rupiah
Tags