“Agama” adalah satu kata yang sangat mudah diucapkan dan dijelaskan maksudnya , tetapi sangat sulit memberikan batasan ( definisi ) yang tepat . 1. HAJAT MANUSIA AKAN AGAMA
John Locke ( 1632 – 1704 ) Inggris “Agama bersifat khusus , sangat pribadi sumbernya adalah jiwa dan mustahil bagi orang lain memberi petunjuk jika jiwa itu sendiri tidak memberi tahu ” “Agama adalah ketetapan ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi Nya untuk menjadi pedoman hidup manusia “ Mahmud Syaltut Mesir, 1893 - 1963
Syaikh Muh . Abdullah Badran ( w.1409/1987) (guru besar Al Azhar ) dalam bukunya Al Madkhal ila Al Adyan “ hubungan antara dua fihak dimana yang pertama mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada yang kedua ” Kamus Besar Bahasa Indonesia : Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan pergaulan manusia dengan manusia serta lingkungannya
Kesimpulan : Agama adalah : HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK DAN KHOLIKNYA yang diwujudkan dalam sikap bathinnya serta tampak dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap kesehariannya .
BENIH TIMBULNYA AGAMA
PAKAR PAKAR KUNO Benih agama adalah rasa takut yang kemudian melahirkan pemberian sesuatu ( sesajen ) kepada yang diyakini memiliki kekuatan yang menimbulkan ketakutan tersebut PAKAR PAKAR ISLAM Benih agama muncul dari penemuan manusia terhadap KEINDAHAN, KEBAIKAN DAN KEBENARAN Sumbernya : Adam dalam perjalanannya dibumi . Adam menemukan KEINDAHAN pada alam raya . Adam menemukan KEBAIKAN pada air yang ketika kehausan . Adam menemukan KEBENARAN pada alam raya dan pada dirinya .
KESIMPULAN Manusia memiliki naluri ingin tahu , berusaha untuk mendapatkan keindahan , kebaikan dan kebenaran . Jiwa dan akalnya mengantarkannya ingin bertemu dengan Yang Menciptakan Keindahan , Kebaikan dan Kebenaran tersebut , bahkan ingin mencontoh sifat sifat tersebut ( indah , baik , benar ). Disinilah agama lahir sebagai upaya manusia untuk mencontoh sifat sifat yang menciptakan keindahan , kebaikan dan kebenaran ( YANG MAHA PENCIPTA)
PERLUKAH BERAGAMA
a. Manusia lahir tanpa mengetahui sesuatu , dengan panca indera , akal dan jiwa , demi sedikit pengetahuan bertambah . Dengan naluri ingin tahu , keterbatasan panca indera dan akal menimbulkan tanda tanya yang tidak terjawab . Hal ini menimbulkan kegelisahan , dan ingin segera menemukan jawaban . Dan jawaban inilah yang membuat dirinya terpuaskan dan bahagia . Disinilah diperlukannya INFORMASI dari sesuatu yang berada diluar dirinya ( Tuhan Yang Maha Kuasa ).
b . Manusia adalah makhluk sosial , tidak dapat hidup sendirian . Hidup manusia bagaikan lalulintas , masing masing ingin berjalan dengan selamat dan sampai tujuan . Namun kepentingan mereka berlainan maka diperlukanlah peraturan lalulintas kehidupan aga tidak terjadi benturan dan tabrakan . Manusia membutuhkan rambu rambu kehidupan yang berupa petunjuk , kapan berhenti , berhati hati dan kapan berjalan .
Siapa yang mengatur lalu lintas kehidupan itu ? Sehubungan dengan sifat manusia serba terbatas dan egoisme , maka pengatur lalu lintas kehidupan itu adalah DZAT ( sesuatu )yang paling mengetahui dan tidak mempunyai kepentingan sedikitpun . Itulah dalam Islam disebut ALLOH SWT Alloh Swt . yang menetapkan peraturan peraturan tersebut secara umum maupun rinci ( yang tidak dapat dijangkau oleh penalaran manusia ) Peraturan peraturan itulah yang kemudian dinamai AGAMA
BAGAIMANA INFORMASI KEAGAMAAN DITERIMA MANUSIA
Ilmuwan mengakui bahwa ada dua faktor dalam setiap aksi pengetahuan , yaitu SUBYEK dan OBYEK SUBYEK merangkum obyek dengan potensi ( alat alat ) yang dimilikinya , yang dinamakan JALUR ILMU PENGETAHUAN. OBYEK yang memper kenalkan kan diri kepada subyek , yang dinamakan JALUR AGAMA yang dikenal dengan istilah WAHYU. Dirangkum dari : MEMBUMIKAN AL QUR’AN Dr. M. Quraish Shihab