infrastruktur yang telah dilakukan oleh pemerintah memiliki layanan yang akan dinikmati oleh masyarakat sehingga dinilai sebagaimana ukuran yang telah ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri
Size: 8.48 MB
Language: none
Added: Oct 06, 2025
Slides: 33 pages
Slide Content
Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur Mengevaluasi dan meningkatkan kualitas layanan infrastruktur publik untuk kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Negara: Kesejahteraan Umum Hak Dasar Menjamin pangan, pendidikan, dan kesehatan. Kesenjangan Sosial Mengurangi melalui redistribusi dan perlindungan sosial. Keadilan Ekonomi Akses adil ke sumber daya dan peluang usaha. Jaminan Sosial Membangun sistem untuk risiko hidup.
Kepuasan Layanan Publik Kepuasan masyarakat adalah indikator penting kualitas pelayanan publik . Aspek utama pengukuran meliputi :
Urgensi Penilaian IKLI Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) adalah instrumen evaluatif dan strategis untuk perbaikan layanan publik di bidang infrastruktur. Mengukur Kepuasan Mengetahui sejauh mana infrastruktur memenuhi harapan masyarakat. Dasar Kebijakan Merumuskan kebijakan pembangunan berbasis kebutuhan riil. Menilai Kinerja Indikator efektivitas pembangunan infrastruktur. Keadilan Pembangunan Memetakan kesenjangan antar wilayah.
Peran IKLI dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kebutuhan Mengidentifikasi kesenjangan dan prioritas pembangunan. Perencanaan Berbasis Bukti Menyediakan data kuantitatif untuk kebijakan. Alat Evaluasi Monitoring dan umpan balik untuk perbaikan.
Data Nasional Anggaran Infrastruktur Nasional (2014-2024) Anggaran infrastruktur terus meningkat, kecuali pada tahun 2020 akibat refocusing anggaran COVID-19. Pada tahun 2024, Kementerian PUPR menerima alokasi dana terbesar.
Infrastruktur Pertanian Ngawi Kabupaten Ngawi memiliki infrastruktur pengairan yang mendukung pertanian dengan indeks pertanaman (IP) 2,89 pada 2021, menempatkannya sebagai tiga besar lumbung padi di Jawa Timur. Jenis Infrastruktur 2020 Waduk 4 Bendung Tetap 236 Pengambilan Bebas 170 Bagi Sadap 20 Sadap 584 Bagi Pelengkap 505 Mata Air 153 Bangunan Ukur 866 Saluran Pembawa 309,473 Saluran Pembuang 76,550 Jalan Inspeksi 57,500 Tanggul 2,110 Kondisi Jalan 2018 2019 2020 2023 Condition of Roads Baik 268,335 186,654 201,204 229.11 Good Sedang 145,387 320,758 320,758 347,19 Moderate Rusak 105,990 114,451 114,451 126.3 Damage Rusak Berat 224,459 122,308 107,758 41.57 Severely Damage  Jumlah/Total 744,171 744,171 744,171 744.171 Selain infrastruktur pengairan terdapat infrastruktur jalan , kondisi jalan di Kabupaten Ngawi
Indeks Daya Saing Global Indonesia Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam Global Competitiveness Index (GCI), naik dari peringkat 55 (2008/2009) menjadi 34 (2023) dari 64 negara. Pembangunan infrastruktur menjadi pondasi utama untuk bersaing secara global, mencakup fisik dan non-fisik seperti kesehatan dan SDM. Perbandingan CGI Indonesia, Singapore, Malaysia & Thailand NO Pilar Skor 1 Institusi 4.55 2 Ukuran Pasar 4.28 3 Dinamika Bisnis 4.58 4 Kapabilitas Inovasi 2.27 5 Infrastruktur 3.94 6 Adopsi TIK 4.57 7 Stabilitas Ekonomi Makro 3.59 8 Kesehatan 4.02 9 Keterampilan 4.10 10 Pasar Produk 3.68 11 Pasar Tenaga Kerja 3.22 12 Sistem Keuangan 2.21 Â Skor IDSD 3.75 IDSD Kabupaten Ngawi 2024
Maksud dan Tujuan Penelitian IKLI Penelitian ini bertujuan merumuskan dan menyusun Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) untuk meningkatkan kinerja pelayanan infrastruktur publik di Kabupaten Ngawi. 1 Tingkat Kepuasan Mengetahui tingkat kepuasan masyarakat atas pembangunan infrastruktur. 2 Kinerja Unit Memetakan kinerja unit penyedia layanan infrastruktur. 3 Harapan Masyarakat Mengidentifikasi harapan masyarakat akan pelayanan infrastruktur. 4 Keunggulan & Kekurangan Memetakan keunggulan dan kekurangan unit penyedia layanan.
Metode Penelitian Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) Presentasi ini membahas kerangka sistematis untuk mengukur dan menganalisis persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan infrastruktur di Kabupaten Ngawi.
Desain Penelitian: Pendekatan Campuran Kuantitatif Deskriptif Menggunakan fakta dan data dari responden, dianalisis sesuai gambaran lapangan. Kualitatif Eksploratif Pendekatan untuk pendalaman informasi dan pemahaman yang lebih mendalam. Penelitian ini mengukur dan menganalisis persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan infrastruktur.
Lingkup Penelitian & Metode Pengukuran Lingkup Respon masyarakat terhadap layanan infrastruktur, dengan pengolahan data mengikuti kaidah survei. Metode Kualitatif dengan Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi. Responden dipilih secara purposive dan random untuk mendapatkan persepsi nyata.
Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka Menelaah jurnal, artikel, dan terbitan terpercaya dari Ngawi. Observasi Pengamatan langsung secara visual untuk mendapatkan informasi dan fakta. Survei Mengumpulkan gambaran primer dari responden tentang persepsi dan harapan layanan publik. Wawancara Dengan petugas dan masyarakat untuk informasi kondisi dan harapan layanan publik.
Tahapan Kegiatan Survei IKLI 1 Penyusunan Instrumen 2 Penentuan Sampel 3 Penentuan Responden 4 Pelaksanaan Survei 5 Pengolahan Hasil 6 Penyajian & Pelaporan Tahapan ini memastikan pelaksanaan survei kepuasan masyarakat yang sistematis.
Metode Pemilihan Sampel: Accidental Sampling Populasi pengguna layanan infrastruktur di Kabupaten Ngawi tidak diketahui jumlahnya. Non-Probability Sampling Digunakan karena populasi tidak diketahui. Accidental & Purposive Sampling Memilih orang yang dijumpai atau diakses. Kriteria Responden Masyarakat yang telah menggunakan layanan infrastruktur di Ngawi.
Operasionalisasi Variabel IKLI Pengukuran IKLI didasarkan pada indikator yang akan ditanyakan kepada masyarakat. Ketersediaan Fisik (Availability) Kualitas Fisik (Quality) Kesesuaian (Appropriateness) Efektivitas Pemanfaatan (Utility) Kontribusi terhadap Perekonomian Jenis infrastruktur meliputi jalan, jembatan, transportasi darat, irigasi, air bersih, dan perumahan.
Instrumen Kuesioner & Skala Penilaian Kelompok Kuesioner Data diri responden Persepsi responden (4 poin utama) Skala Likert (1-4) SB/SP/B/P/TB/STB SS/S/TS/STS ST/T/TT/STP Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan nilai rata-rata tertimbang.
Identitas Responden dalam Kuesioner Bagian ini mengumpulkan informasi demografi penting dari responden. 1 Nama & Umur 2 Jenis Kelamin & Agama 3 Alamat & Kecamatan 4 Pendidikan Terakhir 5 Pekerjaan & Pendapatan Data ini penting untuk analisis persepsi yang komprehensif.
Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur Kabupaten Ngawi Analisis komprehensif kepuasan masyarakat terhadap infrastruktur di Kabupaten Ngawi, mencakup berbagai aspek vital.
Jembatan: Kualitas dan Persepsi Masyarakat Jembatan diklasifikasikan menjadi nasional (Kelas A), kabupaten (Kelas B), dan desa. Jembatan nasional memiliki kualitas tertinggi, terletak di jalan lintas provinsi di kecamatan Mantingan, Karangjati, dan Ngawi. 1 Jembatan Nasional Indeks Kinerja: 94.59 (Sangat Baik) 2 Jembatan Provinsi Indeks Kinerja: 92.66 (Sangat Baik) 3 Jembatan Kabupaten Indeks Kinerja: 88.74 (Sangat Baik) 4 Jembatan Desa Indeks Kinerja: 85.66 (Baik) Masyarakat umumnya puas, kecuali pada jembatan desa dari aspek kinerja dan kesesuaian kualitas.
Jalan: Penting Namun Belum Sesuai Harapan Jalan dibagi menjadi nasional, provinsi, kabupaten, dan desa. Meskipun masyarakat menganggap semua jenis jalan sangat penting, tingkat kepuasan terhadap infrastruktur jalan masih rendah. Indeks Kinerja 92.21 (Sangat Baik) 87.35 (Baik) 81.70 (Baik) 70.73 (Kurang Baik) Indeks Kesesuaian 92.51 (Sangat Sesuai) 88.14 (Sesuai) 82.14 (Sesuai) 71.92 (Kurang Sesuai) Kerusakan jalan disebabkan kualitas, beban kendaraan, dan faktor alam (curah hujan tinggi).
Transportasi Darat: Kereta Api Unggul, Lainnya Kurang Transportasi darat penting untuk ekonomi. Sebelum ada jalan tol, Ngawi adalah perlintasan utama bus antar kota/provinsi. Indeks Kinerja 71.43 (Kurang Baik) 76.02 (Baik) 68.45 (Kurang Baik) 61.66 (Tidak Baik) Indeks Kategori 82.39 (Penting) 81.35 (Penting) 77.38 (Penting) 67.01 (Kurang Penting) Kereta api dinilai baik dan sesuai harapan, sementara angkutan umum dan ojek online kurang memuaskan.
Air Bersih: Kebutuhan Dasar Terpenuhi Air bersih adalah kebutuhan dasar. Survey mencakup sumber air baku, unit pengolahan, dan unit pelayanan. AMPL tidak diukur karena belum tersedia di Ngawi. 87.95 Air Baku Indeks Kinerja Baik 85.22 Pengelolaan Indeks Kinerja Baik 86.16 Pelayanan Indeks Kinerja Baik Air baku sangat penting, pengelolaan dan pelayanan PDAM juga penting. Secara keseluruhan, fasilitas air bersih di Ngawi tidak menjadi masalah.
Infrastruktur Perumahan: Listrik Unggul, Lainnya Cukup Infrastruktur perumahan meliputi persampahan, sanitasi, drainase , kelistrikan, dan telekomunikasi, yang penting untuk kenyamanan hunian. Indeks Kinerja Sampah: 81.50 (Baik) Sanitasi: 86.46 (Baik) Drainase: 82.04 (Baik) Listrik: 89.48 (Sangat Baik) Telekomunikasi: 89.38 (Sangat Baik) Fasilitas listrik sangat memuaskan, sementara drainase dan lainnya berada pada level terpenuhi.
Ruang Publik: Pemakaman dan Jalur Hijau Terpenuhi Infrastruktur ruang publik (taman kota, pedestrian, olahraga, pemakaman, jalur hijau, TPA) penting untuk kenyamanan, keamanan, dan kesehatan. Indeks Kinerja Ketersediaan Fisik Pemakaman dan jalur hijau terpenuhi dan berkinerja baik. TPA perlu perhatian karena belum sesuai harapan.
Kesehatan dan Pendidikan: Sangat Penting dan Terpenuhi Infrastruktur kesehatan (Puskesmas, Klinik, Bidan Desa, Rumah Bersalin, RS Umum) dan pendidikan (PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK) adalah kebutuhan dasar dan bagian dari Indeks Pembangunan Manusia. Kesehatan Puskesmas & RS Umum: Sangat Penting & Sangat Baik Ketersediaan: Terpenuhi Kepuasan: Tidak ada yang di bawah 70 Pendidikan Semua jenjang: Sangat Penting Ketersediaan: Sangat Terpenuhi Kinerja: Baik Masyarakat merasa infrastruktur kesehatan menjangkau semua lapisan. Kualitas pendidikan juga terpenuhi dan berkinerja baik.
Halte dan Pasar: Tantangan di Era Digital Halte dan pasar, meskipun bagian dari infrastruktur, menghadapi tantangan di era digital. Halte Kurang penting (Indeks 72.87) Kinerja kurang baik (Indeks 66.82) Ketersediaan fisik kurang (Indeks 63.14) Pasar Tipe A, B, D: Penting Tipe C: Kurang Penting Kinerja: Tipe A Baik, lainnya Kurang Baik Penurunan kepuasan karena transaksi online Halte bukan lagi komponen utama kepuasan. Pemanfaatan pasar fisik berkurang seiring e-commerce.
Kriteria Indeks Nilai Kategori Jembatan Indeks Kinerja 90.41 Sangat Baik Indeks Kategori 94.31 Sangat Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 89.91 Sangat sesuai Ketersediaan Fisik 91.44 Sangat terpenuhi Jalan Indeks Kinerja 83.00 Baik Indeks Kategori 92.47 Sangat Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 83.68 Sesuai Ketersediaan Fisik 86.00 Terpenuhi Transportasi Darat Indeks Kinerja 68.64 Kurang Baik Indeks Kategori 77.03 Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 70.18 Kurang sesuai Ketersediaan Fisik 69.37 Kurang Terpenuhi Air Bersih Indeks Kinerja 86.44 Baik Indeks Kategori 93.01 Sangat Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 85.62 Sesuai Ketersediaan Fisik 87.14 Terpenuhi
Perumahan Indeks Kinerja 85.77 Baik Indeks Kategori 91.38 Sangat Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 84.74 Sesuai Ketersediaan Fisik 86.77 Terpenuhi Ruang Publik Indeks Kinerja 81.46 Baik Indeks Kategori 87.00 Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 82.46 Sesuai Ketersediaan Fisik 82.18 Terpenuhi Penerangan Jalan Indeks Kinerja 82.49 Baik Indeks Kategori 92.86 Sangat Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 81.94 Sesuai Ketersediaan Fisik 81.00 Terpenuhi Kesehatan Indeks Kinerja 87.32 Baik Indeks Kategori 91.99 Sangat Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 86.88 Sesuai Ketersediaan Fisik 87.26 Terpenuhi
Pendidikan Indeks Kinerja 87.55 Baik Indeks Kategori 92.77 Sangat Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 87.21 Sesuai Ketersediaan Fisik 89.96 Sangat Terpenuhi Halte Indeks Kinerja 66.82 Kurang Baik Indeks Kategori 72.87 Kurang Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 63.00 Kurang sesuai Ketersediaan Fisik 63.14 Kurang Terpenuhi Pasar Indeks Kinerja 72.91 Kurang Baik Indeks Kategori 79.97 Penting Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 73.58 Kurang Sesuai Ketersediaan Fisik 75.21 Kurang Terpenuhi
INDIKATOR Tahun 2024 Tahun 2025 % Indeks Kinerja 76.74 81.16 5.76% Indeks Kategori 77.21 87.79 13.70% Indeks Kesesuaian Kuantitas dan harapan 83.89 80.84 -3.64% Ketersediaan Fisik 67.51 81.77 21.13% NILAI IKLI 76.34 82.89 8.58% Perbandingan Nilai IKLI tahun 2024 dengan tahun 2025 Pembangunan infrastruktur di Ngawi terus meningkat, terutama pada layanan dasar seperti Pendidikan, Kesehatan, Perumahan, dan Jalan. IKLI 2025 meningkat signifikan , terutama pada ketersediaan fisik (21.13%) dan indeks kategori (13.70%).