1. Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah.pptx
jhoneferedy01
10 views
21 slides
Sep 21, 2025
Slide 1 of 21
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
About This Presentation
MATERI KULIAH PENYUSUNAN DAN PENJAIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Size: 9.01 MB
Language: none
Added: Sep 21, 2025
Slides: 21 pages
Slide Content
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH JHON EFEREDY, S.E., M.Ak
Sejarah KDPPLK Syariah & Paradigma Transaksi Syariah 1 2
Dasar Laporan Penyusunan dan Keuangan Syariah Kerangka Penyajian (KDPPLK Syariah) merupakan pengaturan akuntansi yang memberikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan atas transaksi syariah. Date
KDPPLK ini pertama kali disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 27 Juni 2007 dan masih berlaku hingga saat ini. Berdasarkan surat Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823- B/DPN/IAI/XI/2013 maka seluruh produk akuntansi syariah yang sebelumnya dikeluarkan oleh DSAK IAI dialihkan kewenangannya kepada Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI. Sejarah KDPPLK Syariah
Paradigma transaksi syariah Transaksi syariah berlandaskan pada paradigma dasar bahwa alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual (al-falah) .
Asas Transaksi Syariah & Karakteristik Transaksi Syariah 2
Persaudaraan (ukhuwah) 1 Keadilan (‘adalah) 2 Kemaslahatan (maslahah) 3 Keseimbangan (tawazun) 4 5 Universalisme (syumuliyah) Asas transaksi syariah dibagi menjadi:
Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib) Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha Karakteristik transaksi syariah dibagi menjadi:
Tujuan dan Peranan & Bentuk Laporan Keuangan 3
4 3 2 1 Penyusun standar akuntansi keuangan syariah, dalam pelaksanaan tugasnya Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi syariah yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah; Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan syariah Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
5 4 1 2 3 Posisi keuangan entitas syariah Informasi kinerja entitas syariah Informasi perubahan posisi keuangan entitas syariah Informasi lain Catatan dan skedul tambahan Laporan keuangan entitas syariah terdiri atas:
Asumsi Dasar & Karakteristik Kulaitatif Laporan Keuangan 4
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas syariah yang akan melanjutkan usahanya dimasa depan . Laporan keuangan disajikan atas dasar akrual, maksudnya bahwa pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadi (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan. Dasar akrual Kelangsungan usaha Asumsi dasar dalam ekonomi syariah, dibagi menjadi:
1. Dapat dipahami 4. Dapat Dibandingkan 2. Relevan 3. Andal Karakteristik kulaitatif laporan keuangan, dibagi menjadi:
Tujuan dan Peranan & Bentuk Laporan Keuangan 5
1. komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial, dibagi menjadi: 2. komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan social, dibagi menjadi: Sesuai karakteristik maka laporan keuangan entitas syariah antara lain meliputi beberapa hal berikut ini: 4. Laporan perubahan ekuitas 3. Laporan arus kas 2. Laporan laba rugi 1. Laporan posisi keuangan 3. komponen laporan keuangan lainnya 2. laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan 1. laporan sumber dan penggunaan dana zakat
Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Biaya historis (historical cost) 2. Biaya kini (current cost) 3. Nilai realisasi atau penyelesaian (realizable atau settement value)
Konsep Dasar Akuntansi Menurut AAOIFI Dan Pemikir Islam 6
Tujuan akuntansi keuangan menurut AAOIFI dan pemikir islam, yaitu: Untuk menentukan hak dan kewajiban dari pihak yang terlibat dengan lembaga keuangan syariah tersebut, termasuk hak dan kewajiban dari transaksi yang belum selesai, terkait dengan penerapan, kewajaran dan ketaatan atas prinsip dan etika syariah islam. Untuk menjaga asset dan hak- hak lembaga keuangan syariah. Untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan produktivitas dari lembaga keuangan syariah. Untuk menyiapkan informasi laporan keuangan yang berguna kepada pengguna laporan keuangan sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat dalam berhubungan dengan lembaga keuangan. Pemakai laporan keuangan menurut AAOIFI antara lain sebagai berikut: Pemegang saham Pemegang investasi Pemilik dana (bagi Deposan Bank) Pemilik dana tabungan Pihak yang melakukan transaksi bisnis Pengelola zakat Pihak yang mengatur
Transaksi syariah berlandaskan pada paradigma dasar bahwa alam samesta diciptakan Tuhan sebagai amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual. transaksi syariah menetapkan asas yang luhur, manusiawi, dan bersifat melindungi pada umat manusia secara keseluruhan dalam hal bermuamalah. Azas transaksi yang ditetapkan adalah prinsip persaudaraan (ukhuwah), keadilan (‘adalah), keseimbangan (tawazun), universal (syumuliyah). Paradigma, asas, dan karakteristik transaksi syariah