1760084268067-dd688be3-d3c0-40fb-97fc-6fee707e05ec.pptx

nitakusuma8 8 views 64 slides Oct 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 64
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64

About This Presentation

tanaman obat


Slide Content

Pengelolaan Taman Obat Keluarga dan Tanaman Obat Populer Jakarta 2025 Zaenal Komar- Cintaku Negeriku

Presentasi Pendahuluan Cara Bercocok Tanam Toga Pupuk Organik untuk Toga Penataan TOGA Tanaman Favorit TOGA di Indonesia HR. Bukhari & Muslim " Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman atau menabur benih , lalu tanaman itu dimakan oleh burung , manusia atau hewan , melainkan itu menjadi sedekah baginya ." 👉 Hadis ini sangat jelas menganjurkan menanam karena hasilnya bernilai sedekah walau bukan untuk dirinya .

Pantun Pembuka – Semangat dan Harapan Bunga kenanga harum mewangi , Tumbuh subur di halaman desa , Selamat datang hadirin yang kami hormati , Mari bersama rawat sehat keluarga . Daun sirih tumbuh merambat , Di pagar rumah penuh makna , Tanaman obat bukan sekadar khasiat , Tapi warisan budaya yang luar biasa .

Mengapa Harus Menanam - Memelihara Tanaman 🤝 Tindakan dalam Kelompok / Komunitas Gerakan Menanam Pohon Bersama Reboisasi di lahan kosong , hutan kota , atau lingkungan sekolah . Bank Sampah / Daur Ulang Kelompok masyarakat bisa membuat sistem pengumpulan sampah anorganik . Hasil penjualan bisa jadi dana sosial bersama . Energi Terbarukan Skala Komunitas Menggunakan panel surya bersama di masjid/ sekolah . Komunitas bisa mengurangi ketergantungan pada listrik berbasis fosil . Transportasi Bersama (Carpooling/ Angkot Bersih ) Mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan . Kampanye dan Edukasi Lingkungan Membuat kegiatan sosialisasi di RT/RW, sekolah , atau komunitas pengajian . Melibatkan anak-anak muda dengan lomba daur ulang , mural bertema lingkungan , dll . Pengelolaan Air dan Green Open Space Membuat biopori atau sumur resapan di lingkungan . Menjaga area hijau agar tidak hilang oleh betonisas

Mengapa Harus Menanam -TOGA 🌱 Tindakan Pribadi Hemat Energi di Rumah Gunakan lampu LED, cabut colokan listrik saat tidak dipakai . Atur penggunaan AC, atau gunakan kipas / ventilasi alami . Kurangi Pemakaian Kendaraan Bermotor Jalan kaki, naik sepeda , atau gunakan transportasi umum . Pilih kendaraan listrik /hybrid jika memungkinkan . Kurangi Plastik Sekali Pakai Bawa tas belanja sendiri . Gunakan botol minum & kotak makan yang bisa dipakai ulang . Pola Konsumsi Ramah Lingkungan Kurangi makanan olahan daging berlebih ( karena peternakan besar menghasilkan emisi ). Beli produk lokal agar jejak karbon transportasi berkurang . Tanam Pohon atau Tanaman di Rumah Bisa berupa tanaman hias , sayuran , atau pohon peneduh . Membuat urban farming atau memelihara tanaman obat keluarga

International Union for Conservation of Nature — sebuah organisasi global yang didirikan pada tahun 1948 di Swiss, berfokus pada konservasi alam dan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan . Critically Endangered (CR) atau Sangat Terancam Punah adalah salah satu kategori dalam Red List IUCN yang menunjukkan bahwa suatu spesies berada pada risiko tertinggi untuk punah di alam liar. Honje ( Etlingera heyneana ) Sudah dinyatakan punah . Tanaman dari suku Zingiberaceae ini hanya diketahui dari koleksi herbarium tahun 1918 di Jakarta. • Piper retrofractum (Cabe Jawa ) Digunakan dalam jamu dan pengobatan tradisional , namun populasinya menurun akibat eksploitasi dan alih fungsi lahan . • Kaempferia galanga ( Kencur ) Meski belum punah , habitat alaminya di hutan dataran rendah semakin terdesak . Dipterocarpus spp. Meranti- keruing - Damar Banyak spesies dari famili Dipterocarpaceae ( penghasil resin dan kayu ) masuk kategori endangered dan critically endangered. • Shorea spp. (Meranti) Beberapa spesies Shorea terancam punah akibat pembalakan dan konversi hutan . • Aquilaria spp. ( Gaharu ) Terancam karena eksploitasi untuk parfum dan pengobatan tradisional .

127 item - Farmakope Herbal Indonesia 46 Ramuan – FROTi -2017

A.Pengertian PMK 9 Thn 2016, Upaya Pengembangan Kestrad

Fungsi dan Manfaat TOGa

B. Bercocok Tanam TOGA

Budidaya Kunyit (Curcuma longa) Rimpang Emas Dapur & Apotek Hidup Syarat Tumbuh : Iklim tropis , tanah gembur , dan kaya humus. Cara Tanam : Gunakan rimpang yang sudah bertunas . Tanam di awal musim hujan . Media Tanam : Bisa di pekarangan , pot besar , atau polybag. Perawatan : Siram rutin , bersihkan gulma , dan beri pupuk organik . Panen : 8-10 bulan , saat daun mulai menguning dan kering . Manfaat Utama : Anti- inflamasi (anti- radang ), bumbu masak , pewarna alami Zat aktif utama : Kurkuminoid ( kurkumin , demetoksikurkumin ), Anti- inflamasi – membantu mengurangi peradangan dalam tubuh . Antioksidan – melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas . Menunjang kesehatan jantung – dapat membantu memperbaiki fungsi pembuluh darah . Mendukung kesehatan otak – berpotensi meningkatkan memori dan mengurangi risiko gangguan kognitif. Membantu pencernaan – meredakan gangguan pencernaan ringan dan meningkatkan produksi empedu. Mendukung kesehatan sendi – meredakan nyeri dan kaku pada arthritis. minyak atsiri ( zingiberen , turmeron ) .

Kunyit → kaya curcumin , manfaat : antiinflamasi , antioksidan , pelindung hati . Temulawak → kaya xanthorrhizol & minyak atsiri , manfaat : pencernaan , nafsu makan , antiinflamasi . ➡️ Intinya : kunyit fokus antiinflamasi & kesehatan umum , temulawak fokus pencernaan & stimulan alami .

Budidaya Jahe (Zingiber officinale) Kehangatan dari Pekarangan Syarat Tumbuh : Iklim lembab , tanah subur dengan drainase baik . Cara Tanam : Gunakan rimpang jahe yang tua dan sudah bertunas . Media Tanam : Cocok di pot, polybag, atau bedengan di halaman . Perawatan : Siram teratur , pupuk organik , dan gemburkan tanah di sekitarnya . Panen : 8-10 bulan ( jahe tua ) atau 4-6 bulan ( jahe muda ). Manfaat Utama: Menghangatkan tubuh , meredakan mual , dan mengatasi masuk angin . Jahe merah → kaya gingerol & shogaol , rasa lebih pedas dan hangat , manfaat : menghangatkan tubuh , antiinflamasi , pelancar peredaran darah . Jahe putih → lebih tinggi zingiberena & minyak atsiri , rasa lebih lembut , manfaat : pereda mual , pencernaan , antioksidan ringan . ➡️ Intinya : merah = pedas & hangat , putih = lembut & pencernaan .

Budidaya Sirih (Piper betle ) Si Hijau Berkhasiat Jenis : Sirih Hijau ( obat kunyah ) & Sirih Merah (herbal). Syarat Tumbuh : Tempat teduh , lembap , tanah gembur . Cara Tanam : Gunakan stek batang , tanam miring 45°, dan sediakan rambatan . Perawatan : Siram 1-2 kali sehari , jangan becek . Beri pupuk kandang . Panen : 6-8 bulan setelah tanam . Manfaat Utama: Antiseptik alami , obat sariawan , dan mengurangi bau badan. Sirih hijau → kaya minyak atsiri (eugenol, chavicol, tannin) → manfaat utama antiseptik , kesehatan mulut , pencernaan . Sirih merah → lebih tinggi flavonoid, polifenol , antosianin → manfaat utama antioksidan , antidiabetes , antikanker , antiinflamasi . ➡️ Ringkas : hijau lebih untuk antiseptik-tradisional , merah lebih untuk obat herbal modern .

Budi Daya Lidah buaya (Aloe vera) Lokasi & tanah : datar / berdrainase baik , sinar penuh (minimal 6 jam/ hari ); tanah porous, pH 6–8. Perbanyakan : anakan (pups) dipisah dari induk atau stek daun untuk skala kecil . Jarak tanam : 50 × 75–100 cm (baris tunggal atau bedeng ). Penanaman : lubang 30–50 cm, beri pupuk kandang / kompos di lubang . Tanam saat awal musim hujan / awal musim lembab . Perawatan : penyiraman sedang ( tahan kekeringan ), pembersihan gulma , pemupukan organik 2–3 kali/ tahun ; waspadai busuk pangkal jika genangan air. Panen : ambil daun luar dewasa ( umumnya 8–12 bln untuk produksi optimal). Referensi : SOP & buku budidaya lidah buaya Direktorat / Horti & BRMP Provinsi .

Budidaya Katuk ( Sauropus androgynus ) Lokasi & tanah : tumbuh baik di naungan ringan sampai sinar penuh ; tanah gembur , humus cukup , pH netral . Perbanyakan : stek batang setebal 15–20 cm atau stek akar ; stek cepat berakar . Jarak tanam : 50–100 cm ( tingkatkan kepadatan untuk produksi daun intensif ). Perawatan : pemangkasan rutin untuk merangsang percabangan dan daun muda ; pemupukan kompos / organik tiap 1–2 bulan ; cukup air tapi hindari genangan . Panen : petik pucuk muda / daun sesuai kebutuhan ; panen dapat dilakukan berkala ( daun muda tiap beberapa minggu ). Referensi : profil tanaman tropis & panduan budidaya katuk .

Budidaya Pare (Momordica charantia ) Lokasi & tanah : tempat terbuka / sinar penuh , tanah gembur , subur , pH 5,5–6,8. Perbanyakan : biji — diskarifikasi ringan ( mengikis sedikit kulit ), direndam ~24 jam, semai di polybag; Jarak tanam : 1–1,5 m antar tanaman pada jalur rambatan (pare merambat ). Penanaman & penyangga : gunakan ajir / rangka rambatan (trellis) tinggi ≈1,5–2 m. Perawatan : pemupukan dasar kompos + NPK dosis kecil berkala ; penyiraman teratur , ventilasi baik untuk mencegah penyakit jamur . Panen : 40–60 HST ( hari setelah tanam ) untuk panen pertama ; petik buah saat ukuran sesuai konsumsi . Referensi : panduan menanam pare & artikel teknis bercocok tanam .

Budi Daya Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) Lokasi & tanah : tumbuh baik di dataran rendah sampai 500 m dpl ; sinar penuh , tanah gembur dan drainase baik . Perbanyakan : stek batang ( lebih cepat berbuah ) atau biji ( lebih lambat ). Jarak tanam : 3 × 3 m untuk pohon produksi ; lubang tanam 30–40 cm. Perawatan : penyiraman intensif pada masa tanam ; pemupukan organik + pupuk NPK setiap 2–3 bulan ; pembersihan gulma rutin . Panen : buah siap panen bila berukuran dan rasa asam khas ; pohon stek mulai berbuah lebih cepat ( dalam 1–2 tahun tergantung kondisi ). Referensi : artikel BRMP & panduan penanaman belimbing wuluh .

Budidaya Belimbing Manis Tahapan Uraian Praktis 1. Syarat Tumbuh - Tumbuh baik di dataran rendah – sedang (0–500 m dpl ) . - Membutuhkan sinar matahari penuh . - Suhu optimal 25–32°C , curah hujan 1.500–2.500 mm/ tahun . - Tanah gembur , berdrainase baik , pH 5,5–7,5. 2. Perbanyakan Bibit - Dapat dilakukan dengan cangkok , okulasi , atau biji ( okulasi lebih cepat berbuah ). - Pilih varietas unggul : belimbing demak , belimbing bangkok , atau varietas lokal Lombok. 3. Persiapan Lahan - Bersihkan gulma dan olah tanah sedalam ±50 cm. - Buat lubang tanam 60×60×60 cm , diamkan 1–2 minggu. - Campur tanah galian dengan pupuk kandang 10–20 kg/lubang . 4. Penanaman - Waktu tanam terbaik: awal musim hujan (Oktober–Desember) . - Jarak tanam: 5 × 6 meter untuk sistem kebun atau pekarangan. - Setelah tanam, siram hingga lembab dan pasang ajir penyangga. 5. Pemeliharaan - Penyiraman : 2–3 kali/ minggu di musim kering , kurangi di musim hujan . - Pemupukan : 3 bulan sekali dengan pupuk organik + NPK ( dosis awal 50 g/ tanaman muda , meningkat sampai 200 g/ tanaman dewasa ). - Pemangkasan : pangkas tunas liar dan cabang tua untuk merangsang bunga . - Pengendalian hama : awasi kutu putih , lalat buah ; gunakan perangkap metil eugenol dan insektisida nabati ( ekstrak daun mimba atau serai). 6. Panen - Pohon mulai berbuah umur 2–3 tahun ( cangkok / okulasi ) . - Buah dipanen 90–100 hari setelah bunga mekar , warna kulit kuning kehijauan . - Produksi optimal dicapai umur 4–6 tahun . 7. Pascapanen - Cuci buah , sortir berdasarkan ukuran dan warna . - Simpan suhu ruang 5–10°C agar tahan hingga 2 minggu . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY Catatan Khusus untuk NTB Gunakan mulsa jerami atau serasah daun di sekitar pangkal pohon untuk menjaga kelembaban saat musim kering . Di daerah seperti Lombok Tengah, Dompu , dan Bima , tanaman perlu irigasi tetes sederhana agar pertumbuhan stabil . Tanaman ini tahan terhadap kekeringan sedang , tapi tidak tahan genangan .

Budidaya Kelor (Moringa oleifera) Lokasi & tanah : toleran kering , cocok dataran rendah sampai ~600 m dpl ; tanah porous, pH sedikit asam – netral . Perbanyakan : biji langsung atau stek batang ; semai biji di polybag lalu tanam 1–3 m jarak tanam ( untuk produksi daun intensif gunakan jarak rapat ~1 × 1 m dengan pemangkasan ). Jarak tanam : 1–3 m tergantung tujuan ( daun rapat vs pohon buah ). Perawatan : pemangkasan untuk meningkatkan produksi daun ; pupuk organik dan pemupukan susulan ; irigasi pada musim kering bagi produksi daun berkelanjutan . Panen : daun dapat dipanen berkala ( tinggal pangkas cabang ), panen daun intensif biasanya mulai 3–6 bulan setelah tanam . Referensi : buku & modul teknologi produksi kelor (Universitas Mataram dan

Cara bercocok tanaman obat Favorit di NTB No Jenis Tanaman Syarat Tumbuh Cara Tanam Perawatan Panen Manfaat Utama Zat Aktif Utama 1 Jambu Biji (Psidium guajava) Dataran rendah–700 m dpl, suhu 23–30°C, tanah gembur & banyak sinar matahari Perbanyakan dengan biji/cangkok; jarak tanam 3×3 m; lubang tanam diberi pupuk kandang Siram 2–3 kali seminggu, pangkas tunas liar, pupuk NPK tiap 3 bulan 2–3 tahun dari tanam (cangkok lebih cepat) Menurunkan kolesterol, diare, dan gula darah Likopen, quersetin, vitamin C 2 Sirsak (Annona muricata) 0–1.000 m dpl , curah hujan sedang , tanah subur & drainase baik Bibit dari biji/cangkok; jarak tanam 4×4 m; lubang diberi pupuk organik Penyiangan & pemupukan teratur; semprot pestisida nabati 3–4 tahun setelah tanam Anti kanker, antibakteri, menurunkan tekanan darah Acetogenin, annonacin 3 Lidah Buaya (Aloe vera) Iklim kering – lembab , tanah pasir / gembur , pH 6–7 Bibit anakan ; jarak tanam 40×50 cm Siram secukupnya , hindari genangan , beri pupuk kandang tiap 2 bulan 8–12 bulan Menyembuhkan luka, perawatan kulit, pencernaan Aloin, aloesin , saponin

Cara bercocok tanaman obat Favorit di NTB no Jenis Tanaman Syarat Tumbuh Cara Tanam Perawatan Panen Manfaat Utama Zat Aktif Utama 4 Katuk ( Sauropus androgynus ) Dataran rendah–1.200 m dpl, tanah subur & lembab Stek batang 20 cm, tanam dengan jarak 50×50 cm Pemangkasan rutin, pupuk kandang, siram tiap hari 3–4 bulan setelah tanam Melancarkan ASI, sumber vitamin & mineral Fitosterol, papaverin, vitamin A & C 5 Pare Lokal (Momordica charantia ) Iklim panas, tanah gembur & subur, sinar matahari penuh Benih disemai lalu tanam 50×70 cm, diberi ajir rambatan Pemupukan organik, penyiangan, pengendalian hama 2–3 bulan setelah tanam Menurunkan gula darah, kolesterol, antioksidan Charantin, momordicin, polifenol 6 Belimbing (Averrhoa carambola) 0–500 m dpl, tanah lempung berpasir, pH 5,5–7 Bibit okulasi, jarak tanam 4×5 m, beri pupuk kandang Pangkas cabang rapat, siram teratur, pupuk NPK 3–4 tahun Menurunkan tekanan darah, memperbaiki pencernaan Asam oksalat, vitamin C 7 Delima (Punica granatum) 0–1.000 m dpl , tanah gembur & kering , pH 5,5–7 Bibit dari stek/biji; jarak tanam 3×4 m Siram rutin , pemangkasan , pupuk organik tiap 3 bulan 2–3 tahun setelah tanam Antioksidan kuat , menjaga jantung & kulit Punicalagin, antosianin , ellagic acid

No Tanaman (Nama Lokal – Latin) Syarat Tumbuh Cara Tanam & Perawatan Panen Zat Aktif Utama Ramuan Tradisional / Penggunaan 8 Kunyit – Curcuma longa Dataran rendah–800 m dpl, tanah gembur & lembab, sinar cukup Rimpang ditanam 3–5 cm dalam tanah subur ; siram rutin , kendalikan gulma 8–10 bulan setelah tanam (daun mulai menguning) Kurkumin Rimpang direbus dengan air + madu , diminum untuk radang perut & stamina 9 Jahe – Zingiber officinale 200–1.000 m dpl, tanah gembur & drainase baik Potong rimpang 2–3 mata tunas, tanam di bedengan lembab; siram teratur, pupuk kandang tiap 2 bulan 8–10 bulan Gingerol, shogaol Rebus jahe + gula merah, diminum hangat untuk masuk angin & batuk 10 Temulawak – Curcuma xanthorrhiza Dataran rendah–750 m dpl, curah hujan sedang Rimpang sehat ditanam 5 cm, siram rutin, pupuk organik tiap 2 bulan 9–11 bulan Xanthorrhizol, kurkuminoid Rebusan temulawak diminum 2x sehari untuk pencernaan & penambah nafsu makan 11 Daun Sirih – Piper betle Iklim lembab , tanah subur , banyak naungan Stek batang ditanam di ajir / pohon penopang , siram pagi -sore Panen daun setiap 2 minggu Eugenol, minyak atsiri Daun direbus untuk obat kumur & pembersih luka Cara bercocok tanaman obat Favorit di NTB

No Tanaman (Nama Lokal – Latin) Syarat Tumbuh Cara Tanam & Perawatan Panen Zat Aktif Utama Ramuan Tradisional / Penggunaan 12 Kemangi – Ocimum basilicum / O. sanctum Iklim panas-lembab, tanah gembur & sinar penuh Benih disemai, pindah tanam 40×50 cm, pupuk kandang 1–1,5 bulan Linalool, eugenol Lalapan segar untuk memperlancar pencernaan & mencegah bau badan 13 Ketimis – Protium javanicum ( lokal ) Hutan lembab, dataran rendah–500 m dpl Diperbanyak dengan biji, butuh tanah lembab & teduh Panen daun setelah 6 bulan Resin aromatik, minyak atsiri Daun muda untuk ramuan pasca persalinan (direbus dengan rempah lain) 14 Ganista – Limonia acidissima Tanah kering, curah hujan sedang, tahan panas Diperbanyak biji, jarak tanam 3×4 m, siram secukupnya 3–4 tahun berbuah Asam organik, fenolik Buah diolah jadi ramuan pelancar pencernaan 15 Saga – Abrus precatorius ⚠️ Tanah subur, kering, sinar cukup Tanam biji yang direndam air hangat; jaga kelembaban 6–8 bulan Abrin (toksi, hati-hati) Daun direbus untuk batuk, TIDAK boleh konsumsi biji mentah 16 Terong para ( terong lokal ) Iklim tropis , tanah gembur , sinar penuh Semai biji, pindah tanam 50×70 cm, pupuk organik 2–3 bulan Flavonoid, alkaloid Direbus / dimasak untuk sayur obat sariawan & darah tinggi ringan Cara bercocok tanaman obat Favorit di NTB

C. Pupuk & Pestisida Alami Jaga Tanaman Tetap Sehat Secara Organik Pestisida Alami untuk Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Solusi Aman, Mudah , dan Ramah Lingkungan untuk Melindungi Tanaman Anda Pestisida Alami : Larutan Bawang Putih & Cabai : Mengusir kutu dan ulat . Rendaman Daun Pepaya : Mengatasi hama pengunyah daun . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

Pisang Matang sebagai Sumber Fitohormon Kandungan Fitohormon : Auksin (IAA): Pemanjangan sel , pembentukan akar . Giberelin (GA): Perkecambahan , pembungaan . Sitokinin : Pembelahan sel. Etilen : Pematangan buah dan pembungaan . Sumber Ilmiah : Taiz & Zeiger (2015): Fitohormon dalam buah matang . Khan et al. (2012): Ekstrak kulit pisang positif pada tomat dan bayam . Mukhtar et al. (2013): Efek ekstrak pisang pada pertumbuhan akar dan daun . Suryawanshi et al. (2020): Kulit pisang sebagai pengatur tumbuh alami .

PUPUK ALAMI DARI AIR BERAS, MSG, PISANG MATANG, DAN LIMBAH DAPUR Air Beras sebagai Pupuk Kandungan : Karbohidrat ( pati ): Merangsang mikroorganisme tanah . Vitamin B1 dan B3: Mendukung metabolisme tanaman . Mineral: Fosfor , kalium, nitrogen. Asam amino dan protein: Mendukung pertumbuhan vegetatif . Manfaat : Meningkatkan populasi mikroba baik . Menyuburkan tanah secara alami . Cocok untuk tanaman sayur , bunga , dan hias . Penelitian Akademik : Sari & Handayani (2017): Meningkatkan tinggi dan jumlah daun sawi . Nurlina et al. (2019): Meningkatkan hasil tanaman tomat . Kimia Tanah: Pati, vitamin, mineral mendukung aktivitas mikroba dan pertumbuhan tanaman .

MSG sebagai Pupuk Kandungan : Garam dari asam glutamat ( asam amino non- esensial ). Manfaat MSG untuk Tanaman : Meningkatkan sintesis klorofil . Membantu penyerapan nitrogen dan magnesium. Merangsang pertumbuhan akar dan tunas. Catatan Penggunaan : Gunakan 1 gram MSG per 1 liter air. Penggunaan berlebihan dapat mengganggu mikroorganisme tanah . Sumber Akademik : Qin et al. (2005): Glutamat tingkatkan efisiensi nitrogen di akar padi . Wu (2010): Asam amino mendukung sintesis protein dan stres tanaman . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

Kombinasi Air Beras + MSG Keunggulan : Mudah dan murah . Mendukung mikroba dan akar tanaman . Menyuburkan tanah secara perlahan . Cara Pemakaian : 1 liter air cucian beras + 1 gram MSG. Aduk rata, diamkan 6–12 jam. Bisa ditambahkan molase untuk fermentasi . Siram ke akar tanaman seminggu sekali . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA

Limbah Dapur sebagai Pupuk Jenis Limbah : Kulit buah , sisa sayuran , ampas kopi, nasi basi . Metode Pengolahan : Aerob : Terbuka, 1–3 bulan , hasil kompos remah . Anaerob : Tertutup , hasil lindi dan padatan . Bokashi (EM4) : 10–14 hari , fermentasi cepat . Manfaat : Menambah unsur hara N, P, K. Memperbaiki struktur dan kesuburan tanah . Meningkatkan aktivitas mikroba tanah . Referensi : FAO Manual Composting. KLHK: Pedoman Teknis Pengelolaan Sampah Organik . Isroi dkk . (2008); Hadisuwito (2012): Buku pupuk organik dan bokashi.- bahan organic terfermentasi - Jepang

Mengapa Sampah Dapur Bisa Jadi Pupuk ? Sampah Dapur Adalah Sumber Daya , Bukan Limbah Kaya Nutrisi Alami : Mengandung Karbon (C), Nitrogen (N), Fosfor , dan Kalium yang penting untuk tanaman . Proses Dekomposisi : Mikroorganisme ( bakteri , jamur ) mengurai sampah organik menjadi humus yang subur . Memperbaiki Kualitas Tanah: Kompos membuat tanah lebih gembur , subur , dan mampu menyimpan air lebih baik . Pilihan Sampah untuk Kompos : Sangat Baik : Sisa sayur & buah , ampas kopi/ teh , kulit telur . Hindari ( untuk pemula ): Daging , minyak , produk susu karena dapat menimbulkan bau dan menarik hama .

Mengapa Pestisida Alami ? Melindungi Tanaman , Menjaga Kesehatan Aman Dikonsumsi : Tidak meninggalkan residu kimia berbahaya pada tanaman obat yang akan Anda gunakan . Ramah Lingkungan : Tidak mencemari tanah , air, dan tidak membahayakan serangga yang bermanfaat . Mudah Dibuat : Bahan-bahannya tersedia di dapur atau sekitar rumah . Efektif : Mampu mengusir hama umum seperti kutu daun , ulat , lalat putih , dan semut .

- Bawang Putih & Cabai 🌶️ Pestisida Bawang Putih & Cabai Fungsi : Mengusir kutu daun , ulat , dan serangga kecil lainnya . Bahan : 5 siung bawang putih 5 buah cabai rawit 1 sdm sabun cair ( ramah lingkungan ) 1 liter air Cara Membuat : Haluskan bawang putih dan cabai . Campurkan ke dalam 1 liter air, lalu saring . Tambahkan sabun cair dan aduk rata. Aplikasi : Semprotkan ke seluruh bagian tanaman ( terutama bawah daun ) pada pagi /sore hari , 2-3 kali seminggu .

Daun Pepaya 🌿 Pestisida Daun Pepaya Fungsi : Mengatasi ulat dan hama pengunyah daun . Bahan : 2–3 lembar daun pepaya tua 1 sdm sabun cair 1 liter air Cara Membuat : Tumbuk / rajang daun pepaya , lalu rendam dalam air selama semalam . Saring airnya . Tambahkan sabun cair dan aduk . Aplikasi : Semprotkan pada daun dan batang , terutama jika terlihat ada ulat atau daun berlubang . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

🌳 Neem ( Mimba ) Pestisida Neem ( Mimba ) Fungsi : Insektisida , antibakteri , dan antifungi spektrum luas . Sangat efektif untuk kutu putih dan serangga penghisap . Bahan : 250 gram biji atau daun neem segar 1 sdm sabun cair 1 liter air Cara Membuat : Haluskan biji atau daun neem. Rendam dalam air selama semalam . Saring dan tambahkan sabun cair . Aplikasi : Semprotkan seminggu sekali sebagai pencegahan atau saat serangan hama . ( Alternatif : Daun sirsak ) Nama ilmiah : Azadirachta indica Nama lokal di Indonesia : mimba (di Jawa disebut imba , Bali intaran , Sunda – Imba atau Intra) 3. Kandungan Senyawa Aktif Daun mimba kaya akan berbagai senyawa bioaktif seperti : Azadirachtin , nimbin , quercetin , quercitrin , rutin , β- sitosterol , nimbolide , dan lainnya 4. Manfaat Utamanya Sebagai insektisida alami : daun mimba sering digunakan untuk pengendalian hama tanaman karena senyawa azadirachtin efektif sebagai antifeedant dan repelen serangga tanpa membahayakan lebah dan serangga penyerbuk lainnya

Air Beras & Kunyit 🍶 Pestisida Air Beras & Temulawak / Kunyit Fungsi : Meningkatkan ketahanan tanaman sekaligus mengusir semut dan hama tanah . Bahan : Air cucian beras pertama 2 rimpang temulawak / kunyit 1 liter air Cara Membuat : Haluskan temulawak / kunyit . Campurkan dengan air cucian beras . Diamkan semalam , lalu saring . Aplikasi : Siramkan ke media tanam atau semprotkan tipis pada daun .

Tips Penting Penggunaan ⚠️ Tips Penting & Keamanan Uji Coba Dulu : Semprotkan pada satu atau dua daun terlebih dahulu dan tunggu 24 jam untuk melihat reaksinya . Waktu Tepat : Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari untuk menghindari daun terbakar oleh sinar matahari . Gunakan Pelindung : Meskipun alami , gunakan masker dan sarung tangan . Beberapa bahan bisa menyebabkan iritasi . Konsistensi : Lakukan penyemprotan secara rutin untuk hasil yang maksimal , terutama saat musim hujan atau banyak hama . Referensi & Sumber Ilmiah Nugroho, H. et al. (2017). Pestisida Nabati untuk Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman . Puslitbanghorti Kementan . Sastrosiswojo , S. (2013). Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman secara Alami . Yogyakarta: Kanisius . Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Teknologi Pestisida Nabati dari Daun Pepaya dan Bawang Putih . Artikel IPB, " Pemanfaatan Pestisida Nabati sebagai Alternatif Ramah Lingkungan ". BPTP Jabar . (2020). " Pembuatan Pestisida Nabati dari Tanaman Lokal ".

BONUS: Membuat Kompos dengan Lubang Biopori Ubah Sampah Dapur Jadi Pupuk Subur Proses: Masukkan sampah organik ( sisa sayur , daun ) ke dalam lubang biopori . Biarkan mikroba dan cacing tanah bekerja . Waktu Panen : ~3 Bulan : Untuk sampah lunak ( daun , sisa sayur ). ~6 Bulan : Untuk sampah lebih keras (ranting, kulit buah ). Ciri Kompos Matang : Berwarna gelap , gembur , dan tidak berbau busuk . Tips: Buat beberapa lubang dan panen secara bergantian untuk suplai kompos berkelanjutan .

D . Penataaan TOGA Tujuan Penataan Mendukung Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional sebagai bagian dari upaya kesehatan mandiri . Meningkatkan ketersediaan obat alami yang mudah dijangkau masyarakat . Mengurangi ketergantungan terhadap obat sintetis . Menjadi media edukasi tentang kesehatan berbasis lingkungan . This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

Prinsip Penataan TOGA Pemilihan tanaman → sesuai kebutuhan keluarga , mudah didapat bibitnya . Penataan lahan → disesuaikan luas pekarangan ( tanah , pot, vertikal ). Perawatan → penyiraman , pemupukan organik , pembersihan gulma . Pemanfaatan → ramuan sederhana (rebus, seduh , peras , tempel ). Mudah dijangkau oleh penghuni rumah . Kombinasi antara tanaman obat , tanaman hias , dan tanaman sayur (edible garden).

Model Pengelolaan Berdasarkan Luas Halaman : a. Halaman Luas   - Buat ** kebun mini TOGA**. - Bedengan berkelompok ( rimpang , daun , buah ). - Contoh tanaman : kunyit , temulawak , jahe , serai, sirih .

b. Halaman Sedang - Kombinasi tanaman di tanah + pot. - Sudut pekarangan bisa jadi area toga. - Pola melingkar /baris.  

c. Halaman Sempit - Gunakan vertikultur , pot gantung , rak bertingkat - Bisa ditaruh di balkon , teras. dapur , - Cocok untuk tanaman daun (kumis kucing , seledri , sirih merah ).  

Contoh beberapa ramuan Tradisional Tanaman Resep Tradisional Khasiat Utama Jahe Rebus jahe + sereh + gula aren → diminum hangat Menghangatkan badan, atasi masuk angin Kunyit Parut kunyit + seduh dengan air hangat → saring → diminum Meredakan nyeri haid, antiinflamasi Sirih Rebus beberapa lembar daun sirih → gunakan air rebusannya untuk berkumur Obat sariawan, antiseptik alami Kumis kucing Seduh daun kumis kucing kering seperti teh Melancarkan kencing, menjaga kesehatan ginjal Temulawak Iris temulawak lalu direbus → air rebusan diminum Meningkatkan nafsu makan, menjaga kesehatan hati This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

C.Tanaman Obat Favorit - Ramuannya

Pemakout - aceh - mandi uap spa Buah Merah- Papua Dalam ritual adat Banten, sirih melambangkan penghormatan dan doa keselamatan . Pule adalah simbol pelindung dan penolak roh jahat – Bali Pasak bumi - Kalimantan

Suku /Daerah Tanaman Obat Favorit Resep Tradisional & Manfaat Sumatera (Minangkabau, Melayu , Batak, Aceh) Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) — rempah khas Batak; Daun Sirsak , Daun Jarak Teh Andaliman ( buah andaliman diseduh , diminum hangat ; untuk pencernaan & daya tahan tubuh ). Rebusan Daun Sirsak (10 helai daun direbus , untuk stamina & penurun kolesterol ). Sunda ( Jawa Barat) Kencur (Kaempferia galanga), Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus ) Beras Kencur ( beras sangrai + kencur + gula aren , ditumbuk , diseduh ; penyegar & obat pegal ). Teh Kumis Kucing ( daun kering direbus ; untuk melancarkan kencing /batu ginjal ). Jawa ( Jawa Tengah & Jawa Timur) Kunyit (Curcuma longa), Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ) Kunyit Asam ( kunyit + asam jawa + gula merah ; segar & melancarkan haid ). Temulawak Madu ( temulawak rebus + madu ; penambah nafsu makan & menjaga hati ). Kalimantan (Dayak & Banjar) Pasak Bumi ( Eurycoma longifolia), Daun Beluntas ( Pluchea indica) Rebusan Pasak Bumi ( akar direbus , diminum pahit ; penambah stamina pria ). Beluntas Rebus ( daun direbus , diminum atau lalap ; mengurangi bau badan, obat perut kembung ). Tanaman Obat Favorit Bangsa Indonesia & Ramuan Tradisional

Suku/Daerah Tanaman Obat Favorit Resep Tradisional & Manfaat Bali Loloh Cemcem ( Spondias pinnata), Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus) Loloh Cemcem (daun cemcem + kelapa parut + garam + air jeruk limau; minuman khas Bali, menyegarkan & menurunkan tekanan darah). Sasak (Lombok, NTB) Daun Bidara (Ziziphus mauritiana ), Lengkuas (Alpinia galanga) Rebusan Daun Bidara (mandi atau minum ; dipercaya menenangkan , ruqyah , & untuk kesehatan kulit ). Lengkuas Rebus ( untuk masuk angin , pegal , sakit perut ). Nusa Tenggara Timur (NTT, Flores, Timor, Sumba) Daun Sirih Hutan , Sambiloto Sirih Hutan Chew ( daun dikunyah untuk bau mulut & kesehatan gigi ). Teh Sambiloto ( pahit , untuk menurunkan panas & meningkatkan imunitas ). Tanaman Obat Favorit Bangsa Indonesia & Ramuan Tradisional

Suku/Daerah Tanaman Obat Favorit Resep Tradisional & Manfaat Sulawesi (Bone-Bugis, Makassar) Daun Katuk (Sauropus androgynus), Lada Hitam (Piper nigrum) Sayur Daun Katuk ( untuk ibu menyusui ). Lada Hitam Seduh ( bubuk lada hitam diseduh hangat , untuk masuk angin & stamina). Gorontalo- Minahasa Daun Gedi (Abelmoschus manihot), Jahe Bubur Manado dengan Daun Gedi ( daun gedi sebagai pengental bubur ; menyehatkan lambung & usus). Wedang Jahe ( minuman hangat , obat masuk angin & pereda mual ). Maluku Pala (Myristica fragrans), Cengkih (Syzygium aromaticum) Teh Bunga Cengkih ( bunga kering diseduh , untuk batuk & tenggorokan ). Sirup Pala ( buah pala dimasak dengan gula, diminum ; meningkatkan nafsu makan & pencernaan ). Papua Buah Merah (Pandanus conoideus), Daun Gedi Papua Minyak Buah Merah ( daging buah diolah jadi minyak , diminum untuk imunitas & antioksidan ). Sayur Gedi ( lendir daun gedi untuk kesehatan pencernaan ). Tanaman Obat Favorit Bangsa Indonesia & RamuanTradisional

Pulau Tanaman ( nama lokal — Latin) Zat aktif utama ( umum ) Penggunaan tradisional ( apa diobati ) Cara pakai singkat ( ringkas ) Lombok Kunyit — Curcuma longa Kurkumin (curcumin) Antiinflamasi, obat luka, penurun radang pencernaan Rebus rimpang — diminum/dioleskan sebagai pasta Lombok Jahe — Zingiber officinale Gingerol, shogaol Mual, masuk angin, pereda nyeri otot, pelancar peredaran Rebus/teh jahe; dikunyah Lombok Temulawak — Curcuma xanthorrhiza Xanthorrhizol, kurkuminoid Gangguan pencernaan, peluruh empedu, tonik hati Rebus rimpang jadi jamu Lombok Daun sirih — Piper betle Eugenol, minyak atsiri Antiseptik mulut, obat luka/infeksi kulit, urut tradisional Tumbuk/diusap, dibilas, kompres Lombok Kemangi / daun-daunan obat — Ocimum spp. Minyak atsiri (eugenol, linalool) Pereda masuk angin, penambah nafsu makan, bahan ramuan Direbus/dikunyah/digalakkan jadi lalapan Lombok ( Beberapa spesies lokal muncul dalam lontar usada : pulai , kumbi , clerodendron , dsb .) Beragam (alkaloid, flavonoid, dsb.) Berbagai (demam, paska persalinan, luka) Direbus, ditumbuk, dioles sesuai resep tradisional Sumbawa Ketimis / Ketimis daun (Protium javanicum / sejenis lokal ) Resin/komponen aromatik (laporan etnobotani) Dipakai dalam ramuan paska persalinan & perawatan tradisional Bagian daun/duri dikombinasikan dalam ramuan Sumbawa Ganista / Limonia ( buah lokal : Limonia jontal / acidissima ) Asam organik, senyawa fenolik (dilaporkan) Digunakan dalam ramuan, ada pemanfaatan buah/kulit untuk keperluan tradisional Diolah menurut resep lokal (rebus/ramuan) Sumbawa Saga ( biji / daun ) — Abrus precatorius ( nama lokal : saga) Abrin/abrine (toksi — harus hati-hati) Dipakai secara terbatas/eksternal untuk beberapa penyakit (catatan: beracun jika salah pakai) Umumnya dipakai eksternal atau setelah diproses khusus; jangan konsumsi biji mentah Sumbawa Terong para (terong lokal, nama lokal) Beragam (tergantung spesies) Digunakan sebagai sayur obat untuk beberapa gangguan lokal (mis. sariawan, luka) Direbus/diolah jadi ramuan atau dimakan Sumbawa Spesies lain yang sering muncul di studi (Protium, Caesalpinia, ferns lokal ) Beragam : tanin , flavonoid, alkaloid tergantung spesies Pengobatan paska persalinan, luka, demam, dan aplikasi lokal lain Dipakai sesuai resep tradisional (rebus/ oles / konsumsi )

🌿 Rangkuman Tanaman Obat & Ramuan Tradisional NTB No Nama Lokal / Ilmiah Suku Pengguna Bagian Digunakan Khasiat Utama Cara Pengolahan Tradisional 1 Bawang Merah (Allium cepa) Sasak , Samawa Umbi Demam anak Diiris, dicampur minyak kayu putih, dibalurkan ke ubun-ubun dan dada 2 Kunyit (Curcuma longa) Sasak , Bima Rimpang Luka luar, antiinflamasi Ditumbuk halus , dioleskan langsung ke kulit 3 Sirih Merah (Piper crocatum ) Sasak Daun Gatal-gatal, antiseptik Diremas , cairan digosokkan ke bagian gatal 4 Jarak Pagar (Jatropha curcas ) Sasak, Bima Getah, daun Gusi bengkak, panas dalam Getah dioles ke gusi, daun diremas dan airnya diminum 5 Daun Pepaya ( Carica papaya) Samawa, Bima Daun Malaria, maag Direbus dengan garam, airnya diminum 6 Jahe (Zingiber officinale) Sasak, Samawa Rimpang Sakit tenggorokan, masuk angin Diiris , diseduh dengan air panas dan gula

🌿 Rangkuman Tanaman Obat & Ramuan Tradisional NTB No Nama Lokal / Ilmiah Suku Pengguna Bagian Digunakan Khasiat Utama Cara Pengolahan Tradisional 7 Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) Sasak , Bima Daun Hipertensi, batu ginjal Direbus , airnya diminum 8 Kelapa Kuning (Cocos nucifera var.) Sasak Akar Sakit gigi, gusi bengkak Direbus, airnya digunakan untuk berkumur 9 Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Bima Kulit buah Darah tinggi Dikeringkan, diseduh seperti teh 10 Daun Turi (Sesbania grandiflora) Sasak, Bima Daun Menambah ASI, menghentikan pendarahan Direbus , airnya diminum 11 Daun Alpukat (Persea americana) Samawa Daun Amandel Direbus, airnya diminum 12 Kencur (Kaempferia galanga) Sasak , Bima Rimpang Penyakit mata, kesegaran wajah Diiris, dimasukkan ke air, digunakan untuk mencuci muka pagi hari 13 Pulutan (Urena lobata) Sasak Daun muda Diare anak Ditumbuk , dicampur air, diminum

📌 Catatan Etnobotani & Farmakognosi Sasak (Lombok) : Menggunakan istilah bebubus untuk ramuan tumbuk balur / minum ; dominan menggunakan daun dan rimpang Samawa (Sumbawa) : Banyak menggunakan rebusan daun dan akar untuk penyakit dalam Mbojo ( Bima ) : Memanfaatkan kulit buah , akar , dan getah untuk penyakit kronis dan oral Metode umum : Direbus (60%), ditumbuk (25%), diseduh (15%) Famili dominan : Zingiberaceae , Euphorbiaceae , Piperaceae , Fabaceae 📌 Catatan Budaya & Praktik Angka nasional 56,9 % Msayarakat Indonesiia - TOGA ( 140Juta) Se kitar 60–70% masyarakat Lombok masih menggunakan pengobatan tradisional untuk penyakit ringan seperti batuk , demam , dan gangguan pencernaan Berdasarkan data di Tolotongga ( Bima ), angka 83-88% menunjukkan mayoritas besar masyarakat masih memakai obat tradisional / tanaman obat untuk kebutuhan kesehatan ringan / sehari-hari . Di daerah lain seperti Sumbawa, penelitian menunjukkan tanaman‐obat sangat dikenal dan dipakai , tetapi tidak ada data persentase pengguna aktif secara spesifik .

Peluang & Rekomendasi Uji lanjut fitokimia & toksisitas untuk tanaman-tanaman yang sering dipakai agar aman . Pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) , seperti yang sudah dilakukan di Dompu . – sosialisasi dan pemanfaatan halaman rumah dengan TOGA- oleh KKN Mahasiswa UNDIP. 2021 TIMES Indonesia Pendidikan / penyuluhan agar generasi muda ikut mengenal , menggunakan dengan benar , dan melestarikan pengetahuan lokal . Integrasi pengetahuan tradisional & ilmu modern : misalnya uji aktivitas biologis (in vitro, uji senyawa aktif ) untuk tanaman-tanaman populer .

Pesan Kesehatan Gunakan TOGA untuk pencegahan & keluhan ringan . Konsultasi medis untuk penyakit berat . Rawat TOGA sebagai warisan budaya bangsa .  

Kesimpulan & Ajakan Mulai Kebun Obat Anda Sekarang ! Menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah kegiatan yang: Mudah , bahkan untuk pemula . Murah , memanfaatkan bahan di sekitar kita . Sangat Bermanfaat , untuk kesehatan dan lingkungan . Mari hijaukan pekarangan dan sehatkan keluarga dengan TOGA

Referensi Umum Tanaman Obat Indonesia 📚 Kementerian Kesehatan RI. (2017). Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta: Kemenkes RI. Kementerian Kesehatan RI. (2021). Acuan Sediaan Herbal Indonesia (ASHI) Vol. I–III. Jakarta: Kemenkes RI. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu . (2020). Monografi Tanaman Obat Indonesia. Departemen Pertanian RI. (2019). Teknik Budidaya Tanaman Obat Unggulan Indonesia. Jakarta: Ditjen Hortikultura . Materia Medika Indonesia (MMI) Jilid I–VI. (BPOM RI, 2018)

Referensi Spesifik untuk Wilayah NTB (Lombok & Sumbawa) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB. (2020). Inventarisasi dan Pengembangan Tanaman Obat Lokal NTB. Mataram : Balitbangtan . Dinas Kesehatan Provinsi NTB. (2021). Pemanfaatan TOGA oleh Masyarakat NTB: Studi Kasus di Lombok dan Sumbawa. Universitas Mataram – Fakultas Pertanian . (2020). Kajian Etnobotani Tanaman Obat Tradisional di Pulau Lombok dan Sumbawa. Hidayat , R. & Nurjanah , L. (2019). Etnofarmakologi Suku Sasak dan Samawa : Studi Penggunaan Tanaman Obat Tradisional di NTB. Jurnal Biologi Tropis , 19(2), 123–135. LIPI Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya. (2018). Eksplorasi Keanekaragaman Hayati Tanaman Obat di Nusa Tenggara Barat.

Referensi Ilmiah Zat Aktif & Khasiat WHO Monographs on Selected Medicinal Plants. (Volumes 1–5). Duke, J.A. (2017). Handbook of Medicinal Herbs (2nd ed.). CRC Press. Harborne, J.B. (1998). Phytochemical Methods: A Guide to Modern Techniques of Plant Analysis. Chapman & Hall. Kumar, S. & Pandey, A.K. (2013). Chemistry and Biological Activities of Flavonoids: An Overview. Scientific World Journal.

Pantun Penutup – Apresiasi dan Ajakan Kunyit dan jahe dalam racikan , Menjadi jamu penawar luka , Terima kasih atas partisipasi dan perhatian , Semoga TOGA jadi gaya hidup keluarga . Tanam lidah buaya di pot kecil , Di teras rumah jadi penyejuk jiwa , Sampai jumpa di kegiatan yang lebih apik , Bersama kita sehatkan Indonesia.

Terima Kasih Selamat Berkebun dan Menikmati Tanaman Obat yang Sehat!