2.3 TUGAS MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx

denysary69 13 views 10 slides Sep 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

MATERI BK


Slide Content

Sugiarto, S.Pd Kelas. B Pokok Bahasan : Bidang Pelayanan BK - Pribadi - Sosial Jenis layanan - Informasi C. Fungsi layanan - Pemeliharaan dan pengembangan

Indikator Menjadi Pribadi yang matang dan dewasa Ciri-ciri orang dewasa. Mengupayakan menjadi remaja/manusia yang memiliki ciri-ciri dewasa Macam-macam pribadi dewasa. Menjadi dewasa dalam banyak hal Melihat tingkat kedewasaan diri . Mengenal dan mengevaluasi diri sebagai sarana semakin mengembangkan diri

LANJUTAN Bidang Bimbingan Pribadi : Merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dalam hal memecahkan masalah-masalah yang sangat kompleks dan bersifat rahasia/pribadi sekali misalnya, masalah keluarga, persahabatan, cita-cita, dan sebagainya. Bidang Bimbingan Sosial Merupakan suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya.

Menjadi Pribadi yang dewasa A. Ciri-ciri orang dewasa adalah: Memiliki kesanggupan untuk memberikan respons secara berbeda kaitannya dengan kebutuhan dan faktor-faktor luar yang bekerja (operating) dalam situasinya. Menyelurkan ketegangan, impuls, dan perilakunya keperilaku konstruktif dan mengarahkan perilakunya kearah tercapainya tujuan jangka panjang yang positif, mempertahankan sensitivitas dasar, keterbukaan, kekuatan emosional yang mengarahkan derajat kepuasan yang tinggidan kesenangan masa remaja akhir. Sehungngan dengan orang tua dan teman sebaya, membentuk pola interdependent, saling tergantung, timbale balik, sanggup menyakinkan dan memperngaruhi serta menerusakan perannya dan berespons secara fleksibel. Dipuaskan oleh dan memperolah rasa senang dari status dan pekerjaannya, melanjutkan perkembangan serta memperluas kesanggupan ketrampilan dari susut pandang, belajar mengenal miliknya sendiri dan keterbatasannya serta mencari kompromi dan penyelesaian kreatif Merasa biasa dengan realitas dalam banyak aspek, telah belajar berhubungan secara efektif dengan orang dari semua umur dan memperlakukan dirinya serta orang lain dengan rasa hormat, respek, sabar dan humor Nilai dan pertimbagan alternative serta akibat dari perbuatannya mendapatkan cara pengalaman bagi masyarakat, bangsa dan perikemanusiaan. Merasa ada satu kesatuan dan puas terhadap dirinya dengan nilai-nilai dan idealism hidup dirinya yang berkaitan dengan nilai-nilai idealism yang sudah di tanamkan. Sedangkan menurut Doni Koesoema dalam bukunya pendidikan karakter di zaman keblinger menjelaskan individu bertumbuh secara dewasa dan memilki otonomi mengatur dan menguasai diri sendiri jika ia mampu menerima diri apa adanya (Self-acceptance). Menerima diri merupakan langkah awal bagi pertumbuhan individu agar dapat menjadi semakin kompeten secara profsional.

LANJUTAN Kriteria Menjadi Pribadi Yang Dewasa Memiliki keterlibatan yang luas. ia tidak lagi berkutat dengan dirinya, tetapi berpartisipasi aktif dengan aktivitas di lingkungannya. (perluasan diri yang jelas dan spesifik) Hubungan yang hangat dengan orang lain, mampu bersabar, mampu berempati, dengan tulus merasakan kebahagiaan dan kesedihan orang lain (memiliki teknik dan cara tertentu agar pergaulan dengan orang lain dapat lancar dan baik - kepercayaan, empati, kejujuran, toleransi) Merasa aman secara emosional sebab ia telah menerima dirinya secara penuh. ia tidak dikendalikan oleh emosi (memiliki kestabilan emosional dan menerima diri sendiri) Memiliki persepsi yang obyektif dan realistis terhadap dunia (memiliki pendapat yang realistis) Memiliki ketrampilan dan tanggung jawab. pribadi yang matang mampu membangun sebuah komitmen dan dedikasi (memfokuskan perhatian pada masalah dan mengembangkan kemampuan untuk memecahkannya) Pemahaman diri yang obyektif. pemahaman atas potensi diri membuat ia tidak lagi membangun citra hanya karena tidak puas dengan dirinya (mampu melihat diri sendiri secara obyektif, yaitu menilai perilaku sendiri dan mampu menertawakan diri sendiri) Memiliki falsafah hidup yang menjadi pedoman dalam membawa segala aspek hidupnya menuju sebuah rangkaian tujuan (memiliki filsafat hidup utuh, termasuk orientasi nilai yang khusus, sentimen keagamaan yang terdifferensiasi, dan kesadaran yang terpersonalisasi)

B. Macam-macam Kedewasaan Kedewasaan Fisik. Kedewasaan fisik memerlukan setidaknya pertumbuhan yang normal dari faktor-faktor seperti ukuran dan berat, tingkat kekuatan, kemampuan dan koordinasi yang diperlukan oleh kerja setiap hari, dan perkembangan fisik demikian sebagaimana adanya penting untuk memelihara kesehatan, stamina dan energi. Kedewasaan Intelektual. Kedewasaan intelektual juga memerlukan tingkat perkembangan yang memungkinkan seseorang mencapai pendidikan yang layak, mendapat keuntungan dengan belajar dan pengalaman, dan mengembangkan kemampuan untuk membuat penilaian yang logis dan obyektif. Dalam ketiadaan beberapa dari sifat-sifat ini, kita harus mempertimbangkan ketidakdewasaan intelektual orang. Kedewasaan Emosional. Yang ada disemua aspek kedewasaan adalah kedewasaan emosi. Faktor emosi pada tingkah-laku manusia sering kali ada pada cara pertumbuhan yang sehat.

C. Melihat Tingkat Kedewasaan Diri Untuk mengukur tingkat kedewasaan kita, kita bisa melihat dari beberapa hal berikut ini, mungkin dan pasti tidak komplit, tàpi akan membantu kita memudahkan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kedewasaan kita . Sikap . Berikut ini adalah sikap-sikap yang menunjukkan kedewasaan seseorang, sopan , menghargai dan menghormati orang lain, tidak memandang rendah orang lain, ada kepedulian sosial, selalu mengutamakan dialog dalam menyelesaikan persoalan dan beberapa sikap positif lainnya, prinsipnya, semakin tinggi tingkat positifitas sikap kita, maka semakin tinggi tingkat kedewasaan kita. Sifat . Sifat lain sekali dengan sikap, sikap bisa kita pelajari, tapi sifat, susah untuk di ubah, hanya jika kita bisa mencapai alam pikir yang dewasa kita bisa mengubah sifat kita, namun demikian, bimbingan rohani dan pengetahuan akan banyak membantu kita mengendalikan sifat kita, berikut ini sedikit contoh sifat yang menunjukkan kedewasaan pola pikir seorang manusia, tidak egois, sabar, penuh pengertian, menyenangkan, ramah, bijak, jujur tentu saja, dan beberapa sifat negatif lainnya.

lanjutan Cara Bicara. Cara bicara yang teratur, terarah, tertata menujukkan kedewasaan seseorang, tapi TIDAK MUTLAK, karena banyak salesman yang bicaranya minta ampun bagusnya tapi kelakuan dan sikapnya jauh dari apa yang di katakannya, isi dan topik pembicaraan lebih tepat di jadikan ukuran, dan bagaimana cara penyampaiannya. Dalam dunia militer orang akan lebih cepat mencapai tingkat kedewasaan itu, terutama dalam pendidikan Perwira. Konsekwensi . Hal terakhir ini kunci utama mengukur tingkat kedewasaan seorang manusia, manusia dewasa selalu bertanggung jawab dengan apa yang di katakan dan di perbuatnya, baik atau buruk, bahkan meski nyawa taruhannya. Sikap pengecut dan suka melarikan diri dari persoalan menunjukkan rendahnya tingkat kehidupan manusia, atau bisa dikatakan tidak gentle.

Tolak ukur seseorang dikatakan dewasa tidak dilihat dari berapa jumlah umurnya, melainkan dilihat dari seberapa matang mindsetnya dalam berpikir serta tindakan dia sehari-hari.

TERIMAH KASIH
Tags