SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK

BondhaFerdiya 1 views 14 slides Oct 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

AST 1


Slide Content

Khairuddin Karim TENTANG SISTEM KETENAGALISTRIKAN 24

1. KONFIGURASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDUSTRI BISNIS SISTEM PEMBANGKIT GARDU STEP-UP SISTEM TRANSMISI SISTEM DISTRIBUSI GARDU STEP DOWN RUMAH SOSIAL/ PUBLIK PLTA PLTD PLTP PLTG PLTU PLTGU KONSUMEN TRAFO STEP DOWN 25

Definisi umum : Pembangkitan adalah sesuatu yang membangkitkan, atau alat untuk membangkitkan sesuatu. Pembangkit tenaga listrik, adalah alat (peralatan)/ komponen untuk membangkitkan tenaga listrik, dengan cara merubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik. Istilah lain pembangkit tenaga listrik, adalah pusat tenaga listrik. Definisi khusus/ spesifik : Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik, yang terdiri dari instalasi elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan sipil, bangunan/ fasilitas pelengkap dan bangunan/ komponen bantu lainnya. Berfungsi untuk membangkitkan energi listrik, dengan cara merubah potensi (energi) mekanik menjadi energi listrik. 26 2. PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

Jenis pembangkit tenaga listrik : Pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTA). Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pembangkit listrik tenaga gas - uap (PLTGU/ CCPP). Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Lanjutan 2 27 Beberapa hal yang perlu diketahui : Tegangan keluaran (output voltage) yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik, pada umumnya kecil. Karena akan disalurkan pada jarak yang jauh, maka tegangannya dinaikkan melalui gardu induk yang ada di lokasi pembangkit tenaga listrik.

2. Sampai saat ini penyediaan energi listrik di Indonesia mengalami kendala antara lain : a. Biaya pokok produksi/ penyediaan (BPP) lebih besar dibanding tarif dasar listrik (TDL) atau harga jual. b. Kerugian daya listrik (power losses) masih cukup besar. c. BPP mahal karena sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia menggunakan BBM. Lanjutan 2 Beberapa hal yang perlu diketahui : Memasang instalasi listrik dengan baik, benar dan legal. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna listrik, tentang penggunaan listrik secara baik, benar, legal dan efisien. 3. Membantu pemerintah/ PLN dalam menekan terjadinya kerugian daya listrik, dengan cara berpartisipasi dalam pemeliharaan jaringan listrik. 4. Oleh karenanya para pelaku usaha jasa konstruksi bidang elektrikal harus memahami masalah ketenagalistrikan di Indonesia. 28

Definisi umum : Penyaluran adalah proses, perbuatan, cara menyalurkan. 3. SISTEM TRANSMISI (PENYALURAN) TENAGA LISTRIK Definisi khusus/ spesifik : Penyaluran tenaga listrik adalah proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya (dari pembangkit tenaga listrik ke gardu induk dan/ atau dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya. Terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower), melalui isolator-isolator dengan sistem tegangan tinggi. Besarnya tegangan yang digunakan di masing-masing negara, belum tentu sama. Besarnya tegangan pada sistem transmisi di Indonesia : 70 KV, 150 KV, 245 KV, 275 KV, 500 KV. Untuk yang 70 KV secara berangsur ditiadakan dan ditingkatkan menjadi 150 KV (up-rating). 29

Jenis dan ruang lingkup : Saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 KV. Gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) 500 KV. Saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 70 KV, 150 KV dan 275 KV. Saluran kabel tanah tegangan tinggi (SKTT). Saluran kabel bawah laut (sub marine cable) tegangan tinggi. Gardu Induk (konvensional dan GIS). Lanjutan 3 Beberapa hal yang perlu diketahui : Sistem transmisi di Pulau Jawa telah terintegrasi antara satu pembangkit listrik yang satu dengan lainnya (interconnection system). Sistem transmisi di luar Pulau Jawa, pada umumnya masih parsial dan belum ter-interkoneksi satu dengan lainnya. Gas insulated sub station (GIS) dibangun di kota-kota besar yang tidak memungkinkan dibangun SUTT. Saluran kabel bawah laut tegangan tinggi : Ketapang – Gilimanuk (Jawa – Bali) dan Gresik – Madura (Jawa – Madura). Saat ini sedang dikembangkan (akan dibangun) sistem interkoneksi transmisi di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. 30

4. SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK Definisi umum : Distribusi adalah penyaluran (pembagian, pengiriman) ke beberapa tempat. Definisi khusus/ spesifik : Distribusi tenaga listrik adalah pembagian atau penyaluran/ pendistribusian tenaga listrik ke beberapa tempat. Yang dimaksud tempat adalah pengguna listrik (pelanggan). Pada sistem tenaga listrik, sistem distribusi merupakan sub sistem yang langsung terhubung dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat – pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi. Jadi jaringan tegangan tinggi ( di atas 35 KV) yang langsung terhubung (melayani) dengan pelanggan, disebut sistem (jaringan) distribusi. 31

Lanjutan 4 . Jenis dan ruang lingkup : Saluran udara tegangan tinggi (SUTT). Saluran kabel tanah tegangan tinggi (SKTT). Gardu Induk. Saluran udara tegangan menengah (SUTM). Saluran kabel udara tegangan menengah (SKUTM). Saluran kabel tanah tegangan memengah (SKTM). Gardu distribusi. Saluran udara tegangan rendah (SUTR). Saluran kabel udara tegangan rendah (SKUTR). Saluran kabel tanah tegangan rendah (SKTR). Saluran luar pelayanan (SLP). Saluran masuk pelayanan (SMP). Alat pembatas dan pengukur (APP). Standar tegangan : 150 KV, 70 KV, 20 KV, 6 KV, 220 Volt dan 110 Volt. 32

Beberapa hal yang perlu diketahui : Sistem distribusi tegangan tinggi (di atas 35 KV), melayani pelanggan besar (pelanggan industri). Standar/ jenis konstruksi di masing-masing Daerah/ PLN Wilayah/ PLN Distribusi, belum tentu sama. Karena berbagai sebab dan penyebab, susut distribusi di Indonesia pada saat ini masih di atas 10%. Tingkat mutu layanan distribusi, ditentukan oleh : a. System average interuption duration index (SAIDI). b. System average interuption frequensi index (SAIFI). c. Tegangan pelayanan. d. Frequensi. Pihak PLN yang menjual (memasarkan) listrik : a. Di Pulau Jawa dan Bali : PLN Distribusi. b. Di luar Pulau Jawa – Bali : PLN Wilayah Lanjutan 4 . 33

5 . INSTALASI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK Instalasi pemanfaat tenaga listrik adalah instalasi listrik milik pelanggan atau yang ada di sisi pelanggan . Definisi umum : Yang dimaksud pelanggan, adalah orang yang membeli, berlangganan atau menggunakan barang atau sesuatu yang lainnya. Yang dimaksud pelanggan PLN adalah pihak yang membeli, berlangganan atau menggunaka n energi lsitrik PLN. Definisi khusus/ spesifik : Yang dimaksud instalasi pemanfaat tenaga listrik , adalah instalasi listrik yang dimulai dari ( setelah ) APP, diteruskan ke instalasi sirkit utama , PHB utama , sirkit cabang sampai dengan sirkit akhir . Merupakan instalasi listrik yang memanfaatkan energi listrik dari pemasok (PIN). 34

2. Instalasi bangunan (non domestik) : a. Sosial : rumah sakit, rumah ibadah, panti sosial, pusat rehabilitasi cacat , asrama pelajar milik pemerintah, kantor partai politik, kantor LSM, museum, dan lain-lain. Golongan tarif S. b. Bisnis : usaha jual beli barang/ jasa, perhotelan, usaha perbankan, perdagangan, kantor firma, CV, PT, atau badan hukum yang bergerak dalam bidang perdagangan, pergudangan, praktek dokter bersama, dan lain-lain. Golongan tarif B. c. Publik : tenaga listrik yang digunakan untuk kepentingan umum, kepentingan pemerintah atau fasilitas kantor perwakilan asing dan lain-lain. Golongan tarif P. Lanjutan 5 . 35 Jenis dan ruang lingkup : Instalasi domestik (rumah tangga/ rumah tinggal) : a. Adalah instalasi listrik untuk rumah tempat tinggal, rumah kontrakan, rumah susun milik perseorangan, rumah susun milik Perumnas, asrama milik swasta, asrama mahasiswa, dan lain- lain. b. Golongan tarif R.

Lanjutan 5 . Menurut spesifikasi dan tempatnya : 1. Instalasi listrik di luar bangunan (outdoor instalation). 2. Instalasi listrik dalam bangunan (indoor instalation). 3. Instalasi listrik khusus (rumah sakit, pertamina dan lain-lain) 4. Jumlah fasa : 1 fasa atau 3 phasa 36 Instalasi industri : a. Tenaga listrik untuk kegiatan industri pengolahan, selain untuk keperluan kegiatan rumah tangga, sosial, bisnis dan publik . Jenis kegiatan tersebut masuk di dalam International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC), yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, dengan nama Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) b. Golongan tarif I.

TERIMA KASIH
Tags