PROPOSAL PROGRAM SANTRI TECHNOPRENEUR: INOVASI KIMIA TERAPAN UNTUK PESANTREN MANDIRI OLEH : AI SITI NURJANAH YPMI AL-FIRDAUS SEMARANG
LATAR BELAKANG IDENTIFIKASI MASALAH PEMBATASAN MASALAH PENDAHULUAN H1 H2 H3 IDENTITAS CALON DUTA SANTRI NASIONAL LATAR BELAKANG SKALA PROJEK 1 2 3 LATAR BELAKANG H1 BENTUK PROGRAM 5 LATAR BELAKANG H1 IDEATE 6 LATAR BELAKANG H1 OUTPUT & OUTCOME 7 LATAR BELAKANG H1 SASARAN IDE 4 LATAR BELAKANG H1 REALISASI IDE & RAB 8
IDENTITAS CALON DUTA SANTRI NASIONAL Nama: Ai Siti Nrjanah No Wa : 0857-9402-6215 EMAIL: [email protected]
LATAR BELAKANG Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki jumlah yang sangat besar di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Agama RI tahun 2023, terdapat lebih dari 36.600 pesantren dengan santri mencapai 3 , 4 juta jiwa . Namun , sebagian besar pesantren masih menghadapi keterbatasan dalam penguasaan sains dan teknologi , khususnya dalam bidang kimia terapan yang dapat menunjang kemandirian ekonomi dan keberlanjutan lingkungan .
LATAR BELAKANG Limbah dapur dan kantin pesantren belum diolah dengan baik Kebutuhan produk sanitasi ( sabun , pembersih , handsanitizer ) masih bergantung pada produk komersial luar Potensi bahan alam lokal seperti minyak jelantah , limbah organik , maupun herbal sekitar pesantren belum dimanfaatkan optimal. Hasil observasi sederhana di lingkungan pesantren menunjukkan bahwa : Masalah tersebut menimbulkan ketergantungan eksternal dan menambah biaya operasional pesantren . Melalui inovasi kimia terapan , santri dapat mengembangkan produk berbasis sains dan teknologi sederhana yang ramah lingkungan , murah , dan mandiri .
SKALA PROJECT Regional → Nasional ( dimulai dari pesantren setempat , lalu dikembangkan ke pesantren lain di wilayah regional hingga skala nasional ) SASARAN IDE Santri : minimal 50–100 santri terlibat langsung dalam pelatihan dan produksi . Masyarakat sekitar pesantren : merasakan dampak produk inovasi ( sabun herbal, pembersih , pupuk cair , biodiesel sederhana ). Target awal : 1 pesantren , lalu direplikasi ke 10 pesantren lain dalam jangka 1–2 tahun .
BENTUK PROGRAM Jenis: Projek terapan berbasis pelatihan dan produksi nyata . Bentuk : Kegiatan workshop, riset kecil , dan produksi berkelanjutan . Tim : Santri TechnoPreneur ( kolaborasi santri , guru kimia , dan pengasuh pesantren ). Posisi saya : Founder dan Koordinator Utama program IDEATE Program Santri TechnoPreneur adalah gerakan pengembangan inovasi kimia terapan di pesantren , berupa pengolahan limbah dan pemanfaatan bahan lokal menjadi produk bernilai guna. Contoh produk : Sabun cair & cuci tangan herbal dari minyak jelantah + ekstrak daun sirih / jeruk . Pupuk organik cair dari fermentasi limbah dapur pesantren . Biodiesel sederhana dari minyak jelantah . Eco-Enzyme dari limbah buah dan sayuran . Projek ini menjawab masalah keterbatasan ekonomi , sanitasi , dan lingkungan di pesantren
OUTPUT OUTCOME Membekali santri dengan keterampilan sains terapan yang aplikatif . Menghasilkan produk ramah lingkungan untuk kebutuhan internal pesantren . Mengurangi ketergantungan pesantren terhadap produk luar . Membentuk mindset santri technopreneur yang mandiri dan inovatif . P esantren lebih mandiri dalam pemenuhan kebutuhan produk kebersihan dan pertanian . Santri memiliki keterampilan hidup (life skills) berbasis sains dan teknologi . Lingkungan lebih bersih karena limbah diolah menjadi produk bermanfaat . Pesantren memiliki sumber penghasilan baru jika produk dijual ke masyarakat sekitar .
REALISASI IDE/ GAGASAN Program dijalankan dalam beberapa tahap dengan estimasi waktu 6 bulan Tahap Kegiatan Waktu Output 1 Identifikasi masalah & potensi bahan lokal Minggu 1–2 Data kebutuhan & sumber daya 2 Pelatihan dasar kimia terapan (sabun, pupuk, eco-enzyme) Minggu 3–5 Santri paham dasar teori & praktik 3 Produksi skala kecil Bulan 2–3 Produk uji coba (sabun, pupuk, biodiesel) 4 Evaluasi & perbaikan kualitas Bulan 4 Standarisasi produk sederhana 5 Produksi berkelanjutan untuk pesantren Bulan 5 Produk digunakan internal pesantren 6 Replikasi ke pesantren lain Bulan 6 dst Ekspansi ke minimal 5–10 pesantren
RENCANA/LAPORAN RAB KEGIATAN (ESTIMASI) No Uraian Biaya (Rp) Waktu 1 Bahan kimia & peralatan praktikum (NaOH, botol , blender, panci stainless, timbangan digital) 2.500.000 Awal 2 Pelatihan & workshop santri ( modul , konsumsi , dokumentasi ) 1.500.000 Bulan 1 3 Produksi skala kecil & uji coba produk 1.000.000 Bulan 2–3 4 Labeling, packaging, branding produk 1.000.000 Bulan 4 5 Distribusi awal & replikasi ke pesantren lain 2.000.000 Bulan 5–6 Total Akhir 8.000.000 Program ini diharapkan tidak hanya berhenti pada produksi , tetapi berkembang menjadi inkubasi bisnis pesantren berbasis sains dan teknologi . Dengan demikian , pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pusat inovasi kemandirian bangsa . LAINNYA/OPSIONAL