Reaksi Redoks XII Kimia 1 PEMBELAJARAN KIMIA.pptx

Bab I: Pendahuluan

Reaksi kimia adalah transformasi satu atau beberapa zat kimia menjadi zat lain dengan sifat berbeda. Di antara berbagai jenis reaksi kimia, reaksi redoks (reduksi-oksidasi) merupakan salah satu jenis reaksi yang sangat penting karena melibatkan transfer elektron antara zat-zat yang bereaksi. Reaksi redoks terjadi hampir di semua aspek kehidupan, mulai dari proses biologis seperti respirasi sel, fotosintesis, hingga proses industri seperti produksi logam, baterai, dan pembuatan bahan kimia.

Redoks berasal dari kata “reduksi” dan “oksidasi”. Pada reaksi ini, terdapat dua proses yang berlangsung bersamaan:

Oksidasi: Kehilangan elektron oleh suatu atom, ion, atau molekul.

Reduksi: Penerimaan elektron oleh atom, ion, atau molekul lain.

Kehadiran elektron sebagai partikel yang berpindah adalah inti dari reaksi redoks. Elektron yang dilepas oleh zat yang teroksidasi akan diterima oleh zat yang mengalami reduksi. Oleh karena itu, reaksi redoks selalu melibatkan dua setengah reaksi: setengah reaksi oksidasi dan setengah reaksi reduksi.

Bab II: Konsep Dasar Reaksi Redoks
2.1 Oksidasi dan Reduksi

Sebelum memahami reaksi redoks secara keseluruhan, penting memahami konsep dasar oksidasi dan reduksi.

Oksidasi adalah proses kehilangan elektron atau peningkatan bilangan oksidasi.
Contoh:

𝐹
𝑒
→
𝐹
𝑒
2
+
+
2
𝑒
−
Fe→Fe
2+
+2e
−

Di sini, besi (Fe) kehilangan dua elektron dan berubah menjadi ion Fe²⁺.

Reduksi adalah proses penerimaan elektron atau penurunan bilangan oksidasi.
Contoh:

𝐶
𝑢
2
+
+
2
𝑒
−
→
𝐶
𝑢
Cu
2+
+2e
−
→Cu

Ion tembaga (Cu²⁺) menerima dua elektron dan berubah menjadi tembaga logam (Cu).

2.2 Agen Oksidator dan Reduktor

Dalam reaksi redoks, zat memiliki peran sebagai agen yang memicu perubahan:

Reduktor (agen pereduksi): Zat yang mengalami oksidasi, menyerahkan elektron. Contohnya: H₂, Fe.

Oksidator (agen pengoksidasi): Zat yang mengalami reduksi, menerima elektron. Contohnya: O₂, Cl₂.

Dengan memahami peran ini, kita bisa menganalisis reaksi redoks lebih mudah, misalnya dalam reaksi:

𝑍
𝑛
+
𝐶
𝑢
2
+
→
𝑍
𝑛
2
+
+
𝐶
𝑢
Zn+Cu
2+
→Zn
2+
+Cu

Zn bertindak sebagai reduktor karena kehilangan elektron.

Cu²⁺ bertindak sebagai oksidator karena menerima elektron.

2.3 Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi (BO) adalah alat untuk menentukan apakah suatu atom mengalami oksidasi atau reduksi. Aturan umum:

Unsur bebas (misal O₂, H₂) memiliki BO = 0.

Ion sederhana (misal Na⁺, Cl⁻) BO = muatan ion.

O pada senyawa umumnya BO = -2, kecuali pada peroksida (-1).

H pada senyawa umumnya BO = +1, kecuali hidrid logam (-1).

Jumlah BO dalam molekul netral = 0, jumlah BO dalam ion = muatan ion.

Contoh:

2
𝑁
𝑎
+
𝐶
𝑙
2
→
2
𝑁
𝑎
𝐶
𝑙
2Na+Cl
2
​

→2NaCl

Na: BO 0 → +1 (teroksidasi)

Cl: BO 0 → -1 (tereduksi)

Bab III: Jenis-Jenis Reaksi Redoks

Reaksi redoks dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan mekanismenya.

3.1 Reaksi Redoks Sederhana

Reaksi yang melibatkan transfer elektron langsung antara dua unsur.
Conto

1. Tentukanlah bilangan oksidasi dari unsur yang digaris bawahi berikut ini ! K 2 Cr 2 O 7 H 2 S H 2 S O 4 Cr 2 O 7 2- H 3 P O 4 K Mn O 4 NaH 2 P O 4 Na 2 Cr O 4 Cr O 4 2- SO 3 2- S 8 S O 4 2-