tttttttttttttttttttrtTRIAGE BENCANA.pptx

AnindiatyHariady 8 views 10 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Baik


Slide Content

Ns ANINDIATY HR, S. Kep ., M.Kes KONSEP DAN MODEL TRIAGE BENCANA

Triage Bencana adalah proses sistematis untuk menilai dan mengklasifikasikan korban bencana berdasarkan tingkat keparahan cedera mereka dan prioritas penanganan medis . Tujuan utama dari triage dalam situasi bencana adalah untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa dengan menggunakan sumber daya medis yang terbatas seefisien mungkin . Proses triage ini memastikan bahwa korban yang paling membutuhkan pertolongan segera mendapatkan perhatian lebih dulu , sementara mereka yang mengalami cedera ringan atau tidak memerlukan perawatan segera dapat diprioritaskan kemudian .

Konsep Triage Bencana Triage bencana mencakup tiga elemen utama : Prioritas Penanganan : Menentukan korban yang memerlukan perawatan medis segera , mereka yang dapat menunggu perawatan , dan mereka yang sudah tidak bisa diselamatkan atau tidak membutuhkan perawatan lebih lanjut . Pengelolaan Sumber Daya : Mengoptimalkan penggunaan sumber daya medis yang terbatas , seperti tenaga medis , peralatan medis , dan fasilitas kesehatan , untuk menangani korban bencana secara efektif . Efisiensi Proses : Menyusun sistem yang memungkinkan untuk menangani sejumlah besar korban dalam waktu singkat , dengan mempertimbangkan kapasitas rumah sakit , tenaga medis , serta peralatan dan obat-obatan yang ada .

Model-Model Traige Dalam Bencana

1. Model Triage START (Simple Triage and Rapid Treatment) Model ini adalah salah satu sistem triage yang paling banyak digunakan dalam manajemen bencana , terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat . START dikembangkan untuk membantu petugas medis yang beroperasi dalam situasi darurat yang melibatkan banyak korban. Kategori Triage dalam START : Merah (Red) : Korban yang membutuhkan perawatan segera karena cedera berat yang dapat mengancam nyawa , seperti cedera pernapasan , pendarahan hebat , atau kegagalan organ. Mereka membutuhkan perawatan intensif untuk bertahan hidup . Kuning (Yellow) : Korban dengan cedera serius yang tidak mengancam nyawa dalam waktu dekat . Mereka memerlukan perawatan medis dalam waktu yang lebih lama, tetapi mereka tidak dalam kondisi kritis yang memerlukan intervensi segera . Hijau (Green) : Korban dengan cedera ringan yang dapat menunggu penanganan lebih lanjut atau dapat merawat dirinya sendiri . Biasanya ini adalah korban dengan luka ringan atau yang bisa bergerak . Hitam (Black) : Korban yang sudah meninggal atau tidak dapat diselamatkan karena cedera yang terlalu parah , seperti cedera kepala yang sangat berat , yang memerlukan tindakan medis dan bisa dipastikan tidak bisa bertahan hidup . Proses Triage START : Langkah pertama adalah menilai pernapasan korban. Jika korban tidak bernapas , upayakan untuk membuka saluran napas . Jika korban tidak dapat bernapas meskipun usaha dilakukan , maka korban diberi label hitam . Langkah kedua adalah mengevaluasi pernapasan dan denyut nadi untuk mengidentifikasi korban yang sangat membutuhkan penanganan medis segera . Langkah ketiga adalah melakukan evaluasi singkat tentang kemampuan korban untuk berjalan , berkomunikasi , atau mengikuti perintah . Korban yang tidak bisa bergerak atau berbicara , serta memiliki cedera serius , akan diberi prioritas tinggi .

2. Model Triage SALT (Sort, Assess, Life-saving interventions, Treatment and Transport) SALT adalah sistem triage yang lebih kompleks dan diperkenalkan oleh FEMA (Federal Emergency Management Agency) di Amerika Serikat . Sistem ini lebih fokus pada pemrosesan korban dengan memberi penilaian cepat dan memberikan prioritas berdasarkan jenis perawatan yang dibutuhkan . Tahapan dalam Triage SALT : Sort ( Penyortiran ) : Proses awal di mana korban disortir berdasarkan tingkat urgensi penanganan medis mereka Assess ( Penilaian ) : Penilaian lebih mendalam dilakukan untuk menentukan kondisi korban, apakah mereka membutuhkan perawatan medis segera atau dapat menunggu . Life-saving interventions ( Intervensi yang Menyelamatkan Nyawa ) : Penanganan medis yang sangat dibutuhkan dilakukan pada tahap ini , seperti pernapasan atau pemberian oksigen . Treatment and Transport ( Perawatan dan Pengangkutan ) : Setelah melakukan intervensi awal , korban dibawa ke fasilitas medis yang sesuai berdasarkan kebutuhan mereka .

3. Model Triage START-ATS (Ambulance Triage System) Model ini digunakan dalam situasi dengan sumber daya terbatas di area yang jauh dari rumah sakit atau fasilitas medis utama . Sistem ATS adalah pendekatan yang menggabungkan triage untuk korban yang diangkut oleh ambulans , yang harus diprioritaskan berdasarkan tingkat cedera dan kemampuan untuk bertahan hidup . Penilaian : Korban dibagi menjadi dua kategori utama , yaitu yang bisa diselamatkan dengan perawatan medis segera dan yang tidak bisa bertahan meskipun diberikan perawatan . Ini membantu dalam menentukan siapa yang harus diangkut terlebih dahulu .

4. Model Triage MTC (Major Trauma Centre) Pada beberapa situasi , seperti bencana besar dengan banyak korban luka serius , rumah sakit besar atau pusat trauma (MTC) akan mengimplementasikan model triage yang lebih spesifik . Model ini melibatkan penggunaan tim medis yang lebih besar dan fasilitas khusus untuk menangani trauma berat , termasuk sistem triage yang lebih terstruktur untuk memastikan penanganan yang cepat dan efisien di rumah sakit atau pusat kesehatan . Pengelompokan Korban : Kritikal : Mereka yang memerlukan perawatan segera untuk bertahan hidup . Stabil : Mereka yang memerlukan perawatan tetapi dalam kondisi stabil dan bisa menunggu penanganan . Mild : Mereka yang hanya membutuhkan perawatan ringan atau yang dapat melakukan perawatan sendiri .

5. Model Triage INEM (Instituto Nacional de EmergĂȘncia MĂ©dica) Sistem triage ini diterapkan di negara-negara Eropa, terutama di Portugal, dan sering digunakan dalam situasi bencana massal. Dalam sistem ini, korban diberi label berdasarkan urgensi perawatan medis dan kemampuan mereka untuk bertahan hidup jika tidak segera diberikan intervensi. Kode Warna dalam Triage INEM : Merah (Red) : Cedera berat yang mengancam nyawa dan memerlukan intervensi segera . Kuning (Yellow) : Cedera serius tetapi tidak mengancam nyawa langsung . Hijau (Green) : Cedera ringan , dapat menunggu penanganan . Hitam (Black) : Tidak bisa diselamatkan atau sudah meninggal .

Prinsip-Prinsip Triage Bencana Prioritas Berdasarkan Kebutuhan Medis : Penilaian harus dilakukan berdasarkan seberapa besar kemungkinan korban untuk bertahan hidup dengan atau tanpa perawatan medis yang segera . Penilaian Cepat dan Efisien : Proses triage harus cepat agar dapat mengalokasikan sumber daya medis yang terbatas dengan baik . Fleksibilitas : Triage harus dilakukan dengan fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan keadaan dan skala bencana yang terjadi . Koordinasi yang Baik : Koordinasi antara petugas medis , tim darurat , dan fasilitas medis sangat penting untuk memastikan kelancaran proses triage dan pengangkutan korban.
Tags