SMPN 1 Mojowarno PM-PPM deep learning.pptx

pembelajaran deep learning

1. CURICULUM VITAE Nama : Ervina Vidia Astriya, S.Pd NIP : 198904292020122005 No. Hp: 082139965789 TTL : Malang, 29 April 1989 ALAMAT: Jalan Masjid GG 2 no.1 A 003/005 Bumiaji Batu Riwayat pendidikan : SD Muhammadiyah 05 Bumiaji SMP Negeri 2 Batu SMA Negeri 1 Batu Universitas Negeri Malang Pengalaman mengajar : 8 tahun di SMP PGRI 1 Batu 4 tahun di SMP Negeri 1 Jombang Guru Penggerak Angkatan 7 Pengajar Praktik Angkatan 11 Fasilitator daerah Pembelajaran Mendalam

2. ICE BREAKING (‘2) BANANA Dance Banana Peel Banana Peel peel banana 2x Chop banana chop chop banana 2x Shake banana shake shake banana 2x Drink banana drink drink banana 2x Boom banana boom boom banana 2x

3. AKTIFITAS 1 ( IN1.2.2. Kegiatan Pelatihan Luring 1 ) (‘5) Ibu bapak diminta untuk mengamati gambar di bawah ini ! Mari kita curah pendapat berdasarkan gambar diatas . Apakah fenomena seperti di gambar terjadi di sekolah Bapak/Ibu?  Apa risikonya jika fenomena   Schooling Without Learning  terjadi di sekolah Bapak/Ibu? Bagaimana strategi yang dapat dilakukan agar tidak terjadi fenomena   Schooling Without Learning  pada murid kita ? 

4. (’5)

5. (’5)

6. MENGAPA? (‘3) Ibu Bapak boleh menggunakan AI apapun . Mengapa dalam pembelajaran mendalam menggunakan Taksonomi SOLO, bukan Taksonomi Bloom?

7. Taksonomi Bloom dan Taksonomi SOLO adalah dua model yang digunakan untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran dan mengukur kemampuan siswa . Berikut perbedaan antara keduanya : Taksonomi Bloom adalah model yang dikembangkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956. Model ini mengklasifikasikan tujuan pembelajaran menjadi enam kategori : 1.Pengetahuan (Knowledge): Mengingat dan memahami informasi . 2. Pemahaman (Comprehension): Menginterpretasikan dan memahami informasi . 3. Aplikasi (Application): Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah . 4. Analisis (Analysis): Menguraikan informasi menjadi komponen-komponennya . 5. Sintesis (Synthesis): Menggabungkan informasi untuk menciptakan sesuatu yang baru . 6. Evaluasi (Evaluation): Menilai nilai dan kegunaan informasi . Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) adalah model yang dikembangkan oleh John Biggs dan Kevin Collis pada tahun 1982. Model ini mengklasifikasikan kemampuan siswa menjadi lima kategori : Prestructural : Tidak memahami konsep atau tidak memiliki pengetahuan yang relevan . Unistructural: Memahami satu aspek dari konsep , tetapi tidak memahami hubungan antara aspek-aspek tersebut . Multistructural : Memahami beberapa aspek dari konsep , tetapi tidak memahami hubungan antara aspek-aspek tersebut . Relational: Memahami hubungan antara aspek-aspek dari konsep dan dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah . Extended Abstract: Memahami konsep secara mendalam dan dapat menggunakannya untuk menciptakan sesuatu yang baru .

8. Perbedaan utama antara Taksonomi Bloom dan Taksonomi SOLO adalah : Fokus : Taksonomi Bloom fokus pada tujuan pembelajaran , sedangkan Taksonomi SOLO fokus pada kemampuan siswa . Kategori : Taksonomi Bloom memiliki enam kategori , sedangkan Taksonomi SOLO memiliki lima kategori . Pendekatan : Taksonomi Bloom menggunakan pendekatan yang lebih tradisional dan hierarkis , sedangkan Taksonomi SOLO menggunakan pendekatan yang lebih fleksibel dan berorientasi pada kemampuan   siswa .

9. ICE BREAKING “ONE TWO TREE” Dengarkan instruksi fasil di depan Ikuti Gerakan yang dicontohkan Tirukan nyanyian fasil Dibaca apa Gerakan tersebut ?

10. TES PSIKOLOGI bapak ibu silahkan menggambar bebek Silahkan menggambar ikan