FENOMENA
KEMATIAN
KARANG
PEKAN - 8
KORALOGI - C
Dr. Widyastuti Umar
CAPAIAN
PEMBELAJARAN
MAHASISWA MENGETAHUI BEBERAPA
FENOMENA KEMATIAN KARANG
SEPERTI CORAL BLEACHING,
CORALLIVORES, PENYAKIT, DAN
LEDAKAN POPULASI ACANTHASTER
PLANCI
Think: Look at the images carefully.
What differences do you see?
How do you think this happened?
Share: Volunteers share their thoughts with
the class.
What do you notice about the colors
and marine life in each image?
Which coral reef looks healthier? Why?
What could have caused the changes
in the bleached/filamented algae in
coral?
05
DEFENISI KEMATIAN
KARANG
Kematian karang (coral mortality) adalah kondisi di
mana jaringan hidup (living tissue) dari koloni
karang hilang secara permanen, meninggalkan
kerangka kalsium karbonat (CaCO₃) yang kemudian
dapat ditumbuhi oleh alga atau organisme lain.
Jenis Kematian Karang
Dampak ekolgi
Kematian parsial (partial mortality):
Hanya sebagian jaringan koloni yang mati, biasanya diakibatkan oleh
tekanan lokal seperti sedimentasi, predasi, atau infeksi penyakit. Koloni
masih dapat bertahan dan pulih jika kondisi membaik.
Kematian total (total mortality):
Seluruh jaringan hidup pada koloni karang hilang. Biasanya
disebabkan oleh gangguan ekstrem seperti pemutihan masal (mass
bleaching), ledakan populasi Acanthaster planci, atau polusi berat.
Penurunan Live Coral Cover
Pergeseran ke sistem alga dominan
Degradasi habitat
Source: reefresilience.org
KEMATIAN
KARANG
CORAL BLEACHING
05
CORRALIVORES
PENYAKIT
LEDAKAN POPULASI
ACANTHASTER PLANCI
Bleaching (pemutihan) umumnya dapat disebabkan oleh karena
adanya gangguan terhadap lingkungan dan organisme
zooxanthella
Pemutihan karang : hilangnya warna karang yang disebabkan oleh
degradasi populasi Symbiodinium (zooxanthellae) dan/atau
pigmen alga tersebut (Douglas, 2003).
Secara umum, dalam pertumbuhannya karang mengandung
sekitar 1-5 x 10⁶ zooxanthella/cm²
Ketika karang mengalami bleaching, umumnya karang kehilangan
zooxanthella 60-90%
Zooxanthella mungkin kehilangan 50-80% dari pigmen fotosintesis
(GLYNN, 1993).
CORAL BLEACHING
02
Source: LautSehat.id
Peningkatan suhu air laut yang Memberikan Kontribusi Terjadinya Pemutihan Karang
FAKTOR - FAKTORFAKTOR - FAKTOR Polutan (organik & anorganik)
Peningkatan permukaan air laut
(sea level rise)
Arus perairan yang kecilRadiasi matahari (sep Ultraviolet) Pengenceran air tawar
Intensitas cahaya matahari
SedimentasiNutrien Penangkapan ikan dengan sianida
Mikroorganisme pathogen
CORRALIVORES
SHOP BLOG CONTACT
klasifikasi berdasarkan pola makan
HOME NEW
ORGANISME YANG SECARA LANGSUNG
MEMAKAN JARINGAN HIDUP KARANG
Aktivitas makan mereka menimbulkan luka terbuka pada permukaan koloni, yang kemudian bisa menjadi titik
masuk bagi patogen atau tempat tumbuh alga.. Walaupun merupakan bagian alami dari rantai makanan, populasi
corallivores yang tidak seimbang dapat menimbulkan kerusakan besar pada ekosistem terumbu
05
Corallivores berasal dari kata coral (karang) dan
vorare (memakan)
OBLIGATE
CORALLIVORES
FACULTATIVE
CORALLIVORES
INVERTEBRATA
CORALLIVORESHanya memakan karang sebagai sumber
makanan utama.
Contoh: ikan dari famili Chaetodontidae
(butterflyfish) seperti Chaetodon auriga,
Chaetodon trifascialis.
Biasanya memilih karang bercabang
(Acropora, Pocillopora). Memakan karang hanya pada kondisi
tertentu; dietnya bervariasi (termasuk
invertebrata kecil atau alga).
Contoh: beberapa jenis ikan wrasse dan
triggerfish.
Termasuk gastropoda (Drupella spp.,
Coralliophila violacea), echinodermata
(Acanthaster planci), dan polychaeta tertentu.
Biasanya menyerang secara lambat teapi
konsisten, mengikis jaringan karang sedikit
demi sedikit
faktor pemicu utama
Sedimentasi dan polusi: menutupi jaringan, memicu kondisi anaerobik, dan membuka luka infeksi
Eutrofikasi: kelebihan nutrien mendukung pertumbuhan mikroorganisme patogen
Stres termal (kenaikan suhu): meningkatkan metabolisme mikroba patogen dan menurunkan imunitas karang
Interaksi dengan corallivores: luka akibat gigitan Drupella atau Acanthaster menjadi pintu masuk bakteri
Perubahan pH (acidifikasi laut): melemahkan kemampuan karang melawan infeksi.
PENYAKIT KARANG
Penyakit karang merupakan kerusakan jaringan karang yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme patogen
seperti bakteri, jamur, virus, atau cyanobacteria. Umumnya menyerang karang yang mengalami stres fisiologis
akibat suhu tinggi, sedimentasi, atau polusi. Menyebabkan kematian parsial hingga total pada koloni karang
Penyakit muncul dengan
adanya interaksi host,
agen, dan lingkungan.
Nama Penyakit Agen Patogen Ciri Visual Dampak pada Koloni
Black Band Disease (BBD)
Cyanobacteria (mis.
Phormidium corallyticum)
Pita hitam lebar 0.5–2 cm pada
jaringan hidup
Jaringan di belakang pita mati,
meninggalkan kerangka putih
White Band Disease (WBD)
Vibrio spp., Rickettsia-like
bacteria
Pita putih yang memisahkan
jaringan hidup dan mati
Umum pada Acropora dan
Montipora
White Syndrome (WS)
Kompleks bakteri dan stres
termal
Luka putih menyebar cepat
pada karang masif
Kematian jaringan dalam
beberapa hari
Yellow Band Disease (YBD) Vibrio spp.
Lesi kuning keemasan
menyebar pada permukaan
koloni
Mengganggu fotosintesis
zooxanthellae
Dark Spot Disease (DSD)
Diduga jamur atau bakteri
pigmen
Bercak gelap ungu–hitam pada
jaringan
Biasanya tidak fatal, tapi
meluas pada kondisi stres
Kematian karang Pachyseris sp yang
terinfeksi Black band disease 0,14 cm per
hari (Massinai, 2012)
Penyebab Ledakan Populasi (Outbreak Triggers).
Kemampuan reproduksi yang tinggi,
Kondisi eutrofikasiPenurunan predator alami Charonia
tritonis (Triton’s trumpet snail), ikan
puffer, triggerfish.
Kemampuan regenerasi ekstrem
Sistem pertahanan fisik: duri
panjang beracun mengandung
saponin yang dapat menyebabkan
iritasi, nyeri, bahkan luka pada
manusia
Acanthaster planci adalah bintang laut berduri panjang (duri
mencapai 5–6 cm), dikenal sebagai pemangsa jaringan karang hidup
(corallivore). Dikenal dengan nama umum Crown-of-Thorns Starfish
(COTS) karena bentuknya menyerupai mahkota berduri.
ACANTHASTER PLANCI -
OUTBREAK 02
Photo taken: Sysafyuddin Yusuf