1743578647615-ebb14cce-14e1-4812-bba5-42cd9bf93f1e.pptx

FanyRamadhani3 7 views 50 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 50
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50

About This Presentation

PPI


Slide Content

Costy Pandjaitan SURVEILANS HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS Disampaikan pada pelatihan Infection Prevention Control Nurse (IPCN) Tanggal 7 – 11 April 2025

Costy Pandjaitan, CVRN,SKM. ,MARS.,PhD.CP.NLP.CPRM.,CPLM.,CIPP.,CPPS., FISQua , CMC Mobile: 0812 9632 7022 Email: [email protected] CURICULUM VITAE Work Experiences Education/Course In isiator pelatihan PPI dasar Perdalian 2005 Inisisator pelatihan PPI lanjut 2007 Perdalin Inisiator pelatihan IPCN PERSI Inisiator pelatihan IPCN lanjut 2009 PERSI Inisiator pelatihan IPCD 2016 PERSII Pendiri HIPPII 2006 Ketua HIPPII 2006-2013 Pendiri IPPII 2022 Dewas di IPPII Skretaris Mutu dan Tata Kelola PERSI Pusat 2022- sekarang Pembina di YAYASAN Cinta Kasih Sejati (YCKS) Sejak 2017 RSCM (1979-1984), RSJPDHK (1984-2013) Infection Prevention Control Professional 1999-2013 Pengurus Perdalin Pusat 1999-2022. Pengurus HIPPII 2006-2020 Pokja PP Kemenkes 2016-sekarang Lembaga Training YCKS, LIPA LARSI Basic Course IPC APSIC Singapore , 2001 Advanced Course IPC APSIC Singapore, 2001 Advanced Course IPC Hongkong, 2004 MOT Course IPC , MOH 2006 MOT Course IPC , Thailand 2008 Congress APSIC Hongkong 2003, Singapore 2005, Malaysia 2007, Macau 2009, Meulborne 2011,Shanghai 2013,Thailand 2017, Vietnam 2019 Congress IPC , Tokyo 2009 Course IPC APSIC Singapore 2010 Course IPC CDC/WHO Hongkong 2010 Course IPC TB 2016 Vietnam . Attachment at Intensive Care Unit, St Vincent Hospital Sydney Australia (1985) . Attachment at Infection Control Unit Singapore General Hospital, Singapore(2001) . Attachment at Infection Control Unit , Queen Mary Hospital Hong Kong (2006) . Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Ho Chi Minh (Vietnam), (2011) . Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Manila, Philippine (2011) . Visited St. Luke Hospital Tokyo, Japan (2012) . Visited Tsukuba University Hospital, Japan (2012). Speaker di APSIC Vietnam 2019 Experiences in abroad Tim Penyusun buku Pedoman & Manajerial PPI Kemenkes 2007 Disinfection &Sterilization ASEAN of APSIC Pedoman PPI di GILUT Pedoman PI HIV P2PL Environment ASEAN OF APSIC Penyusunan pedoman PPI FKTP PPI Covid edisi V

POKOK BAHASAN Pendahuluan Latar Belakang Pengertian surveilans Tujuan surveilans Metode surveilans Manfaat Waktu Pelaksanaan surveilans Tahapan surveilans Cara melakukan surveilans Kesimpulan

PENDAHULUAN Healthcare Associatd Infections(HAIs) merupakan Infeksi yang terjadi akibat tindakan pelayanan HAIs ini dapat berdampak lama hari rawat meningkat , biaya meningkat , kesakitan,kematian bahkan tuntutan hukum Untuk mencegah HAIs ini maka dibuatlah suatu upaya untuk menurunkan atau meminimalkan insiden rate HAIs dengan menerap Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Dalam upaya PPI ada satu kegiatan Surveilans HAIs , untuk mendapatkan data insiden rate, dan mencari faktor penyebab, sehingga dapat diperbaiki faktor penyebabnya .

LATAR BELAKANG Epidemiologi HAIs in the U.S., with approximately 1.7 million and 100,000 deaths each year It is estimated that up to 70 per cent of HAIs are preventable

Epidemiolgi HAIs: fokus utamanya penyebaran / penularan penyakit infeksi yang diperoleh di RS dengan kriteria tertentu . Frekwensi CLABSI, sebarannya dan faktor2 determinannya Frkwensi CAUTI,sebarannya dan faktor2 determinannya Frekwensi VAP, sebarannya dan faktor2 determinannya Frekwensi IDO , sebarannya dan faktor-faktor determinannya Epidemiologi

Frekuensi masalah kesehatan Menunjuk kepada besarnya masalah kesehatan pada sekelompok manusia Untuk mengetahui masalah ada dua hal yang harus dilakukan yaitu : - menemukan masalah - melakukan pengukuran

Penemuan Masalah Kesehatan Sensus Survei khusus Penyaringan kasus (screening) Pencarian kasus (case finding) Survailen (surveillance) Aktif Pasif

Pengukuran frekuensi masalah kesehatan Insiden Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu disatu kelompok masyarakat Insiden dibedakan tiga macam Insiden rate Attack rate Secondary attack rate Rumus Insiden rate: Numerator/ Denuminator x 100/1000 Numerator : Jumlah kasus infeksi baru Denuminator : Jumlah lama hari Pemakaian alat atau jumlah Kasus/ populasi operasi

Jenis / macam epidemiologi Epidemiologi diskriptif Epidemiologi analitik Hanya mempelajari tentang frekuensi dan penyebab suatu masalah, tanpa melihat faktor-faktor penyebab Hasilnya hanya menjawab : Siapa Dimana Kapan Tidak menjawab mengapa ? Epidemiologi diskriptif Epidemiologi analitik Siapa Dimana Kapan M enjawab mengapa

Sumber : Komite PPI RSJPDHK Epidemiologi

15 Peta pola kuman di ruang ICU berdasarkan jenis infeksi thn 2009 di RSJPDHK

Peta pola kuman BSI periode Jan-Des thn 2012 di RSJPDHK 16

PENGERTIAN Surveilans adalah pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus menerus sistematis , analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihak pihak yang berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan , pelaksanaan dan evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan (CDC 1974) Surveilans merupakan proses pengumpulan , pengolahan , analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan (WHO 2004) PMK 27, (2017) Surveilans infeksi terkait pelayanan kesehatan ( Health Care Associated Infections/ HAIs) adalah suatu proses yang dinamis , sistematis, terus menerus dalam pengumpulan , identifikasi , analisis dan interpretasi data kesehatanyang penting di fasilitas pelayanan kesehatan pada suatu populasi spesifik dan didiseminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan , penerapan , serta evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan Kesehatan.

TUJUAN SURVEILANS Mendapatkan data HAIs dan faktor penyebabnya , sehingga faktor penyebab dapat diatasi dan insiden dapat diturunkan Kewaspadaan dini adanya KLB Menilai standar mutu layanan Menilai keberhasilan program PPI Saran identifikasi adanya malpraktik Meyakini klinisi ( bukti )

MANFAAT SURVEILANS Dapat menurunkan insiden rate HAIs , dengan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap faktor-faktor penyebab

METODE SURVEILANS Hospital wide, traditional Surveillance Periodic Surveillance Prevalence Surveillance Target Surveillance ( direkomendasikan ) Outbreak threshold (MRSA, VRE,COVID 19)

SIAPA YANG MELSIAPA YANG MELAKUKAN SURVEI HAIs AKUKAN SURVEI HAIs IPCN/Infection Preventionist (IP)/ IPCP (Infection Prevention Control Professional , yang memiliki kompetensi , pengalaman , mendapat pelatihan, bukan IPCL

PENGUASAAN ILMU UNTUK MELAKUKAN SURVEILANS Healtcare Associated Infections (CAUTI,VAP,CLABSI,PLABSI) Surveilans Epidemiologi Statistik Komputer Manajemen(Problem Solving) Mikrobiologi (flora pathogen dan a-pathogen)

SURVEILANS ( Masalah yang ada ) Infeksi Daerah Operas i Infeksi Saluran Kemih (CAUTI) Infeksi Aliran Darah PLABSI/CLABSI Ventilator Associated Pneumoni a (VAP) Plebitis Dekubitus Infeksi Pneumonia (HAP) Infeksi lain/ khusus APA YANG DISURVEI ? Sesuai jenis operasi Scabies Diare Pedikulus Panu Lecet RS Jiwa FKTP ISK PLEBITIS PNEUMONIA TB HIV HBV/HCV DIARE Covid 19

TAHAPAN SURVEILANS Buat definisi ISK,IADP,VAP ,IDO, Plebitis , dan lainnya

KAPAN DILAKUKAN SURVEILANS Perencanaan Surveilans Setiap akhir tahun oleh Komite PPI, berdasarkan data sebelumnya Pengumpulan data Analisis data Interpretasi hasil Komunikasikan / diseminasi Evaluasi hasil Setiap hari , numerator dan denumerator Setiap akhir atau awal bulan oleh IPCN/IPCP bersama Komite PPI, Setiap bulan bersamaan saat Analisa, oleh IPCN/IPCP bersama Komite PPI Setiap awal bulan , oleh Ketua Komite PPI ke pihak-pihak yang berkepentingan ( direktur , dokter, ruangan yang bersangkutan , bidang mutu ) Setiap hari terhadap rekomendasi dan setiap bulan terhadap hasil

Penilaian hasil pelayanan Suatu rumah sakit jarang melakukan surveilens untuk seluruh area perawatan. Metode surveilens adalah suatu hal yang prioritas. Proses atau hasil menjadi ukuran untuk melakukan surveilens. Hasil dari pelayanan, bisa negatif seperti infeksi, injuri, lama hari rawat meningkat atau positif seperti sembuh /pasien puas Proces adalah merupakan tahapan/ langkah-langkah yang diambil untuk mencapai outcome seperti immunisasi, kepatuhan terhadap policy/prosedur. Out come dan Proses termasuk didalam perencanaan surveilens, hal ini penting untuk menentukan populasi yang akan diambil. Pemilihan populasi boleh juga berdasarkan morbiditas, mortalitas atau parameter yang lain. PERENCANAAN

Indentifikasi Populasi Setiap faskes memiliki karakteristik pasien yang berbeda-beda , serta resiko yang bervariasi . Pertama harus diidentifikasi kejadian dan populasi yang akan disurvei . Sistem surveilans sebaiknya didasarkan pada evaluasi dari populasi yang spesifik . Pasien yang berada di ruang intensif , neonatus , pediatrik adalah sumber yang dapat di targetkan pada populasi yang beresiko tinggi terjadinya infeksi seperti CAUTI, PLABSI, CLABSI, VAP,dll Buat defi nisi Operasional : (CAUTI, CLABSI,PLABSI, VAP, IDO , Plebitis) berdasarkan Kemenkes, WHO.CDC Definisi valid, konsisten, akurat PERENCANAAN Untuk mencapai informasi dan mengerti karakterisrtik populasi dapat dikaji beberapa hal seperti tipe pasien yang dilayani , diagnosa yang paling sering , tindakan yang sering dilakukan, operasi atau tindakan invasive . Sumber informasi ini dapat di ambil dari catatan medik, catatan keperawatan, data operasi, hasil laboratorium

Mengumpulkan data surveilans oleh orang yang kompeten , profesional , berpegalaman , dilakukan oleh IPCN/IPCP Memilih metode surveilans dan sumber data yang tepat .  Data yang dikumpulkan dan dilakukan pencatatan meliputi data demografi , Diagnosa Utama, faktor risiko , antimikroba yang digunakan dan hasil kultur resistensi , nama, tanggal lahir , jenis kelamin , nomor catatanmedik , tanggal masuk RS.  Tanggal infeksi muncul,lokasi infeksi,ruang perawatan saat infeksi muncul pertama kali.  Faktor Risiko: alat , prosedur, faktor lain yang berhubungan dengan infeksi (UC, VM, CVL, IVL) , Tindakan Operasi: Jenis Op operasi, ASA Score, lama operasi ,Emergensi / terencana , Antibiotik yang dipakai , Persiapan operasi Metode observasi langsung merupakan gold standard.  Proses pengumpulan data : Pasif / aktif Teknik pengumpulan data: manual/ elektronik Sumber data : primer/ skunder Sifat data : retrospektif / prospektif PENGUMPULAN DATA

Cara mengumpulkan data Selama melakukan surveilans ke ruangan , amati lembar pengumpul data, catatan suhu , lembar pemberian antibiotik , dan Catatan Medis , bicara dengan perawat dan dokter untuk mencoba mengidentifikasi pasien-pasien yang kemungkinan terinfeksi . Lakukan review data pasien yang dicurigai terkena HAIS: review perjalanan penyakit yang dibuat oleh dokter dan perawat , data laboratorium , laporan radiologi / imaging , laporan operasi , dsb .; bila data elektronik ada , review dapat dilakukan melalui komputer , tetapi keliling ruangan tetap penting untuk surveilans , pencegahan , dan kontrol aktivitas . Tehnik pengumpulan data: Pengumpulan data denominator dan numerator dilakukan oleh IPCN/ IPCP PENGUMPULAN DATA

30

INSIDEN RATES Plebitis = Jumlah plebitis /jumlah tindakan pemasangan infus x 100

Table 3 . Ventilator-associated pneumonia (VAP) rate No. Ventilator days in Pediatrics (PICU) No. VAPs in PICU Rate per 1000 ventilator days (No. VAPs ÷ No.ventilator days × 1000) 43 2 46.5 Table 4. Bloodstream Infection (BSI) rate No. Central Vena Line days in Pediatrics (PICU) No. BSIs in PICU Rate per 1000 Central Vena Line (No. BSIs ÷ No.CVL days × 1000) 46 2 43.4 Table 5. Urinary Tractus Infection (UTI) rate No. Urinary Chateter days in Pediatrics (PICU) No. UTIs in PICU Rate per 1000 Urine Chateter days (No. UTIs ÷ No.UC days × 1000) 43 2 46.5 PENGUMPULAN DATA

Data diolah kedalam statistic Dibuat dalam bentuk grafik , table, pie, chart Mudah dianalisa dan interpretasi Penyajian data harus jelas , sederhana , dapat dijelaskan diri sendiri ANALISA DATA

34 10/4/20XX 5. Analisa data surveilans Incidence Rate 2/142x 1000=14

35 CALCULATION OF INCIDENCE OF SURGICAL SITE INFECTIONS Type of surgery Number of SSI Number of patients undergoing surgical procedure Rate of infection ( No. infections per 100 procedure) CABG 2 60 2/60 X 100 = 3.3 Abdominal hysterectomy 4 50 4/50 X 100 = 8 C. Section 3 70 3/70 X 100 = 4.2 Appendectomy 2 60 2/60 X 100 = 3.3 Colon Surgery 5 40 5/40 X100 = 12.5

ANALISA DATA : Hal yang perlu diperhatikan Lakukan analisa data secara cepat dan tepat , untuk mendapatkan informasi apakah ada masalah infeksi , yang memerlukan penanggulangan atau investigasi lebih lanjut , misalnya terjadi Kejadian Luar Biasa Bandingkan angka infeksi apakah ada penyimpangan,perhatikan ”trend” nya apakah terjadi kenaikkan atau penurunan yang cukup signifikan dari data sebelumnya . Perhatikan dan bandingkan kecenderungan menurut jenis infeksi , area/lokas perawatan dan patogen penyebab bila ada . Perlu dijelaskan sebab-sebab peningkatan atau penurunan angka infeksi , jika ada data yang mendukung relevan

37 10/4/20XX

38 CALCULATION OF INCIDENCE OF HAI (INDWELLING URINARY CATHETERS ) Patient ID Date of Chateter insertion Date of catheter removal Date of UTI # Catheter days 001 Jan 2 Jan 12 11 002 Jan 10 Jan 15 Jan 14 6 003 Jan 12 Jan 20 Jan 18 19 004 Jan 20 Jan 30 11 004 Jan 25 Still up to Jan 31 7 005 Jan 26 Jan 31 6 006 Jan 27 Jan 31 5 Total 2 infections 65 Insiden rate : 2/65 x 1000 = 30.7 per 1,000 indwelling catheter days

39 Stratifikasi data A risk index is only useful if the risk index is correlated with the actual risk of infection in a health care setting. An example of a risk index that has been used by NHSN in the past that related to both the patient and the characteristics of the procedure included: The index components (wound class, ASA score, length of operative procedure) are also easily obtained from a hospital’s surgical database information. With this risk index, all patients received a score from 0 to 3 points. Type Surgery Risk index Risk index Risk index Risk indek 1 2 3 Appendectomy 1.8 1.5 C. Section 2.2 2

IDO dilakukan survei ketika Pasien di rumah sakit atau setelah pasien pulang, dihubungi via telp , WA, Email

Tabel 1. Surgical Site Infection (SSI) rate No. App Operations No. SSIs Rate (%) (No. SSI ÷ No. CABG ×100 40 1 2.5 Tabel 2. Surgical Site Infection (SSI) rate No. SC Operations No. SSIs Rate (%) (No. SSI ÷ No. SC ×100 50 3 6

Untuk survey infeksi Daerah Operasi berdasarkan jenis Infeksi dan kategori Risk Kategori Risk meliputi ASA Score, Klasifikasi Operasi , Durasi operasii Semakin tinggi kategori Risk semakin berisiko terjadi Infeksi Nilai kategorik Risk 0, 1, 2, 3 ASA Score 1, 2, 3, 4, 5 1, 2 score 0, 3. 4. 5. score 1 Klasifikasi luka B, BK score 0, Kontaminasi, kotor score 1 T. Time/ T.point / durasi op kurang dari t.time score 0 Lebih dari t.time score 1

INTERPRETASI Data harus di interpretasi dengan cepat dan tepat, untuk mendapatkan informasi apakah ada masalah Infeksi, yang memerlukan penanggulangan Bandingkan dengan data sebelumnya apakah ada penyimpangan , terjadi kenaikan atau penurunan yang sangat tajam Bandingkan kecenderungan menurut jenis Infeksi, ruang perawatan dan pathogen penyebab Jelaskan penyebab peningkatan atau penurunan , dengan data yang relevan mendukung Jika dibandingkan ke RS luar atau negara lain, harus memiliki metoda , definisi , dan stratifikasi yang sama Jika belum memiliki data bandingkan dengan data NHSN ( National Healthcare Safety Network)

KOMUNIKASI / DISEMINASI Data HAIs dikomunikasikan / diseminasi dalam bentuk laporan , yang sistematik , tepat waktu , informatif . Pelaporan dengan narasi singkat Laporan dibuat secara periodik , bisa setiap bulan , triwulan tergantung kebijakan institusi dan tahunan Laporan dilengkapi dengan interpretasi dan rekomendasi tindak lanjut bagi pihak terkait dengan peningkatan infeksi . Laporan dikomunikasikan / desiminasikan kepada pihak-pihak terkait seperti direktur, dokter yang merawat kepala unit yang bersangkutan , bidang mutu untuk dipakai sebagai perencanaan selanjutnya

Evaluasi terhadap rekomendasi yang sudah diberika dan ditindaklanjuti Evaluasi meliputi input-proses dan output Evaluasi proses setiap hari , evaluasi hasil dilakukan setiap bulan , triwulan dan setiap tahun Evaluasi Outcome minimal sekali setahun EVALUASI

No Rencana Kegiatan Tujuan Sasaran Strategik Pelaksanan /PIC Waktu 1 Meningkatkan Kebersihan tangan Meningkatkan Kepatuhan Kebersihan tangan Tercapainya peningkatan kepatuhan Kebersihan Tangan dari 60 % menjadi 85 % pada triwulan II Re- edukasi HH Perlombaan HH Reward-Punishment Melakukan audit secara regular Ka. Ruangan IPCLN Tim PPI Satu bulan 2 Meningkatkan Kebersihan mulut Meningkatkan Kepatuhan Kebersihan mulut pasien Tercapainya peningkatan kepatuhan Kebersihan mulut dari 60 % menjadi 90 % pada triwulan II Re- edukasi Kebersihan Mulut Melakukan audit secara teratur Ka. Ruangan IPCLN Tim PPI Satu bulan RENCANA TINDAK LANJUT

KESIMPULAN Surveilans merupakan bagian penting dari program PPI Diperkirakan 70 % HAIs dapat dicegah Tahapan surveilans meliputi perencanaan , pengumpulan data, analisa data, interpretasi , diseminasi dan evaluasi Implementasi surveilans HAIs sangat menentukan keberhasilan program PPI Pelaksanaan surveilans harus dilakukan secara tepat dan benar oleh tenaga yang kompeten , profesional , waktu dan metode yang tepat (IPCP) Dengan metode observasi langsung oleh tenaga yang kompeten dapat diketahui faktor-faktor penyebab HAIs Mengetahui faktor-faktor penyebab dapat diambil langkah perencanaan selanjutnya

References Petunjuk Praktis Surveilans Infeksi RS, Kemeknes RI 2011 Permenkes no. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes. CDC/NHSN Surveillance Definitions for Specific Types of Infections Januari 2020 PIDAC-IPC_Surveillance_ENGLISH_2014-06-23 Best Practices for Surveillance of Health Care-associated Infections in Patient and Resident Populations, 3 rd edition