123 penggunaan-ejaan-bahasa-indonesia.pptx

fatmi2 5 views 24 slides Sep 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 24
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24

About This Presentation

ejaan bahasa indonesia


Slide Content

KAIDAH PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA BAHASA INDONESIA PERTEMUAN KE III Oleh: Fatmi Ramlah, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD) UNIVERSITAS ISLAM SAROLANGUN (UNISAR)

Penulisan Huruf Pada bagian ini akan dideskripsikan kaidah- kaidah yang berlaku mengenai pemakaian huruf dalam bahasa Indonesia : Huruf kapital Huruf miring Huruf Tebal

HURUF KAPITAL Istilah huruf kapital sering juga diganti dengan huruf besar. Huruf ini dipakai sebagai huruf pertama : Huruf pertama pada awal kalimat . Huruf pertama awal kalimat petikan langsung Ungkapan nama Tuhan dan kitab suci , termasuk kata ganti untuk Tuhan Huruf pertama nama orang Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa Huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah Huruf pertama dalam nama geografi singkatan nama gelar , pangkat , dan sapaan

N ama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang (Mahaputera Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Amir) N ama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang (Wakil Presiden Yusuf Kalla, Jenderal Tito Karnavian) N ama badan resmi, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi K ata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, adik, paman yang dipakai sebagai kata ganti sapaan N ama semua kata dalam judul buku, majalah, surat kabar, kecuali kata partikel, seperti di, ke, dari, untuk, yang, dan yang tidak terletak pada posisi awal HURUF KAPITAL

: 1 menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan; Contoh : Kumpulan Cerpen Kancil yang Cerdik ditulis oleh Seno Gumira 2 menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kata; Contoh: Seluruh karyawan diwajibkan menghadiri acara tersebut. 3 menuliskan kata atau ungkapan asing, kata nama ilmiah, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Contoh: Hari- harinya padat dengan facebook . Huruf miring adalah huruf yang posisinya dimiringkan dalam cetakan. Huruf miring dipakai untuk : HURUF MIRING

HURUF TEBAL Menegaskan bagian tulisan yang sudah di cetak miring. minsal:Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pentas seni sekolah . Menghususkan pada bagian Judul , Bab, maupun Sub Bab pada sebuah Tulisan .

Penulisan Kata A. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Gadis Aceh itu sangat cantik.

B. Kata Turunan Imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contoh : Hatinya bergetar ketika mendengar suara gadis itu. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Contoh : Anak- anak bertepuk tangan ketika badut itu datang. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh : Mereka mempertanggungjawabkan semua kesalahan yang telah diperbuat.

Kata Turunan Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh : Bus antarkota selalu menaikkan tarifnya jika menjelang hari Lebaran. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara kedua unsur itu ditulis tanda hubung (- ). Contoh : Warga negara non-Indonesia dipersilakan masuk melalui pintu biru. Jika kata maha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan kata itu ditulis terpisah. Contoh : Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Misalnya: Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil. Penggunaan Kata Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. Contoh : Kami akan segera berangkat ke Nangroe Aceh Darusalam.

Bentuk Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Contoh : Anak- anak itu sedang belajar berhitung. Penggunaan Kata Kata Ganti ku, mu, & nya Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh : Kudatangi rumahnya kemarin sore.

Gabungan Kata Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur- unsurnya ditulis terpisah. Contoh : Kalau ada kesempatan, aku ingin menjadi seorang duta besar. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Contoh : Kakek itu sedang mengggunakan mesin- hitung tangan.

Partikel Imbuhan -lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh : Masuklah dengan hati- hati ke kamar pasien! Imbuhan pun ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh : Jika saya pergi ke luar, Zahra pun ingin pergi ke luar. Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya adapun, bagaimanapun, walaupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun ditulis serangkai. Contoh : Walaupun sakit, Yara tetap berangkat ke sekolah. Imbuhan per yang berarti : mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Contoh : Masuklah ke ruangan sidang itu satu per satu.

PENGGUNAAN TANDA BACA Tanda titik (.) Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan dan seruan. Contoh: Jaman sekarang hanpone semakin canggi dan semakin banyak merk baru. Hal inilah yang membuat anak-anak semakin malas belajar . Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Contoh : 08.42 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuaan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Contoh: Rp. 85.700.00 Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Contoh: Dr.Hamdan Wahid M.PD M.T

Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan . Contoh : kakak membeli ikan, gula, tepung, dan telur Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti, tetapi, melainkan . Contoh : Rafi anak yang pintar, tetapi dia pemalas. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat , apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. Contoh: Karena sibuk , ia lupa akan janjinya . Tanda koma dipakai di belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu . Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru , seperti , o, ya , wah , aduh , dan kasiahan , atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan seperti , Bu, Dik , atau Mas dari kata lain yang terdapat di dalam sapaan . Contoh : W ah , bukan main!. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat , bagian-bagian alamat , Contoh : Jalan Bukit Barat138,RT 11 RW 14,Kelurahan Wonosari , Kecamatan Ngaliyan , Kota Semarang, Jawa Tenga Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau di antara rupiah yang dinyatakan dengan angka. Contoh : 3,14 Tanda Koma ( , )

Tanda Titik koma ( ; ) Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara . Contoh : Ayah pergi ke kantor ; Ibu sibuk bekerja di dapur ; adik mengerjakan PR. Tanda titk koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur- unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata penghubung . Contoh : Ibu sibuk memasak di kebun ; adik menghafalkan pembelajaran ; saya sendiri asyik menonton sinetron .

Tanda Titik Dua ( : ) Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan . Contoh : Mona : “Aku akan pergi dari rumah ini.” Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian . Contoh : Ketua : Fatmi Ramlah Sektetaris : Muhamad Tanda titik dua dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman , bab dan ayat dalam kitab suci , judul dan anak judul suatu karangan , serta penerbit buku acuan dalam karangan . Contoh : An-Nisa:2

Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergatian baris. Contoh : Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum- put laut. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Contoh: lari-lari , anak-anak Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan . Bandingkan : ber-evolusi dengan be- revolusi istri-perwira yang ramah dengan istri perwira -yang ramah Tanda hubung dipakai untuk merangkai (a) se- dengan kata berikutnya yang diawali dengan huruf kapital , (b) ke - dengan angka , (c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata. Misalnya : se-Indonesia se- JabotabekHUT ke-28 tahun '50-an Tanda Hubung (-)

Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain. Contoh : Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia— amanat Sumpah Pemuda— harus terus digelorakan. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Contoh : Jakarta—Bandung Tanda Pisah (—)

Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya yang belum bias dibuktikan kebenarannya. Contoh: Mengapa orang itu terlihat bingung? Tanda Tanya (?) Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus- putus. Contoh: Penyebab kemerosotan ... akan diteliti. Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat. Contoh: Cepat sapu halaman itu! Tanda Elipsis (….) Tanda Seru ( ! )

Tanda Petik ( “...” ) Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Contoh : "Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam pidatonya. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh : Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. Contoh : Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan nama “cutbrai”.

Tanda Petik Tunggal ( ‘... ‘ ) Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan- petikan yang terdapat di dalam petikan lain. Contoh : "Kita bangga karena lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di arena olimpiade itu," kata Ketua KONI Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan. Contoh : noken 'tas khas Papua'

Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Contoh : Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang merinci urutan keterangan. Contoh : Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh : Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM). Tanda Kurung ( (...) )

Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘) Tanda Garis Miring (/) Tanda garis miring di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penadaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun ajaran. Contoh : Tahun ajaran 2020/2021 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun. Contoh: Walaupun demikian, teknologi ini juga memiliki dampak positif terhadap remaja/siswa, yaitu siswa- siswa dapat berbagi dan bekerja sama mengerjakan tugas. Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh : 29 Februari ’16 (’16 = 2016)
Tags