& PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN VULKANISME DINAMIKA LITOSFER & DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
Adalah proses aktifitas /pergerakan magma dari dalam bumi menuju ke atas, baik sampai maupun tidak sampai ke permukaan bumi. Apakah Vulkanisme itu ….. ?????? Ekstrusi magma Intrusi magma
Intrusi magma adalah pergerakan/aktifitas magma di dalam bumi (tidak sampai keluar permukaan bumi). Vulkanisme ada 2 : 2. Ekstrusi (erupsi) adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi ke permukaan bumi.
Batolit (d apur magma). Lakolit, magma yang bag atasnya cembung dan alasnya rata. Sill / keping intrusi, magma yang tipis yang menyusup diantra lapisan batuan. Dike/Retas/intrusi korok/gang, magma yg menerobos beberapa lap batuan. Diatrema, pipa kawah , saluran tempat keluarnya magma. Apofisa, cabang dari diatrema. Kawah Utama. Kawah samping Gunung api /kerucut parasite. Intrusi Magma, Bentuknya :
Ekstrusi/Erupsi Magma. Macam-macamnya : Menurut tempat keluarnya magma , ada 3 : ERUPSI LINEAR : jika magma keluar melaui retakan / patahan yang memanjang. Membentuk gunung api memanjang. Laky Mount Islandia, meletus dahsyat 8 Juni 1783.
2. ERUPSI AREAL ; jika magma keluar melalui lubang yang sangat luas / membentuk area. Contoh : Pegunungan Yellowstone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km kubik. Terjadi karena magma terletak sangat dekat dengan permukaan bumi, menyebabkan permukaan bumi terbakar pada daerah yang luas, dan magma meleleh keluar ke permukaan bumi.
3. ERUPSI SENTRAL ; jika magma keluar melalui sebuah lubang /pipa kawah, yang berada pada satu titik lokasi. Sebagian besar gunung api di dunia erupsinya berbentuk sentral.
Gunung api strato , berbentuk seperti kerucut. Terjadi karena erupsi yang bersifat campuran (eksplosif & efusiv) yang bergantian secara terus menerus. Gunung api ini paling banyak di dunia Menurut bentuknya: 2. Gunung api maar , memiliki kawah yang luas. Terjadi karena erupsi eksplosif. Bahan yang dikeluarkan sedikit sebab sumber magmanya dalam dan sempit. Sebagian berubah mjd danau. Contoh: danau klakah (Lumajang,Jatim). G Bromo . Gunung api perisai (ampit, tameng), berbentuk seperti perisai/tameng. Terjadi karena erupsinya bersifat effusive, bahan yag dikeluarkan hanya cair. Contohnya: G Kilauea, Mauna Lao, Mauna Kea di kep. hawaii
Erupsi effusive (erupsi lelehan), Erupsi yang tidak menimbukan ledakan, dimana magma keluar dgn cara meleleh shg membentuk lereng landai (1-5°) . Tekanan gas lemah, sumber magma dangkal. Contoh: Mauna Loa, Mauna Kea dan Kilauea di Hawaii. Menurut ada tidaknya ledakan , ada 2 : Erupsi eksplosive (erupsi ledakan), Erupsi yang menimbulkan ledakan dan mengeluarkan material piroklastika /kental, cair dan gas. Menghasilkan bentuk gunung yang kerucut, tekanan gas besar & magma dalam. Contoh : Gunung Krakatau, Galunggung, Kelud, dan St Helena.
1. Tipe Hawaii, lavanya encer, tekanan gas rendah, dan sumber magma dangkal. Berbentuk perisai. Tipe letusan gunung api Faktor penentunya : tingkat kekentalan (viskositis) magma , tekanan gas & kedalaman dapur magma 2. Tipe Stromboli, lavanya encer, tekanan gas sedang, sumber magma dangkal. Letusan berupa semburan gas yang membawa magma. Disertai dengan bom dan lapili. Contoh: G. Stromboli (Kep Lipari, Italia), G Vessivius dan G Raung 3. Tipe Vulkano, magma cair kental. Dibedakan atas dua macam: Vulkano lemah , tekanan gas sedang, sumber magma dangkal. Contoh: gunung bromo Vulkano kuat , tekanan gas tinggi, sumber magma dalam. Contoh: gunung semeru
7. Tipe Pelee, lavanya kental, tekanan gas tinggi, sumber magma dalam. Contoh: G. Montagne Pelee. 6. Tipe St. Vincent, lavanya kental, tekanan gas sedang, sumber magma dangkal. Contoh: gunung St. Vincent (Kep Antilles), G Kelud. 5. Tipe Merapi, lavanya kental, sumber magma dangkal, tekanan gas dari kawah yang retak. Contoh: gunung merapi tahun 1920, 1930, 1995, 2007, 2010 dan 2020. 4. Tipe Peret (plinian), lava cair kental, tekanan gas sangat tinggi, sumber magma sangat dalam kira-kira 50 km. Letusannya megeluarkan semburan mencapai ketinngian 85 km. Cont. Gunung St. Helena (18 Mei 1980) dan Krakatau.
1. Wujud Padat (eflata) : Menurut Material yg dikeluarkannya : a. Gas belerang (H2SO4) atau sulfatara Asam arang (CO2) disebut mofet. Uap air (H2O) disebut fumarol a. Lava, aliran magma ke permukaan bumi dan suhunya sangat tinggi. b. Lahar, yaitu lumpur panas merupakan campuran lava dengan air. Lahar ada 2: lahar panas dan lahar dingin. a. Bom, yaitu eflata yang berukuran besar. b. Lapili, eflata ukuran kecil seperti kerikil. c. Pasir vulkanik; eflata sebesar pasir. d. Abu vulkanik, eflata halus berupa debu. 2. Wujud Cair (effusiva) 3. Wujud Gas (ekshalasi)
Pengaruh Vulkanisme : Pengaruh yang menguntungkan : Abu Vulkanik mampu menyubur tanah di sekitar gunung berapi. Menghasilkan tambang/bahan galian seperti biji metalik, besi, alumunium, intan, perak, emas dan bahan bangunan ( batu, pasir, dan kerikil). Menghasilkan fenomena alam geyser, kawah, dan bentangan hasil erupsi. Sebagai daerah pariwisata. Sebagai daerah tangkapan hujan & konservasi lingkungan
Pengaruh vulkanisme yang merugikan : Letusan gunung api menimbulkan bencana mematikan (korban jiwa). Menyebabkan kerusakan alam, lahan pertanian, pemukiman dan perkotaan. Letusan erupsi menghentikan/ mengganggu aktifitas manusia. Banjir Lahar dingin mendangkalkan sungai, merusak rumah dan jembatan. Menghasilkan gas beracun (mofet) Letusan Gunung Api di laut bisa menimbulkan gelombang tsunami yang mematikan.
Suhu sekitar kawah naik. Sumber air banyak mengering. Sering terjadi gempa. Binatang yang ada di gunung banyak yang turun karena kepanasan. Tumbuhan di gunung mulai layu. Muncul uap air dan sumber air panas. Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung. Tanda-tanda Gunung Api akan Meletus :
Munculnya ekhalasi, yakni sumber gas. Munculnya mata air panas, contoh: Cimelati (Jabar) dan Pablengan (Jateng) Terdapat mata air makdani, mata air yang mengandung mineral. Contoh: di baturaden (jateng) dan Maribaya (jabar) Terdapat geyser, mata air panas yang memancar secara periodik. Fenomena perubahan fisik gunung (sekitar kawah) Banyak muntahan material di sekitar kawah. Gejala Pasca Vulkanisme: