TengkuSyarifahraysha
0 views
25 slides
Oct 03, 2025
Slide 1 of 25
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
About This Presentation
Daftar Pustaka CPD
1. Andriani, J. (2024). Wanita 41 Tahun Hamil Aterm dengan Cephalopelvic Disproportion (CPD). JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 10(2), 77-81. 
2. Asmara, E. C., Mofrilindo, M., Ratu, N. A., & Hidayat, F. (2023). Correlation Between The Body Height Of P...
Daftar Pustaka CPD
1. Andriani, J. (2024). Wanita 41 Tahun Hamil Aterm dengan Cephalopelvic Disproportion (CPD). JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 10(2), 77-81. 
2. Asmara, E. C., Mofrilindo, M., Ratu, N. A., & Hidayat, F. (2023). Correlation Between The Body Height Of Pregnant Mother With The Case Of Cephalopelvic Disproportion (CPD) At The General Hospital In Mandau Subdistrict Bengkalis Regency. Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum dan Farmasi (JRIKUF), 1(4), 117-127. 
3. Kristiani, Y., Ibrahim, R., & Jingsung, J. (2024). The Relationship between Height and the Incidence of Cephalopelvic Disproportion (CPD) in Maternity Mothers at Dewi Sartika General Hospital Kendari City. Jurnal Pelita Sains Kesehatan, 4(1), 49-54. 
4. Makengo, S. O., Muchirewesi, D., & Mukuzunga, M. (2024). Risk Factors For Caesarean Section due to Cephalopelvic Disproportion at Sakubva Hospital in Mutare District, Manicaland, Zimbabwe. Unnes Journal of Public Health, 13(1). 
5. Udnan, C., dan rekannya. (2022). The Risk Factors of Cesarean Delivery due to Cephalopelvic Disproportion (CPD) in Pregnant Women. Chonburi Hospital Journal, 2022.
Size: 5.12 MB
Language: none
Added: Oct 03, 2025
Slides: 25 pages
Slide Content
Pertumbuhan bayi dan balita
dhea herlina echa rezkya amanda nastasya tengku syarifah raysha annisa maharani marsal astri wulandari tanjung Kids nama nama kelompok dhea herlina echa rezkya amanda nastasya tengku syarifah raysha annisa maharani marsal astri wulandari tanjung •HOTMAIDA NAINGGOLAN
blob:https://web.whatsapp.com/a364eecb-c3a4-4c7d-9d87-e5196409f4a3 - BB Berat badan bayi adalah ukuran berat badan bayi yang ditimbang dalam waktu satu jam pertama setelah lahir. Berat badan ini merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir dan digunakan untuk menentukan apakah bayi tergolong normal atau memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).
Kids 1. Berat Badan (BB)* Berat badan adalah indikator penting untuk menilai pertumbuhan fisik dan status gizi bayi dan balita. Pada bayi 0-12 bulan, berat badan ideal bervariasi, dan bayi prematur biasanya memiliki berat lebih rendah dari bayi cukup bulan. Berat badan digunakan untuk memantau kenaikan atau penurunan jaringan tubuh serta sebagai dasar perhitungan kebutuhan gizi dan dosis obat
dhea herlina echa rezkya amanda nastasya tengku syarifah raysha annisa maharani marsal astri wulandari tanjung Kids CONTOH GAMBAR BB ( BERAT BADAN )
- TB Panjang badan bayi adalah pengukuran linier bayi dari ujung kepala hingga tumit saat bayi berbaring telentang. Panjang badan bayi merupakan indikator pertumbuhan linier bayi sejak dalam kandungan dan merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan anak sejak lahir hingga usia 2 tahun.
Kids Tinggi Badan (TB)* Tinggi badan atau panjang badan diukur untuk memantau pertumbuhan linier anak. Pada bayi, panjang badan diukur dari usia 0-2 tahun, sedangkan pada balita diukur tinggi badan. Indikator tinggi badan terhadap usia digunakan untuk mendeteksi kondisi seperti stunting (pendek) akibat kekurangan gizi kronis
dhea herlina echa rezkya amanda nastasya tengku syarifah raysha annisa maharani marsal astri wulandari tanjung Kids CONTOH GAMBAR TB ( TINGGI BADAN )
Kids
- LINGKAR KEPALA Lingkar kepala bayi adalah pengukuran keliling kepala bayi, yang diukur di sekitar bagian terlebar kepala, yaitu dari atas alis di depan hingga bagian paling menonjol di belakang kepala. Pengukuran ini penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan otak bayi, serta dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan seperti masalah gizi atau gangguan neurologis.
LANJUT.... Berat badan balita adalah ukuran massa tubuh seorang anak dengan usia antara 1 hingga 5 tahun, yang biasa digunakan untuk menilai status gizi dan pertumbuhan anak. Berat badan balita diukur dalam kilogram dan merupakan salah satu parameter penting dalam pemantauan kesehatan anak.
Tinggi badan balita adalah pengukuran vertikal tubuh, dari puncak kepala hingga tumit, yang dilakukan saat anak berdiri tegak. Pengukuran ini penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita, serta menilai status gizi. Kids LANJUT... Tinggi badan balita adalah pengukuran vertikal tubuh, dari puncak kepala hingga tumit, yang dilakukan saat anak berdiri tegak. Pengukuran ini penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita, serta menilai status gizi.
JANJUT.... Lingkar kepala balita adalah pengukuran keliling kepala, yang dilakukan dengan cara melingkarkan pita ukur di sekitar kepala, di atas alis dan melewati bagian atas telinga, hingga ke bagian paling menonjol di belakang kepala. Pengukuran ini penting untuk memantau pertumbuhan otak dan perkembangan balita secara umum.
Kids Lingkar Kepala* Lingkar kepala penting untuk memantau perkembangan otak dan pertumbuhan tengkorak. Ukuran lingkar kepala normal bayi sejak lahir hingga 2 tahun berkisar antara 35-49 cm .
Kids kepala bertambah sekitar 2 cm per bulan, usia 3-6 bulan sekitar 1 cm per bulan, dan usia 6-12 bulan sekitar 0,5 cm per bulan. Lingkar kepala normal bayi laki-laki dan perempuan memiliki rentang ukuran yang sedikit berbeda sesuai usia .
Kids Pengukuran lingkar kepala dilakukan dengan pita ukur melingkari bagian dahi, atas telinga, hingga belakang kepala. Lingkar kepala yang terlalu besar atau kecil dapat menandakan gangguan kesehatan sep erti hidrosefalus atau mikrosefalia dan perlu konsultasi dokter
Kids Ketiga parameter ini biasanya dipantau secara rutin di Posyandu atau fasilitas kesehatan menggunakan kurva pertumbuhan WHO sebagai acuan untuk melihat apakah bayi dan balita tumbuh sesuai standar usia dan jenis kelamin.
-CONTOH GAMBAR LINGKAR KEPALA
. Tabel Z-score Z-score adalah alat evaluasi yang digunakan untuk membandingkan nilai pengukuran pertumbuhan (TB, BB, Lika) anak dengan standar yang ditetapkan. Interpretasi Z-score: Z-score antara -2 hingga +1 menunjukkan status gizi normal. Z-score antara -2 hingga -3 menunjukkan status gizi kurang. Z-score di atas +1 menunjukkan risiko gizi lebih. Z-score digunakan untuk menilai: Berat Badan menurut Usia (BB/U): Menilai apakah berat badan anak sesuai dengan usianya. Tinggi Badan menurut Usia (TB/U): Menilai apakah tinggi badan anak sesuai dengan usianya. Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB): Menilai apakah berat badan anak sesuai dengan tinggi badannya.
LANJUT... 2. Tabel KMS (Kartu Menuju Sehat): Tabel KMS digunakan untuk memantau perkembangan anak secara keseluruhan, termasuk perkembangan motorik, bahasa, sosial, dan emosional. Tabel KMS membantu menilai: Pencapaian perkembangan anak sesuai dengan usianya. Perubahan dan tren perkembangan anak. Identifikasi potensi masalah perkembangan jika ada. Tabel KMS juga mencakup informasi tentang: Penimbangan BB dan pengukuran TB. Pencegahan penyakit infeksi. Pemberian ASI dan MPASI.
LANJUT... 3. Interpretasi Hasil: Pertumbuhan Normal: Jika nilai Z-score dan perkembangan pada Tabel KMS sesuai dengan standar yang ditetapkan, maka pertumbuhan anak dianggap normal. Pertumbuhan Abnormal: Jika nilai Z-score menunjukkan status gizi kurang atau lebih, atau jika perkembangan anak tidak sesuai dengan standar pada Tabel KMS, maka perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut dan intervensi yang sesuai. Perlu Evaluasi Lebih Lanjut: Jika ada penurunan atau penyimpangan pada pertumbuhan anak, atau jika perkembangan anak tidak sesuai dengan usianya, maka perlu dilakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kesimpulan: Tabel Z-score dan Tabel KMS adalah alat yang penting untuk memantau dan menilai pertumbuhan serta perkembangan anak. Dengan pemahaman yang baik tentang kedua alat ini, orang tua dan petugas kesehatan dapat mengidentifikasi masalah pertumbuhan atau perkembangan pada anak secara dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat. Kids Kesimpulan: Tabel Z-score dan Tabel KMS adalah alat yang penting untuk memantau dan menilai pertumbuhan serta perkembangan anak. Dengan pemahaman yang baik tentang kedua alat ini, orang tua dan petugas kesehatan dapat mengidentifikasi masalah pertumbuhan atau perkembangan pada anak secara dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat.
penggunaan Tabel Z-score dalam memantau pertumbuhan anak Penggunaan tabel Z-score sangat penting dalam memantau pertumbuhan anak karena memberikan penilaian yang lebih akurat dan terstandarisasi dibandingkan dengan hanya melihat berat badan atau tinggi badan berdasarkan usia saja. Berikut adalah penjelasan mengenai penggunaan tabel Z-score dalam pemantauan pertumbuhan anak: Apa itu Z-score? Z-score, atau disebut juga Standard Deviation Score (SDS), adalah nilai yang menunjukkan seberapa jauh отклонение (deviasi) nilai antropometri seorang anak (misalnya berat badan, tinggi badan, atau Indeks Massa Tubuh/IMT) dari nilai rata-rata (median) populasi anak seusia dan jenis kelamin yang sama. Z-score dihitung berdasarkan standar pertumbuhan yang dikeluarkan oleh WHO (World Health Organization).
penggunaan tablet KMS Berikut penjelasan tentang penggunaan tablet KMS (Kartu Menuju Sehat) dalam konteks pemantauan pertumbuhan anak, beserta versi materi PPT singkat bila dibutuhkan untuk edukasi/presentasi. Penggunaan Tablet KMS (Kartu Menuju Sehat) Apa itu KMS? Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah alat bantu visual untuk mencatat dan memantau pertumbuhan anak, terutama di posyandu, puskesmas, atau layanan kesehatan primer. Saat ini, penggunaan KMS digital berbasis tablet semakin umum, menggantikan format kertas. Tujuannya adalah untuk efisiensi pencatatan, akurasi data, dan kemudahan pemantauan.