DEFINISI PLAGIARISME
•to steal and pass off (the ideas or words of another) as one's own
•to use (another's production) without crediting the source
•to commit literary theft
•to present as new and original an idea or product derived from an existing source
(plagiarism.org)
•Mencuri dan menjadikan (ide atau kata-kata orang lain) sebagai milik sendiri
•Menggunakan (karya orang lain) tanpa menyebutkan sumbernya
•Melakukan pencurian karya sastra
•Menyajikan sebagai sesuatu yang baru dan orisinal suatu ide atau produk yang
berasal dari sumber yang sudah ada
Apa Itu Plagiarisme
•Secara etimologi, istilah plagiarisme ( plagiarism ) berasal dari
bahasa Latin plagiarius yang artinya penculik atau pencuri naskah
atau perampok ( Word Book Dictionary dalam Wiradi, 2020:57).
•Menurut Harliansyah (2017:103), plagiarisme adalah sebuah tindakan
penculikan karya seseorang dan mengakuinya sebagai karyanya
sendiri.
•Sedangkan kata plagiat , berasal dari bahasa Belanda yaitu plagiaat
yang artinya 'pencuri sastra'.
•Kata plagiarisme atau plagiasi merujuk pada kegiatan/tindakannya,
sedangkan kata plagiat lebih merujuk pada orang atau pelakunya
Ruang Lingkup Plagiarisme
•Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan
tanpa menyebutkan identitas sumbernya
•Menggunakan gagasan, pandangan atauteori orang lain tanpa menyebutkan
identitas sumbernya
•Menggunkan fakta (data, informasi) milik orang lain tanpa menyebutkan identitas
sumbernya
•Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri
•Menggunakan parafase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat
sendiri tanpa mengubah idebya) tanpa menyebutkan identitas sumbernya
•Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan / atau telah dipublikasikan
oleh pihak lain seolah-olah sebagai karya sendiri
Tipe / Jenis Plagiarisme (Soelistryo, 2011)
1.Word by word plagiarsm ; penulis menggunakan kata-kata
penulis lain(persis) tanpa menyebutkan sumbernya
2.Plagiarism of Sosuce; penulis menggunakan gagasan orang lain
3.Plagiarism of Authorship; penulis mengakui sebagai pengarang
karya tulis karya orang lain
4.Metaphor plagiarism
5.Ide plagiarism
6.Self plagiarism; penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih
dari satu redaksi publikasi dan mendaur ulang karya tulis/karya
ilmiah.
KAPAN DISEBUT PLAGIARISME
•Jumlah pengutipan yang tidak sesuai dengan standar pengutipan
melebihi standar yang disetujui (biasanya 30%).
Mengapa plagiarism Terjadi
•Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang
menjadi beban tanggungjawabnya. Sehingga terdorong untuk copy-paste
atas karya orang lain
•Rendahnya minat baca dan minat melakukan analisis terhadap sumber
referensi yang dimiliki
•Kurangnya pemahaman tentang kapan dan bagaimana harus melakukan
kutipan
•Kurangnya perhatian dari guru ataupun dosen terhadap persoalan
plagiarism
•Apapun alas an seseorang melakukan Tindakan plagiat, bukanlah satu
kebenaran atas Tindakan tersebut
MENGHINDARI PLAGIARISME
•Selalu catat sumber yang dipakai termasuk nomor halamannya.
•Selalu gunakan teknik pengutipan yang benar.
•Selalu sebutkan sumber untuk data yang kita ambil dari tempat
lain (jurnal, majalah, koran, buku dst).
•Tulisan yang lain (general writing), yang tidak memerlukan sumber
HARUS merupakan tulisan kita sendiri.
(Borden & Ruedi, 2006, hal. 62-63)
Tindakan
Plagiasi
pada
Penulisan
Karya
Ilmiah
ADA SANKSI
Berdasarkan
Permendiknas
No. 17/2010)
(Pencegahan &
Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi)
1.Mengakui karya sendiri yang pernah diterbitkan
sebagai karyanya yang baru, tanpa mencantumkan
sitasinya.
2.Tidak boleh ada sebagian atau seluruh isi karya ilmiah
yang telah diterbitkan sebelumnya, dituliskan kembali
oleh penulisnya pada karya ilmiah berikutnya tanpa
sistem penulisan rujukan yang baku.
Beberapa Kasus Plagiasi
1.Copy paste kalimat dari karya ilmiah lain tanpa
sistem acuan yang baku
2.Penambahan teksdari karya ilmiah lain
3.Melakukan substitusi kata (sinonim)dari kalimat
pada karya ilmiah lain
4.Pengubahan kalimat aktif menjadi pasif atau
sebaliknyadari karya lain
5.Paraphrasetanpa acuan, yaitu membuat kalimat
lain, tapi idenya sama tanpa sumberacuan
SANKSI (Pasal 12)
1.Teguran
2.Peringatan tertulis
3.Penundaan pemberian sebahagian
hak mahasiswa
4.Pembatalan nilai satu atau beberapa
mata kuliah yang diperoleh
mahasiswa
5.Pemberhentian dgn hormat dari
status sbg mahasiswa
6.Pemberhentian tdk dengan hormat
7.Pembatalan ijazah apabila mahasiwa
telah lulus
Bagi Mahasiswa
Sanksi Lain Menurut
Peraturan Per-UU-an
UU Sisdiknas :
Mempergunakan karya ilmiah
jiplakan untuk memperoleh
gelar akademik, profesi,
vokasi dipidana penjara
paling lama 2 tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 200
juta
1.Teguran
2.Peringatan tertulis
3.Penundaan pemberian hak
4.Penurunan pangkat dan jabatan
akademik/fungsio-nal
5.Pencabutan hak unt diusulkan sbg
profesor/jenjang utama bagi yg
memenuhi syarat
6.Pemberhentian dengan hormat dari
status dosen/peneliti /tendik
7.Pemberhentian tdk dgn hormat dari
status sebagai dosen/peneliti/ tendik
8.Pembatalan ijazah yg diperoleh dari PT
ybs
Apabila dosen/pe-neliti/tendik
menyandang sebutam
profesor/jenjang utama :
Diberhentikan dari jabatan
profesor/ jenjang utama
Bagi Dosen/ Peneliti/Tendik
Sanksi Tambahan
SANKSI
Penanggulangan Plagiasi
•Pasal 10 ayat (4):
Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah telah
terbukti terjadi plagiat, maka ketua jurusan/departemen/bagian
menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa sebagai plagiator.
•Pasal 11 ayat (6):
Apabila berdasarkan persandingan dan telaah telah terbukti terjadi
plagiat, maka senat akademik/organ lain yang sejenis
merekomendasikan sanksi untuk dosen/tenaga peneliti/tenaga
kependidikan sebagai plagiator kepada pimpinan/pimpinan
perguruan tinggi untuk dilaksanakan.
1.Mengikuti Petunjuk Bagi Penulis (GFA, IFA)
2.Tidak menggunakan data dan hasil olah data tertentu secara berulang
tanpa kaidah acuan
3.Melakukan rujukan yang diambil langsung dari sumber aslinya
4.Menulis semua sumber acuan di daftar pustaka
5.Tidak melakukan klaim atas hasil penelitian yang dibiayai pihak lain
6.Mencantumkan ucapan terima kasih kepada pihak yang berhak
7.Menggunakan bahasa yang baik
Etika Penulisan Karya Ilmiah
Manfaat menulis tanpa plagiasi
•Menunjukkan kita faham materinya
•Menggunakan ide orang lain untuk mendukung
pemikiran kita
•Menunjukkan perbedaan analisis kita dengan orang lain
TEKNIK PENGUTIPAN
•Kutipan langsung
•Penyimpulan
•Parafrase
KUTIPAN LANGSUNG
Kutipan langsung hanya dilakukan jika:
•Pengutipan tidak dapat dilakukan dengan cara menyimpulkan atau
parafrase.
•Untuk menggunakan frase atau kata spesifik dari sumber.
•Jika kita menganalisis teks tersebut.
KUTIPAN LANGSUNG #2
Jika kita menggunakan kutipan langsung, kita harus:
•Mengulang kata per kata dari sumbernya.
•Jangan gunakan di luar konteks dari yang dipakai oleh penulisnya,
karena makna dari yang dikutip tidak boleh berubah.
•Integrasikan beberapa sumber dalam satu teks agar tulisan itu tidak
terlihat sebagai berasal semuanya dari satu sumber, bukan dari kita
sendiri.
•Gunakan transisi agar kutipan yang kita pakai tidak mengganggu alur
tulisan kita.
(Andersen, n.d.)
KUTIPAN LANGSUNG #3
Cara mengutip dengan kutipan langsung:
•Gunakan tanda petik di awal dan akhir kutipan.
•Langsung sebutkan sumber (in-text citation) lengkap dengan nomor
halaman sumbernya.
•Block quotation (kutipan langsung untuk tiga kalimat atau lebih)
dilakukan dengan inden dan italic, langsung diikuti dengan sumber.
INGAT: jangan pernah menggunakan block quotation KECUALI jika kita
akan menganalisis bahasa yang digunakan oleh sumber tersebut.
(“Summarizing, Paraphrasing, and Quoting § Harvard Guide to Using
Sources,” n.d.)
PENYIMPULAN
Kutipan dengan penyimpulan dilakukan dengan hanya mengambil
poin-poin utama dari argumen penulis yang dikutip. Pengutipan
dengan cara ini tidak boleh menyebutkan hal-hal detil.
Kutipan dengan penyimpulan dilakukan:
•Untuk memberikan latar belakang umum (general background)
pada pembaca.
•Ketika informasi umum sudah cukup untuk mendukung argumen
kita.
PENYIMPULAN #2
•Menggunakan kata-kata kita sendiri untuk menyampaikan kesimpulan
dari apa yang ditulis orang lain.
•Setelah mengutip langsung sebutkan sumbernya dilengkapi dengan
nomor halaman yang dikutip.
•Tidak memerlukan penggunaan tanda kutip.
Kutipan dengan penyimpulan yang terlalu panjang akan membingungkan
pembaca karena membuat rancu antara argumen kita dengan argumen
yang kita ambil dari sumber, karena itu jika suatu kutipan dengan
penyimpulan ini sepanjang setengah halaman atau lebih, lebih baik
digabungkan dengan kutipan langsung dengan mengambil kata/frase unik
dari sumber.
PENYIMPULAN #3
Cara membangun kesimpulan dari sumber:
1.Putuskan bagian mana dari sumber yang paling relevan dengan
argumen yang kita bangun dalam tulisan kita.
2.Ambil kalimat-kalimat yang paling penting dari bagian tersebut.
3.Tuliskan kalimat tersebut dengan parafrase (menggunakan kata-kata
kita sendiri).
4.Urutkan kalimat yang sudah kita parafrase sesuai urutan di sumber.
5.Tambahkan beberapa informasi agar kalimat-kalimat tersebut bisa
menyatu dengan argumen yang kita bangun.
6.Revisi semuanya agar bisa menyatu sebagai paragraf.
PARAFRASE
•Parafrase adalah menyebutkan kembali informasi dari sumber
dengan kata-kata kita sendiri.
•Yang harus diubah bukan hanya kata per kata, tapi juga struktur
kalimat.
•Yang diparafrase bukan hanya ide utama tapi juga beberapa detil
yang relevan dengan argumen dalam tulisan kita.
•Seperti juga penyimpulan, parafrase tidak memerlukan
penggunaan tanda kutip.
PARAFRASE #2
Cara membuat parafrase:
1.Pilih bagian mana dari sumber yang relevan dengan tulisan kita di mana kita
bukan hanya memerlukan informasi tentang ide utama (main idea) tetapi juga
beberapa detil.
2.Baca bagian tersebut dengan hati-hati, catat ide utama dan detil-detil yang
relevan.
3.Baca bagian itu lagi, usahakan untuk mengerti betul isinya.
4.Singkirkan sumber dan tuliskan dengan kata-kata sendiri.
5.Bandingkan dengan sumber aslinya, catat istilah-istilah yang sama persis
dengan sumber.
6.Jika istilah yang sama tersebut bisa diubah, ubahlah, tapi jika pengubahan
bisa mengubah makna atau interpretasi maka kombinasikan parafrase dengan
kutipan langsung.
(“How to Paraphrase Fairly | Grounds for Argument,” n.d., “Purdue OWL:
Quoting, Paraphrasing, and Summarizing,” n.d.)
PENGGUNAAN TEKNOLOGI
•Scan file untuk melihat ada tidaknya praktek plagiarisme: Turnitin,
Viper dsb === UNS menggunakan TURNITIN.
•Reference management software untuk membantu penulisan
kutipan: Mendeley, Zotero, EndNote, dst.
DAFTAR PUSTAKA
•Andersen, L. (n.d.). Research Guides: Style Manuals and Citation
Methods: General Information. Retrieved July 14, 2016, from
http://csulb.libguides.com/style
•Borden, I., & Rüedi, K. (2006). The dissertation: an architecture
student’s handbook. Architectural Press.
•Home. (n.d.). Retrieved July 14, 2016, from http://www.plagiarism.org/
•How to Paraphrase Fairly | Grounds for Argument. (n.d.). Retrieved July
14, 2016, from
http://www.groundsforargument.org/drupal/evidence/sidebar/paraphra
se
•How to Summarize Accurately | Grounds for Argument. (n.d.). Retrieved
July 14, 2016, from
http://www.groundsforargument.org/drupal/evidence/sidebar/summari
ze
•Purdue OWL: Quoting, Paraphrasing, and Summarizing. (n.d.). Retrieved
July 14, 2016, from
https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/563/02/
•Summarizing, Paraphrasing, and Quoting § Harvard Guide to Using
Sources. (n.d.). Retrieved July 14, 2016, from
http://isites.harvard.edu/icb/icb.do?keyword=k70847&pageid=icb.page3
50378#a_icb_pagecontent725833_quote