PEMERIKSAAN KESEHATAN JIWA PADA CALON JAMA’AH HAJI Dr. dr. Adriesti Herdaetha, SpKJ , MH RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta
Mengapa Perlu pemeriksaan kesehatan jiwa Agar tercapai istitho’ah kesehatan haji, yakni kemampuan calon jamaah haji memenuhi berbagai aspek kesehatan yang meliputi fisik , spiritual, dan mental dalam menjalankan ibadah haji sesuai dengan tuntunan agama Islam.
Mengapa terjadi gangguan jiwa Kurangnya persiapan psikologis Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perubahan Sudah ada gangguan jiwa sebelumnya ( jika kondisinya stabil termasuk dalam kategori memenuhi syarat istitha’ah haji dengan pendampingan Waspada jika dalam wawancara ada riwayat gangguan jiwa
Pencegahan Siraman Rohani Menjalani gaya hidup sehat Minum obat teratur bagi penderita gangguan jiwa kronis
PEMERIKSAAN KESEHATAN JIWA PADA CALON JAMAAH HAJI Merujuk kepada Petunjuk Teknis Permenkes Nomor 15 Tahun 2016
Deteksi Dini Risiko Tinggi Kesehatan Jiwa Alur dan prosedur : Jamaah haji/ calon jamaah haji datang ke puskesmas untuk menjalankan prosedur pemeriksaan Kesehatan termasuk deteksi dini risiko tinggi (RISTI) Kesehatan Jiwa Setelah melakukan pemeriksaan Kesehatan Fisik, petugas Kesehatan melakukan pemeriksaan Kesehatan jiwa jamaah / calon jamaah haji dengan menggunakan instrument MINI ICD-X dan HVLT Hasil akhir deteksi dini Risiko Tinggi Kesehatan Jiwa jamaah haji/ calon jamaah haji dikategorisasikan sebagai berikut: Tidak ditemukan risiko Ditemukan risiko tinggi
Deteksi Dini Risiko Tinggi Kesehatan Jiwa Jenis risiko Kesehatan jiwa : Demensia Gejala-gejala psikotik Episode depresi Episode manik Gangguan ansietas Jika pada pemeriksaan di fasilitas pelayanan Kesehatan primer/ puskesmas ditemukan jamaah / calon jamaah haji dengan ketgori risiko tinggi (RISTI) Kesehatan jiwa , maka akan dirujuk ke fasyankes di kota / kabupaten untuk dilakukan pemeriksaan dan penatalaksanaan lebih lanjut
Deteksi pada Demensia Dapat menggunakan HVLT (Hopkins, Verbal Learning Test) Pemeriksaan dilakukan dengan membacakan 12 macam benda dan pasien mengulang menyebutkannya . Pemeriksaan dilakukan sebanyak 3x Setiap benda yang diulang benar , mendapatkan masing-masing 1 point Pemeriksaan dilakukan 3x dan menjumlahkan semua yang disebutkan benar Jika hasilnya : ≤ 14 : sangat mungkin demensia 15-36 : Normal
petunjuk Percobaan 1 : ”Saya akan menyebutkan 12 kata, dengarkan baik-baik . Cobalah mengingat sebanyak mungkin kata-kata yang saya sebutkan . Setelah saya selesai menyebutkan kata-kata tersebut , ucapkan kembali semua kata yang Bapak/Ibu ingat , tanpa harus berurutan . Bapak/Ibu siap ?” Bacakan setiap kata dalam waktu 2 detik (Jeda antar kata 1 detik ) Setelah membacakan semua daftar kata kepada pasien , minta si pasien untuk menyebutkan kembali kata-kata tersebut Periksa kata-kata yang disebutkan oleh si pasien , cocokkan dengan daftar kata Jika kata yang disebutkan tidak ada dalam daftar, tuliskan kata tersebut dalam lembar pencatatan tapi jangan katakan kepada si pasien bahwa kata yang ia sebut tidak ada di daftar Apabila dalam waktu 10 – 15 detik pasien tidak menyebutkan satu katapun , tanyakan kembali kepada pasien apakah mereka masih bisa mengingat kata-kata yang lain. Jika tidak , lanjutkan ke Percobaan 2 Jangan lupa , tuliskan jumlah kata yang dapat disebutkan dengan benar oleh pasien ke dalam lembar pencatatan .
petunjuk Percobaan 2: “Bapak/Ibu, tadi adalah permulaan yang bagus . Sekarang kita lanjutkan lagi . Saya akan membacakan kembali semua kata-kata tadi . Setelah saya selesai , Bapak/Ibu langsung menyebutkan sebanyak mungkin kata yang Bapak/Ibu ingat , termasuk kata-kata yang tadi di percobaan 1 sudah Bapak/Ibu sebut . Urutan katanya bebas . Yang penting sebutkan semua kata yang bisa diingat , baik yang belum maupun yang sudah Bapak/Ibu sebut . Siap ?” Bacakan setiap kata dalam waktu 2 detik Minta pasien menyebutkan kata-kata yang mereka ingat Periksa kesesuaian kata yang mereka sebutkan dengan daftar kata Setelah itu jika pasien tidak menyebutkan satu katapun dalam waktu 10 – 15 detik , tanyakan kembali apakah mereka masih bisa mengingat katakata yang lain Jika tidak lanjutkan ke Percobaan 3 Catat jumlah kata yang dapat disebutkan dengan benar ke dalam lembar pencatatan
petunjuk Percobaan 3: “ Bagus sekali Bapak/Ibu. Sekarang saya akan membacakan sekali lagi daftar kata tadi . Dengarkan baik-baik dan cobalah mengingat sebanyak mungkin kata, baik yang tadi sudah Bapak/Ibu sebutkan maupun yang belum . Siap ?” Lakukan prosedur yang sama seperti sebelumnya . Ingat , waktu untuk setiap proses belajar dan recall adalah 1 menit .
Checklist tabel kata-kata yang harus diingat
Mini ICD X/ INSTRUMEN ‘SEHAT JIWA’
INTERPRETASI INSTRUMEN ‘SEHAT JIWA’ Jika dari pertanyaan nomor 1–7, Jawaban “Ya” kurang dari 7, maka kemungkinan belum ada risiko kesehatan jiwa , belum perlu konsultasi ke psikiatri , dilakukan pembinaan di Puskesmas . Jika dari pertanyaan nomor 1–7, jawabnya “Ya” semua , maka kemungkinan ada risiko kesehatan jiwa . Jika dari Pertanyaan nomor 8–10, terdapat jawaban “Ya” meskipun hanya satu , maka ada risiko kesehatan Jiwa, perlu konsul ke psikiatri .
KESIMPULAN Risiko kesehatan jiwa yang meliputi Psikotik , Episode Depresi Berat , Episode Manik dan Ganguan Anxietas dapat dideteksi dengan MINI ICD – X. Dari sejumlah pertanyaan yang ada tidak semua pertanyaan ditanyakan , hanya beberapa seperti dalam lampiran penerapan sederhana untuk deteksi adanya risiko kesehatan jiwa dapat menggunakan instrument “ sehat jiwakah anda ”