Model Konseptual dan Teori Utama dalam Praktik Keperawatan Komunitas Berbasis Adaptasi dan Promosi Kesehatan

LaodeSaltar1 8 views 36 slides Nov 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 36
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36

About This Presentation

Model konseptual dalam keperawatan komunitas berfungsi sebagai kerangka berpikir untuk memahami hubungan antara manusia, lingkungan, kesehatan, dan praktik keperawatan. Model ini membantu perawat komunitas dalam merancang intervensi yang efektif, berbasis ilmiah, dan sesuai dengan konteks sosial bud...


Slide Content

Dr. Laode Saltar, S.Kep., Ns, M.Kep.

1.Florence Nightingale’s (1859) : Model ini menekankan pada
pengaruh lingkungan thd klien yang dikenal dengan
“Environmental Model”.
2.Dorothea Orem (1971): dikenal dgn Model Keperawatan
Mandiri atau Self-Care deficit Theory of Nursing.
3.Betty Neuman (1972): dikenal dgn istilah Health Care
Systems Model
4.Sr Callista Roy (1976): Dikenal dgn Adaptation Model of
Nursing
5.Madeleine Leinenger (1978): Dikenal dgn Cultural Care
Theory
6.PRECEED PROCEDE model (Dr. Lawrence W. Green, 1974)
7.Teori Health Belief Model (Rosenstock, et al)
8.Teori Health Promotion Model (Nola Pender, 1996)

➢Fokus: pelayanan pencegahan pada
populasi
➢Lingkungan sehat (ventilasi yang cukup,
air bersih, kehangatan, pencahayaan dan
kebersihan yg cukup) sehat. Sebaliknya
lingkungan yang kotor penyakit

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan utk
meningkatkan kesehatan komunitas:

Kenapa pelayanan tersebut kita ciptakan

Siapa yg mendapatkan keuntungan dari
pelayanan tersebut

Siapa yg membayar pelayanan tersebut

Berapa harga yg harus dibebankan pada
penerima pelayanan

Bagaimana persepsi publik terhadap pelayanan
tersebut

Sister Callista Roy’s model menjelaskan
manusia sbg sistem terbuka dan adaptif
Stimulus pengalaman, pengembangan
mekanisme koping dan menghasilkan
respons
Respons dapat berupa adaptif atau
maladaptif.

Dua proses respons terhadap stresor:
regulator & kognator
◦Proses regulator menerima stimulus dari
lingkungan internal dan eksternal, proses
merupakan kombinasi informasi utk
menghasilkan respons.
◦Contoh: Keinginan komunitas untuk
melindungi remaja dari merokok (stimulus
internal) dan kebijakan kota melarang
menjual produksi tembakau thd generasi
muda (stimulus eksternal)

Proses kognator meliputi persepsi, belajar,
keputusan dan emosi apabila menformulasikan
respon terhadap stimulus
Contoh: adanya stimulus turunnya hujan lebat
 komunitas pinggir sungai persepsi
penduduk terhadap banyaknya curah hujan
mengingatkan mereka thd kejadian banjir
pada waktu yang lalu, kesadaran mereka
terhadap pencegahan dan penanggulangan
banjir dan kecemasannya thd bahaya
berkontribusi terhadap rencana evakuasi dan
meminta perlindungan atau mencari bantuan

Aplikasi model ini utk CHN
Penting utk diingat  
komunitas
dipengaruhi berbagai variabel shg level
adaptasi akan berubah secara konstan.
CHN hrs mengkaji mekanisme koping
komunitas dan menbantu anggota
komunitas utk menggunakan
kemampuan secara kolektif utk
meningkatkan kemampuan adaptasinya

Dikembangkan pd 1974 oleh Dr. Lawrence W.
Green
1962: B.S. from the University of California-Berkeley.
1970: assistant professor
Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health
2000s: Director of the CDC-World Health Organization

Suatu model yang didesain untuk memandu
rencana & pengembangan program pendidikan
kesehatan (Green & Kreuter, 2005)
Framework PRECEDE dikembangkan selama 40
tahun; berdasarkan alasan bahwa diagnosis
edukasi harus mendahului intervensi
PROCEED kekuatan diluar individu yg dpt
mempengaruhi perilaku gaya hidup

1.Kesehatan & resiko kesehatan memiliki
banyak determinan (:penentu)
2.Usaha untuk merubah perilaku, fisik, &
lingkungan sosial harus bersifat multidimensi
& partisipatif

(precede: mendahului)
PRECEDE
Predisposing (penyebab),
Reinforcing (memperkuat),
Enabling (mempermudah)
Contructs in
Educational/
Ecological Diagnosis &
Evaluation)
•(procede:
dilanjutkan)
•PROCEED
–Policy (kebijakan),
–Regulatory (aturan),
&
–Organizational
Construct in
Educational &
Environmental
Development)

Berfokus pada respon sistem klien pada
stressor lingkungan yang aktual maupun
potensial.
Teori ini juga menggunakan pendekatan
intervensi pencegahan primer, sekunder, dan
tersier.
Wholictic approach  client as “whole”
◦Individu
◦Keluarga
◦Kelompok
◦Komunitas

◦Sistem klien : struktur dasar (basic structure), garis
pertahanan fleksibel (flexible line of defense), garis
pertahanan normal (normal line of defense), dan garis
perlawanan (lines of resistance)
◦Lingkungan : internal, eksternal, diciptakan, dan
stressor.
◦Kesehatan : rentang sehat-sakit (wellness-illness
continuum)
◦Keperawatan : upaya pencegahan (preventif),
konstitusi ulang (reconstitution), promosi kesehatan

Basic structure: faktor
dasar kehidupan
(temperatur, gen,
kekuatan/kelemahan
organ tubuh)
5 variabel *yg saling
mempengaruhi &
berinteraksi:
◦Physiological: fungsi &
struktur tubuh
◦Psychological: proses mental
& interaksi dg lingkungan
◦Socio-kultural
◦Developmental: proses
perkembangan terkait usia &
aktivitas
◦Spiritual: pengaruh
kepercayaan

The flexible line of
defence/ garis pertahanan
flexible
The normal line of
defense/ garis
pertahanan normal
Lines of resistance/
garis perlawanan
BASIC
STRUCTUR
E
ENERGY
RESOURCE
S
Garis pertahanan & perlawanan bertujuan untuk stabilisasi sistem
yg masing-masing berisi 5 variabel*

The flexible line of defence/ garis pertahanan flexible
◦pertahanan awal untuk melawan stressor dan penyangga kondisi kesehatan yang
normal
◦bervariasi setiap hari, dipengaruhi oleh hal-hal yang ada di luar individu atau sejumlah
interaksi yang terjadi.
The normal line of defense/ garis pertahanan normal
◦basis yang dimanfaatkan oleh sistem klien untuk menghindari dampak dari
stressor, dimana tergantung dari kondisi kesehatan seseorang.
Lines of resistance/ garis perlawanan
◦melindungi struktur dasar bilamana suatu stressor dapat melampaui garis
pertahanan fleksibel dan garis pertahanan normal
◦keadaan ini bervariasi untuk tiap individu tergantung tingkat perkembangan,
gaya hidup, dan pengalaman masa lalu.

1.Manusia  mrp sistem terbuka yg selalu mencari
keseimbangan dan mrp satu kesatuan dr variabel yg
utuh, yaitu fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan, dan spiritual.
2.Lingkungan  meliputi semua faktor internal dan
eksternal
3.Sehat  kondisi terbebas dr gg pemenuhan kebutuhan.
Mrp keseimbangan dinamis sbg dampak dr keberhasilan
menghindari/mengatasi stressor
4.Keperawatan  ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan dengan berfokus pd intervensi yg bersifat
promosi, prevensi, kuratif dan rehabilitatif.

Pencegahan primer :
Menangani stressor yang merugikan sebelum terjadi sakit
Berfokus melindungi lapisan perlawanan normal dan memperkuat lapisan
perlawanan fleksibel.
Pencegahan sekunder:
Intervensi dilakukan setelah stressor melewati garis pertahanan dan
menimbulkan reaksi.
Bertujuan membantu klien kembali kepada kondisi kesehatan yang normal,
mengurangi dampak melalui diagnosis awal dan penanganan efektif dari
gejala penyakit.
Berfokus memperkuat lapisan pertahanan internal, mengurangi reaksi, dan
meningkatkan faktor pertahanan.
Pencegahan tersier:
Intervensi untuk membantu individu menstabilkan status kesehatan,
Menghindari kemungkinan kambuh kembali dengan mengurangi dampak
residual stressor setelah penanganan atau pengobatan
Berfokus pd readaptasi dan stabilitas serta melindungi rekonstitusi.

Stressor intrapersonal
Stressor yg terjadi dalam diri individu, misal:infeksi
Stressor interpersonal
Stressor yg terjadi antara individu, misal: harapan
peran yg tidak realistis
Stressor ekstrapersonal
Stressor yg terjadi di luar pribadi individu tsb, misal:
masalah keuangan
Reaksi thd stressor bergantung pd kekuatan lapisan
perlawanan. Saat lapisan perlawanan gagal, reaksi yg
muncul tgt pd kekuatan pertahanan. Sbg bagian dr
reaksi, sistem seseorang dpt menyesuaikan diri thd
stressor, suatu efek yg dikenal sbg rekonstitusi.

Dikembangkan pd 1950an oleh social
psychologists Irwin M. Rosenstock, Godfrey M.
Hochbaum, S. Stephen Kegeles, & Howard
Leventhal
Peran serta masyarakat pada screening TBC
Berasal dr ilmu sosial psikologi  Lewin’s
value-expextancy theory

mengidentifikasi bagaimana seseorang dapat
berhasil ataupun gagal dalam mencegah
penyakit (Champion & Skinner; Rosenstock, 1960)
Menelusuri alasan perilaku seseorang  untuk
dapat mengubah perilaku yang tidak baik
menjadi baik.

1.Persepsi individu
kerentanan diri thdp penyakit
keparahan penyakit/kondisi kesehatannya
2.Faktor yg mempengaruhi perubahan perilaku
Sosio-demografi (pendidikan, umur, gender, sukubangsa)
Sosio-psikologi (kepribadian, kelas sosial, pengaruh kelompok)
Pengetahuan ttg penyakit & kontak dg penyakit
Ancaman penyakit yg dirasakan
Pencetus tindakan: media, campaign, leaflet/booklet kesehatan,
anggota keluarga atau teman yg sakit
3.Perilaku itu sendiri
Harapan :
keuntungan yg dirasakan dlm melakukan tindakan pencegahan
Hambatan yg dirasakan dlm melakukan tibdakan pencegahan
Kesediaan untuk melakukan tindakan pencegahan yg dianjurkan

◦Born August 16, 1941
◦Nursing Theorist  created Health Promotion Model
◦Promosi kesehatan didefinisikan sebagai perilaku
yang dimotivasi terhadap keinginan manusia untuk
menjadi lebih sehat dan sejahtera

Individu memiliki perilaku yang spesifik
Individu memiliki bio-psiko-social yg komplex
dan saling berinteraksi dengan lingkungan
Tenaga kesehatan merupakan salah satu
bagian dari lingkungan interpersonal yang dpt
mempengaruhi individu/sso

perilaku yang positif akan meningkatkan
kepercayaan diri
Tingginya kepercayaan diri membuat
hambatan yang dirasakan berkurang
Sso akan memiliki komitmen yang kuat untuk
melakukan perilaku hidup sehat

Sifat & pengalaman individu
Perilaku spesifik, pengetahuan, & sikap
Hasil Perilaku

•Setiap individu adalah unik dapat
mempengaruhi dirinya dalam mengambil sikap/
tindakannya
•Sifat & pengalaman individu memiliki 2 variabel:
1.Hubungan dengan perilaku sebelumnya
- memiliki pengaruh langsung & tdk langsung
- pengalaman (+) atau (-)
- Jika hasilnya memuaskan maka akan menjadi
pengulangan perilaku dan jika gagal menjadi
pelajaran untuk masa depan.
2.Faktor Pribadi: biologis, psikologi, sosial budaya
- Biologi: usia, indeks masa tubuh (body mass
index), status
pubertas, status menopause, kekuatan,
ketangkasan atau kesimbangan.
- Psikologi : harga diri, motivasi diri
- Sosiobudaya : suku, etnis

1.Manfaat dari tindakan yg dirasakan
–Memperkuat motivasi individu
–Intrinsik: kesadaran, semangat
–Ekstrinsik: finansial, interaksi sosial
2. Hambatan dlm bertindak yg dirasakan
–Tidak tersedia, tidak nyaman, sulit,
mahal, membutuhkan waktu yg lama
3.Kepercayaan diri yg dirasakan
– Persepsi diri thdp kemampuan dirinya
(baca: Self efficacy-Bandura)
4.Tindakan terkait yg mempengaruhi
–Act related: emosi yg timbul dr kegiatan tsb
–Self related: tindakan diri
–Context related: lingkungan tempat kegiatan
berlangsung

5. Pengaruh interpersonal
–Keluarga, kelompok, tenaga
kesehatan
–Norma yang diharapkan oleh orang
lain, dukungan sosial (dorongan
emosi atau fasilitas), modeling
(mempelajari contoh perilaku sso)
6. Pengaruh situasional
•Persepsi &pengetahuan individu
dari situasi yang dapat
memfasilitasi atau menghalangi
perilaku, yaitu
–Ketersediaan pilihan
–sifat kebutuhan
–Estetika lingkungan tempat kegiatan
berlangsung (sesuai & aman)

1.Komitmen pada kegiatan
–Niat untuk melakukan
kegiatan
–Komitmen akan waktu, biaya,
tempat
2.Kebutuhan mendesak
–Alternatif rencana tindakan
akan sesuatu yg tidak dpt
diprediksi
3.Model promosi kesehatan
–End point of action