RMS (Kelompok E).pdfxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

dianasaraswati6 0 views 10 slides Oct 13, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

xxxxxxxxx


Slide Content

RMS (REPUBLIK MALUKU SELATAN)

Anggota
Kelompok Ainun Sofia (5)
Cinta Nabilah(12)
Maisya Zulfa C. (19)
Raihan Agan R. (26)
Tasya Gusti R. (33)

Apa itu RMS? Republik Maluku Selatan atau RMS merupakan gerakan separasi
yang berpusat di wilayah selatan Maluku. Gerakan ini
diproklamasikan pada tanggal 25 April 1950. Pemberontakan RMS
didalangi oleh mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur (NIT),
Soumokil. Ia bertujuan melepaskan wilayah Maluku dari NKRI.

Latar BelakangPemberontakan RMS dipimpin oleh Dr. C.R. Soumokil pada 25 April 1950
dengan tujuan memisahkan Maluku Selatan (Seram, Ambon, dan Buru)
dari Republik Indonesia Serikat (RIS). Latar belakangnya antara lain:
Ketimpangan pembangunan antara Jawa dan daerah.
Keinginan pemerintah pusat untuk menggabungkan Negara Indonesia
Timur (NIT) ke dalam RIS, yang memicu pergolakan politik.
Propaganda Gubernur Sembilan Serangkai, yang mayoritas mantan
KNIL, untuk mempertahankan NIT sebagai negara federasi.
Soumokil kemudian mengumpulkan kekuatan militer dan
memproklamasikan Republik Maluku Selatan (RMS).

TujuanTujuan pemberontakan RMS adalah dalam rangka untuk memisahkan diri
dari pangkuan Republik Indonesia Serikat sehingga dapat mendirikan
negara sendiri. Oleh karena itu, pemberontakan Republik Maluku Selatan
(RMS) dikategorikan ke dalam pemberontakan karena faktor kepentingan.

Peristiwa
Pemberontakan Pemberontakan RMS diproklamasikan oleh Dr. C.R.S. Soumokil pada 25
April 1950 dengan dukungan mantan pasukan KNIL di Maluku Selatan.
RMS membentuk pemerintahan sendiri dengan J.H. Manuhutu sebagai
Presiden, Albert Wairisal sebagai Perdana Menteri, dan Soumokil
sebagai salah satu menteri. Pada 3 Mei 1950, Soumokil diangkat
menjadi Presiden, lalu membentuk Angkatan Perang RMS (APRMS) di
bawah pimpinan D.J. Samson. Pemerintah RIS menolak tuntutan
pemisahan diri dan mengerahkan APRIS hingga berhasil merebut
kembali Ambon dan menumpas RMS pada 1962. Soumokil ditangkap
dan dihukum mati pada 12 Desember 1963, sementara sisa
pemerintahan RMS mengungsi ke Belanda bersama ribuan eks KNIL.

Dampak
Pemberontakan Dampak dari pemberontakan antara lain yaitu, baku tembak antara
mantan KNIL dan TNI di Ambon, yang menyebabkan tewasnya
komandan penting seperti Letnan Kolonel Slamet Riyadi. Korban
berjatuhan dari kedua kubu, dan kondisi politik serta ekonomi Maluku
jadi tidak stabil. Banyak diduga pendukung RMS yang migrasi besar-
besaran ke Belanda, memicu ketegangan politik antar kelompok di
Maluku.

Upaya pemerintahan dalam
mengatasi pemberontakan RMS Pemerintah RIS mengirim dr. Leimena
sebagai juru runding untuk
penyelesaian damai, tapi gagal. Namun, TNI kehilangan Letkol Slamet
Riyadi dan Letkol Soediarto dalam
pertempuran. TNI akhirnya berhasil merebut kembali
Ambon, menandai berakhirnya
pemberontakan. Pemerintah gunakan operasi militer
dengan APRIS di bawah Kolonel
Kawilarang untuk menumpas RMS. KNIL RMS memakai benteng
bekas Jepang untuk bertahan. Pasukan APRIS menghadapi KNIL
yang kuat dan medan sulit di Pulau
Ambon.

Kesimpulan
Pemberontakan RMS yang dipimpin Dr. Soumokil berakhir dengan
kegagalan setelah pemerintah RIS mengirim pasukan APRIS
menumpas kelompok RMS di Ambon. Dalam pertempuran sengit
melibatkan mantan KNIL dan TNI, beberapa komandan penting
gugur. Pasca-gagalnya pemberontakan, para pendukung RMS
mengungsi ke Belanda, sementara kondisi politik dan ekonomi
Maluku mengalami ketegangan dan ketidakstabilan.

TERIMA
KASIH