1. ADAPTASI FISIOLOGI DAN MANAGEMEN NIFAS NORMAL.pptx

PetyMeritaSari1 4 views 26 slides Sep 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

ADAPTASI FISIOLOGI DAN MANAGEMEN NIFAS NORMAL


Slide Content

ADAPTASI FISIOLOGI DAN MANAGEMEN NIFAS NORMAL Pety Merita Sari, S.Tr.Keb ., M.Kes

Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil . masa nifas berlangsung kirakira 6 minggu , akan tetapi , seluruh alat genital baru pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu 3 bulan Periode pasca partum (Puerperium) adalah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil masa nifas adalah dimulai setelah persalinan selesai dan berakhir Ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama 6 minggu .

Perubahan Sistem Tubuh Pada Masa Post Partum

1. SISTEM REPRODUKSI UTERUS, SERVIKS,VAGINA DAN PERINEUM Mengalami INVOLUSI UTERUS “proses kembalinya uterus ke keadaan sblm hamil stlh melahirkan ” Proses Involusi dimulai segera stlh plasenta keluar akibat kontraksi otot2 polos uterus. Subinvolusi ialah kegagalan uterus utk kembali pada keadaan tidak hamil . Penyebab “paling sering o/k tertahannya fragmen plasenta dan infeksi .

Proses INVOLUSI UTERI adalah sbb : AUTOLYSIS Autolysis merupakan proses penghancuran sel yang dilakukan oleh enzim dari dalam sel itu sendiri yang berujung pada kematian sel. Enzym proteolitik akan memendekkan jaringan otot dan jaringan ikat yang telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan 5 kali lebarnya dari semula selama kehamilan , sehingga uterus akan berangsur – angsur mengecil . EFEK OKSITOSIN Kontraksi dan retraksi otot uterine akan mengkompres pembuluh darah dan oleh karena itu akan mengurangi suplai darah ke uterus. Proses ini berguna bagi mengurangi tempat implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan

Proses Involusi pd bekas Implantasi plasenta “placental mengecil krn kontraksi & menonjol ke kavum uteri dgn diameter 7,5 cm. sesudah 2 mg mjd 3,5 cm, pd mg ke-6 mjd 2,4 cm dan akhirnya pulih ” Afterpains ‘ ” krn kontraksi , biasanya berlangsung 2-4 hari pasca salin . Rasa nyeri stlh melahirkan akan lebih terasa stlh ibu melahirkan bayi besar atau kembar dan pada multipara” “ Perlu diberikan pengertian pd ibu dan dpt diberikan obat analgesik dan antimules ”

PROSES INVOLUSI UTERUS Involusi Tinggi Fundus Berat Utrs Bayi lahir Plasenta lahir 7 hari(1 mg) 14 hari(2 mg) 42 hari(6 mg) 56 hari(8 mg) Sepusat 2 jari bawah pusat Pertengahan pst-symp Tak teraba di atas symp Bertambah kecil Normal 1000 750 gr 500 gr 350 gr 50 gr 30 gr (Rustam Mochtar, 1998 :115) *Stlh bbrp hari pasca persalinan, perubahan involusi berlangsung cepat. *Fundus turun kira-kira 1-2 cm setiap 24 jam (Bobak,2005 :493)

Lanjutan …. Lochia adl cairan sekret yg berasal dari kavum uteri dan vagina pd masa nifas . 1) Lochia Rubra( cruenta ) : 1-2 hari , berwarna merah kehitaman Berisi sisa – sisa selaput ketuban , sel-sel desidua , verniks kaseosa , lanugo, dan sisa mekoneum . 2) Lochia Sanguinolenta : hari ke 3-7 , berwarna merah kuning berisi darah dan lendir . 3) Lochia Serosa : hari ke 7-14 pasca persalinan , berwarna kuning , cairan tidak berdarah lagi 4) Lochia Alba : cairan putih , setelah 2 minggu

Pengeluaran Lochia yg menunjukkan keadaan Abnormal Perdarahan berkepanjangan Lochiostasis : Lochia yg tidak lancar keluarnya / tertahan Lochia Purulenta : keluar cairan sperti nanah dan berbau busuk Rasa nyeri yang berlebihan

“ Serviks , “  stlh persalinan bentuk serviks agak menganga spt corong berwarna merah kehitaman .  Konsistensi mjd lunak , kadang terdapat perlukaan kecil . 18 jam pascapartum , serviks memendek dan konsistensinya mjd lebih padat dan kembali ke bentuk semula .  Stlh bayi lahir , tangan masih bisa masuk rongga rahim ; stlh 2 jam dpt dilalui oleh 2-3 jari dan stlh 7 hari hanya dpt dilalui 1 jari . Muara serviks eksterna tdk akan berbentuk lingkaran spt spt sblm melahirkan , ttp memanjang spt suatu celah disebut mulut ikan.

Vagina dan Perineum  Vagina yg semula teregang akan kembali scr bertahap 6-8 mg stlh bayi lahir .  Rugae akan kembali terlihat sekitar minggu ke-4 ttp tdk semenonjol pd nullipara.  Mukosa vagina tetap atrofik pd wanita menyusui selambat-lambatnya samapi menstruasi dimulai kembali  Penyembuhan luka Episiotomi harus berlangsung 2-3 minggu  Haemorrhoid ukurannya mengecil bbrp minggu pascasalin

Ligamen – ligamen Ligamen , fasia dan diafragma pelvis yg meregang pd wkt persalinan , stlh bayi lahir berangsur-angsur mjd ciut & pulih kembali shg tdk jarang uterus jatuh kebelakang ( retrofleksi ) krn ligamentum rotundum mjd kendor . Untuk memulihkan kembali sebaiknya dengan latihan /senam nifas .

Pendidikan Kesehatan Ortu Adaptasi psikologis Ibu yang baru melahirkan membutuhkan mekanisme penanggulangan ( coping )  untuk mengatasi perubahan fisik karena proses kehamilan, persalinan dan nifas, bagaimana mengembalikan postur tubuhnya seperti sebelum hamil, serta perubahan yang terjadai dalam keluarga Dari berbagai hasil penelitian ditemukan  coping yang baik pada ibu didapatkan dari adanya dukungan emosional dari seseorang serta ketersediaan informasi yang cukup dalam menghadapi situasinya

Reva Rubin (1963) membagi fase-fase adaptasi psikologis pasca persalinan menjadi 3 tahapan antara lain Taking In Phase (Perilaku dependen) /Ketergantungan Berlangsung 1- 2 hari ( Merupakan periode ketergantungan . Beberapa rasa yang tidak nyaman seperti lelah , nyeri jahitan , membuat ibu nifas sangat bergantung dan membutuhkan perlindungan dan perawatan dari orang lain) Taking Hold Phase (Perilaku dependen-independen) Berlangsung 3-10 hari ( Seorang ibu nifas pada fase ini akan mulai belajar untuk melakukan perawatan bayinya ) Letting Go Phase (Perilaku Interdependen) ( seorang ibu nifas sudah menerima tanggung jawab dan peran barunya sebagai seorang ibu )

Perubahan Fisiologi Sistem Tubuh Postpartum Perubahan pada Endometrium Perubahan sistem pencernaan Perubahan sistem perkemihan Perubahan sistem muskuloskeletal/  diastasis recti abdominis Perubahan sistem endokrin Perubahan tanda-tanda vital Perubahan sistem kardiovaskuler Perubahan sistem hemotologi

Perubahan pada Endometrium Pada hari kedua – ketiga pasca persalinan, lapisan desidua berdiferensiasi menjadi dua lapisan. Stratum superfisial menjadi nekrotik bersama lokia, sedangkan stratum basal yang bersebelahan dengan myometrium tetap utuh dan yang menjadi sumber pembentukan endometrium baru. Proses pembentukan kembali endometrium berlangsung secara cepat selama masa nifas, kecuali pada tempat insersi plasenta. Dalam satu minggu atau lebih permukaan bebas menjadi tertutup kembali oleh epitel endometrium dan pulih kembali dalam waktu 3 minggu

Perubahan sistem pencernaan Proses menyusui, serta pengaruh progesterone yang mengalami penurunan pada masa nifas juga dapat menyebabkan ibu konstipasi. Keinginan ini akan tertunda hingga 2-3 hari postpartum. Tonus otot polos secara bertahap meningkat pada seluruh tubuh, dan gejala heartburn / panas di perut / mulas yang dialami wanita bisa hilang. Sembelit dapat tetap menjadi masalah umum pada ibu nifas selama periode postnatal. Kondisi perineum yang mengalami jahitan juga kadang menyebabkan ibu takut untuk BAB. Oleh karena itu bidan perlu memberikan edukasi agar keadaan ini tidak menyebabkan gangguan BAB pada ibu nifas dengan banyak minum air dan diet tinggi serat serta informasi bahwa jahitan episiotomy tidak akan terlepas jika ibu BAB.

Perubahan sistem perkemihan Perubahan pada system perkemihan termasuk terjadinya diuresis/penambahan volume urin setelah persalinan terjadi pada hari 2-3 postpartum, tetapi seharusnya tidak terjadi dysuria (Nyeri saat BAK). Hal ini dapat disebabkan karena terjadinya penurunan volume darah yang tiba-tiba selama periode pos t partum. Diuresis juga dapat tejadi karena estrogen yang men in gkat pada masa kehamilan yang menyebabkan sifat retensi pada masa postpartum kemudian keluar kembali bersama urine

Perubahan sistem muskuloskeletal/  diastasis recti abdominis Sistem muskuloskelatal kembali secara bertahap pada keadaan sebelum hamil dalam periode waktu selama 3 bulan setelah persalinan. Kembalinya tonus otot dasar panggung dan abdomen pulih secara bersamaan. Pemulihan ini dapat dipercepat dengan latihan atau senam nifas

Perubahan sistem endokrin Perubahan sistem endokrin yang terjadi pada masa nifas adalah perubahan kadar hormon dalam tubuh. Adapaun kadar hormon yang mengalami perubahan pada ibu nifas adalah hormone estrogen dan progesterone, hormone oksitosin dan prolactin. Hormon estrogen dan progesterone menurun secara drastis, sehingga terjadi peningkatan kadar hormone prolactin dan oksitosin Hormon oksitosin berperan dalam proses involusi uteri dan juga memancarkan ASI, sedangkan hormone prolactin berfungsi untuk memproduksi ASI

Perubahan tanda-tanda vital Suhu: normal range 36-37°C, dapat juga meningkat hingga 37,5°C karena kelelahan dan pengeluaran cairan yang cukup banyak. Peningkatan suhu tubuh hingga 38°C harus merupakan tanda adanya komplikasi pada masa nifas seperti infeksi/sepsis puerperalis. Nadi: normal 65-80 dpm, peningkatan nadi menandakan adanya infeksi

Pernapasan: Normal 12-16 kali/menit. Jika suhu tubuh dan nadi meningkat, maka akan meningkat pula frekuensi pernapasan ibu. Jika respirasi meningkat hingga 30kali/menit merupakan tanda-tanda shock. Tekanan darah: sudah harus kembali normal dalam 24 jam pertama postpartum (<140/90 mmHg). Jika terus meningkat, merupakan tanda adanya preeklampsia. Monitor tekanan darah secara teratur perlu dilakukan jika tekanan darah masih terus tinggi.

Perubahan sistem kardiovaskuler Terjadi kehilangan darah sebanyak 200-500ml selama proses persalinan normal, sedangkan pada persalinan seksio sesarea bisa mencapai 700-1000 cc, dan histerektomi 1000-1500 cc (a/i atonia uteri) .Kehilangan darah ini menyebabkan perubahan pada kerja jantung.Peningkatan kerja jantung hingga 80% juga disebabkan oleh autotransfusi dari uteroplacenter. Resistensi pembuluh darah perifer meningkat karena hilangnya proses uteroplacenter dan kembali normal setelah 3 minggu

Perubahan sistem hemotologi Terjadinya hemodilusi pada masa hamil, peningkatan volume cairan pada saat persalinan mempengaruhi kadar hemoglobin (Hb), hematocrit (HT), dan kadar erisrosit pada awal postpartum. Penurunan volume darah dan peningkatan sel darah pada masa hamil berhubungan dengan peningkatan Hb dan HT pada hari ketiga – tujuh postpartum.  Pada minggu keempat – lima postpartum akan kembali normal. Lekosit meningkat hingga 15.000 selama beberapa hari postpartum (25.000-30.000) tanpa menjadi abnormal meski persalinan lama. Namun demikian perlu diobservai dan dilihat juga tanda dan gejala lainnya yang mengarah ke infensi karena infeksi mudah terjadia pada masa nifas.

SELAMAT BELAJAR
Tags