02-Pertemuan 2 Konsep-konsep Total Quality Management.pdf
soleh0282
5 views
23 slides
Oct 29, 2025
Slide 1 of 23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
About This Presentation
Manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) merupakan suatu penerapan metode kuantitatif dan sumber daya manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan produk maupun pelayanan bagi organisasi, semua proses dalam organisasi pada tingkat tertentu di mana kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan di...
Manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) merupakan suatu penerapan metode kuantitatif dan sumber daya manusia untuk memperbaiki dalam penyediaan produk maupun pelayanan bagi organisasi, semua proses dalam organisasi pada tingkat tertentu di mana kebutuhan pelanggan terpenuhi sekarang dan di masa mendatang
Size: 1.06 MB
Language: none
Added: Oct 29, 2025
Slides: 23 pages
Slide Content
TOTAL QUALITY
MANAGEMENT
Pertemuan2
MOHAMAD SOLIHUDIN, ST.,MT.
Teknik Industri
KONSEP TQM
❑Manajemenmututerpadu(Total Quality Management)
merupakansuatupenerapanmetodekuantitatifdansumber
dayamanusiauntukmemperbaikidalampenyediaanproduk
maupunpelayananbagiorganisasi, semuaproses dalam
organisasipadatingkattertentudi mana kebutuhanpelanggan
terpenuhisekarangdandi masa mendatang.
❑TQM lebihmerupakansikapdanperilakuberdasarkankepuasan
ataspekerjaannyadankerjatimataukelompoknya.
❑TQM menghendakikomitmendarimanajemensebagai
pemimpinorganisasidi mana komitmeniniharusdisebarluaskan
padaseluruhkaryawandandalamsemualevel ataudepartemen
dalamorganisasi.
❑TQM bukanmerupakanprogram atausistem, tapimerupakan
budayayang harusdibangun, dipertahankan, danditingkatkan
olehseluruhanggotaorganisasiatauperusahaanbilaorganisasi
atauperusahaantersebutberorientasipadamutudan
menjadikanmutusebagaiway of life.
KONSEP TQM
IMPLEMENTASI TQM ADALAH PERUBAHAN BUDAYA
1.Dari kerahasiaanatausesuatuyang bersifattertutupmenjadi
komunikasiterbukaantarseluruhanggotaorganisasiatau
perusahaansehinggakerjasamaakanterwujud, dandengan
keterbukaan, makakesalahpahamandapatsegerateratasi.
2.Dari pengendalianmenjadipemberdayaan. Karyawantidakmaukalau
secaraterusmenerusdimonitor. Merekainginselaludilibatkan, diajak
berdiskusi, danberpendapat. Merekajugaharusdiserahitanggung
jawabyang sesuaisertamendapatkankesempatanuntuk
berkembangdanmendapatpenghargaanatasprestasiyang diraih.
3.Dari inspeksimenjadipencegahan. Inspeksiadalahpemeriksaan
terhadapbarangatauprodukjadisetelahkeluardariproses produksi.
Sehinggabilaadaprodukyang cacatatautidaksesuaidengan
spesifikasipelanggan, akandibuangataudiadakanpengerjaanulang.
Hal inilahyang membuatperusahaanharusmembayarmahal. Dalam
TQM tidakadalagiistilahinspeksi, melainkanpencegahan. Artinya,
sejakdariperencanaanproduk. Proses produksihinggamenjadi
produkakhirmenghasilkancacatataukesalahannol(zero defect).
8.Dari pengalokasiandanmelemparkanhal-halyang tidak
diketahuimenjadipenyelesaiansemuamasalahsampaiakar-
akarnya. Perusahaan biasanyaakanmenutupimasalahyang
dihadapidanbersikappura-puratidaktahu, ataumembenci
siapapun yang mengetahuipermasalahanyang ada.
Perusahaan atauorganisasiyang menganutfilosofTQM justru
akanmenghadapisemuapermasalahanyang ada, mencari
penyelesaianhinggatuntas.
Total
Quality
Management
KONSEP DASAR PENERAPAN TQM PADA INDUSTRI JASA.
❑Memfokuskanpadaproduk(yang dalamhaliniadalah
jasayang ditawarkan) danpelanggan.
❑Kepemimpinandalamorganisasijasayang
mendukungpelaksanaanfilosofTQM.
❑Budayaorganisasi(yaitubudayaorganisasiyang
berorentasimutu).
❑Komunikasiyang efektifantarseluruhpersonildalam
organisasimaupunantarapara personilorganisasi
denganpelanggan.
❑Pengetahuanataukeahliankaryawandalam
melaksanakanfilosofiTQM.
❑Tanggungjawabpara karyawan.
❑Manajemenberdasarkandata danfakta.
❑Sudutpandangjangkapanjang.
▪Pelangganmerupakanpihakyang menentukanapakah
kualitasprodukmaupunjasayang dihasilkanperusahaan
tersebutmemenuhikebutuhanatautingkatankualitasyang
diinginkannya.
▪Apapunyang dilakukanolehsebuahorganisasi/perusahaan
sepertipelatihankaryawan, perbaikanproses, penggunaan
mesincanggihataupunadopsiteknologiterbaruyang pada
akhirnyaPelangganlahyang menentukanapakahupaya-upaya
yang dilakukantersebutbermanfaatatautidak.
1.FOKUS PADA PELANGGAN (CUSTOMER FOCUSSED)
2.KETERLIBATAN KARYAWAN SECARA KESELURUHAN
(TOTAL EMPLOYEE INVOLVEMENT)
▪Karyawanmerupakansumberdayaperusahaanyang
pentingdalammencapaitujuanyang direncanakannya.
Olehkarenaitu, keterlibatankaryawansecarakeseluruhan
dapatmendukungperusahaandalammelakukan
peningkatanproses dankualitasyang berkesinambungan
yang kemudianmenghasilkanprodukdanlayananyang
terbaikuntukpelanggannya.
▪Dalampemberdayaankaryawan, diperlukanpelatihandan
peningkatanterhadapketerampilankaryawandalam
mengerjakantugasnya.
Perhatianpadapeningkatanproses merupakanpondasi
dasardalamsistemmanajemenTQM. Proses merupakan
serangkaianlangkah-langkahyang dimulaidaripenerimaan
INPUT darisupplier (internal maupuneksternal) danmeng-
transformasi-nyamenjadiOUTPUT yang akandikirimkanke
pelanggan(internal maupunEksternal).
3.PEMUSATAN PERHATIAN PADA PROSES
(PROCESS-CENTERED)
Meskipunterdapatbanyakkeahliandanruanglingkup
kerjadalamsuatuperusahaanyang membentuk
departementalisasisecaravertikalmaupunhorizontal.
Semuanyamemerlukansuatusistemyang terintegrasi
denganbaikagar visi, misi, strategi, kebijakan, tujuandan
sasaranperusahaandapatdikomunikasikandenganbaik
danjelaskepadasemuakaryawan
4.SISTEM YANG TERINTEGRASI (INTEGRATED SYSTEM)
Salah satubagianyang pentingdalamManajemenKualitas
adalahpendekatanStrategidanSistematikdalammencapai
Visi, MisidanTujuanPerusahaan. Proses tersebutbiasanya
disebutdenganPerencananStrategiataupunManajemen
Strategiyang melakukanperumusandanperencanaan
strategidalammengintegrasikankonsepkualitaskedalam
StrategiPerusahaan secarakeseluruhan.
5.PENDEKATAN STRATEGI DAN SISTEMATIK
(STRATEGY AND SYSTEMATIC APPROACH)
Peningkatanyang berkesinambunganmendorong
perusahaanuntukmelakukananalisisdanmenciptakan
cara-carayang lebihbersaingdanefektifdalammencapai
tujuanperusahaandanmemenuhiharapansemuapihak
yang berkepentingan.
6.PENINGKATAN YANG BERKESINAMBUNGAN
(CONTINUAL IMPROVEMENT)
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEGAGALAN TQM
1.DELEGASI DAN KEPEMIMPINAN YANG TIDAK BAIK. Upaya
perbaikankualitassecaraberkesinambunganharusdimulaidari
pihakmanajemendi mana merekaharusterlibatsecara
langsungdalampelaksanaannya. Bilatanggungjawabtersebut
didelegasikankepadapihaklain (misalnyakepadapakaryang
digaji) makapeluangterjadinyakegagalansangatbesar.
2.PEMBENTUKAN TEAM YANG SALAH. Untukmenumbuhkan
kerjasamatimyang baik, perludiperhatikan.
•Pimpinan/supervisor dankaryawanharusmemahmi
perannyamasing-masing. Supervisor perlumempelajari
caramenjadipelatihyang efektif, sedangkankaryawan
perlumempelajaricaramenjadianggotatimyang baik.
•Harusmelakukanperubahanbudayasupayakerjasamatim
tersebutdapatberhasil.
Apabilakeduahaltersebuttidakdilakukansebelum
pembentukantim, makahanyaakantimbulmasalah.
3.PROSES PENYEBARLUASAN (DEPLOYMENT) . Jikaorganisasi
dalammengembangkaninisiatifkualitas, tidakberbarengan
mengembangkandalamseluruhelemenorganisasi
(misalnyaoperasi, pemasaran, danlain-lain) maka
implementasiTQM bisagagal. Seharusnyapengembangan
inisiatiftersebutmelibatkanpara manajer, serikatkerja,
pemasok, danbidangproduksilainnya, karenausahaitu
meliputipemikiranmengenaistruktur, penghargaan,
pengembanganketerampilan, pendidikan, dankesadaran.
4.MENGGUNAKAN PENDEKATAN YANG TERBATAS DAN
DOGMATIS. Ada pula organisasiyang hanyamenerapkan
prinsip-prinsipyang ditentukandi situ saja, TIDAK
MENYESUAIKAN program-program kualitasdengan
kebutuhanmerekamasing-masing, makaimplementasi
TQM tidakakanefektifdanevisien.
5.HARAPAN YANG TERLALU BERLEBIHAN DAN TIDAK REALISTIS.
Bilahanyamengirimkaryawanuntukmengikutisuatupelatihan
selamabeberapahari, bukanberartitelahmembentuk
keterampilanmereka. Masihdibutuhkanwaktuuntukmendidik,
mengilhami, danmembuatpara karyawansadarakan
pentingnyakualitas. Selainitudibutuhkanwaktuyang cukup
lama pula untukmengimplementasikanperubahan-perubahan
proses baru, sampaiterasapengaruhnyaterhadappeningkatan
kualitasdandayasaingperusahaan.
6.EMPOWERMENT YANG BERSIFAT PREMATUR. Banyak
perusahaanyang kurangmemahamimaknapemberian
empowerment kepadapara karyawan. Merekamengirabahwa
karyawantelahdilatihdandiberiwewenangbarudalam
mengambilsuatutindakan, makapara karyawantersebutakan
dapatmenjadiself-directed danmemberikanhasil-hasilpositif.
Seringkalidalampraktik, karyawantidaktahuapayang harus
dikerjakansetelahsuatupekerjaandiselesaikan