PRESENTASI KASUS Mochammad Ayyub Arachman , dr. RSU D Kabupaten Kediri Pare
P endahuluan Kasus ini merupakan kasus asli Alasan pengajuan kasus : Prevalensi penyakit Scabies di Indonesia adalah sekitar 6-27% dari populasi umum dan cenderung lebih tinggi pada anak dan remaja Hal menarik : Skabies sering disepelekan , sehingga terjadi ketidaktuntasan terapi Fokus diskusi : G ejala klinis , diagnosis, tata laksana
Pendahuluan Masalah kasus ini : Skabies yang tidak dirawat dengan baik dan terkena pada beberapa anggota keluarga Tujuan presentasi : Meningkatkan ketajaman d okter umum dalam mendiagnosis dan penatalaksanaan skabies
Data Administrasi pasien Nama : An. M.F. Usia : 13 Tahun No registrasi : 68877 Status sosial : Pasien Umum
Data Demografis Jenis kelamin : Laki - laki Alamat : Pare Pekerjaan : Siswa Agama : Islam Suku : Jawa Bahasa : Bahasa Jawa
Data Biologik Tinggi badan : ± 150 cm Berat badan : ±60 kg
ANAMNESA Tanggal pemeriksaan : 22 Mei 2013 Keluhan Utama : Gatal
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke poliklinik kesehatan kulit dan kelamin diantar oleh ibunya dengan dikeluhan gatal dan timbul bercak-bercak kemerahan pada sela jari kaki dan tangan , ketiak , serta kemaluan . Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu , awalnya dirasakan berawal dari kaki kemudian meluas sampai ke bagian tubuh yang lain seperti ketiak , tangan dan kemaluan .
Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan pasien sering terbangun hampir setiap malam . Untuk mengurangi keluhan , ibu pasien biasanya menaburi tubuh pasien dengan bedak salicil dan kadang-kadang dengan minyak tawon , dan keluhan dinyatakan dapat berkurang . Pasien juga dikeluhkan mengalami demam .
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat sakit seperti ini , tidak tuntas .
Riwayat Penyakit Keluarga A da anggota keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien . Sepupu dan kakak pasien yang tinggal serumah .
Riwayat Penyakit Sosial Tidak ada tetangga sekitar rumah yang mengalami keluhan seperti pasien.
PEMERIKSAAN FISIK KU : Baik Kesadaran : compos mentis Vital sign nadi 80 x/m, RR 24 x/m t 3 7 ,6 o C Status Generalis Kepala : AICD -/-/-/- Leher : pKGB -/-
PEMERIKSAAN FISIK Thorax P : Inspeksi : pergerakan dada simetris , retraksi (-) Palpasi : pergerakan dada simetris vremitus normal normal normal normal normal normal perkusi : sonor sonor sonor sonor sonor sonor Auskultasi : vesikuler vesikuler Rh - - Wh - - vesikuler vesikuler Rh - - Wh - - vesikuler versikuler Rh - - Wh - - C : S1S2 tunggal m(-), g(-)
PEMERIKSAAN FISIK Status Dermatologis Lokasi : sela jari kaki dan tangan Effloresensi : Papul eritema multipel , bentuk bulat , berbatas tegas . Lokasi : scrotum Effloresensi : Papul eritema multiple, bentuk bulat , berbatas tegas , diantaranya tampak pustula , bentuk bulat , berbatas tegas .
Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan
DIAGNOSIS HOLISTIK Diagnosis klinis : Skabies Diagnosis biologis : Infeksi parasit Diagnosis psikologis : Tidak ditemukan gangguan psikologis Diagnosis sosial : Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap penyakit anaknya
Strategi penanganan masalah Diagnosis klinis : Pengobatan simptomatis dan kausatif Diagnosis biologis : Pengobatan simptomatis dan kausatif Diagnosis psikologis : - Diagnosis sosial : KIE
TERAPI SIMPTOMATIS dan KAUSATIF Pemethrin 5% malam hari ue Sabun yang mengandung sulfur (JF sulfur) Chlorpheniramine maleat 3 x 2 mg p.o . Salicylic acid talc 2% ue
TERAPI KIE Semua baju dan alat tidur dicuci dengan air panas dan sabun Kasur dijemur di bawah terik matahari Semua anggota keluarga yang terkena , diobati secara bersamaan Tidak menggaruk kulit yang gatal Menjaga kebersihan badan Kontrol 1 minggu kemudian
Ilmu yang digunakan Ilmu dasar kedokteran Parasitologi Ilmu Klinik Ilmu kesehatan Kulit dan Kelamin Ilmu Kedokteran Komunitas Epidemiologi Skabies , Higienitas Keterampilan KIE pasien tentang pengobatan Skabies dan butuh ketaatan dalam pengobatan
Mochammad Ayyub Arachman , dr. 23 Skabies
DEFINISI : zoonosis yang menyerang kulit , mudah menular dari manusia ke manusia , dari hewan ke manusia atau sebaliknya , dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia yang disebabkan oleh tungau ( kutu atau mite) Sarcoptes scabiei ( Buchart , 1997; Rosendal 1997) 24 SKABIES
Sinonim Penyakit gudik ( jawa timur , jawa tengah ), budug ( jawa barat ), katala kubusu ( sulawesi selatan ) dan agogo . 25 SKABIES
Predileksi dari skabies ialah biasanya pada daerah tubuh yang memiliki lapisan stratum korneum yang tipis , seperti misalnya : axilla , areola mammae , sekitar umbilikus , genital, bokong , pergelangan tangan bagian volair , sela-sela jari tangan , siku flexor, telapak tangan dan telapak kaki.
27
Skabies disebabkan oleh tungau kecil berkaki delapan , dan didapatkan melalui kontak fisik yang erat dengan orang lain yang menderita penyakit ini . Tungau skabies ( Sarcoptes scabiei ) ini berbentuk oval, dengan ukuran 0,4 x 0,3 mm pada jantan dan 0,2 x 0,15 pada betina (Brown dkk , 2002). Etiopatogenesis
Masa inkubasi berlangsung 2 sampai 6 minggu sebelum serangan gatal muncul pada orang yang sebelumnya belum pernah terpajan . Orang yang sebelumnya pernah menderita scabies maka gejala akan muncul 1 – 4 hari setelah infeksi ulang
Diagnosis 1. Pruritus nokturna 2 . Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok . 3 . Tempat predileksinya adalah tempat - tempat dengan stratum korneum yang tipis seperti jari - jari tangan , pergelangan tangan bagian volar , umbilikus , genetalia pria dan perut bagian bawah . 4 . Menemukan tungau . SKABIES
PENATALAKSANAAN Pengobatan sistemik antihistamin , antibiotika ( ada infeksi sekunder ). Pengobatan topikal Belerang endap ( sulfur presipitatum ) dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep atau krim . Emulsi benzyl- benzoas (20-25%) Gama Benzena Heksa Klorida ( gameksan = gammexane ) kadarnya 1% Permetrin dengan kadar 5%
KIE Semua baju dan alat tidur dicuci dengan air panas dan sabun Kasur dijemur di bawah terik matahari Semua anggota keluarga yang terkena , diobati secara bersamaan