Smart_Energy_Management_Chapter1_Detailed_NoImage.pptx

NurIksan7 0 views 15 slides Sep 25, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

kjdbndkb dkjbdkjbndkjnbd bkdjbndjknkb fddfgjkddgd djgkdgdkd bdbdkjbndk bddnkjdnbk


Slide Content

Smart Energy Management Chapter 1 – Introduction Disusun oleh: [Nama Anda]

Latar Belakang Kebutuhan energi global meningkat pesat seiring pertumbuhan ekonomi dan teknologi. Ketergantungan pada energi fosil menimbulkan masalah lingkungan (polusi, emisi karbon) dan keterbatasan sumber daya. Gangguan sistem kelistrikan umum: blackout, brownout, load shedding. Contoh kasus: Blackout besar di India (2012) berdampak pada 500 juta orang.

Definisi Energy Management Energy management adalah proses monitoring, kontrol, dan optimisasi kinerja sistem kelistrikan. Tujuan utama: menyediakan energi sesuai kebutuhan, menjaga kualitas hidup, mendukung pembangunan berkelanjutan. Fokus pada keseimbangan antara ketersediaan energi, biaya, dan dampak lingkungan.

Tantangan Energi 40% konsumsi energi berasal dari sektor bangunan (rumah dan kantor). Peak demand hanya terjadi ±5% waktu, namun membutuhkan 20% kapasitas pembangkit tambahan. Pembangkitan berbasis minyak/gas cepat, tetapi mahal dan tidak ramah lingkungan. Solusi masa depan: Smart Grid & Smart Building untuk efisiensi.

Smart Systems Mengintegrasikan sensor, aktuator, dan teknologi ICT. Prinsip kerja: Sense → Analyze → Respond. Contoh sederhana: Sensor suhu digital yang membaca data, menganalisis, lalu memberi respon. Contoh kompleks: Sistem evakuasi darurat pintar dengan sensor okupansi & algoritma jalur evakuasi.

SMART Approach Sense meaningfully: menangkap data yang relevan secara akurat. Analyze: menganalisis data untuk pengambilan keputusan. Respond timely: memberikan respon cepat & tepat waktu. Smart system membutuhkan sinergi antara dunia fisik (sensor/aktuator) dan dunia digital (ICT).

Computational Techniques Teknik dari ilmu komputer yang digunakan untuk energy management: - Real-time data communication & processing. - Scheduling (penjadwalan daya & beban). - Algorithms & Optimization. - Logic & Abstraction untuk representasi masalah. - Pattern recognition. - Machine Learning untuk prediksi & kontrol adaptif.

Smart Grid Grid tradisional tidak memadai untuk mendukung Distributed Energy Resources (DER). Smart Grid menggunakan sensor, IoT, dan komunikasi digital untuk observasi & kontrol real-time. Ciri utama Smart Grid: observable, controllable, automated, integrated. Mampu mendeteksi ketidakseimbangan suplai-demand dan mengambil tindakan preventif.

Perbandingan Smart Grid vs Konvensional Fault handling: Reaktif (konvensional) vs Preventif (smart grid). Monitoring: Terbatas (konvensional) vs Real-time berbasis WAMS (smart grid). Integrasi energi terbarukan: Minim (konvensional) vs Mendukung DER (smart grid). Kualitas daya: Diabaikan (konvensional) vs Aktif dikelola (smart grid). Peran konsumen: Pasif (konvensional) vs Aktif (Demand Response, smart grid).

Smart Buildings Bangunan menyumbang 40% konsumsi energi global. Building Energy Management System (BEMS) memungkinkan: - Kontrol otomatis HVAC & lighting. - Monitoring kondisi peralatan. - Profil konsumsi energi tiap zona. - Optimisasi konsumsi energi & pengurangan puncak beban.

Thermal Comfort Kenyamanan termal dipengaruhi faktor fisik, psikologi, budaya, dan kebiasaan. Tantangan: sering terjadi overcooling & undercooling di gedung. Solusi: - HVAC berbasis occupancy (Wi-Fi, sensor gerak). - Chiller sequencing untuk efisiensi. - Prediksi kebutuhan pendinginan dengan AI/ML.

Solar Energy in Buildings Rooftop PV & Building Integrated PV (BIPV) memiliki potensi besar. Kendala utama: keterbatasan ruang, shading dari gedung/objek lain, dan efisiensi panel. Solusi: desain tata letak adaptif, optimisasi sudut panel, MPPT (Maximum Power Point Tracking).

Teknik Mengatasi Defisit Daya Blackout bergilir → solusi tradisional yang tidak efisien. Alternatif: Brownout, memprioritaskan beban penting dibanding memutus total. NILM (Non-Intrusive Load Monitoring): monitoring konsumsi dengan smart meter tunggal tanpa banyak sensor. Tujuan: edukasi konsumen untuk lebih sadar energi.

Fokus Buku Mengulas pendekatan komputasi & data-driven untuk energy management. Menggunakan IoT, AI, ICT untuk efisiensi energi di bangunan, kampus, dan kota. Menekankan integrasi Smart Building dengan Smart Grid masa depan. Target pembaca: mahasiswa, peneliti, praktisi, pembuat kebijakan.

Ringkasan Energy Management penting untuk keberlanjutan & kualitas hidup. Smart Grid & Smart Building merupakan masa depan energi. Ilmu komputer berperan besar melalui AI, ML, IoT, dan optimisasi. Pendekatan komputasi membuka jalan menuju efisiensi energi global.
Tags