Capaian Pembelajaran Kemampuan akhir tahapan belajar Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup kimia analitik dan dapat menyebutkan peranan kimia analitik Indikator Penilaian Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup kimia analitik Mahasiswa dapat memberi contoh peranan kimia analitik dalam kehidupan sehari-hari
Pengantar Kimia Analisis Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif Tahapan-Tahapan dalam Analisis Kimia Pemilihan Metode Analisis Peranan Kimia Analitik
Pengantar Kimia Analisis Kimia analitik ( analytical chemistry ) merupakan salah satu bagian dari ilmu kimia yang terkait dengan pengembangan metode analisis yang sudah ada maupun merancang suatu metode baru untuk menghitung dan mempelajari fenomena-fenomena kimia. Kimia analitik dinyatakan juga sebagai cabang ilmu kimia yang terkait dengan pengetahuan tentang komponen, komposisi, struktur atau sifat-sifat dari suatu sistem material. Analisis konvensional didasarkan pada interaksi antara materi dengan materi. Cara-cara konvensional ini telah dikenal sejak awal perkembangan ilmu kimia analitik. Cara ini biasanya dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia yang stoikiometrik dengan menggunakan peralatan yang sederhana. Analisis instrumental umumnya didasarkan pada interaksi antara materi dengan energi. Energi yang digunakan biasanya berupa radiasi elektromagnetik atau energi listrik. Cara ini berkembang seiring dengan perkembangan teknologi otomatisasi dan komputer.
Analisis Kualitatif Mengidentifikasi kandungan atau komposisi sampel atau zat yang dianalisis. Misalnya, analisis urine atlet untuk mengetahui ada tidaknya zat-zat penambah stamina atau tes narkoba untuk mengetahui seseorang mengkonsumsi zat adiktif atau tidak.
Analisis Kuantitatif Analisis ini dilakukan untuk menentukan banyaknya komponen yang terdapat dalam suatu sampel/bahan. Contoh analisis kuantitatif adalah analisis kadar gula dalam darah, analisis kadar polutan dalam suatu perairan atau analisis kandungan suatu zat aktif dalam obat.
Tahapan dalam Analisis Kimia Memformulasikan pertanyaan/permasalahan, yaitu menerjemahkan permasalahan yang ada menjadi suatu pertanyaan yang spesifik yang dapat dijawab/diselesaikan melalui perhitungan-perhitungan kimia. Misalnya untuk pertanyaan, Apakah suatu sampel makanan layak dan aman untuk dikonsumsi? Maka pertanyaan yang lebih spesifik adalah (1) bahan-bahan kimia apa yang terkandung dalam makanan tersebut? (2) berapakah kandungan atau konsentrasi masing-masing bahan kimia dimaksud?
Tahapan dalam Analisis Kimia 2. Pemilihan prosedur 3. Pengambilan contoh ( sampling ) Tahap ini adalah memilih sampel yang representatif, yang dapat mewakili seluruh sampel (populasi) yang akan dianalisis. Pengambilan sampel ini sangat penting karena pemilihan atau pengambilan sampel yang tidak tepat akan menyebabkan hasil analisis yang tidak valid.
Tahapan dalam Analisis Kimia 4. Penyiapan sampel Sampel dapat diperlakukan sedemikian rupa misalnya melalui pengeringan, pelarutan, pengaturan pH, oksidasi/reduksi, dll sehingga siap untuk dianalisis di laboratorium. 5. Pengukuran 6. Pelaporan dan interpretasi hasil 7. Menarik kesimpulan
Pemilihan Metode Analisis Kepekaan atau sensitivitas ( sensitivity ), yaitu kemampuan suatu metode untuk mendeteksi atau menentukan kadar suatu analit dalam konsentrasi sekecil mungkin. Semakin kecil konsentrasi yang dapat ditetapkan berarti metode tersebut semakin peka. Ketelitian atau akurasi ( accurate ), yaitu kemampuan suatu metode Untuk menghasilkan nilai rata-rata (mean) yang sama atau sangat dekat dengan nilai sebenarnya ( true value ). Ketepatan atau presisi ( precision ), yaitu kemampuan suatu metode untuk memberikan hasil yang (hampir) sama satu sama lain dalam suatu seri pengukuran. Selektivitas, yaitu kemampuan suatu metode untuk mengukur analit tertentu dalam campuran yang kompleks tanpa interferensi atau gangguan dari komponen-komponen lain dalam campuran tersebut. Praktis, artinya metode dimaksud mudah dilakukan serta tidak banyak memerlukan waktu dan biaya.
Peranan Kimia Analitik Kadar polutan atau zat pencemar digunakan sebagai parameter polusi, baik polusi udara, air, maupun tanah. Kadar polutan ini dapat ditentukan dengan analisis kimia, misalnya kadar CO, CO2, SO2, dan NOx di atmosfer dapat ditentukan dengan spektrofotometer infra merah atau dengan kromatografi gas. Dalam industri, suatu perusahaan selalu menjaga kualitas produknya agar dipercaya oleh konsumennya. Untuk itu, suatu produk, misalnya obat, selalu dikontrol kualitasnya. Kimia analitik juga berperan dalam ilmu forensik, misalnya untuk mengidentifikasi barang bukti. Dalam bidang pertanian, misalnya. Kandungan pestisida pada hasil panen dapat dianalisis secara kromatografi, misalnya dengan HPLC ( high performance liquid chromatography ).