RhyanPrayuddyReksamu1
0 views
22 slides
Oct 04, 2025
Slide 1 of 22
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
About This Presentation
Tips Menyusun studi kasus reflektif
Size: 725.46 KB
Language: none
Added: Oct 04, 2025
Slides: 22 pages
Slide Content
Menyusun Studi Kasus Reflektif
Susunan Refleksi: Masalah Pembelajaran Solusi (Upaya Penyelesaian) Dampak (Hasil dan Upaya) Hikmah (Pengalaman Berharga) Masalah Pembelajaran: Media Pembelajaran LKPD Strategi Pembelajaran Penilaian
(1) Masalah: Tuliskan apa yang tidak berjalan dengan baik Gunakan Pola: “Saat mengajar materi ...... di kelas ......, Saya mengalami kendala ......” Kemudian lanjutkan dengan menjelaskan apa yang terjadi, kenapa hal tersebut menjadi masalah, dan akibatnya pada siswa. Contoh kalimat pembuka: “Saat mengajar materi akhlak tentang jujur di kelas V SD , saya merasa strategi yang saya gunakan belum efektif karena siswa cenderung pasif dan tidak merespon pertanyaan” “Saya menyadari bahwa media pembelajaran yang saya gunakan terlalu monoton , sehingga siswa kurang antusias mengikuti pelajaran”
(2) Solusi (Upaya Penyelesaian): Tuliskan apa yang dilakukan untuk memperbaiki Gunakan Pola: “Untuk mengatasi hal tersebut, saya ......” Kemudian lanjutkan dengan menjelaskan apa yang diubah, bagaimana penerapannya, dan alat/strategi/media apa yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tips: Gunakan kata-kata seperti mengubah, menambahkan, mengganti, menerapkan model, menyusun ulang, melibatkan siswa secara aktif, dll.
(3) Dampak (Hasil dari Upaya): Tuliskan perubahan positif yang terjadi Gunakan Pola: “Setelah menerapkan perubahan tersebut, ......” Kemudian lanjutkan dengan menjelaskan seperti apa reaksi siswa, hasil tugas atau evaluasi, dan suasana kelas setelah perubahan . Contoh: “Siswa menjadi lebih aktif bertanya dan berdiskusi” “Hasil tugas menunjukkan peningkatan pemahaman siswa” “Kelas menjadi lebih hidup dan pembelajaran lebih bermakna”
(4) Hikmah (Pengalaman Berharga): Renungkan apa yang telah dipelajari Gunakan Pola: “Pengalaman ini menyadarkan saya bahwa, ......” Tunjukkan refleksi pribadi, nilai yang diperoleh, dan kesadaran sebagai guru. Contoh: “Saya belajar bahwa strategi pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik materi” “ LKPD bukan hanya alat evaluasi, tetapi juga sarana membangun pemahaman dan karakter siswa”
Kisi-Kisi PAI
Soal 1 Seorang guru PAI merancang pembelajaran tentang pentingnya akhlak karimah dalam kehidupan sehari-hari. Agar peserta didik dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia sebagai hasil belajar, rumusan tujuan pembelajaran ranah sikap yang paling tepat adalah ... Peserta didik dapat menjelaskan pengertian akhlak karimah menurut Al-Qur’an dan Hadis. Peserta didik dapat menyebutkan contoh-contoh perilaku akhlak karimah dalam sejarah Islam. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menunjukkan sikap jujur dan amanah sebagai wujud akhlak karimah dalam interaksi sosial. Peserta didik dapat menganalisis dampak positif memiliki akhlak karimah bagi diri sendiri dan masyarakat. Peserta didik dapat menghafal dalil-dalil naqli tentang perintah berakhlak karimah.
Soal 2 Dalam pembelajaran Fiqih Kontemporer mengenai pernikahan, seorang guru menyajikan studi kasus tentang pernikahan dini dan dampaknya. Rumusan tujuan pembelajaran ranah pengetahuan yang paling mendorong kemampuan berpikir kritis peserta didik adalah ... Peserta didik dapat menyebutkan syarat dan rukun nikah sesuai syariat Islam. Peserta didik dapat menjelaskan hikmah disyariatkannya pernikahan dalam Islam. Melalui analisis studi kasus, peserta didik dapat mengevaluasi argumen pro dan kontra mengenai pernikahan dini ditinjau dari berbagai perspektif (agama, sosial, kesehatan). Peserta didik dapat membandingkan prosesi pernikahan adat dengan pernikahan sesuai syariat Islam. Peserta didik dapat menceritakan kisah pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah RA.
Soal 3 Materi pembelajaran adalah tentang kriteria hadis shahih. Untuk menumbuhkan semangat gotong royong pada ranah keterampilan , rumusan tujuan pembelajaran yang paling sesuai adalah ... Peserta didik dapat menjelaskan lima kriteria utama sebuah hadis dikatakan shahih. Peserta didik dapat membedakan antara hadis shahih, hasan, dan dhaif berdasarkan sanad dan matannya. Peserta didik dapat menyebutkan contoh-contoh hadis shahih yang berkaitan dengan muamalah. Secara berkelompok, peserta didik dapat berkolaborasi menyusun peta konsep tentang kriteria kesahihan hadis dan mempresentasikannya. Peserta didik dapat mempraktikkan cara mencari hadis shahih menggunakan aplikasi digital.
Soal 4 Seorang guru mengembangkan materi tentang konsep takdir, termasuk bagaimana masyarakat seringkali memahami dan menyikapinya dalam tradisi lokal (misalnya, syukuran atas kelahiran atau doa bersama saat menghadapi musibah). Rumusan indikator tujuan pembelajaran ranah sikap yang paling sesuai agar peserta didik memiliki sikap penerimaan terhadap tradisi terkait takdir adalah ... Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan antara takdir mubram dan muallaq. Peserta didik dapat mengidentifikasi minimal tiga tradisi lokal yang berkaitan dengan pemahaman takdir. Peserta didik menunjukkan sikap menghargai (tasamuh) terhadap praktik tradisi lokal yang berkaitan dengan menyikapi takdir, selama tidak bertentangan dengan akidah. Peserta didik dapat mengkritisi tradisi lokal yang dianggap tidak sesuai dengan konsep takdir dalam Islam. Peserta didik dapat menyebutkan dalil Al-Qur’an tentang kewajiban beriman kepada takdir.
Soal 5 Materi pembelajaran adalah tentang ayat-ayat Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-Qur’an. Rumusan indikator tujuan pembelajaran ranah pengetahuan yang paling mendorong kemampuan berpikir dinamis dan inovatif peserta didik adalah ... Peserta didik dapat mendefinisikan pengertian ayat Muhkamat dan Mutasyabihat. Peserta didik dapat menyebutkan minimal tiga contoh ayat Muhkamat dan tiga contoh ayat Mutasyabihat. Peserta didik dapat menjelaskan sikap ulama salaf terhadap ayat-ayat Mutasyabihat. Peserta didik dapat mengusulkan interpretasi kontekstual yang relevan terhadap ayat Mutasyabihat tertentu, dengan mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan modern. Peserta didik dapat membedakan antara ayat Muhkamat dan Mutasyabihat dalam surat Al-Baqarah.
Soal 6 Seorang guru merencanakan pembelajaran tentang ayat Muhkamat dan Mutasyabihat menggunakan pendekatan Problem-Based Learning (PBL) . Guru menyajikan masalah berupa perbedaan pendapat ulama dalam menafsirkan ayat Mutasyabihat. Dalam konteks perencanaan ini, analisis materi ajar kajian tafsir (bi al-Ma’tsur, bi al-Ra’yi, metode tahlili, ijmali, dll.) berdasarkan struktur keilmuan yang paling sesuai dengan karakteristik peserta didik SMA yang kritis adalah ... Fokus utama pada metode tafsir ijmali untuk pemahaman global. Penekanan pada hafalan definisi masing-masing metode tafsir. Membandingkan secara mendalam pendekatan tafsir bi al-Ma’tsur dan bi al-Ra’yi dalam menyikapi ayat Mutasyabihat, mendorong analisis kritis terhadap argumentasi masing-masing. Memberikan ringkasan singkat semua metode tafsir tanpa pendalaman. Meminta siswa memilih satu metode tafsir favorit mereka.
Soal 7 Guru melaksanakan pembelajaran tentang klasifikasi hadis (berdasarkan kuantitas dan kualitas sanad) menggunakan Project-Based Learning (PjBL). Proyeknya adalah membuat infografis digital tentang perbedaan hadis Mutawatir, Ahad, Shahih, Hasan, dan Dhaif. Analisis materi ajar klasifikasi hadis berdasarkan struktur keilmuan yang relevan selama pelaksanaan PjBL ini adalah … Hanya fokus pada definisi masing-masing klasifikasi hadis. Memberikan contoh hadis untuk setiap klasifikasi tanpa menjelaskan kriteria. Menekankan pada pemahaman kriteria detail (syarat sanad bersambung, perawi adil, dhabit, dll.) dan fungsi hadis terhadap Al-Qur’an sebagai dasar pembuatan infografis yang akurat. Membahas sejarah kodifikasi hadis secara mendalam. Menghafal istilah siswa tentang nama-nama perawi hadis.
Soal 8 Seorang guru menguatkan pemahaman siswa tentang materi “Mengungkap Rahasia Takdir” menggunakan pendekatan Dialogue-Based Learning (DBL), dengan fokus pada pertanyaan terbuka untuk mengukur pemahaman bahwa manusia bertanggung jawab atas amalnya. Dalam evaluasi hasil akhir, uraian materi yang paling tepat dideskripsikan dalam evaluasi tersebut adalah … Definisi takdir mubram dan muallaq. Perbedaan antara mu’jizat, karamah, dan sihir. Bagaimana keyakinan pada takdir (bahwa semua akan dipertanggungjawabkan) memotivasi amal shaleh sebagai persiapan menghadapi hari akhir. Contoh-contoh takdir dalam kehidupan sehari-hari. Kisah para nabi dalam menghadapi takdir Allah.
Soal 9 Seorang guru merencanakan pembelajaran tentang Akhlak Karimah sebagai Pilar Pembangunan Karakter Bangsa dengan pendekatan TPACK. Guru berencana menggunakan video inspiratif (Teknologi), diskusi kelompok (Pedagogi), dan materi tentang contoh akhlak mulia dalam sejarah dan konteks modern (Konten). Alur materi ajar yang paling logis dan sesuai karakteristik peserta didik (misal: remaja yang butuh relevansi) adalah … Sejarah akhlak ➔ Definisi akhlak ➔ Contoh akhlak ➔ Implementasi. Definisi akhlak ➔ Dalil naqli ➔ Manfaat akhlak ➔ Diskusi. Konteks kekinian (krisis karakter) ➔ Pentingnya akhlak karimah ➔ Contoh teladan (sejarah & modern) ➔ Refleksi & komitmen penerapan ➔ Kaitan dengan karakter bangsa. Manfaat akhlak ➔ Contoh akhlak ➔ Sejarah akhlak ➔ Definisi. Dalil naqli ➔ Sejarah akhlak ➔ Diskusi ➔ Implementasi.
Soal 10 Guru melaksanakan pembelajaran Fiqih Kontemporer (misal: perbankan syariah, zakat produktif) menggunakan pendekatan Deep Learning (DL) yang menekankan pemahaman mendalam dan analisis keterkaitan konsep. Alur materi ajar yang paling logis sesuai pelaksanaan pembelajaran ini adalah … Definisi bank syariah ➔ Sejarah bank syariah ➔ Produk bank syariah ➔ Hukum zakat. Konsep dasar riba ➔ Prinsip ekonomi Islam ➔ Mekanisme perbankan syariah ➔ Analisis studi kasus praktik ➔ Refleksi penerapan ➔ Kaitan antara perbankan syariah dan zakat produktif. Produk zakat ➔ Definisi ➔ Contoh ➔ Hukum zakat. Sejarah perbankan syariah ➔ Produk perbankan syariah ➔ Riba. Praktik perbankan syariah ➔ Definisi zakat produktif ➔ Prinsip ekonomi Islam.
Soal 11 Seorang guru menggunakan model pelayanan konseling untuk mengevaluasi pemahaman dan sikap siswa terhadap materi “Transformasi Peradaban Islam: Kepemimpinan, Dakwah, dan Pendidikan dari Masa Khulafaur Rasyidin hingga Era Modern”. Alur materi ajar yang logis digali dalam sesi evaluasi-konseling ini adalah … Menanyakan urutan Khulafaur Rasyidin. Mengklasifikasikan fakta kronologi peristiwa dalam sejarah Islam. Menyusun alur fakta-kronologi → Identifikasi kepemimpinan di masa lalu → Menganalisis tantangan dakwah dan pendidikan Islam saat ini → Merfleksikan relevansi nilai-nilai kepemimpinan, dakwah, dan pendidikan Islam masa lalu untuk solusi tantangan kontemporer → Menggali sikap dan rencana kontribusi personal siswa. Fokus hanya pada strategi dakwah di era modern. Bertanya tentang sistem pendidikan Islam di masa Abbasiyah.
Soal 12 Sekolah melaksanakan program P5 dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika”. Guru PAI merencanakan pembelajaran untuk mendukung tema ini. Pengembangan materi ajar PAI yang paling sesuai untuk menanamkan nilai “Berkebinekaan Global” salah satu dimensi Profil Pelajar Pancasila adalah … Materi tentang rukun iman dan rukun Islam. Materi tentang fikih shalat berjamaah. Materi tentang pentingnya membangun sikap toleransi (tasamuh), menghargai perbedaan (ikhtilaf), dan pentingnya persatuan (ukhuwah) dalam konteks keberagaman suku, budaya, dan agama di Indonesia dan dunia. Materi tentang tata cara shalat berjamaah. Materi tentang kisah-kisah nabi Ulul Azmi.
Soal 13 Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI yang terintegrasi dengan PPRA, guru ingin menanamkan nilai Keteladanan (Qudwah Hasanah). Pengembangan materi ajar yang paling efektif dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah … Membahas teori-teori kepemimpinan dalam Islam. Meneladani keteladanan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan tokoh-tokoh Muslim kontemporer yang menunjukkan integritas, kesederhanaan, kepedulian sosial, dan akhlak mulia lainnya, serta merefleksikan penerapannya dalam konteks kehidupan siswa. Diskusi tentang perbandingan pemimpin Islam klasik dan modern. Membaca biografi ulama-ulama besar penulis kitab kuning. Mendiskusikan konsep jihad dalam berbagai perspektif.
Soal 14 Guru mengamati praktik dialog antaragama yang harmonis di lingkungan sekolah sebagai implementasi moderasi beragama. Untuk mengevaluasi pemahaman siswa tentang konsep Islam Wasathiyah, pengembangan materi ajar yang logis untuk dikaji dalam evaluasi adalah … Sejarah perdebatan teologis antar mazhab dalam Islam. Konsep jihad dalam arti perang. Implementasi nilai-nilai Islam Wasathiyah (prinsip-prinsip Islam moderat seperti Keadilan (Adl), Keseimbangan (Tawazun), Toleransi (Tasamuh), dan Musyawarah (Syura)) dan bagaimana prinsip ini diaplikasikan dalam kehidupan beragama di sekolah. Bahaya paham liberalisme dan sekularisme. Perdebatan antara Islam fundamentalis dan Islam moderat.
Soal 15 Menanggapi maraknya berita hoax dan ujaran kebencian bernuansa agama di media sosial, guru mengembangkan pembelajaran yang menekankan implementasi moderasi beragama untuk melatih literasi keagamaan. Penilaian autentik yang paling tepat agar siswa Islami Wasathiyah yang tangguh di era digital dapat diwujudkan adalah … Tes tertulis pilihan ganda. Penilaian sikap siswa terhadap konflik antaragama. Proyek membuat konten digital yang menekankan literasi (klarifikasi informasi), memahami nilai moderasi beragama seperti toleransi (tahammul), keadilan (i’tidal), keseimbangan (tawazun), dan pentingnya menjaga persatuan, serta mempublikasikannya melalui media sosial yang sehat. Ujian hafalan ayat-ayat Al-Qur’an tentang ukhuwah. Materi tentang praktik Wasathiyah dengan isu kontemporer.