Upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa - Idsejarah.net.pptx.pptx
AndinDianawati1
9 views
70 slides
Nov 01, 2025
Slide 1 of 70
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
About This Presentation
disintegrasi bngsa
Size: 8.68 MB
Language: none
Added: Nov 01, 2025
Slides: 70 pages
Slide Content
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DARI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA
PERGOLAKAN PASCA KEMERDEKAAN Pergolakan Pergolakan berkaitan dengan ideologi Pergolakan berkaitan dengan kepentingan Pergolakan yang berkaitan dengan sistem pemerintahan
PERGOLAKAN DI BERBAGAI DAERAH Pemberontakan PRRI-Permesta DI/TII Kartosuwirjo APRA G30S/PKI PKI Madiun DI/TII Kahar Muzakar Pemberontakan Andi Aziz Pemberontakan Republik Maluku Selatan DI/TII Daud Beureuh DI/TII Amir Fatah
PERGOLAKAN BERKITAN DENGAN IDEOLOGI Kepentingan yang tertanam dengan kuat pada satu kelompok PKI Madiun DI/TII G30SPKI
PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948 ( MADIUN AFFAIRS )
PEMBERONTAKAN PKI MADIUN 1948 ( MADIUN AFFAIRS ) Latar Belakang Jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin jatuh pada tanggal 23 Januari 1948 akibat persetujuan Renville, presiden kemudian menunjuk Moh. Hatta untuk membentuk kabinet. Hatta membentuk kabinet tanpa golongan sosialis. Pada perkembangannya, Amir Syarifuddin menjadi oposisi Kabinet Hatta dan menyusun Front Demokrasi Rakyat (FDR) dari golongan kiri dan kanan. FDR menghasut kaum buruh di pabrik Delanggu pada tanggal 5 Juli 1948
KEDATANGAN MUSO Muso dikirim oleh gerakan komunisme Internasional Moskow ke Indonesia untuk merekrut pimpinan atas RI dari tangan kaum nasionalis. Muso melakukan fusi (penggabungan) Partai Buruh, Partai Sosialis, dan lain – lain menjadi PKI Muso dan Amir Syarifudin mengambilalih PKI dan menentang program Hatta.
Pembentukan dan Strategi PKI Madiun Pada tanggal 26 Februari 1948, Amir Syarifudin membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang terdiri dari PKI, PESINDO, PBI, dan SARBUPRI. Berikut adalah strategi FDR : Dalam parlemen, FDR berupaya membentuk front nasional untuk menjatuhkan Kabinet Hatta FDR menumbuhkan ketidakpercayaan di kalangan rakyat dengan pengacauan dan pemogokan FDR menarik pasukan pro FDR dari medan tempur FDR menjadikan Madiun sebagai basis pemerintahan dan Surakarta sebagai daerah kacau untuk mengalihkan perhatian TNI
Surakarta
PUNCAK PEMBERONTAKAN PKI 1948 Puncak pemberontakan PKI pada tanggal 18 September 1948 dengan pernyataan PKI tentang berdirinya Soviet RI PKI memberontak dengan melakukan berbagai demonstrasi dan pemogokan akibat Perjanjian Renville yang menguntungkan Belanda Aksi PKI dilakukan dengan menguasai seluruh karesidenan Pati dan melakukan penculikan serta pembunuhan terhadap musuh politik.
PEMBERANTASAN PEMBERONTAKAN PKI 1948 Pemberontakan PKI ditindak tegas oleh pemerintah dengan mengerahkan kekuatan TNI dan Polisi untuk menumpas gerakan tersebut. Pada tanggal 30 September 1948 Madiun berhasil direbut. Pada awal Desember 1948 operasi pemberantasan pemberontakan PKI 1948 dinyatakan selesai. Musso tertembak di Ponorogo dan Amir Syarifuddin ditangkap di Purwodadi. Amir Syarifufddin dijatuhi hukuman mati.
DARUL ISLAM / TENTARA ISLAM INDONESIA Baca Materi https://idsejarah.net/ditii
SEKARMAJI KARTO SUWIRYO Sekarmaji Karto Suwiryo merupakan anggota Partai Masyumi sejak masa pendudukan Jepang dan bahkan terpilih sebagai Komisasris Jawa Barat. Rencana pendirian negara Islam sebanarnya telah direncanakannya sejak 1942 dengan mendirikan Pesantren Sufah yang digunakan untuk latihan kemiliteran pemuda Islam. Hisbullah dan Sabilillah dipergunakan dalam pendirian berdirinya negara Islam
LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN DI TII Penolakan keputusan Renville bagi Karto Suwiryo yang dianggap merugikan RI Gerakan NII (Negara Islam Indonesia) ini bertujuan untuk menjadikan Republik Indonesia sebagai sebuah Negara yang menerapkan dasar Agama Islam sebagai dasar Negara. Proklamasi Negara Islam Indonesia (NII) menyatakan dengan tegas bahwa kewajiban Negara untuk membuat undang-undang berdasarkan syari’at Islam, dan menolak keras terhadap ideologi selain Al Qur’an dan Hadist, atau yang sering mereka sebut dengan hukum kafir.
DI TII Dalam perkembangannya, Negara Islam Indonesia ini menyebar sampai ke beberapa wilayah yang berada di Negara Indonesia terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh, dan Sulawesi Selatan.
PEMBERONTAKAN DI/TII DI JAWA BARAT Pada tanggal 7 Agustus 1949 Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo secara resmi menyatakan bahwa organisasi Negara Islam Indonesia (NII) berdiri berlandaskan azaz Islam, dan pada tanggal 25 Januari 1949, ketika pasukan Siliwangi sedang melaksanakan hijrah dari Jawa Barat ke Jawa Tengah. Selama peperangan pasukan DI/TII ini di bantu oleh tentara Belanda sehingga peperangan antara DI/TII dan TNI menjadi sangat sengit. Hadirnya DI/TII ini mengakibatkan penderitaan penduduk Jawa Barat, karena penduduk tersebut sering menerima terror dari pasukan DI/TII. Selain mengancam para warga, para pasukan DI/TII juga merampas harta benda milik warga untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.
PENYELESAIAN PEMBERONTAKAN DI/TII DI JAWA BARAT Upaya persuasif melalui surat yang dilayangkan Moh. Natsir kepada DI/TII namun mengalami kegagalan. Operasi militer “Operasi Pagar Batis” di Gunung Geber yang mampu mendesak dan memaksa DI/TII Jawa Barat menyerah pada 4 Juni 1962 Karto Suwiryo berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati Operasi ini berhasil berkat divisi Siliwangi yaitu kompi C Batalyon 328 Kujang II
PEMBERONTAKAN DI/TII DI JAWA TENGAH Semenjak adanya Majelis Islam yang di pimpin oleh seseorang bernama Amir Fatah. Amir Fatah adalah seorang komandan Laskar Hizbullah yang berdiri pada tahun 1946, menggabungkan diri dengan pasukan TNI Battalion 52, dan bertempat tinggal di Berebes, Tegal. Dan setelah proklamasi DI/TII di laksanakan, Amir Fatah pun menyatakan bahwa gerakan DI yang di pimpinnya bergabung dengan organisasi DI/TII Jawa Barat yang di pimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Operasi Guntur 1954 berhasil menumpas gerakan Amir Fatah
DI/TII DI SULAWESI SELATAN PIMPINAN KAHAR MUZAKAR Latar Belakang Keputusan pemerintah yang bermaksud membubarkan DI/TII. Kahar Muzakar memaksa pemerintah agar anggota KGSS (Komando Gerilya Sulawesi Selatan) digabungkan pada satu brigade yang disebut brigade Hasanudin dibawah pimpinannya. Pemerintah menolak dan hanya memasukkan KGSS yang lolos seleksi saja, sedangkan yang tidak lolos dimasukkan dalam Corps Tjadangan Nasional. Kahar Muzakar menolak kebijakan tersebut dan melakukan pemberontakan.
UPAYA MENGATASI GERAKAN KAHAR MUZAKAR Gerakan DI/TII pimpinan Kahar Muazakar berhasil ditumpas dengan melancarkan serangkaian operasi militer yang dilakukan secara intensif. Hingga pada bulan Februari 1965 DI/TII Kahar Muzakar berhasil ditumpas.
DI/TII DAERAH ACEH OLEH DAUD BEUREUH Kekecewaan Daud Beureuh tentang Perjanjian Renville karena status Aceh turun menjadi karesidenan dibawah provinsi Sumatera Utara. Daud Bereuh pada 21 September 1953 menyatakan bersatu dengan DI/TII Kakrto Suwiryo dan pengikutnya melakukan gerakan – gerakan serentak menguasai kota – kota di Aceh Penumpasan pemberontakan DI/TII Aceh dilakukan dengan cara Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh pada tanggal 17 – 28 Desember 1962
Ice Breaking: Tepuk Cepat Langkah-langkah: Bentuk pasangan siswa (berdua). Siswa A meletakkan kedua telapak tangan menghadap ke dalam di depan perut (siap menepuk). Siswa B meletakkan kedua telapak tangan di tengah (di antara tangan Siswa A). Guru memberi sinyal atau kata kunci (misalnya “Buah”). Saat sinyal disebut, Siswa A berusaha menepuk tangan Siswa B. Siswa B harus cepat menarik tangannya agar tidak terkena tepukan. Setelah beberapa kali, tukar posisi peran A dan B.
GERAKAN 30 SEPTEMBER / PKI Baca Selengkapnya https://idsejarah.net/g30spki
PEMBERONTAKAN G30S/PKI Persiapan Gerakan 30 September 1965 Merumuskan Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan (MKTB) tahun 1954 yang mencakup unsur – unsur perjuangan gerilya di desa yang terdiri dari kaum buruh dan petani Memanipulasi pidato – pidato kenegaraan Penyusupan ke ABRI dan organisasi massa Menuntut pembentukan angkatan ke V yang terdiri dari buruh dan tani Aksi fitnah kepada TNI AD dengan melontarkan isu adanya Dewan Jenderal yaitu sekelompok TNI AD yang tidak loyal kepada pemerintah Melakukan pelatihan militer di Lubang Buaya, Pondok Gedhe, Jakarta
PELAKSANAAN GERAKAN PKI 30 SEPTEMBER Dilakukan rapat beberapa kali penyusunan organisasi PKI untuk melancarkan pemberontakan, diantaranya : Pemimpin Gerakan : D.N. Aidit Pimpinan Pelaksana : Syam Kamaruzaman Pimpinan militer : Letkol Inf. Untung, Kol. Inf. Latif, Mayor Udara Suyono, Brigjen Suparjo Pimpinan Sipil : Syam dan Pono Pimpinan Observasi : Bono alias Waluyo
PELAKSANAAN GERAKAN PKI 30 SEPTEMBER Pelaksanaan gerakan ini dilakukan pada 30 September 1965 pukul 04.00, namun pelaksanaan gerakan ini diubah pada 1 Oktober 1965 pukul 04.00 dan gerakan ini sepakat dinamai Gerakan 30 September Kesatuan bersenjata yang ikut pada Gerakan 30 September diantaranya : Pasukan Pasopati Pasukan Bima Sakti Pasukan Gatotkaca
6 JENDERAL YANG TERBUNUH DALAM G30SPKI Jenderal Ahmad Yani Letjen Suprapto Letjen M.T. Haryono Letjen Siswondo Parman Mayjen D.I. Pandjaitan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo Kapten Pierre Tendean (Ajudan A.H. Nasution)
DIORAMA LUBANG BUAYA
PENDUDUKAN RRI DAN KANTOR TELEKOMUNIKASI Setelah berhasil menduduki RRI dan kantor telekomunikasi pada 1 Oktober 1965, Letkol Untung melalui RRI mengumumkan antara lain : Gerakan G30S/PKI telah berhasil menggagalkan kudeta terhadap pemerintah atau Presiden Soekarno Dibentuknya Dewan Revolusi melalui RRI yang dipimpin Letkol Untung Pembubaran kabinet Penghapusan pangkat jenderal dalam TNI
PENUMPASAN G30SPKI Langkah Panglima Kostrad Mayjen Soeharto dalam menumpas G30S/PKI Merebut RRI dan kantor Telkom yang dipimpin Sarwo Edhi Wibowo Mengadakan operasi penumpasan di basis gerakan G30SPKI di Lanud Halim Perdana Kusuma Menemukan jasad para jenderal korban PKI
TRITURA Pembubaran PKI beserta organisasi massanya Pembersihan kabinet Dwikora Penurunan harga – harga barang Baca Materi Selengkapnya https://idsejarah.net/tritura
Video Pengangkatan 7 Jenderal Korban Gerakan G30SPKI https://www.youtube.com/watch?v=0o3RPZ3e89I
PEMULIHAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN SETELAH PERISTIWA G30/SPKI Soeharto ditunjuk untuk memulihkan keamanan dan ketertiban terkait dengan G30S/PKI Kebijakan Soekarno : presiden menandaskan bahwa beliau mengutuk pembunuhan yang dilakukan oleh petualang kontrarevolusi yang menamakan dirinya G30SPKI. Presiden juga tidak membenarkan pembentukan apa yang dinamakan Dewan Revolusi, hanya presiden saja yang mendemisionerkan kabinet.
DAMPAK SOSIAL G30SPKI Ketidakstabilan politik di Indonesia Pembubaran PKI oleh reaksi masyarakat yang disebabkan Gerakan 30 September Munculnya Tritura (Tiga/Tri Tuntutan Rakyat) Pembubaran PKI beserta organisasi massanya Pembersihan Kabinet Dwikora Penurunan harga barang
Mari Bermain Kahoot Tema Pemberontakan atas Dasar Ideologi https://create.kahoot.it/share/disintegrasi-ideologi/21e57726-cea3-4bad-915a-3919c7172341
PERGOLAKAN KEPENTINGAN Kepentingan yang tertanam dengan kuat pada satu kelompok APRA, RMS dan ANDI AZIS
ANGKATAN PERANG RATU ADIL Baca materi Pemberontakan APRA https://idsejarah.net/apra
ANGKATAN PERANG RATU ADIL APRA dibentuk oleh Kapten Raymond Wasterling pada tahun 1949 yang berasal dari KNIL yang tidak setuju pembentukan APRIS. APRA pada Januari 1950 mengultimatum RIS untuk menjadikan tentara negara federal Jawa Barat. APRA menyerbu sejumlah wilayah diantaranya Bandung dan Jakarta serta ingin membunuh Mentri Pertahanan HB IX.
ANGKATAN PERANG RATU ADIL Tuntutan APRA tidak ditanggapi pemerintah sehingga pada 23 Januari 1950 APRA menembak mati setiap TNI yang ditemuinya. APRA berhasil menduduki markas Divisi Siliwangi dan membunuh 15 orang TNI serta Letnan Kolonel Lembong Pada tanggal 23 Januari 1950, 79 APRIS tewas oleh APRA.
Penumpasan APRA Dalam menumpas APRA, pemerintah menerjunkan pasukan militer Westerling diminta Mayor Jenderal Engels mundur dari bandung APRA bekerjasama dengan Sultan Hamid II untuk mengkudeta sidang kabinet namun dapat digagalkan. Sultan Hamid II diadili sedangkan Westerling dapat melarikan diri ke Singapura dan kembali ke Belanda.
PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ Baca Selengkapnya https://idsejarah.net/andiazis
PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ Andi Azis, mantan perwira Koninklijke Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) pada 5-15 April 1950. Andi Azis dan golongannya menentang rencana penyatuan Negara Indonesia Timur (NIT) ke bagian NKRI. Bersama gerombolannya, Andi Azis berupaya memperjuangkan kesatuan Negara Indonesia Timur. Mereka juga menolak masuknya anggota TNI ke dalam bagian APRIS. Pemberontakan Andi Azis merupakan salah satu pemberontakan setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.
PEMBERONTAKAN ANDI AZIZ Faktor penyebab pemberontakan Andi Aziz Menuntut KNIL bertanggung jawab atas keamanan di Negara Indonesia Timur Menentang masuknya APRIS dari TNI Mempertahankan Negara Indonesia Timur Atas tindakannya, pemerintah pusat bertindak tegas dan mengultimatum bahwa 4x24 jam mempertanggungjawabkan perbuatannya, senjata harus dikembalikan, dan semua tawanan dilepaskan. Pada 26 April 1950 ekspedisi yang dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang dan Kolonel Suharto berhasil memadamkan pemberontakan Andi Aziz dan menjatuhi hukuman selama 15 tahun.
PEMBERONTAKAN RMS
Tahukah Kamu? Setelah pemberontakan RMS, banyak orang Maluku pindah ke Belanda. Anak keturunan mereka kini banyak yang sukses, termasuk di dunia sepak bola. Beberapa bahkan kembali dan membela Timnas Indonesia, seperti Shayne Pattynama, Eliano Reijnders, dan Ragnar Oratmangoen. Di Belanda, nama-nama seperti Giovanni van Bronckhorst dan Nigel de Jong menunjukkan kiprah besar keturunan Maluku. Meski berasal dari latar belakang sejarah yang kompleks, mereka tetap berhak mencintai dan kembali membangun Indonesia.
PEMBERONTAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN (RMS) Dr. Christiaan Robbert Steven Soumokil atau yang biasa disebut dengan Dr. Soumokil (13 Oktober 1905–12 April 1966) merupakan Presiden Republik Maluku Selatan dari 1950 sampai 1966. Melalui RMS, Soumokil mencoba untuk melepas wilayah Maluku Tengah dan Negara Indonesia Timur (NIT) dari Republik Indonesia Serikat (RIS).
PEMBERONTAKAN REPUBLIK MALUKU SELATAN (RMS) Tanggal 24 April 1950, RMS dibawah pemerintahan Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil memproklamasikan diri berdirinya RMS dan memisahkan diri dari RIS. Penyelesaian pemberontakan RMS menggunakan cara damai dan militer. Cara damai dilakukan dengan cara mengirim Dr. J. Leimena namun ditolak oleh Soumokil Kemudian digunakan ekspedisi militer dibawah Kolonel A.E. Kawilarang secara perlahan wilayah RMS berhasil dikuasai oleh APRIS dan Soumokil melarikan diri ke Belanda
Mari Bermain Kahoot Tema Pemberontakan atas Dasar Ideologi https://create.kahoot.it/share/disintegrasi-ideologi/21e57726-cea3-4bad-915a-3919c7172341
PRRI / PERMESTA Sebab munculnya Gerakan PRRI / Permesta (Sumatera dan Sulawesi) Hubungan yang kurang baik antara pusat dan daerah karena adanya ketidakpuasan alokasi dana pembangunan Munculnya Re Ra (Rekonstruksi dan Rasionalisasi) Semakin meluasnya pengaruh PKI Konflik internal ditubuh militer
PRRI / PERMESTA Munculnya Re Ra Timpangnya pembangunan pusat dan daerah Kesejahteraan prajurit Terbentuknya Dewan Banteng di Sumatera tengah 20 Desember 1956 dan Dewan Gajah di Medan Sumatera Utara pada 22 Desember 1956, dan Dewan Garuda di Sumatera Selatan pada Januari 1957 Pengambil alihan pemerintahan Sumatera Tengah Terbentuknya Kabinet Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (Kabinet PRRI) 10 Februari 1958 PRRI mengeluarkan pernyataan “Piagam Jakarta” PRRI didukung Permesta yang ada di Makassar
Tokoh PRRI / Permesta Letnan Kolonel Ahmad Husein Ketua Dewan Banteng Kolonel Ismail Lengah Pendiri Dewan Banteng Kolonel Maludin Simbolon Pendiri Dewan Gajah Letkol Ventje Sumual PERMESTA Kolonel Barlian Pendiri Dewan Garuda
Penyelesaian PRRI / Permesta Pemberontakan PRRI/Permesta diselesaikan dengan berbagai upaya, di antaranya: Operasi militer Pemerintah membentuk operasi gabungan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Perang RI (APRI). Beberapa operasi militer yang dilakukan untuk menumpas pemberontakan PRRI/Permesta adalah: Operasi Tegas, dipimpin oleh Letkol Kaharuddin Nasution Operasi Merdeka, dipimpin oleh Letkol Inf. Rukmito Hendraningrat Operasi Sapta Marga I, dipimpin oleh Letkol Sumarsono Operasi Sapta Marga II, dipimpin oleh Mayor Agus Prasmono Operasi Sadar, dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo Upaya damai Pemerintah mengadakan perundingan dengan kubu Permesta pada 5 Januari 1960. Permesta setuju mengakhiri pemberontakan pada 17 Desember 1960. Amnesti dan abolisi Pemerintah memberikan amnesti dan abolisi kepada siapa saja yang terlibat Permesta.
Refleksi Pembelajaran Seberapa paham kamu dengan materi yang telah dipelajari hari ini? Gambarkan tingkat pemahamanmu dengan angka 1-10, di mana 1 berarti belum paham sama sekali, dan 10 berarti sangat paham. Apa saja yang telah kamu pelajari dari materi ini? Tuliskan poin-poin penting yang menurutmu menjadi inti dari pembelajaran hari ini. Apa hal yang sulit kamu pahami dari materi ini? Sebutkan bagian atau konsep yang menurutmu paling menantang dan jelaskan mengapa itu sulit. Apa hal menarik yang kamu dapatkan dari materi ini? Ceritakan sesuatu yang menurutmu baru, unik, atau memberikan wawasan berbeda dari pembelajaran hari ini.
Terimakasih Ikuti kami : https://idsejarah.net https://instagram.c o m/idsejarah https://www.youtube.com/idsejarah