v8 Paparan Sosialisasi Integrasi SMILE dengan SIHA SITB-1.pdf

uptdpuskesmaskemanga 20 views 32 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 32
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32

About This Presentation

materi


Slide Content

Sosialisasi Integrasi
Satu Sehat Logistik
SMILE dengan
SIHA dan SITB
Direktorat Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi
Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan
1 Agustus 2025

Berita Kekosongan Obat

.
Menghindari terjadinya:
•Kekosongan obat dan vaksin
•Penumpukan obat dan vaksin
•Obat dan vaksin kadaluarsa
.
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Pengendalian merupakan kunci untuk menghindari
keterlambatan dan inefisiensi obat dan vaksin di Indonesia
Nilai obat dan vaksin yang dikelola
14,03 T
Total Dropping Obat
dan Vaksin Program
2019-2023
5,08 T
Total alokasi DAK Obat
Pelayanan Kesehatan
Dasar 2019-2023
Kita pernah berhasil melakukan pengelolaan vaksin
terintegrasi:
lebih dari 440 juta dosis vaksin COVID-19 telah terdistribusi
dengan pengelolaan yang terintegrasi dengan baik
relokasi vaksin Covid-19 maupun vaksin Rutin
berdasarkan informasi sisa stok secara real time
penggunaan Informasi Sisa Stok Vaksin MR secara real
time sebagai dasar perencanaan pengadaan (nilai
penghematan 107,4 M)
Oleh Karena itu, pentingnya koordinasi dan kolaborasi
untuk mengendalikan persediaan sehingga dapat
dicapai tujuan berikut…
Menghindari duplikasi penyediaan
obat dan vaksin
Meningkatkan efisiensi
pemanfaatan obat dan vaksin yang
tersedia
Pengelolaan mencakup seluruh obat,
vaksin dan perbekalan kesehatan yang
berasal dari semua sumber anggaran
dan menjadi tanggung jawab
Dinas Kesehatan
~17,2 %
Obat dan vaksin program
kedaluwarsa di Puskesmas
(2020)
Perlu kontinuitas
data dari Dinkes
ke faskes tidak
terputus

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
STRATEGI PENGELOLAAN PERBEKALAN KESEHATAN
6 1
34
PEMILIHAN/
SELEKSI
PENGENDALIAN
PERENCANAAN
Pengendalian ketersediaan melalui Sistem
Informasi Kesehatan Nasional:
▪Memantau potensi overstock dan
kekosongan
▪Peningkatan kapasitas SDM, terutama
pelatihan tata kelola logistik obat
▪Pembinaan berkala melalui monev,
kegiatan daerah yang didanai DAK,
desk dan rapat koordinasi berkala
PENYEDIAAN
5 2
PENYIMPANAN
PENDISTRIBUSIAN
PELAYANAN
KEFARMASIAN
•Memonitor feedback daerah
terkait regimen dan
pemanfaatan obat di
masyarakat
•Update regulasi, juknis berkala terkait
pemilihan regimen obat program
•Pembaharuan Formularium Nasional
setiap tahun
•Penyelarasan indikator pusat dan
daerah
•Koordinasi farmasi dan program
•Koordinasi kebutuhan secara
berjenjang (pusat, dinkes, faskes)
•Evaluasi berkala perihal gap
antara sasaran dan capaian obat
program
•Memastikan keterpaduan sumber
anggaran (lintas K/L), seperti APBN,
APBD, Kapitasi dan sumber lain
•Advokasi dan koordinasi rencana
kebutuhan kepada pihak eksternal
seperti Kemenkeu, Bappeda
•Membina dan memonitor kelayakan
fasilitas penyimpanan obat (instalasi
farmasi, Gudang obat)
•Mengupayakan DAK fisik sarana dan
prasarana
•Memastikan distribusi
berjenjang yang menjamin
mutu, jenis, jumlah, dan
ketepatan waktu
•Mengupayakan DAK fisik
kendaraan distribusi
•Berkoordinasi secara berkala
dengan perangkat pengadaan
•Koordinasi dengan industri farmasi
terkait suplai perbekkes
•Memantau dan menindaklanjuti
laporan kekosongan obat
•Katalog konsolidasi
•Koordinasi dengan BPOM terkait
peredaran obat*Font merah: strategi diimplementasikan di pusat
*Font hitam: strategi dapat diimplementasikan hingga level kab/kota
*Font Biru : strategi dapat diimplementasikan hingga level puskesmas
Modul Monitoring
SATUSEHAT LOGISTIK

Isu Kritis Ketersediaan Obat Program
5
•Implementasi sistem informasi logistik obat terintegrasi secara real-time.
•Pelatihantata kelolalogistikobatbagipetugasfarmasidi tingkatdaerah.
Overstock dan kekurangan obat di daerah
•Pemutakhiran data sasaran program secara berkala.
•Pemantauanindikatorprogram melaluidashboard yang dapatdiaksessemua
pemangkukepentingan.
•Kolaborasilintassektoruntukmemastikanintervensiprogram sampaikesasaran.
Gap sasaran program dan capaian
program
•Sosialisasi dan pelatihan teknis tentang perubahan regimen.
•Monitoring dampakperubahanregimen terhadapstokdan distribusiobat.
Pergantian regimen obat dan dampaknya
•Penguatan penggunaan sistem informasi logistik secara konsisten.
•Pelatihanintensifbagipengelolaprogram dan petugasfarmasitentangpencatatan
dan pelaporan.
•Pemberianfeedback berkaladaripusatataslaporanyang dikirimkandaerah.
Pencatatan dan pelaporan obat program
yang belum optimal
•Koordinasi rutin antara pengelola obat dan pengelola program.
•Penetapantanggungjawabbersamaterhadapketersediaandan pemanfaatan
obatprogram.
Koordinasi antara farmasi dan program

Platform SATUSEHAT Terintegrasi
Mengintegrasikan sistem-sistem eksisting dengan menggunakan standarisasi MASTER DATA KESEHATAN
4
SATUSEHAT Logistik
SATUSEHAT
Rekam Medis Elektronik (RME)
Platform SatuSehat Logistik
Standard utama data pasien
oleh seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan yang tervalidasi oleh
DUKCAPIL
Satu data SDM Kesehatan
yang dikelola oleh Ditjen
Nakes
Master Data Nakes
Master Patient Index
SISTEM
INFORMASI
PELAYANAN
●Rekam Medis Elektronik
(RME)
●E-Resep
Sistem Monitoring Belanja
Kemenkes
Monitoring pengadaan dan
belanja lingkungan kementerian
kesehatan (LKPP obat, LKPP alat
kesehatan, PBJ, LPSE)
Sistem Internal Industri Farmasi
Platform SatuSehat akan
menangkap data transaksi dari
proses pengadaan sampai
proses distribusi dari pusat ke
provinsi dengan
menyambungkan API dengan
sistem industri Farmasi.
e-report PBF/IF
Bahan baku produksi dan stok
distribusi dapat terintegrasi
sehingga bisa menarik dari data
secara realtime dan tidak perlu
laporan secara periodik.
Sistem Distribusi Hulu
SMILE
Platform SatuSehat akan
menangkap data distribusi dari
provinsi ke faskes melalui
integrasi SMILE. SMILE akan
terintegrasi dengan sistem
layanan/pelaporan/pembuang
an di daerah termasuk ASIK,
SISMAL, SIHA, SITB, dll.
ASPAK
Monitoring Aset Alat Kesehatan
di Fasyankes
Farmaplus (Informasi Obat)
Monitoring data stok dan
distribusi obat di seluruh Fasilitas
Kesehatan (Ritel, Apotik, dll.)
sampai pelanggan akhir.
Sistem Distribusi di hilir
Kamus Farmasi dan
Alat-alat Kesehatan
SATUSEHAT
Logistik
(Modul
Monitoring dan
modul IFP)
●Platform untuk monitoring stock
obat dan BMHP nasional
●Tracking transaksi dan distribusi
obat dan BMHP per
daerah/lokasi
Master data Farmasi dan Alat-alat
kesehatan yang terstandarisasi.
Informasi detail tentang produk
obat dan alkes yang dikelola
oleh Ditjen Farmalkes
Sumber data yang memuat
data sarana yang digunakan
untuk sistem terkait kesehatan
dengan kode unik SATUSEHAT
dan dikoordinasikan oleh
Pusdatin dan dikelola lintas
unit Yankes, Kesmas,
Farmalkes, Nakes
Master Sarana
*Detail transaksi dan distribusi hanya dapat
diakses oleh Kemenkes. Akses terbatas
berdasarkan level user akan diberikan sesuai
kebutuhan.
@

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
SatuSehat Logistik SMILE sebagai bentuk transformasi sistem pelaporan,
mendukung manajemen logistik yang memberikan kemudahan dengan output yang
lebih luas dan besar
Capaian SMILE dalam pengelolaan vaksin
COVID-19 dan Imunisasi Rutin antara lain:
●Hampir 5.000 titik rantai dingin di
seluruh Indonesia telah terdigitalisasi
melalui alat pemantau suhu jarak jauh
berbasis Internet of Things (IoT)
●Kehabisan stok vaksin berkurang
hingga 70%
●Penghematan yang diperoleh dari
penerapan SMILE untuk mendukung
pengelolaan program imunisasi
mencapai sekitar USD 9,3 juta per
tahun
●Potensi kerugian dari kerusakan vaksin
akibat penyimpangan suhu yang
dapat dicegah adalah sekitar USD
32.000 per bulan per Puskesmas.
Satu Sehat Logistik SMILE yang
terintegrasi diharapkan dapat
membantu untuk:
Memantau ketersediaan obat secara real
time di seluruh titik posyandu/puskesmas
Meminimalisir pencatatan dan pelaporan
manual
Menyusun laporan berkala secara
otomatis
1
2
3
4
5
6
7
Dengan adanya integrasi ini, maka
pengendalian dilakukan secara optimal
dengan perolehan data sbb:
Stok
Permintaan/ Pemesanan
Pengeluaran
Penerimaan
Pembuangan
Pemusnahan
Laporan
1
2
Pengembangan Modul Pelatihan
dan Platform e-learning
Penggunaan SMILE
Workshop Implementasi SMILE
dengan DinKes Provinsi
Next Steps…

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Transformasi dan pengembangan platform SatuSehat Logistik SMILE
8
Pemanfaatan teknologi inovatif untuk memperkuat supply chain obat dan vaksin
SMILE Imunisasi
(Vaksin dan Logistik
Penunjang
Vaksinasi)
SMILE Logistik
(Obat Malaria,
HIV, TB, VAR &
SAR)
ME SMILE
Pengelolaan
Limbah
Integrasi
Integrasi
Integrasi
SMILE 5.0
PLATFORM
SMILE Imunisasi (COVID-19 dan Rutin)
SMILE Logistik Malaria
SMILE Logistik TB - HIV
SMILE Logistik Rabies
ME SMILE (Waste Management)
•Sudah digunakan secara nasional, sejak jan 2021
•Sudah digunakan di NTT dan Papua, sejak Q1 2023
•Sudah digunakan di DIY, sejak Q3 2023
•Mulai digunakan Q1 2024 di seluruh Bali dan NTT
•Sudah digunakan di 32 RS dan 1 Puskemas (DKI,
Jateng, DIY dan Sulut), sejak Q1 2023.
•Perluasan Q1 2024 untuk 1.000 RS dan Puskesmas, Q4
2024 3.000 RS dan Puskesmas.
Tahun 2024 SMILE ATM telah
digunakan di 38 Provinsi
dan 514 Kab/Kota
Implementasi

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Timeline Implementasi Aplikasi SMILE untuk Obat
9
22 Maret 2024
Sosialisasi SMILE
ATM ke 38 Provinsi
dan 514 Kab/Kota
Pelatihan SMILE ATM untuk
38 Provinsi dan 514
Kab/Kota
1 – 4 April 2024
November –
Desember 2024
Monitoring dan Evaluasi
Impementasi Tahun 2024
25 – 31 Maret 2024
Pengisian Form
Kelengkapan Material
oleh Provinsi dan
Kab/Kota
Mei-Oktober 2024
Pelatihan SMILE ATM untuk
Wilayah Jawa, Bali, dan
Nustra
(Prov/Kab/Kota/Puskesmas)
Jan – Oktober 2025
Pelatihan dan evaluasi SMILE ATM
untuk Wilayah Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku
dan Papua
(Prov/Kab/Kota/Fasyankes)
Agustus 2025
Uji coba SMILE untuk program
selain ATM, PKG dan Obat
Esensial
Okt – Desember 2025
Pelatihan Online SMILE untuk
program selain ATM, PKG
dan Obat Esensial

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Evaluasi Pemanfaatan SMILE ATM Program HIV/AIDS
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
% Dinkes Prov/Kab/Kota Sudah melakukan SO Program HIV/AIDS Juni 2025
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
% Puskesmas Sudah melakukan SO Program HIV/AIDS Juni 2025*
Ket. : *Provinsi dengan puskesmas yang telah diberikan pelatihan SMILE Program HIV/AIDS

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
ENTITAS DENGAN
KESESUAIAN STOK
OBAT PROGRAM
HIV/AIDS
(PERIODE CUT OFF
30 JUNI 2025)
No. Provinsi
Dinkes Provinsi Dinkes Kab/Kota Puskesmas*)
Jumlah
Entitas
Sudah SO
Jumlah Entitas
dengan
kesesuaian stok
Persentase
Jumlah
Entitas
Sudah SO
Jumlah Entitas
dengan
kesesuaian stok
Persentase
Jumlah
Entitas
Sudah SO
Jumlah Entitas
dengan
kesesuaian stok
Persentase
1 ACEH 1 1 100,0% 23 21 91,3% 285 223 78,2%
2 BALI 1 1 100,0% 9 9 100,0% 114 103 90,4%
3 BANTEN 1 1 100,0% 8 5 62,5% 226 196 86,7%
4 BENGKULU 1 1 100,0% 10 7 70,0% 98 65 66,3%
5 DI YOGYAKARTA 1 1 100,0% 5 5 100,0% 121 119 98,3%
6 DKI JAKARTA 1 1 100,0% 5 3 60,0% 38 20 52,6%
7 GORONTALO 1 0 0,0% 6 5 83,3% 83 71 85,5%
8 JAMBI 1 1 100,0% 11 9 81,8% 135 74 54,8%
9 JAWA BARAT 1 0 0,0% 27 22 81,5% 927 764 82,4%
10JAWA TENGAH 1 1 100,0% 35 32 91,4% 877 801 91,3%
11JAWA TIMUR 1 1 100,0% 38 31 81,6% 913 631 69,1%
12KALIMANTAN BARAT 1 1 100,0% 14 14 100,0% 242 216 89,3%
13KALIMANTAN SELATAN 1 1 100,0% 13 12 92,3% 242 231 95,5%
14KALIMANTAN TENGAH 1 1 100,0% 14 12 85,7% 185 152 82,2%
15KALIMANTAN TIMUR 1 1 100,0% 10 8 80,0% 183 160 87,4%
16KALIMANTAN UTARA 1 0 0,0% 5 5 100,0% 58 43 74,1%
17KEP. BANGKA BELITUNG 1 1 100,0% 7 6 85,7% 61 49 80,3%
18KEPULAUAN RIAU 1 1 100,0% 6 6 100,0% 41 22 53,7%
19LAMPUNG 1 1 100,0% 15 15 100,0% 306 253 82,7%
20MALUKU 1 1 100,0% 11 11 100,0% 239 195 81,6%
21MALUKU UTARA 1 0 0,0% 10 3 30,0% N/A N/A N/A
22NUSA TENGGARA BARAT 1 1 100,0% 10 10 100,0% 177 176 99,4%
23NUSA TENGGARA TIMUR 1 1 100,0% 22 17 77,3% 418 351 84,0%
24PAPUA 1 1 100,0% 9 8 88,9% N/A N/A N/A
25PAPUA BARAT 1 0 0,0% 5 4 80,0% N/A N/A N/A
26PAPUA BARAT DAYA 1 1 100,0% 6 4 66,7% N/A N/A N/A
27PAPUA PEGUNUNGAN 1 1 100,0% 7 6 85,7% N/A N/A N/A
28PAPUA SELATAN 1 1 100,0% 4 4 100,0% N/A N/A N/A
29PAPUA TENGAH 1 1 100,0% 6 5 83,3% N/A N/A N/A
30RIAU 1 1 100,0% 12 12 100,0% 231 212 91,8%
31SULAWESI BARAT 0 0 N/A 6 4 66,7% 68 46 67,6%
32SULAWESI SELATAN 1 1 100,0% 24 18 75,0% N/A N/A N/A
33SULAWESI TENGAH 1 1 100,0% 13 13 100,0% 202 159 78,7%
34SULAWESI TENGGARA 1 1 100,0% 17 16 94,1% 262 187 71,4%
35SULAWESI UTARA 1 0 0,0% 14 13 92,9% 94 67 71,3%
36SUMATERA BARAT 1 0 0,0% 19 16 84,2% 256 194 75,8%
37SUMATERA SELATAN 1 1 100,0% 16 16 100,0% 335 302 90,1%
38SUMATERA UTARA 1 1 100,0% 33 29 87,9% 513 357 69,6%
Jumlah 37 30 81,1% 505 436 86,3% 7.930 6.439 81,2%

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Evaluasi Pemanfaatan SMILE ATM Program TB
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
% Dinkes Prov/Kab/Kota Sudah melakukan SO Program TB Juni 2025
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
% Puskesmas Sudah melakukan SO Program TB Juni 2025*
Ket. : *Provinsi dengan puskesmas yang telah diberikan pelatihan SMILE Program TB

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
ENTITAS DENGAN
KESESUAIAN STOK
OBAT PROGRAM TB
(PERIODE CUT OFF
30 JUNI 2025)
No. Provinsi
Dinkes Provinsi Dinkes Kab/Kota Puskesmas*)
Jumlah
Entitas
Sudah SO
Jumlah Entitas
dengan
kesesuaian stok
Persentase
Jumlah
Entitas
Sudah SO
Jumlah Entitas
dengan
kesesuaian stok
Persentase
Jumlah
Entitas
Sudah SO
Jumlah Entitas
dengan
kesesuaian stok
Persentase
1 ACEH 1 1 100,0% 23 19 82,6% 315 235 74,6%
2 BALI 1 1 100,0% 9 8 88,9% 116 112 96,6%
3 BANTEN 1 1 100,0% 8 6 75,0% 237 209 88,2%
4 BENGKULU 1 1 100,0% 10 7 70,0% 116 77 66,4%
5 DI YOGYAKARTA 1 1 100,0% 5 5 100,0% 121 121 100,0%
6 DKI JAKARTA 1 1 100,0% 6 6 100,0% 40 30 75,0%
7 GORONTALO 1 1 100,0% 6 5 83,3% 89 68 76,4%
8 JAMBI 1 1 100,0% 11 11 100,0% 123 53 43,1%
9 JAWA BARAT 1 0 0,0% 27 24 88,9% 960 820 85,4%
10JAWA TENGAH 1 1 100,0% 35 33 94,3% 874 836 95,7%
11JAWA TIMUR 1 1 100,0% 38 32 84,2% 921 742 80,6%
12KALIMANTAN BARAT 1 1 100,0% 14 14 100,0% 242 221 91,3%
13KALIMANTAN SELATAN 1 1 100,0% 13 13 100,0% 242 233 96,3%
14KALIMANTAN TENGAH 1 1 100,0% 13 11 84,6% 191 148 77,5%
15KALIMANTAN TIMUR 1 1 100,0% 10 9 90,0% 184 165 89,7%
16KALIMANTAN UTARA 1 1 100,0% 5 4 80,0% 58 42 72,4%
17KEP. BANGKA BELITUNG 1 1 100,0% 7 5 71,4% 61 55 90,2%
18KEPULAUAN RIAU 1 1 100,0% 7 6 85,7% 43 24 55,8%
19LAMPUNG 1 1 100,0% 15 12 80,0% 312 264 84,6%
20MALUKU 1 1 100,0% 11 9 81,8% 238 195 81,9%
21MALUKU UTARA 1 1 100,0% 10 8 80,0% N/A N/A N/A
22NUSA TENGGARA BARAT 1 1 100,0% 10 10 100,0% 177 177 100,0%
23NUSA TENGGARA TIMUR 1 1 100,0% 22 19 86,4% 419 342 81,6%
24PAPUA 1 1 100,0% 9 9 100,0% N/A N/A N/A
25PAPUA BARAT 1 0 0,0% 5 4 80,0% N/A N/A N/A
26PAPUA BARAT DAYA 1 1 100,0% 6 6 100,0% N/A N/A N/A
27PAPUA PEGUNUNGAN 1 1 100,0% 7 5 71,4% N/A N/A N/A
28PAPUA SELATAN 1 1 100,0% 4 4 100,0% N/A N/A N/A
29PAPUA TENGAH 1 1 100,0% 8 7 87,5% N/A N/A N/A
30RIAU 1 1 100,0% 12 11 91,7% 234 205 87,6%
31SULAWESI BARAT 0 0 N/A 6 4 66,7% 67 45 67,2%
32SULAWESI SELATAN 1 0 0,0% 24 19 79,2% N/A N/A N/A
33SULAWESI TENGAH 1 1 100,0% 13 13 100,0% 205 137 66,8%
34SULAWESI TENGGARA 1 1 100,0% 17 16 94,1% 254 179 70,5%
35SULAWESI UTARA 1 0 0,0% 13 12 92,3% 96 72 75,0%
36SUMATERA BARAT 1 0 0,0% 19 17 89,5% 266 198 74,4%
37SUMATERA SELATAN 1 0 0,0% 17 17 100,0% 342 317 92,7%
38SUMATERA UTARA 1 1 100,0% 33 31 93,9% 499 319 63,9%
Jumlah 37 31 83,8% 508 451 88,8% 8042 6641 82,6%

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Pengembangan Fitur SMILE Logistik untuk Pengendalian Ketersediaan Obat
Integrasi
SISMAL
Integrasi SIHAIntegrasi SITB
Min Max
Dasbor
tingkat
ketersediaan
Relokasi

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Cakupan Integrasi SMILE dengan SIHA dan SITB (Permintaan + Distribusi) (1/3)
Tahapan SMILE (Farmasi) SIHA/SITB (Program) Pull/Push Distribution
Puskesmas
Mengajukan kebutuhan obat Pull
Mengkonfirmasi kebutuhan dengan
membandingkan stok dan mengajukan
permintaan ke jenjang atas
Pull
Dinkes Kabupaten/Kota
Mengkonfirmasi kebutuhan sesuai justifikasi
program
Pull + Push
Mengalokasikan dan mendistribusikan Pull + Push
Puskesmas
Menerima obat Pull + Push
Mendapat notifikasi penerimaan obat Pull + Push
Note:
Sistem aplikasi dapat saling bertukar data/informasi, namun penginputan farmasi hanya dilakukan di
SMILE sementara program hanya di SIHA dan SITB

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Cakupan Integrasi SMILE dengan SIHA dan SITB (Permintaan + Distribusi) (2/3)
Tahapan SMILE (Farmasi) SIHA/SITB (Program) Pull/Push Distribution
Dinkes Kabupaten/Kota
Mengajukan kebutuhan obat Pull
Mengkonfirmasi kebutuhan dengan
membandingkan stok dan mengajukan
permintaan ke jenjang atas
Pull
Dinkes Provinsi
Mengkonfirmasi kebutuhan sesuai justifikasi
program
Pull + Push
Mengalokasikan dan mendistribusikan Pull + Push
Dinkes Kabupaten/Kota
Menerima obat Pull + Push
Mendapat notifikasi penerimaan obat Pull + Push
Note:
Sistem aplikasi dapat saling bertukar data/informasi, namun penginputan farmasi hanya dilakukan di
SMILE sementara program hanya di SIHA dan SITB

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Cakupan Integrasi SMILE dengan SIHA dan SITB (Permintaan + Distribusi) (3/3)
Tahapan SMILE (Farmasi) SIHA/SITB (Program) Pull/Push Distribution
Dinkes Provinsi
Mengajukan kebutuhan obat Pull
Mengkonfirmasi kebutuhan dengan
membandingkan stok dan mengajukan
permintaan ke jenjang atas
Pull
Kementerian Kesehatan
Mengkonfirmasi kebutuhan sesuai justifikasi
program
Pull
Mengalokasikan dan mendistribusikan Pull
Dinkes Provinsi
Menerima obat Pull
Mendapat notifikasi penerimaan obat Pull
Note:
Sistem aplikasi dapat saling bertukar data/informasi, namun penginputan farmasi hanya dilakukan di
SMILE sementara program hanya di SIHA dan SITB

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Data sasaran
merupakan ranah
dari petugas
program HIV/AIDS
sehingga tetap
menggunakan
aplikasi SIHA
Fitur logistik akan terintegrasi
dengan konsep pengelolaan
logistik dilakukan di SMILE
sementara SIHA hanya
menarik data logistik yang
diperlukan saja dari SMILE
Farmasi berperan dalam
pengelolaan logistik
Pembagian Peran Antara SIHA dengan SMILE

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Pembagian Peran Antara SITB dengan SMILE
Data terkait pasien
merupakan ranah
dari petugas
program TB
sehingga tetap
menggunakan
aplikasi SITB
Fitur logistik akan
terintegrasi dengan
konsep
pengelolaan logistik
dilakukan di SMILE
sementara SITB
hanya menarik
data logistik yang
diperlukan dari
SMILE
Farmasi berperan
dalam pengelolaan
logistik

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Progress Integrasi SMILE dengan SIHA dan SITB
No Tahapan Timeline
1. Ruang lingkup interoperabilitas
2. API Getaway
3. Uji coba aliran data
4. Piloting
5. Persiapan Go Live (Sosialisasi dan Pelatihan) Juli 2025
6. Go Live Agustus 2025
7. Monitoring dan evaluasi Agustus – September 2025
•Integrasi terkait fitur permintaan dan distribusi akan diterapkan ke seluruh Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan fasilitas pelayanan kesehatan yang mengelola logistik HIV/AIDS dan TB
•Pengembangan integrasi untuk fitur logistik lainnya diupayakan selesai di TW III 2025

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Pengembangan Integrasi Selanjutnya
Data distribusi top
down dari pusat ke
dinkes provinsi
Data
konsumsi/pengeluaran
obat
Sisa stok
Relokasi Stok opname
Data pemusnahan
obat
Laporan
manajemen
logistik
Target: paling lambat Oktober 2025

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Timeline Go Live Integrasi SMILE Logistik dengan SIHA dan SITB
22
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
31 Juli 2025
Stok Opname
pada aplikasi SIHA
dan SITB
Pelatihan Integrasi SMILE
dengan SIHA dan SITB
untuk seluruh dinkes +
faskes
4-7 Agustus 2025 12-13 Agustus 2025
Desk Stok Opname
SMILE, SIHA, dan
SITB
1 Agustus 2025
Sosialisasi Integrasi SMILE
dengan SIHA dan SITB
4-8, 12-13 Agustus 2025
Stok Opname pada
aplikasi SMILE Logistik
14 Agustus 2025
Go Live
Agustus-September
2025
Monitoring dan
evaluasi

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
23
Kamus
Farmasi
dan Alat
Kesehatan
(KFA)
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Material (obat dan BMHP) yang dicatat serta dilaporkan di
SMILE, SIHA, dan SITB hanya yang sudah memiliki KFA
Daftar material yang sudah memiliki KFA dan dapat
ditransaksikan di sistem dapat diakses pada link berikut:
•https://s.id/DaftarMaterialProgramATM
Apabila ada material yang belum tercantum di sistem, dapat
diajukan dengan cara berikut
•https://s.id/FormRequestMaterialATM

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
24
Master
Sarana
Index (MSI)
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Sarana yang diberikan akun untuk melapor serta mencatat obat dan
BMHP hanya yang sudah memiliki MSI
Daftar sarana yang sudah memiliki MSI beserta akun SMILE yang sudah
dibuatkan dapat diakses pada link berikut:
•HIV/AIDS: https://s.id/userFaskesHIV
•Tuberkulosis: https://s.id/usernameTB-SMILE
Apabila ada sarana yang mengelola logistik TB dan HIV namun belum
mendapat akun, dapat mengajukan permintaan akun dengan cara
berikut:
•https://s.id/formulirpengajuanakunSMILE
Apabila ada sarana yang mendapat akun namun tidak mengelola
logistik HIV/TB atau cukup tercatat sebagai konsumsi/pengeluaran
saja, dapat mengajukan penghapusan akun dengan cara berikut:
•https://s.id/formpenghapusansaranaSMILE

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Pelatihan Integrasi SMILE dengan SIHA dan SITB
25
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Dilaksanakan tanggal 4-7 Agustus 2025 secara daring
Peserta meliputi dinkes provinsi, dinkes kab/kota, dan seluruh
faskes yang mengelola logistik TB dan HIV
Pelatihan mencakup demonstrasi alur permintaan dan distribusi
logistik, uji coba, dan diskusi
Dinkes provinsi menyampaikan hasil pemetaan entitas yang
memerlukan akun untuk ditindaklanjuti

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Pembagian BOR Pelatihan
26
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
•Dinkes dan faskes
diharapkan bergabung
di dalam BOR zoom
atau youtube 15 menit
sebelum jadwal yang
ditentukan
•Dalam setiap BOR
akan ada petugas dari
UNDP dan
Kementerian
Kesehatan (Program
TB/HIV, dan Farmalkes)
Hari/Tanggal Jam (WIB)
Diar
Gina
Mira
Fauzan
Thifa
Dede
Ratri
BOR 1 BOR 2 BOR 3
Senin/ 04 Agustus
2025
09.00 - 12.00
Papua Barat Daya
Papua Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Utara
Papua Selatan
Sulawesi Tengah
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 16.00
DKI Jakarta
Kep. Bangka Belitung
Sumatera Selatan
Kalimantan Tengah
Sumatera Barat
DIY
Selasa/ 05 Agustus
2025
08.00 - 12.00
Gorontalo
Papua Tengah
Sulawesi Utara
Maluku Utara
NTB
Papua
Papua Pegunungan
Sulawesi Selatan
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 16.00
Jambi
Riau
Kepualauan Riau
Bengkulu
Kalimantan Timur
Banten
Bali
Rabu/ 06 Agustus
2025
08.00 - 12.00
NTT
Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat
Maluku
Jawa Tengah
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 16.00 Sulawesi Tenggara
Aceh
Lampung
Kamis/ 07 Agustus
2025
08.00 - 12.00 Sumatera Utara Jawa Barat Jawa Timur
12.00 - 13.00 ISHOMA
13.00 - 16.00 Sumatera Utara Jawa Barat Jawa Timur

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Update
Perihal
Transaksi
dan Stok
27
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Pengeluaran yang dicatatkan oleh gudang farmasi disesuaikan
dengan pemakaian riil dari apotek/poli/lab/subunit lainnya
•Petugas di gudang/instalasi farmasi harus berkoordinasi dengan subunit terkait
pemakaian obat dan BMHP ke pasien secara berkala
•Pengeluaran dilakukan secara rutin mendekati real time
•Pengeluaran sementara ini dicatatkan pada SMILE, SITB, dan SIHA, sampai integrasi
pengeluaran selesai
•Dengan perubahan ini, maka stok SMILE gudang farmasi merupakan total dari stok fisik
gudang farmasi dan subunit. Untuk itu, sebelum stok opname dilakukan, perlu diperoleh
data pemakaian riil dari subunit agar akurat
Terkait stok yang diperoleh dari pusat melalui distribusi top down di
SMILE, Dinkes Provinsi untuk sementara waktu harus melakukan
penambahan stok secara mandiri di SIHA dan SITB
Akan ada perubahan major untuk pencatatan logistik TB di SMILE, dari
1 kategori TB program menjadi 4 kategori (TB SO, TB RO, TB TPT, dan
non Obat)

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Update Alur Public Private Mix (PPM) TB
28
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Note:
•Apabila klinik dan DPM mendapatkan obat dari Puskesmas, maka distribusi obat ke klinik dan DPM tersebut dicatatkan
sebagai pengeluaran/konsumsi puskesmas dan tidak perlu mengelola akun
•Alur terbaru akan terdapat pada petunjuk teknis TBC SO (sedang dalam penyusunan)

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
29
Stok
Opname
dan
Penyesuaian
Stok
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Stok opname dengan cut off data stok per 31 Juli 2025 wajib
dilaksanakan di SMILE, SITB, dan SIHA. Desk stok opname akan
dilakukan tanggal 12-13 Agustus 2025 (undangan menyusul)
Stok opname wajib dilakukan bersama hasil koordinasi antara petugas
farmasi dan program
Stok opname ini bertujuan menyamakan stok antara SMILE, SITB, dan
SIHA dengan acuan sesuai stok fisik di tiap entitas. Dilakukan di ketiga
aplikasi sampai terintegrasi secara keseluruhan
•SIHA dan SITB: dengan cara melakukan adjustment/penyesuaian di menu SO
•SMILE: dengan cara melakukan penerimaan, pengeluaran, dan pembuangan
Perlu dilakukan penyesuaian stok logistik TB mengikuti 4 kategori baru
(TB SO, TB RO, TB TPT, dan non obat)
•Apabila obat TB diperuntukkan untuk 1 kategori saja, maka secara otomatis sistem akan
memindahkan stok ke kategori baru
•Apabila obat TB diperuntukkan untuk >1 kategori (Contoh INH 300 dapat digunakan untuk RO,
TPT, dan SO) maka pada saat stok opname, entitas melakukan tambah dan kurang stok untuk
memindahkan stok ke kategori baru sesuai peruntukannya

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Launching Go Live Integrasi SMILE dengan SIHA
dan SITB
30
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Dilaksanakan tanggal 14 Agustus 2025 serentak secara nasional
secara hybrid (luring dan daring)
Setelah Go Live resmi, maka permintaan dan distribusi akan
mengikuti grand design, sesuai peranan farmasi dan program di
SMILE, SIHA, dan SITB
Monitoring dan evaluasi awal akan dilakukan dari sejak Go Live
hingga bulan September 2025
Kanal pengaduan kendala (melalui SMILE):
1. WhatsApp (hanya pesan teks): 081288933314 atau wa.me/6281288933314
2. WhatsApp Call gratis : 08111809307 atau wa.me/628111809307
3. Telepon (berbayar) : 08041 501900
4. E-mail: [email protected]

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Jl. H. R. Rasuna Said No.Kav 4-9 Blok X-5, RT.1/RW.2,Kuningan, Kecamatan
Setiabudi,Kota Jakarta Selatan,Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950
@KemenkesRI;@lifeatkemenkeswww.kemkes.go.id Kementerian Kesehatan RI
100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
TERIMA KASIH

100 31 46 8
75 0 45 0
69 0 68 0
74 0 21 0
3 52 100 0
17 11 100 0
20 0 100 0
244 247 194
191 191 191
45 38 39 3
58 50 51 19
192 0 0
199 237 235
Rencana Tindak Lanjut
Menyelesaikan stok in transit dan kedaluwarsa di SMILE sebelum 2 Agustus 2025
•Memastikan kesesuaian antara stok logistik program ATM yang tercatat di SMILE dengan stok fisik.
•Update penerimaan stok logistik program ATM di SMILE.
•Update alokasi/pengeluaran stok logistik program ATM di SMILE.
•Update stok kedaluwarsa logistik program ATM yang belum dilakukan pembuangan.
Melakukan stok opname dengan cut off data stok per 31 Juli 2025 di SMILE, SITB,
dan SIHA dengan target menyesuaikan stok dalam aplikasi sama dengan stok fisik
Pada saat pelatihan tgl 4-7 Agustus 2025, Dinkes Provinsi berkoordinasi dengan
Dinkes Kab/Kota membawa daftar faskes untuk ditindaklanjuti pusat mengenai:
•Faskes yang mengelola logistik TB/HIV namun belum mendapat akun SMILE
•FaskesmendapatakunSMILE namuntidak mengelolalogistikTB/HIV