Berisi standar akuntansi untuk kombinasi bisnis dan kombinasi bisnis entitas sepengendali
Size: 1.05 MB
Language: none
Added: Oct 08, 2025
Slides: 28 pages
Slide Content
PSAK 103 (22) & PSAK 338 (38) Bagus S K Adhiputro (2406371253) Kawista A M Widodo (2406463494) Rosalia Fatmawati (2406382276)
PSAK 103 (22) KOMBINASI BISNIS
Tujuan Meningkatkan relevansi, keandalan, daya banding informasi mengenai kombinasi bisnis dan dampaknya Mengakui dan mengukur aset teridentifikasi, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan non pengendali dari pihak diakuisisi Mengakui dan mengukur goodwill atau keuntungan dari pembelian diskon Menentukan jenis informasi yang diungkapkan Ruang Lingkup Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi bisnis kombinasi, kecuali: Pembentukan pengaturan bersama Akuisi aset atau kelompok aset yang bukan merupakan suatu bisnis Kombinasi entitas atau bisnis sepengendali Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Kombinasi yang seluruh entitas atau bisnis yang bergabung, pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yg sama Pengendali adalah pihak yang memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan dan operasional entitas sehingga mendapatkan manfaat dari aktivitas entitas tersebut Besarnya kepentingan nonpengendali sebelum ataupun setelah kombinasi bisnis bukan merupakan informasi yang relevan Identifikasi Kombinasi Suatu transaksi atau peristiwa lain merupakan kombinasi bisnis apabila aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih merupakan suatu bisnis . Jika aset yang diperoleh bukan bisnis maka transaksi atau peristiwa tersebut diakui sebagai akuisisi aset Kombinasi bisnis diperoleh dengan beberapa cara: Mengalihkan kas, setara kas atau aset lain Menimbulkan liabilitas Menerbitkan kepentingan ekuitas Memberikan lebih dari satu imbalan Tanpa mengalihkan imbalan, termasuk yang hanya berdasarkan kontrak Bisnis INPUT + PROSES OUTPUT Input: Setiap sumber daya ekonomik yang menghasilkan output Proses: Setiap sistem, standar, protocol, konvensi atau peraturan yang jika diterapkan terhadap input, menghasilkan output atau berkontribusi menghasilkan output Output: Hasil dari input dan proses yang diterapkan pada input
Metode Akuisisi Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi, dengan langkah-langkah: Identifikasi pihak pengakuisisi Penentuan tanggal akuisisi Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabiltas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak diakuisisi Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon Identifikasi Pihak Pengakuisisi Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang bergabung didentifikasikan sebagai pihak pengakuisisi, PSAK 110 (65) entitas yang memperoleh pengendalian atas entitas lain. Fakta dan kondisi lain disebabkan pertukaran kepentingan, termasuk Bagian hak suara dalam entitas hasil kombinasi bisnis Keberadaan kepentingan suara minoritas terbesar dalam entitas hasil kombinasi bisnis Komposisi organ pengatur entitas hasil kombinasi Komposisi manajemen senior entitas hasil penggabungan Ketentuan pertukaran kepentingan ekuitas Penentuan Tanggal Akuisisi Pihak pengakuisis menentukan tanggal akuisisi tanggal memperoleh pengendalian atas pohak diakuisisi Tanggal secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset, dan mengambil alih liabilitas pihak diakuisisi, yaitu tanggal penutupan. Namun pihak pengakuisisi mungkin memperoleh pengendalian sebelum maupun sesudah tanggal penutupan Pengakuan dan Pengukuran Aset Teridentifikasi yang diperoleh, Liabilitas yang Diambil Alih dan Kepentingan Non Pengendali pada pihak diakusisi Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui (terpisah dari goodwill): Aset teridenfikasi yang diperoleh Liabilitas yang diambil alih Kepentingan nonpengendali pihak akuisisi Prinsip Pengukuran Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih sebesar nilai wajar pada tanggal diakuisisi. Mengukur komponen dari kepentingan non pengendali pada pihak diakuisisi secara proposional pada Nilai wajar Bagian proposional instrument kepemilikan yang ada
Pengecualian dari Prinsip Pengakuan atau Pengukuran Terdapat pengecualian terbatas pada prinsip pengakuan dan pengukuran, yang akan mengakibatkan beberapa pos: Diakui dengan hasil yang berbeda Diukur pada jumlah selain nilai wajar pada tanggal akuisisi
Pengecualian dari Prinsip Pengukuran
Pengakuan dan Pengukuran Goodwill atau Keuntungan dari Pembelian dengan Diskon Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih (a) atas (b) di bawah ini : nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan ; jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi ; dan untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap , nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnyadimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi . jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi , yang diukur sesuai Pernyataan ini . Pembelian dengan Diskon Kadang kala, pihak pengakuisisi melakukan pembelian dengan diskon , yaitu suatu kombinasi bisnis di mana jumlah dalam paragraf 32(b) melebihi jumlah gabungan dari jumlah yang diatur dalam paragraf 32(a). Jika selisih lebih itu tetap ada setelah penerapan persyaratan dalam paragraf 36, maka pihak pengakuisisi mengakui keuntungan yang dihasilkan dalam laba rugi pada tanggal akuisisi. Keuntungan tersebut diatribusikan kepada pihak pengakuisisi. Sebelum mengakui keuntungan dari pembelian dengan diskon , pihak pengakuisisi menilai kembali apakah telah mengidentifikasi dengan tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih serta mengakui setiap aset atau liabilitas tambahan yang dapat diidentifikasi dalam penelaahan tersebut , meliputi : aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih ; kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi , jika ada ; untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap , kepentingan ekuitas pihak pengakuisisi yang dimiliki sebelumnya pada pihak diakuisisi ; dan imbalan yang dialihkan.Tujuan dari penelaahan adalah untuk meyakinkan bahwa pengukuran tersebut telah merepresentasikan dengan tepat seluruh informasi yang tersedia pada tanggal akuisisi
Imbalan Kontinjensi Imbalan yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi dalam pertukaran untuk pihak diakuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi ( lihat paragraf 37). Pihak pengakuisisi mengakui nilai wajar tanggal akuisisi atas imbalan kontinjensi sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam pertukaran untuk pihak diakuisisi . Pedoman Tambahan untuk Menerapkan Metode Akuisisi untuk Jenis Kombinasi Bisnis Tertentu Pihak pengakuisisi kadang memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi di mana pihak pengakuisisi memiliki kepentingan ekuitas sesaat sebelum tanggal akuisisi . Contohnya , pada tanggal 31 Desember 20X1, PT A memiliki 35% kepentingan ekuitas nonpengendali pada PT B. Pada tanggal tersebut , PT A membeli tambahan 40% kepentingan ekuitas PT B, yang memberinya pengendalian atas PT B. PSAK ini merujuk transaksi dimaksud sebagai suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap , kadang disebut juga sebagai akuisisi bertahap . Kombinasi Bisnis yang Dilakukan Tanpa Pengalihan Imbalan Pihak pengakuisisi kadang memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi tanpaadanya pengalihan imbalan . Metode akuisisi untuk kombinasi bisnis diterapkan pada kombinasi tersebut . Keadaan tersebut mencakup : Pihak diakuisisi membeli kembali sahamnya sendiri dengan jumlah yang memadai sehingga investor yang ada saat ini ( pihak pengakuisisi ) memperoleh pengendalian . Hilangnya hak veto minoritas , yang sebelumnya menghalangi pihak pengakuisisi untuk mengendalikan pihak diakuisisi , di mana pihak pengakuisisi memiliki hak suara mayoritas . Pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi sepakat untuk mengkombinasikan bisnisnya dengan kontrak semata . Pihak pengakuisisi tidak mengalihkan imbalan dalam pertukaran dengan pengendalian atas pihak diakuisisi dan tidak memiliki kepentingan ekuitas pada pihak diakuisisi , baik pada tanggal akuisisi maupun sebelumnya . Contoh dari kombinasi bisnis yang dilakukan dengan kontrak semata termasuk penggabungan dua bisnis bersama-sama dalam satu kesepakatan gabungan (stapling arrangement) atau pembentukan perusahaan yang tercatat di dua bursa (dual listed corporation). Kombinasi Bisnis yang Dilakukan Secara Bertahap
Periode Pengukuran Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi , maka pihak pengakuisisi melaporkan dalam laporan keuangannya jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai . Selama periode pengukuran , pihak pengakuisisi menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk merepresentasikan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui , telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut . Selama periode pengukuran , pihak pengakuisisi juga mengakui aset atau liabilitas tambahan jika informasi baru diperoleh mengenai fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui , telah berakibat pada pengakuan aset dan liabilitas dimaksud pada tanggal tersebut . Periode pengukuran berakhir segera setelah pihak pengakuisisi menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi tambahan tidak dapat diperoleh . Akan tetapi , periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi . Pembelian dengan Diskon Periode pengukuran adalah periode setelah tanggal akuisisi selama pihak pengakuisisi dapat menyesuaikan jumlah sementara yang diakui atas suatu kombinasi bisnis . Periodepengukuran memberikan waktu yang cukup pada pihak pengakuisisi untuk memperolehinformasi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan mengukur hal-hal sebagai berikutpada tanggal akuisisi sesuai dengan persyaratan dalam PSAK ini : aset teridentifikasi yang diperoleh , liabilitas yang diambil alih , dan setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi ; imbalan yang dialihkan untuk pihak diakuisisi ( atau jumlah lain yang digunakan untukmengukur goodwill); dalam kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap , kepentingan ekuitas pada pihakdiakuisisi yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi ; dan goodwill yang dihasilkan atau keuntungan dari pembelian dengan diskon .
Penentuan Bagian dari Transaksi Kombinasi Bisnis Pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi mungkin telah memiliki hubungan yang telah ada sebelumnya atau pengaturan lainnya sebelum negosiasi kombinasi bisnis dimulai , atau mereka mungkin melakukan suatu pengaturan selama negosiasi yang terpisah dari kombinasi bisnis . Dalam kedua situasi tersebut , pihak pengakuisisi mengidentifikasi setiap jumlah yang bukan merupakan bagian yang dipertukarkan oleh pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi ( atau pemilik sebelumnya ) dalam kombinasi bisnis , yaitu jumlah yang bukan merupakan bagian yang dipertukarkan untuk pihak diakuisisi . Pihak pengakuisisi mengakui hanya atas imbalan yang dialihkan untuk pihak diakuisisi serta aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih yang dipertukarkan untuk pihak diakuisisi sebagai bagian dari penerapan metode akuisisi . Transaksi terpisah lainnya dicatat sesuai dengan SAK Indonesia yang relevan . Pembelian dengan Diskon Transaksi yang dilakukan oleh atau atas nama pihak pengakuisisi atau utamanyauntuk kepentingan pihak pengakuisisi atau entitas hasil penggabungan , dan bukan utamanyauntuk kepentingan pihak diakuisisi ( atau pemilik sebelumnya ) sebelum kombinasi , adalahmungkin merupakan suatu transaksi terpisah . Berikut ini adalah contoh transaksi terpisahyang tidak tercakup dalam penerapan metode akuisisi : transaksi yang bertujuan untuk menyelesaikan hubungan yang telah ada sebelumnyaantara pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi ; transaksi yang memberikan remunerasi kepada karyawan atau pemilik sebelumnya daripihak diakuisisi untuk jasa masa depan ; dan transaksi yang merupakan penggantian kepada pihak diakuisisi atau pemilik sebelumnyaatas pembayaran biaya terkait akuisisi yang dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi.Paragraf PP50-PP62 memberikan pedoman penerapan terkait .
AKUNTANSI DAN PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL Secara umum , pihak pengakuisisi selanjutnya mengukur dan mencatat aset yang diperoleh , liabilitas yang diambil alih atau terjadi , dan instrumen ekuitas yang diterbitkan dalam kombinasi bisnis sesuai dengan SAK Indonesia yang dapat diterapkan untuk pos-pos tersebut , bergantung pada sifatnya . Akan tetapi , PSAK ini memberikan pedoman atas akuntansidan pengukuran setelah pengakuan awal untuk aset yang diperoleh , liabilitas yang diambil alih atau terjadi , dan instrumen ekuitas yang diterbitkan dalam kombinasi bisnis sebagai berikut : hak yang diperoleh kembali ; liabilitas kontinjensi yang diakui pada tanggal akuisisi ; aset indemnifikasi ; dan imbalan kontinjensi . Paragraf PP63 memberikan pedoman penerapan yang terkait . Hak yang Diperoleh Kembali Hak yang diperoleh kembali yang diakui sebagai aset takberwujud diamortisasi selama sisa periode kontraktual dari kontrak yang mendasari pemberian hak tersebut . Pihak pengakuisisi yang selanjutnya menjual hak yang diperoleh kembali kepada pihak ketiga memasukan nilai tercatat aset takberwujud tersebut dalam menentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan . Liabilitas Kontinjensi Setelah pengakuan awal dan sampai liabilitas diselesaikan , dibatalkan atau kedaluwarsa , pihak pengakuisisi mengukur liabilitas kontinjensi yang diakui dalam kombinasi bisnis pada nilai yang lebih tinggi antara : jumlah yang diakui sesuai dengan PSAK 237: Provisi , Liabilitas Kontinjensi , dan Aset Kontinjensi ; dan jumlah yang pada awalnya diakui setelah dikurangi , jika dapat diterapkan , jumlah akumulasi penghasilan diakui sesuai dengan prinsip PSAK 115: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan . Persyaratan ini tidak berlaku terhadap kontrak yang dicatat sesuai dengan PSAK 109: Instrumen Keuangan .
Aset Indemnifikasi Pada setiap akhir periode pelaporan selanjutnya , pihak pengakuisisi mengukur asset indemnifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi dengan dasar yang sama dengan liabilitas atauaset yang dijamin , tunduk kepada setiap pembatasan kontraktual atas jumlahnya dan, untuk aset indemnifikasi yang setelah pengakuan awalnya tidak diukur pada nilai wajarnya , maka berdasarkan pada penilaian manajemen tentang kolektibilitas aset indemnifikasi tersebut . Pihak pengakuisisi menghentikan pengakuan aset indemnifikasi hanya ketika pihak pengakuisisi mengambil aset , menjualnya , atau kehilangan haknya . Imbalan Kontinjensi Beberapa perubahan nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui pihak pengakuisisisetelah tanggal akuisisi mungkin dihasilkan dari adanya informasi tambahan yang didapatkan pihak pengakuisisi setelah tanggal tersebut tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi . Perubahan tersebut merupakan penyesuaian periode pengukuran sesuai denganparagraf 45-49. Akan tetapi , perubahan yang dihasilkan dari peristiwa setelah tanggal akuisisi,seperti pencapaian target laba , pencapaian harga saham tertentu , atau pencapaian tonggak (milestone) dalam proyek riset dan pengembangan , bukan merupakan penyesuaian periodepengukuran . Pihak pengakuisisi mencatat perubahan nilai wajar imbalan kontinjensi yangbukan merupakan penyesuai periode pengukuran sebagai berikut : Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali danpenyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas . Imbalan kontinjensi lain yang: i . termasuk dalam ruang lingkup PSAK 109: Instrumen Keuangan diukur pada nilaiwajar , pada setiap tanggal pelaporan dan perubahan atas nilai wajar tersebut diakuidalam laba rugi sesuai dengan PSAK 109. ii. tidak termasuk dalam ruang lingkup PSAK 109 diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan dan perubahan atas nilai wajar tersebut diakui dalam laba rugi .
Pengungkapan Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi: selama periode pelaporan berjalan; atau setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit. Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi dampak keuangan dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode tersebut atau periode pelaporan sebelumnya.
Tujuan mengatur perlakuan akuntansi atas transaksi kombinasi bisnis yang terjadi di antara entitas sepengendali . Ruang Lingkup D iterapkan pada kombinasi bisnis yang terjadi antar entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama . Kombinasi bisnis entitas sepengendali dianggap tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi , sehingga transaksi tersebut diakui berdasarkan nilai tercatat , bukan berdasarkan nilai wajar . Definisi Entitas sepengendali = Entitas yang secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengendalian yang sama . Kombinasi bisnis entitas sepengendali = Kombinasi bisnis yang seluruh entitas atau bisnis yang bergabung pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama , baik sebelum maupun sesudah kombinasi , dan pengendalian tersebut tidak bersifat sementara . Pengendalian = Pengendalian yang terjadi ketika entitas induk memiliki kemampuan untuk memengaruhi entitas anak .
PENGAKUAN & PENGUKURAN Metode Penyatuan Kepemilikan Kombinasi bisnis entitas sepengendali diakui dengan metode penyatuan kepemilikan , di mana unsur laporan keuangan dari entitas yang terlibat dalam transaksi disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal . Tidak Ada Laba atau Rugi Kombinasi bisnis ini tidak menimbulkan laba atau rugi bagi entitas yang terlibat karena tidak ada perubahan substansi ekonomi dalam kelompok usaha secara keseluruhan . Selisih antara imbalan yang dialihkan dan nilai tercatat diakui dalam ekuitas , bukan dalam laba rugi . Jumlah Tercatat Transaksi diakui berdasarkan jumlah tercatat dari aset atau liabilitas yang dipertukarkan , bukan pada nilai wajar . Pengakuan pada nilai tercatat ini sesuai dengan metode penyatuan kepemilikan .
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali , laporan keuangan harus menyajikan angka-angka yang mencerminkan kondisi seolah-olah transaksi telah terjadi sejak awal entitas-entitas tersebut berada dalam pengendalian yang sama . Kebijakan akuntansi yang seragam harus diterapkan pada entitas yang berkombinasi . PENGUNGKAPAN Entitas harus mengungkapkan informasi yang relevan terkait kombinasi bisnis entitas sepengendali , seperti : Nama entitas yang terlibat dalam kombinasi . Tanggal efektif transaksi . Hubungan kesepengendalian . Jumlah tercatat dari bisnis yang dikombinasikan . RUANG LINGKUP PSAK 38 (2004) mendefinisikan restrukturisasi entitas sepengendali sebagai transaksi pengalihan aset , kewajiban , atau saham antar entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama . Definisi ini dianggap kurang jelas sehingga menimbulkan perbedaan dalam penerapannya . Oleh karena itu , DSAK IAI memutuskan untuk merevisi PSAK 38 untuk memperjelas ruang lingkup dan penjelasan transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendalian . METODE PENYATUAN KEPEMILIKAN Metode penyatuan kepemilikan dipertahankan dalam PSAK 38 untuk kombinasi bisnis entitas sepengendali . DSAK IAI menilai bahwa metode ini lebih mencerminkan substansi transaksi , karena tidak ada perubahan substansi ekonomi yang signifikan dalam transaksi tersebut . Metode ini juga sejalan dengan praktik yang dilakukan di beberapa negara lain, seperti Inggris dan Hongkong.
Penyajian Selisih Imbalan dan Jumlah Tercatat Selisih antara imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali disajikan di ekuitas , khususnya dalam pos tambahan modal disetor . Pengaturan ini ditujukan agar tidak ada perbedaan dalam penerapan standar ini , serta untuk menjaga konsistensi dengan substansi transaksi ekuitas . Hilang Sepengendalian Dalam PSAK 38 (2004), selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (SNTRES) yang sebelumnya diakui di ekuitas akan diakui dalam laba rugi saat hilangnya sepengendalian . Namun , DSAK IAI merevisi ketentuan ini untuk menjaga konsistensi bahwa transaksi pelepasan bisnis entitas sepengendali adalah transaksi ekuitas , sehingga selisih tidak diakui dalam laba rugi . Laba Per Saham PSAK 38 mengatur bahwa dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali yang melibatkan pertukaran saham biasa , jumlah saham yang digunakan sebagai dasar perhitungan laba per saham (LPS) adalah jumlah gabungan rata-rata tertimbang saham yang beredar setelah terjadinya kombinasi bisnis .
PERBEDAAN DENGAN ED PSAK 38 Penghapusan Paragraf 14: Paragraf yang mengatur pengeluaran terkait kombinasi bisnis dihapus agar konsisten dengan ketentuan dalam PSAK 22. Penghapusan Paragraf 20: Paragraf terkait pengungkapan oleh entitas yang melepas bisnis dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali dihapus untuk menjaga konsistensi dengan PSAK 65. Penyajian Selisih di Ekuitas : Selisih antara imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat disajikan di ekuitas , khususnya dalam pos tambahan modal disetor , sesuai dengan substansi transaksi ekuitas . Penerapan Metode Penyatuan Kepemilikan Metode Penyatuan Kepemilikan digunakan dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali karena transaksi ini tidak menyebabkan perubahan substansi ekonomi dalam kelompok usaha yang bersangkutan . Dalam metode ini , unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung , baik untuk periode terjadinya kombinasi bisnis maupun periode komparatif , disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian . Jumlah tercatat dari unsur-unsur laporan keuangan tersebut adalah jumlah tercatat dari entitas yang bergabung dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali .
Selisih antara imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat aset neto yang diperoleh diakui dalam ekuitas dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor , bukan sebagai laba rugi . Penyesuaian Kebijakan Akuntansi : Entitas yang bergabung dalam kombinasi bisnis harus menerapkan kebijakan akuntansi yang seragam . Oleh karena itu , entitas yang menggabungkan aset dan liabilitas harus menyesuaikan kebijakan akuntansi yang diterapkan agar konsisten dengan kebijakan akuntansi entitas hasil kombinasi . Eliminasi Transaksi Intra- Entitas : Semua transaksi intra- entitas yang terjadi antara entitas yang bergabung sejak periode awal harus dieliminasi dalam penyusunan laporan keuangan gabungan . Entitas yang Melepas Bisnis Dalam pelepasan bisnis oleh entitas sepengendali , selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas diakui di ekuitas , tidak diakui dalam laba rugi . Pelepasan bisnis dalam konteks kombinasi bisnis entitas sepengendali juga dianggap sebagai transaksi ekuitas . Oleh karena itu , keuntungan atau kerugian yang biasanya terkait dengan pelepasan bisnis tidak diakui dalam laporan laba rugi tetapi diakui dalam ekuitas . Contoh Pelepasan Bisnis : PT A yang mengendalikan PT B memutuskan untuk menjual saham PT B kepada PT C, yang juga berada di bawah kendali PT A. Karena PT B dan PT C tetap berada dalam kendali yang sama setelah transaksi , pelepasan saham ini diakui sebagai transaksi ekuitas dengan selisih yang dicatat di ekuitas .
KASUS
CASE 1 The ABC Group has a major presence in the newspaper industry. You have recently been appointed as Group Financial Accountant, having worked with a competitor company for a number of years. Your appointment has come at a busy time as the Group is currently reviewing its accounts for the year ended 31 December 2x05 The following acquisition have been made by ABC holding in 20X5: Acquisition of LLL Ltd On January 1, 20X5 ABC purchased 80% of the equity share capital of LLL limited for €450,000. The fair value of the net identifiable assets of LLL at that time €700,000, analysed as follow: Non controlling interest at acquisition date were measured at their proportionate share of the fair value of the net assets acquired Acquisition of IJK Ltd On January 1, 20X5, ABC holding acquired all of IJK Ltd’s assets and liabilities (net assets) by issuing 24,000 shares of its $4 par value common stock. At that date, ABC shares were selling at $22 per share. Historical cost and fair value balance sheet data for IJK at the time of acquisition were as follows: ABC paid audit fees and legal fees for the transfer of net assets of $12,000. ABC also paid cost of the new shares issuance of $7,000. Required: Based on PSAK provide recommendation for the accounting treatment related to the acquisition Prepare journal entry to record the acquisition of LLL ltd and IJK Ltd , calculate goodwill/bargain purchase relating to the acquisition (if any
ANSWER CASE 1 Perlakuan akuntansi adalah sebagai berikut atas kombinasi bisnis yang dijalankan PT ABC Pada kasus akuisisi LLL Ltd, PT ABC memberikan imbalan kurang dari jumlah nilai wajar aset identifikasian secara proposional , sehingga PT ABC mengakui keuntungan yang dihasilkan dalam laba rugi pada tanggal akuisisi . PT ABC mengakui aset yang diperoleh , liabilitas yang diambil alih dan kepentingan non pengendali Pada kasus akuisisi IJK Ltd, PT ABC mengakui adanya goodwill atas transaksi kombinasi bisnis tersebut , karena nilai saham yang diterbitkan melebihi nilai wajar aset teridentifikasi IJK Ltd. Kemudian atas biaya audit fee dan legal fee diakui sebagai biaya kombinasi bisnis sedangkan biaya penerbitan saham diakui mengurangi Tambahan atas modal disetor LLL Ltd Persediaan 350.000 Mesin 600.000 Liabilitas 250.000 Kas 450.000 Keuntungan dari pembelian dengan diskon 110.000 Kepentingan non pengendali LLL Ltd 140.000 IJK Ltd Kas & Piutang 28.000 Persediaan 122.000 Gedung & Perlengkapan 470.000 Goodwill 12.000 Utang Usaha 41.000 Notes Payable 63.000 Saham Biasa 96.000 Premium Saham Biasa 432.000 Biaya Kombinasi Bisnis 12.000 Premium Saham Biasa 7.000 Kas 19.000
ANSWER CASE 1 (KOREKSI) Perlakuan akuntansi adalah sebagai berikut atas kombinasi bisnis yang dijalankan PT ABC Pada kasus akuisisi LLL Ltd, PT ABC memberikan imbalan kurang dari jumlah nilai wajar aset identifikasian secara proposional , sehingga PT ABC mengakui keuntungan yang dihasilkan dalam laba rugi pada tanggal akuisisi . PT ABC mengakui aset yang diperoleh , liabilitas yang diambil alih, keuntungan dari pembelian dengan diskon dan kepentingan non pengendali saat menyusun laporan konsolidasian Pada kasus akuisisi IJK Ltd, PT ABC mengakui adanya goodwill atas transaksi kombinasi bisnis tersebut , karena nilai saham yang diterbitkan melebihi nilai wajar aset teridentifikasi IJK Ltd. Kemudian atas biaya audit fee dan legal fee diakui sebagai biaya kombinasi bisnis sedangkan biaya penerbitan saham diakui mengurangi Tambahan atas modal disetor LLL Ltd Persediaan 350.000 Mesin 600.000 Liabilitas 250.000 Kas 450.000 Keuntungan dari pembelian dengan diskon 110.000 Kepentingan non pengendali LLL Ltd 140.000 SAAT AKUISISI Investment on LLL Ltd 450.000 Cash 450.000 SAAT KONSOLIDASI Persediaan 350.000 Mesin 600.000 Liabilitas 250.000 Investment on LLL Ltd 450.000 Bargain on Purchase 110.000 Kepentingan non pengendali LLL Ltd 140.000 IJK Ltd Kas & Piutang 28.000 Persediaan 122.000 Gedung & Perlengkapan 470.000 Goodwill 12.000 Utang Usaha 41.000 Notes Payable 63.000 Saham Biasa 96.000 Premium Saham Biasa 432.000 Biaya Kombinasi Bisnis 12.000 Premium Saham Biasa 7.000 Kas 19.000
CASE 2 On 31 May 2x06 the parent company, AAA Holdings Limited acquired 100% of PPP Limited. The Group has regularly purchased goods from PPP Limited in each of the last five years (purchases amounted to €2.5 million in the year ended 31 May 2x06), and the acquisition was seen as being strategic in coppêr-fastening the Group's presence in the residential market for house plants. Consideration for the acquisition comprised the following: 1 million €1 equity shares of AAA Holding Limited. The market value of these shares on 31 May 2x06 was €6 each. 100,000 shares in GB Plc which had been purchased as an investment by AAA Holdings on 1 October 2x05 for €1 million. The market value of these shares at 31 May 2x06 was €1.35 million, though the increase in yalue has not been reflected in the financial statements. Cash consideration of €400,000, payable on 1 June 2x08, which is contingent on certain profitability parameters being achieved by PPP Limited over the next two years. At 31 May 2x06the directors of AAA were confident that this consideration would not become payable, but a new contract awarded to the company on the 1 July 2x06 means that the required profitability tar-gets are likely to be achieved. Borrowed funds are normally available to AAA Holdings Limited at 10% per annum. The book value of the net asset of PPP at the date of the acquisition is € 6,208,000. The fair value of PPP assets and liabilities is the same as the book value except for the fair value of the building which the fair value exceeding the book value at the amount of $100,000. AAA Holding has incurred professional fees of $75,000 relating to the acquisition PPP. Required: Based on PSAK provide recommendation for the accounting treatment related to the acquisition Prepare journal entry to record the acquisition of PPP ltd and calculate goodwill relating to the acquisition if any
ANSWER CASE 2 Perlakuan akuntansi AAA sebagai pihak pengakuisisi mengakui imbalan yang diberikan pada nilai wajar yaitu Saham perusahaan kontijensi atas proses akuisisi PPP berupa kas €400.000 sebagai liabilitas diukur dengan present valuenya, dan wajib mengungkapkannya di CaLK. Imbalan investasi pada GB Plc diukur kembali sesuai nilai wajarnya, dan kenaikan investasi diakui pada laba rugi Atas selisih imbalan dan nilai akuisisi netto maka AAA mengakui adanya goodwill dari proses kombinasi bisnis Imbalan yang diserahkan sehubungan dengan kombinasi bisnis Shares Harga Saham 6.000.000 Saham 1.000.000 Tambahan Modal disetor 5.000.000 Investasi Nilai Wajar 1.350.000 Nilai Buku 1.000.000 Keuntungan investasi 350.000 Kontijensi Kas Nilai per 1 Juni 2x08 400.000 PV 31 May 2x06 330.579 rate 10% Book Value 6.208.000 Fair Value 6.308.000 jasa profesional 75.000 Jurnal Transaksi Penyesuaian fair value investasi di GB Plc Investasi di GB Plc 350.000 Keuntungan dari Investasi 350.000 Transaksi Akuisisi Investasi di PPP 6.308.000 Goodwill 1.372.579 Saham 1.000.000 Tambahan Modal disetor 5.000.000 Investasi di GB Plc 1.350.000 Liabilitas kontijensi 330.579 Biaya Kombinasi Bisnis 75.000 Kas 75.000
ANSWER CASE 2 (KOREKSI) Perlakuan akuntansi AAA sebagai pihak pengakuisisi mengakui imbalan yang diberikan pada nilai wajar yaitu Saham perusahaan kontijensi atas proses akuisisi PPP berupa kas €400.000 sebagai liabilitas diukur dengan present valuenya, dan wajib mengungkapkannya di CaLK . Tidak dicatat sebagai imbalan karena pada tanggal 31 Mei, Imbalan investasi pada GB Plc diukur kembali sesuai nilai wajarnya, dan kenaikan investasi diakui pada laba rugi Atas selisih imbalan dan nilai akuisisi netto maka AAA mengakui adanya goodwill dari proses kombinasi bisnis Imbalan yang diserahkan sehubungan dengan kombinasi bisnis Shares Harga Saham 6.000.000 Saham 1.000.000 Tambahan Modal disetor 5.000.000 Investasi Nilai Wajar 1.350.000 Nilai Buku 1.000.000 Keuntungan investasi 350.000 Kontijensi Kas Tidak dipertimbangkan Nilai per 1 Juni 2x08 400.000 PV 31 May 2x06 330.579 rate 10% Book Value 6.208.000 Fair Value 6.308.000 jasa profesional 75.000 Jurnal Transaksi Penyesuaian fair value investasi di GB Plc Investasi di GB Plc 350.000 Keuntungan dari Investasi 350.000 Transaksi Akuisisi Investasi di PPP 6.308.000 Goodwill 1.372.579 Saham 1.000.000 Tambahan Modal disetor 5.000.000 Investasi di GB Plc 1.350.000 Liabilitas kontijensi 330.579 Biaya Kombinasi Bisnis 75.000 Kas 75.000 Jurnal Transaksi Penyesuaian fair value investasi di GB Plc Investasi di GB Plc 350.000 Keuntungan dari Investasi 350.000 Transaksi Akuisisi Investasi di PPP 7.350.000 Saham 1.000.000 Tambahan Modal disetor 5.000.000 Investasi di GB Plc 1.350.000 Goodwill 1.042.000 Investasi di PPP 1.042.000 Biaya Kombinasi Bisnis 75.000 Kas 75.000
Daftar Pustaka Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI. 2024. PSAK No. 103: Kombinasi Bisnis. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.