Tutorial Klinik Herpes Zooster Kelompok D Desy Kusumaningrum 2118012173 Atika Rahmawati 2118012193 Rizwiki Oktavia 2118012233 Luluk Windra Yuliana 2118012168 Luthfia Romadhoni 2118012238 Preceptor : dr. Dwi Indria Anggraini , M. Sc., Sp.KK ., FINSDV Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Universitas Lampung 2023
IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A JK : Laki-Laki Usia : 59 tahun Alamat : Tanjung Senang , Bandar Lampung Pekerjaan : Tidak bekerja Suku : Jawa Status Pernikahan : Sudah Menikah KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN Keluhan m uncul bintil bintil merah berisi air pada punggung kanan sejak 2 minggu SMRS Nyeri
KELUHAN SEKARANG Tn. A, 59 tahun dikonsulkan ke bidang kulit dan kelamin pada 2 Februari 2023 dengan keluhan terdapat bintil bintil merah berisi air pada punggung sebelah kanan sejak 2 minggu yang lalu . Pasien mengaku memiliki riwayat demam 2 hari sebelum munculnya keluhan keluar bintil-bintil berisi air. Awalnya keluhan berupa ruam kemerahan pada punggung kanan yang terasa nyeri . Kemudian seiring waktu ruam berubah menjadi bintil-bintil berisi air dan bertambah banyak . Keluhan tersebut disertai dengan rasa nyeri dan perih . Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sampai ke dalam seperti rasa pegal . Keluhan dirasakan setiap saat , tidak bergantung waktu . Keluhan gatal disangkal . Keluhan tersebut belum pernah diobati sebelumnya .
KELUHAN SEKARANG Saat ini pasien sedang menjalani perawatan di bangsal melati dengan diagnosis piopneumothoraks ec suspek TB dan sedang mendapat pengobatan levofloxacin 1x750 mg, metronidazole 1x500 mg, ketorolac drip/25 jam, ranitidine / 12 jam, NAC 3x200 mg p.o. Pasien mengaku tidak memiliki alergi makanan atau obat . Pasien sudah pernah terkena cacar air sewaktu masih di bangku sekolah dasar . Riwayat kontak dengan bahan allergen disangkal . Riwayat hipertensi , diabetes mellitus, asma pada pasien dan keluarga disangkal . Keluhan serupa pada keluarga pasien disangkal .
RIWAYAT PASIEN RPD Pernah mengalami cacar air ketika SD Tidak memiliki riwayat DM, Hipertensi , asma , riwayat atopi , dan lain-lain RPK Tidak terdapat keluhan serupa maupun riwayat atopi pada anggota keluarga R. PRIBADI Alergi obat dan makanan (-) Merokok (+)
Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda Vital Tekanan Darah: 125/83 mmHg HR: 105 x/menit RR: 23 x/menit T: 36,8 oC SPO2: 98 % Keadaan Umum: Tampak sakit sedang Tingkat Kesadaran: Compos Mentis
Status Dermatologis Regio thunkus posterior dekstra setinggi dermatomal thorakal 5-7 tampak beberapa vesikel dengan dasar eritem , jumlah multipel , batas difus- sirkumskripta , bentuk reguler -ireguler , ukuran milier- lentikuler , beberapa konfluens , susunan herpetiformis, distribusi dermatomal. Disertai dengan krusta hiperpigmentasi . INSPEKSI
Pemeriksaan yang Dianjurkan Pemeriksaan Tzank Test PCR Direct Fluoresent Assay
Tatalaksana Umum Konfirmasi Menjelaskan kepada pasien terkait riwayat perjalanan penyakit dan faktor penyebab Informasi Menjelaskan kepada pasien terkait penyakit , faktor predisposisi , rencana pengobatan , dan prognosis penyakit pasien Edukasi Menjelaskan kepada pasien agar tidak menggaruk lesi Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga higienitas kulit dengan tetap mandi Menggunakan sabun Meminta pasien beristirahat , menjaga pola makan , dan mencegah kontak langsung dengan orang lain.
Tatalaksana Khusus Acyclovir 5x800mg diberikan sebelum 72 jam awitan lesi selama 7 hari Gabapentin 2x300mg per hari selama 10 hari Kompres alumunium asetat 5% krim dilakukan 4-6 kali perhari selama 30-60 menit
Quo Ad Vitam : ad bonam Quo Ad Functionam : dubia ad bonam Quo Ad Sanationam : dubia ad bonam Prognosis
TINJAUAN PUSTAKA
HERPES ZOSTER Manifestasi reaktivasi infeksi laten endogen virus varisela zoster dalam neuron ganglion sensoris radiks dorsalis Epidemiologi insiden & keparahan meningkat seiring usia biasanya pada usia >60 tahun wanita = pria
Patogenesis Herpes Zoster
GEJALA KLINIS HERPES ZOSTER Dapat dimulai dengan muncul gejala prodormal (1-10 hari) → nyeri otot, nyeri tulang, pegal, parastesia sepanjang dermatom, gatal, rasa terbakar ringan-berat Dapat juga ditemui gejala konstitusi → nyeri kepala, malaise & demam Muncul makula kemerahan gatal/nyeri terbatas di satu dermatom → papul → vesikel berisi keruh → pecah menjadi krusta (7-10 hari)
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan bila gejala klinis meragukan diantaranya: Tes Tzanck yaitu pemeriksaan sitologi sel epitel dimana terdapat sel datia yang memiliki inti multipel. Tes PCR untuk mengetahui antigen atau asam nukleat VZV. Sensitivitas pemeriksaan DNA VZV dengan PCR adalah 95% dengan spesifisitas 100% .
Diagnosis Banding Herpes Zooster dapat didiagnosis banding dengan dermatitis venenata atau dermatitis kontak . Yang disebabkan oleh bahan / substansi yang menempel pada kulit . Gejala dapat berupa kulit terasapedih , panas , rasa terbakar , kelainan yang terlihat dapat berupa eritema , edema , vesikel , bula , mungkin juga nekrosis . Herpes zoster yang timbul didaerah genitalia mirip dengan herpes simpleks , paling sering pada/ dekat sambungan mukokutan . Kelainan yang terlihat dapat berupa vesikel-vesikel miliar berkelompok , jika pecah membentuk ulkus dangkal disertai eritema disekitarnya . Herpes zoster diseminata dapat mirip dengan varisela , terutama pada badan serta sedikit pada wajah dan ektremitas . Kelainan yang terlihat dapat berupa vesikel berukuran miliar sampai lentikuler ; disekitarnya terdapat daerah eritematosa . Dapat ditemukan beberapa stadium perkembangan vesikel , mulai dari eritema , vesikula , pustula , skuama hingga sikatriks ( polimorf )
Tatalaksana Umum KONFIRMASI : Menkonfirmasi kepada pasien mengenai jenis penyakit yang diderita pasien NFORMASI : Menginformasikan pasien mengenai penyakit pasien meliputi penyebab, faktor resiko, rencana pengobatan, dan prognosis EDUKASI : Mengedukasi pasien mengenai : Mematuhi pengobatan Tidak menggaruk lesi Tidak ada pantangan makanan Tetap mandi Risiko adanya nyeri yang menetap setelah lesi menghilang
Tatalaksana Khusus Sistemik : Obat antivirus : Asiklovir oral 5 x 800 mg/hari selama 7-10 hari. Dosis asiklovir anak <12 tahun30 mg/kgBB/hari selama 7 hari, anak >12 tahun 60 mg/kgBB/hari selama 7 hari Valasiklovir 3x1000 mg/hari selama 7 hari Famsiklovir 3x500 mg/hari selama 7 hari Simptomatik: Analgetik Nyeri ringan : paracetamol 3 x 500 mg/ hari atau NSAID à asam mefenamat 3 x 500 mg/hari Nyeri sedang – berat : kombinasi dengan tramadol atau opioid ringan
Tatalaksana Khusus Topikal Stadium vesikular : bedak salisil 2% untuk mencegah vesikel pecah atau bedak kocok kalamin untuk mengurangi nyeri dan gata Bila vesikel pecah dan basah → kompres terbuka dengan larutan antiseptic dan krim antiseptic/antibiotik Krim antibiotik : mupirocin 2% krim diaplikasikan pada vesikel yang pecah 3 x sehari selama 10 hari, re-evaluasi setelah 3-5 hari bila tidak ada respon klinis
Prognosis Lesi kulit biasanya menyembuh dalam 2-4 minggu tetapi penyembuhan sempurna membutuhkan waktu >4 minggu . Pasien usia lanjut dan imunokompromais membutuhkan waktu yang lebih lama untuk resolusi . Prognosis tergantung usia . 1. Usia <50 tahun : Ad vitam : bonam Ad functionam : bonam Ad sanactionam : bonam 2. Usia >50 tahun dan imunokompromais : Ad vitam : bonam Ad functionam : dubia ad bonam Ad sanactionam : dubia ad bonam
Analisis Kasus
HERPES ZOOSTER
Anamnesis Tn. A, 59 tahun dikonsulkan ke bidang kulit dan kelamin pada 2 Februari 2023 dengan keluhan terdapat bintil bintil merah berisi air pada punggung sebelah kanan sejak 2 minggu yang lalu . Pasien mengaku memiliki riwayat demam 2 hari sebelum munculnya keluhan keluar bintil-bintil berisi air. Awalnya keluhan berupa ruam kemerahan pada punggung kanan yang terasa nyeri . Kemudian seiring waktu ruam berubah menjadi bintil-bintil berisi air dan bertambah banyak . Keluhan tersebut disertai dengan rasa nyeri dan perih . Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sampai ke dalam seperti rasa pegal . Keluhan dirasakan setiap saat , tidak bergantung waktu . Keluhan gatal disangkal . Keluhan tersebut belum pernah diobati sebelumnya . CASE THEORY Sumber : Menaldi SL, Bramono K, Indiiatmi . 2019. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Pemeriksaan Fisik 26 Regio thunkus posterior dekstra setinggi dermatomal thorakal 5-7 tampak beberapa vesikel dengan dasar eritem , jumlah multipel , batas difus- sirkumskripta , bentuk reguler -ireguler , ukuran milier- lentikuler , beberapa konfluens , susunan herpetiformis, distribusi dermatomal. Disertai dengan krusta hiperpigmentasi . CASE THEORY Wolff K dan Johnson RA. 2009. Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology Edisi 6. New York: McGraw- Hill Interamericande Espana
Pemeriksaan Penunjang THEORY Menaldi SL, Bramono K, Indiiatmi . 2019. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Diagnosis CASE THEORY DIAGNOSIS KERJA: Herpes zooster DIAGNOSIS BANDING: Herpes simplex Dermatitis kontak alergi Dermatitis Venenata Menaldi SL, Bramono K, Indiiatmi . 2019. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Herpes Simpleks Didahuluan gejala prodromal ( demam ) Terdapat lesi vesikel berkelompok diatas kulit yang eritem Bisa ditemukan krusta Lokasi pada punggung ( bukan pada bibir atau genital) MENDUKUNG MENYINGKIRKAN Menaldi SL, Bramono K, Indiiatmi . 2019. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Dermatitis Kontak Alergi Nyeri pada lesi Terdapat lesi vesikel Gatal disangkal Tidak terdapat kontak dengan bahan allergen. Pada DKA lokalisata , lesi berbatas tegas dan berbentuk sesuai dengan bahan penyebab Pada DKA sistemik , lesi dapat tersebar luas / generalisata . Dapat berhubungan dengan pekerjaan / lingkungan pekerjaan MENDUKUNG MENYINGKIRKAN Wolff K dan Johnson RA. 2009. Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology Edisi 6. New York: McGraw- Hill Interamericande Espana
Dermatitis Venenata Kulit yang terkena penyakit ini akan menjadi merah dan timbul vesikel disertai rasa perih . Dermatitis venenata tidak ada gejala prodromal Lesi tidak muncul tiba-tiba pada pagi hari atau setelah berkebun dan terasa gatal serta pedih . (8 – 24 jam setelah kontak dengan binatang / tanaman penyebab ) Lesi tidak hanya pada tempat yang tidak tertutup oleh pakaian serta adanya kissing phenomenon Riwayat anggota keluarga / terdekat dengan keluhan yang sama MENDUKUNG MENYINGKIRKAN Menaldi SL, Bramono K, Indiiatmi . 2019. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Terapi Acyclovir 5x800mg diberikan sebelum 72 jam awitan lesi selama 7 hari CASE THEORY Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI.
Terapi Gabapentin 2x300mg per hari selama 10 hari CASE THEORY Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI.
Terapi Kompres alumunium asetat 5% krim dilakukan 4-6 kali perhari selama 30-60 menit CASE THEORY Menaldi SL, Bramono K, Indiiatmi . 2019. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta: Badan Penerbit FKUI
Prognosis Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI.
REFERENSI Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI. Menaldi SL, Bramono K, Indiiatmi . 2019. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin . Jakarta: Badan Penerbit FKUI Wolff K dan Johnson RA. 2009. Fitzpatrick’s Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology Edisi 6. New York: McGraw- Hill Interamericande Espana