IMUNISASI ANAK BERDASAR REKOMENDASI IDAI 2023

SurivianaRsmm 3 views 45 slides Oct 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 45
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45

About This Presentation

IMUNISASI BERDASARKAN REKOMENDASI IDAI


Slide Content

Vaccination update ( Rekomendasi IDAI 2023) PEDIATRIC UPDATE V, IDAI KAL-BAR Hotel Ibis Pontianak 27 Agustus 2023 Suriviana

Topik Bahasan Tujuan dan manfaat imunisasi Pandemi dan dampaknya terhadap cakupan imunisasi KLB PD3I di Indonesia Jadwal imunisasi KEMENKES Jadwal Imunisasi Rekomendasi IDAI 2023 Imunisasi kejar dan imunisasi Ganda

Kenapa Vaksin ?? ( Tujuan imunisasi ) Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu (Intermediate Goal) Menurunkan prevalensi penyakit ( mengubah epidemiologi penyakit ) ERADIKASI PENYAKIT ( Final Goal)

ERADIKASI PENYAKIT ( Final Goal) “VARIOLA “ ERADIKASI WHO tahun 1980

Kenapa harus vaksin ??? ( MANFAAT IMUNISASI ) MENCEGAH KEMATIAN : 2-3 juta kematian dapat dicegah dengan imunisasi MENCEGAH PENYAKIT : Vaksin dapat mencegah lebih dari 26 penyakit MENGURANGI RESISTENSI ANTIBIOTIK : Membantu membatasi / mengurangi terjadinya resistensi antibiotic karena dapat mencegah penyakit pada tahap awal MENYELAMATKAN ORANG : Meningkatkan cakupan imunisasi secara global dapat menyelamatkan lebih dari 1,5 juta orang setiap tahunnya HERD IMMUNITY

Referensi : Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi COVID-19 (May 2020) MENCIPTAKAN HERD IMMUNITY (KEKEBALAN KELOMPOK) DENGAN MENINGKATKAN CAKUPAN IMUNISASI : Konsep yang biasa digunakan dan bukan hanya sebatas teori . Kebalnya Sebagian besar sasaran suatu populasi melalui imunisasi secara tidak langsung akan turut memberikan perlindungan bagi kelompok usia lainnya Penyakit tersebut tidak akan menyebar dengan cepat dan KLB/ Wabah bisa dihindari . Terbentuk apabila cakupan imunisasi sasaran tinggi dan merata di seluruh wilayah. Menghemat biaya dan usaha dan tenaga . MENCEGAH LEBIH BAIK DARI MENGOBATI

Pandemi : Dampak terhadap cakupan imunisasi dan PD3I

Two-thirds of them are concentrated in 10 middle- and low-income countries: Angola, Brazil, Democratic Republic of the Congo, Ethiopia, India, Indonesia , Mexico, Nigeria, Pakistan, and Philippines

Cakupan Imunisasi Rutin Nasional pada Tahun 2019-2021 [Data Cakupan Imunisasi Januari – Agustus ] Sumber : Buletin Data Imunisasi Kemenkes (data s/d 04 Okt 2021)

JUMLA H ANAK BELUM ID L 201 9 - 2021 1.602 2.208 7. 9 64 9.049 10.872 11.832 13.893 13.692 18.133 17.856 18.750 19.217 18.941 22.141 24.761 25.894 26.082 25.960 30.569 34.074 43.842 46.585 48.332 52.395 67.966 75.554 99.391 111.2 9 5 116.8 3 2 149.0 6 162.9 5 2 179.8 4 7 208.5 - 5 0.000 1 .0 1 5 .0 2 .0 J AWA B A RAT A C E H S U MA T ERA UTARA RIAU S U MA T ERA BA R AT D K I J AK A R T A NUSA TENGGARA TIMUR PAP U A K A LI MAN T A N B ARAT J AWA T IMUR S U LAW E S I S E LA T AN JAWA TENGAH K A LI MAN T A N S E L A T AN BANTEN MA L U KU LAMPUNG SUMATERA SELATAN S U LAW E S I T E N G G A R A K A LI MAN T A N T E N G AH SULAWESI BARAT KALIMANTAN TIMUR MALUKU UTARA SULAWESI TENGAH PAPUA BARAT SULAWESI UTARA KEPULAUAN RIAU K A LI MAN T A N U T A RA GORONTALO J AMBI B A N G KA B E LI T U NG BEN G K ULU D I Y OG Y A K ARTA NUSA TENGGARA BARAT BALI 1 2 3 NO K O D E PROVINSI Unfully Immunized 2019 2020 2021 Total 2019-2021 g 1 11 ACEH 55.922 65.739 58.186 179.847 2 12 SUMATERA UTARA 40.875 70.953 51.124 162.952 3 13 SUMATERA BARAT 25.549 48.880 42.403 116.832 4 14 RIAU 40.496 62.286 46.278 149.060 5 15 JAMBI -1.774 4.296 8.350 10.872 6 16 SUMATERA SELATAN -4.520 12.839 17.641 25.960 7 17 BENGKULU 1.618 4.347 1.999 7.964 8 18 LAMPUNG 1.085 10.969 14.028 26.082 9 19 BANGKA BELITUNG 2.274 3.630 3.145 9.049 10 21 KEPULAUAN RIAU 1.272 4.205 8.416 13.893 11 31 DKI JAKARTA 3.352 44.174 63.769 111.295 12 32 JAWA BARAT 19.854 108.149 80.497 208.500 13 33 JAWA TENGAH -13.726 6.185 54.127 46.585 14 34 DI YOGYAKARTA -1.013 1.310 1.911 2.208 15 35 JAWA TIMUR -18.279 14.947 55.727 52.395 16 36 BANTEN 2.277 20.458 11.339 34.074 17 51 BALI -2.696 365 760 -1.571 18 52 NUSA TENGGARA BARAT -3.732 891 4.443 1.602 19 53 NUSA TENGGARA TIMUR 33.496 34.620 31.275 99.391 20 61 KALIMANTAN BARAT 17.152 27.679 23.135 67.966 21 62 KALIMANTAN TENGAH 6.183 11.820 6.758 24.761 22 63 KALIMANTAN SELATAN 10.818 19.045 13.979 43.842 23 64 KALIMANTAN TIMUR 5.202 7.938 6.077 19.217 24 65 KALIMANTAN UTARA 4.404 5.678 3.610 13.692 25 71 SULAWESI UTARA 2.899 7.876 7.081 17.856 26 72 SULAWESI TENGAH 4.124 7.855 6.771 18.750 27 73 SULAWESI SELATAN 7.421 40.880 31 48.332 28 74 SULAWESI TENGGARA 6.474 10.378 9.043 25.895 29 75 GORONTALO 3.565 6.353 1.914 11.832 30 76 SULAWESI BARAT 6.417 9.492 6.232 22.141 31 81 MALUKU 9.785 11.709 9.075 30.569 32 82 MALUKU UTARA 5.459 9.082 4.401 18.942 33 91 PAPUA BARAT 3.473 7.057 7.603 18.133 34 94 PAPUA 19.179 27.185 29.190 75.554 Indonesia 294.884 729.269 690.318 1.714.471 In i a d a l a h POPULA SI REN T AN y a n BERISIKO TING G I untuk m e n ye b a b ka n KLB P D3I !!! 1,7 1 j uta bayi BELUM M E N D A P A TK A N I DL selam a tahun 2019 - 20 2 1 P er l u d i l akukan I MUN I S ASI KE J AR ( C A TC H - UP ) untuk me l engkap i st atus i munisasi anak

KLB polio di Aceh pun tercatat pada akhir tahun 2022. KLB Polio di Purwakarta pada Maret tahun 2023 Kasus Pertusis meningkat 9x lipat dibanding periode yang sama minggu ke 01-17 tahun 2022. Kasus Campak Rubella dilaporkan meningkat pada meningkat 1.5x lebih besar pada periode 01-17 minggu 2023 dibanding 2022. Kasus Difteri meningkat di 7 propinsi (14 kab / kota ) di Jan-April 2023. Laporan K ejadian L uar B iasa (KLB)

Sebaran KLB Polio VDPV2 tahun 2022-23

Sebaran KLB Difteri tahun 2023

Sebaran KLB Pertusis tahun 2023

Sebaran KLB Campak tahun 2023

JADWAL IMUNISASI KEMENKES & JADWAL IMUNISASI REKOMENDASI IDAI TAHUN 2023

Jadwal Imunisasi Anak umur – 18 tahun Rekomendasi IDAI

Artikel di Sari Paediatri, Juni 2023 Jadwal Imunisasi Anak 0 – 18 tahun Rekomendasi IDAI 2023

Soedjatmiko, CIU, IDAI, 28 Mei 2023

Soedjatmiko, CIU, IDAI, 28 Mei 2023

JADWAL IMUNISASI RUTIN (KEMENKES) 2023 UMUR ( bulan ) jENIS IMUNISASI Hepatitis B 1 BCG, OPV 1 2 DPT/HEP B/Hib 1 . OPV 2 , RV 1 . PCV1 3 DPT/Hep B / Hib 2 , OPV3 . RV2. PCV2 4 DPT/ Hep B/ Hib 3 , OPV 4 . RV3 . IPV 1 9 MR 1 . IPV 2 10 JE 12 PCV 3 18 DPT/ HepB , Hib 4. MR 2 SD kelas 1 DT dan MR SD kelas 2 Td SD kelas 5 Td dan HPV 1 SD kelas 6 HPV

APA YANG BERUBAH DAN BERBEDA DARI REKOMENDASI IDAI 2020  2023?

Hepatitis B JADWAL TIDAK BERUBAH Bayi prematur / BBL <2000gr, imunisasi sebaiknya dtunda sampai umur 1 bulan / saat pulang Bayi lahir dari ibu HBSAg +, vaksin Hep B dan HBIG direkomendasikan diberikan dalam waktu 12-24 jam, maksimal 7 hari , karena efektivitas akan menurun setelah 48 jam

BCG JADWAL TIDAK BERUBAH ( segera setelah lahir sampai sebelum 1 bulan ) Bayi dari ibu HIV+ : PCR tidak bisa  bayi sehat , BCG ( terlepas ibu dapat ARV / tdk ) Memungkinkan PCR di usia 6 minggu  hasil (-)  BCG PCR HIV(+)  tunda . Berikan ARV + imunitas stabil (CD4 >25%)  BCG Anak sekolah dari LN ( low TB insiden ) ; Mt/ IGRA  BCG

BCG Bayi prematur sehat ( usia kehamilan 32-36 minggu ) BCG Bayi dg TB aktif  tunda , sampai tidak terinfeksi TB. Bayi diterapi pencegahan TB Bayi dengan defisiensi imun primer/ terapi imunosupresi jangka Panjang  tdk diberikan BCG Bayi dengan defisiensi imun sekunder  tunggu sampai sistem imun normal secara klinis dan laboratoris

POLIO JADWAL TIDAK BERUBAH Kemenkes : bOPV min 3x+ IPV2x ( usia 4 &9 Bln ) Perlindungan 99-100%  t ransisi eradikasi global Ba yi dari ibu HIV dan bayi HIV(+)  tidak ada imunodefisiensi  bOPV ( sejak usia lahir-1 bulan )

DPT (DIFTERI, PERTUSIS, TETANUS) JADWAL TIDAK BERUBAH Mulai usia 6 minggu . DPwT 3x Usia 2,3,4 bulan . DPaT 3x usia 2,3,4 atau 2,4,6 bulan . Booster/ lanjutan di usia 18 bulan . Booster usia 5-7 tahun . ( program BIAS) Anak usia ≥ 1 tahun belum DPT : dosis primer 3x interval 4 minggu dosis 1-2 dan dosis ke 3 ( interval 6 bulan dari dosis ke2). Pengulangan 1 tahun setelah dosis ke3. Dengan 6 dosis DPT/ Dpat sampai remaja  perlindungan sampai dewasa . Haemophilus Influenzae b ( Hib)  mengikuti vaksin PENTA/ HEXAVALEN

Pneumococcal Conjugated Vaccine (PCV) JADWAL TIDAK BERUBAH KEMENKES : 2022: PCV13 program nasional 2P +1B ( usia 2,3,12 bulan ) IDAI : 3P+1 B  2,4,6 bulan dan Booster usia 15-18 bulan Efektivitas : 3P +1B PCV 13  effektivitas lebih tinggi (86-96%) sedang 2P+1B ( 67.2% - 86%) 3P+1B PCV10  efektivitas lebih tinggi (72.8%-100% ) dibanding 2P+1b PCV 13  usia 6-18 tahun . Terutama untuk KONDISI MEDIS KHUSUS ( penyakit jantung bawaan , penyakit paru kronik ( termasuk asma ), DM,cochlear implant, Hb- Pathy , asplenia kongenital / didapat , imunokompremais )

ROTAVIRUS JADWAL TIDAK BERUBAH Monovalen Rotavirus (RV1) : 2 dosis , mulai usia 6minggu-12 minggu , dosis kedua interval 4 minggu . Sebelum usia 24 minggu Pentavalen Rotavirus (RV5) : 3 dosis . Dosis pertama 6-12 minggu , interval 4-10minggu. Dosis ketiga paling lambat sebelum 32 minggu . KEMENKES : RV masuk program nasional Kemenkes bertahap sejak 2022. Dosis 3x , usia 2,3,4 bulan interval 4 minggu . Dosis terakhir sebelum usia 6 bulan . Resiko relative intususepsi 5,6x ( 96% IK 4,3 -7,2) kalau dosis pertama usia >3 bulan

INFLUENZA JADWAL TIDAK BERUBAH 2 dosis primer usia 6 bulan-8 tahun . Interval 1 bulan . DENGAN ANTIGEN YANG SAMA Usia ≥ 9 tahun , dosis primer diberikan 1x. Pengulangan setiap tahun pada bulan yang sama dengan vaksin yang tersedia tanpa memperhatikan South (SH) atau North (NH). Anak dengan alergi telur ringan BOLEH diberikan Alergi Berat  lakukan ditempat dengan fasilitas lengkap Bila setelah imunisasi mengala mi alergi BERAT / Mengancam Nyawa  Kontra Indikasi

Morbilli Mumps Rubella (MR/MMR) JADWAL TIDAK BERUBAH ( usia 9 bulan dan booster usia 18 bulan dan usia 5-7 tahun ( BIAS) MMR dapat diberikan dengan atau tanpa vaksin varisela MMR diberikan mulai usia 12 bulan MMRV dosis pertama sebaiknya pada usia 2 tahun / lebih  mengurangi risiko kejang demam MMRV dosis kedua tidak meni ngkatkan risiko kejang demam BPOM  MMRV bisa diberikan sampai usia 6 tahun .

VARICELLA JADWAL TIDAK BERUBAH ( mulai usia 12- 18 bulan ) Usia 1-12 tahun : 2 dosis dengan interval 6 minggu – 3 bulan . Usia ≥ 13 tahun : 2 dosis , interval 4-6 minggu . Vaksin bisa diberikan tunggal ( terutama untuk usia <2 tahun ) Penggunaan MMRV dosis pertama  di atas usia 2 tahun .

Japanese Encephalitis (JE) JADWAL TIDAK BERUBAH ( mulai usia 9 bulan di daerah endemis atau yang akan berpergian ke daerah endemis / rural) Perlindungan jangka Panjang  dosis booster 1-2 tahun kemudian KEMENKES : Imunisasi JE mulai dibali sejak 2017. mulai di KalBar 2023

HEPATITIS A Diberikan mulai usia 1 tahun , 2 dosis dengan interval 6-18 bulan . Dosis kedua dapat menggunakan vaksin hepatitis A inaktif produksi perusahaan berbeda . KLB hepatitis A sering terjadi di Indonesia

TIFOID Vaksin Tifoid Polisakarida Mulai usia 2 tahun . Di ulang setiap 3 tahun sesuai rekomendasi WHO

Human Papiloma Virus (HPV) TIDAK ADA PERUBAHAN JADWAL . Usia 9-14 tahun : 2 dosis dengan interval 6-15 bulan . Usia di atas 15 tahun : 3x , jadwal Bivalen 0,1,6 bulan . Quadrivalen 0,2,6 bulan . September 2022 : Vaksin HPV NONAVALEN ( 9 antigen ) sudah mendapat ijin edar BPOM. Dosis 0,2,6 bulan . HPV Nonavalen berisi antigen serotipe 6,11,16,18,31,35,45,52,58. ( bivalen 16,18) , Quadrivalen (6,11,16,18) Infeksi HPV sejak remaja : setiap 1 jam, 2 ibu / perempuan Meninggal karena kanker serviks ( HPV Information Center, Indonesia , Oktober 2021) Untuk men cegah kanker leher rahim : serotipe 16 dan 18 Untuk mencegah kutil kelamin ( kondiloma ) : serotipe 6,11,31,35,45,52,58

P e nularan HPV dapat melalui non se k sual P e nularan HPV dapat melalui non se k sual

Imunisas i H P V tidak meng a kibatkan in f ert i l i tas / insufiensi ovarium primer

Dengue Vaksin TAK-003 : Virus hidu p yang dilemahkan BPOM : untuk usia 6 tahun - 45 tahun , 2 dosis , interval 3 bulan . Subkutan . Aman dan efektif untuk seropositive/ seronegative. Tanpa skrining S tudi efikasi 56 bulan : Efikasi mence gah infeksi dengue yang terkonfirmasi  subyek sero (+) 64.2% dan sero (-) 53,5% Efikasi untuk mencegah perawatan di RS  subyek sero (+) 85.9% dan sero (-) 79.3%

IMUNISASI KEJAR DAN GANDA CATCH-UP IMMUNIZATION (IMUNISASI KEJAR) SALAH SATU STRATEGI YANG DIANJURKAN UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN VAKSINASI Catch-up immunization atau imunisasi kejar adalah upaya melanjutkan vaksinasi yang tertunda pada individu yang memenuhi syarat ( sesuai anjuran usia pada jadwal imunisasi ) 1 WHO merekomendasikan untuk merencanakan imunisasi kejar sesegera mungkin 1 Melaksanakan imunisasi kejar dan imunisasi ganda bersamaan dengan pelayanan kesehatan rutin sangat penting untuk kelanjutkan program imunisasi 1 Mengutamakan pelaksanaan imunisasi kejar untuk Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang rentan wabah: campak, polio, difteri & yellow fever 2 Referensi : 1. WHO. Closing Immunization Gaps Caused by COVID-19 (11 August 2020); 2. WHO. Guiding principles for immunization activities during the COVID-19 pandemic (26 March 2020)

Identifikasi catatan medis anak yang imunisasinya tertinggal Evaluasi status imunisasi pada setiap kunjungan Kirim pengingat / reminder (SMS/ WA/ Email) Lengkapi imunisasi jika tidak ada kontra indikasi pada kondisi anak . Tidak perlu di ulang , tetapi melengkapi yang tertinggal saja , sesuai jadwal yang direkomendasikan . Dapat dilakukan dengan imunisasi Ganda  aman , efektif dan dianjurkan Vaksin tidak boleh dicampur dalam syrnge dan jarak suntikan minimal 2,5cm atau beda ekstermitas . YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAAT MELAKUKAN IMUNISASI KEJAR DAN IMUNISASI GANDA Kemenkes RI. Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi COVID-19 (May 2020)

Perhatikan usia minimal / maksimal dan interval minimal antar 2 vaksin : Usia minimal untuk vaksin pentavalent/IPV/PCV  6 minggu Usia maksimal vaksin DPT  7 tahun . Untuk anak >7 tahun diberikan vaksin Td Interval minimal antar vaksin pentavalent 4 minggu Dua vaksin hidup dapat diberikan bersamaan , jika dipisah diberikan dengan interval 4 minggu . Vaksin hidup ( BCG, MR, OPV) dapat diberikan Bersama vaksin inaktif Vaksin inaktif dapat diberikan bersamaan vaksin inaktif ataupun dengan vaksin hidup . Kecuali PCV 13 dengan PPSV23. Vaksin meningokokal dengan PCV

RANGKUMAN Pandemi Covid 19 menurunkan cakupan imunisasi  rentan menimbulkan KLB Anak yang belum lengkap atau belum diimunisasi  SEGERA IMUNISASI KEJAR dengan imunisasi Ganda. Jadwal imunisasi IDAI 2023 TIDAK BANYAK BERUBAH , ada tambahan keterangan & vaksin dengue baru . Jadwal yang baru : sesuai rekomendasi WHO dan jadwal imunisasi rutin KEMENKES Jadwal dibuat untuk melindungi anak dari PD3I Secara optimal.

TERIMA KASIH
Tags