2-Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Air_OP BENDUNGAN.pptx

FatmawatiPuspitasari 0 views 49 slides Sep 25, 2025
Slide 1
Slide 1 of 49
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49

About This Presentation

Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Air_OP BENDUNGAN


Slide Content

OPERASI & PEMELIHARAAN BANGUNAN AIR MAGISTER TEKNIK SIPIL | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA OP BENDUNGAN

BENDUNGAN : MANFAAT DAN POTENSI RESIKO Bendungan ( beserta waduknya ) mempunyai fungsi dan manfaat sangat besar untuk memenuhi berbagai kebutuhan bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Bendungan merupakan suatu infrastruktur dan aset yang sangat penting yang perlu dijaga keamanannya. Selain memberikan manfaat besar, bendungan juga mengandung potensi resiko terjadinya bencana apabila terjadi kegagalan bendungan. (yang disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal) Kegagalan atau keruntuhan bendungan tidak hanya menimbulkan bencana bagi kehidupan manusia, kerugian bagi lingkungan dan kehidupan ekonomi masyarakat, serta hilangnya aset berharga yang telah dibangun dengan biaya investasi tidak sedikit. Terjadinya kegagalan suatu bendungan, selain disebabkan oleh kejadian alam yang luar biasa (banjir bandang, gempa bumi, tanah longsor), secara tidak langsung juga disebabkan antara lain oleh kondisi fisik bangunan yang sudah menurun, kerusakan internal, tidak berfungsinya prasarana bangunan, permasalahan sedimentasi waduk, oleh berbagai factor keterbatasan dalam pengelolaan.

POTENSI RESIKO KERUNTUHAN BENDUNGAN

Kondisi bendungan di Indonesia Umur bendungan banyak > 50 tahun; Kondisi dan fungsi menurun; Perencanaan & pembangunan bendungan ada yg belum sesuai kaidah dan persyaratan keamanan; Alokasi anggaran OP belum/tidak memadai; OP Bendungan belum dijadikan prioritas; SDM/Unit Pengelola tidak memadai; Rencana Tindak Darurat (RTD) belum ada; Pelaksanaan Operasi belum sesuai; Manual OP umumnya belum tersedia; Pemeriksaan, pemantauan & evaluasi kondisi bendungan tidak dilakukan sebagaimana mestinya Tingginya laju sedimentasi.

DAFTAR KEGAGALAN BENDUNGAN

BENDUNGAN : ISU PENGELOLAAN Aspek Geoteknis: Bendungan dibangun pada kawasan dengan karakter kegempaan. Perencanaan dan pengelolaan harus menyesuaikan topografi dan kondisi material, selain rancangan . Hidrologi-Stokastik : Karakter hidrologis Indonesia yang dipengaruhi aspek global, meso, dan lokal. Perencanaan dan pengelolaan mengantisipasi risiko masa depan (global warming ). Aging Dams: Kepatuhan (compliance) pada tata kelola yang baik dari infrastruktur pengairan. Mitigasi dan adaptasi risiko dari kegagalan bendungan besar.

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR BENDUNGAN PILAR I : KEAMANAN STRUKTUR Bendungan harus dirancang dan dibangun sesuai perkembangan IPTEK sehingga aman untuk semua kondisi dan kombinasi beban kerja serta AMAN dioperasikan pada semua kondiai operasi (normal, luar biasa, darurat ) PILAR II : OPERASI, PEMELIHARAAN, DAN PEMANTAUAN Bendungan harus selalu dipelihara dengan baik dan dipantau sehingga dapat diketahui sedini mungkin setiap problem yang sedang berkembang sebelum menjadi ancaman nyata dan selalu dipelihara sehingga selalu siap dioperasikan pada segala kondisi operasi . PILAR III : KESIA P SIAGAAN TINDAK DARURAT Pemilik/pengelola bendungan harus siap menghadapi kondisi terburuk. Penanganan darurat tidak dibenarkan dilakukan dengan cara improvisasi tetapi harus berdasarkan RENCANA TINDAK DARURAT yang disiapkan secara mutlak.

BENDUNGAN : UPAYA PENGELOLAAN Perlunya perhatian dan pencermatan khususnya pada langkah-langkah penanganaan terhadap factor-faktor yang dapat menjadi penyebab kemungkinan terjadinya kegagalan bendungan. Salah satu upaya penting adalah efektivitas factor pengelolaan bendungan termasuk didalamnya kegiatan operasi dan pemeliharaan yang mampu memberikan jaminan terhadap keberlanjutan fungsi, manfaat dan keamanan bendungan, yang memerlukan pula dukungan tersedianya dana OP yang memadai . Kurang memadainya pemeliharaan dan perawatan bendungan dapat mengakibatkan tidak berfungsi optimalnya operasi bendungan dan menurunnya aspek keamanan dan kestabilan bendungan yang dapat berakibat pada kegagalan bangunan.

BENDUNGAN : UPAYA PENGELOLAAN Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa penurunan kondisi dan fungsi prasarana bendungan beserta waduknya dipengaruhi oleh factor eksternal dan factor internal bendungan itu sendiri . Penanganan terhadap permasalahan tersebut diatas, meliputi : bagaimana langkah-langkah antisipasi terhadap gejala permasalahan yang mungkin timbul, bagaimana tertib penyelenggaraan pengelolaan bendungan dilaksanakan, Bagaimana tertib pelaksanaan operasional bendungan bagaimana perawatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana bendungan harus dilakukan.

PENTINGNYA PENGELOLAAN BENDUNGAN Mewujudkan keberlanjutan fungsi , manfaat dan keamanan bendungan Mewujudkan terjaminnya pelayanan prima sesuai dengan tujuan suatu bendungan dibangun. Mewujudkan terjaminnya kemanfaatan dan perlindungan keamanan bagi masyarakat sekitar bendungan.

PEMBANGUNAN & PENGELOLAAN BENDUNGAN

PENGELOLAAN BENDUNGAN

KEGIATAN PENGELOLAAN BENDUNGAN PERBAIKAN & REHABILITASI Keberlanjutan fungsi dan manfaat bendungan dan waduknya melalui kegiatan operasi bendungan dan operasi waduk Keberlanjutan kondisi prima bendungan melalui kegiatan perawatan dan pemeliharaan bendungan. Keberlanjutan keamanan struktur dan tubuh bendungan melalui kegiatan OP, pengamatan, monitoring, inspeksi, perawatan dan rehabilitasi.

TUJUAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN Operasi dan pemeliharaan bendungan merupakan komponen kegiatan yang sangat penting dalam pengelolaan bendungan, untuk tujuan : Melindungi bendungan Melindungi masyarakat yang tinggal dihilir bendungan Melindungi petugas yang bekerja di bendungan tersebut. Sasaran OP bendungan : Menjamin operasional bendungan secara aman Menjamin umur layanan dan manfaat bendungan Melindungi lingkungan dan investasi bendungan Melindungi operator dan pengelola bendungan Meningkatkan efisiensi operasi bendungan Memenuhi aturan/hukum dan obligasi sosial

OPERASI DAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN Operasi dan pemeliharaan bendungan adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan usaha untuk mewujudkan / melaksanakan tujuan dari dibangunnya bendungan sehingga tujuannya tercapai dengan baik. Kegiatan tersebut adalah mengatur penggunaan air yang tersedia seoptimal mungkin sesuai dengan kebutuhannya, dengan tetap menjaga kondisi struktur bangunan, terpeliharanya waduk / bendungan dan bangunan-bangunan pelengkapnya, serta terpeliharanya kelestarian / keseimbangan sumber daya air tersebut.

OPERASI BENDUNGAN Kegiatan operasi bendungan mencakup : Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengoperasian peralatan hidro-elektrik dan mekanik bendungan , ( aspek pelayanan dan aspek pengamanan ) Pemantauan kondisi bendungan , debit pengaliran pelimpah , dan sebagainya yang berpengaruh terhadap kinerja bendungan , termasuk di dalamnya adalah pengamanan terhadap fungsi bendungan sesuai dengan perencanaan awal sehingga dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat , pemanfaat bendungan dan yang akan terkena dampak dari kegiatan .

OPERASI BENDUNGAN

KINERJA LAYANAN

PEMELIHARAAN BENDUNGAN Dalam kegiatan Pemeliharaan, dilakukan upaya-upaya untuk menjaga agar kondisi sarana dan prasarana pengairan selalu dalam kondisi yang baik sehingga dapat menunjang kegiatan Operasi. Untuk itu diperlukan suatu prosedur pemeliharaan agar pemeliharaan dapat mencapai sasaran. Dalam pemeliharaan bendungan harus memuat prosedur pemeliharaan dan secara terus-menerus dilakukan perbaikan dan pemutakhiran prosedur berdasarkan kondisi dan riwayat bangunan atau peralatan tersebut.

OPERASI DAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN Operasi dan pemeliharaan bendungan beserta waduknya dilakukan sesuai dengan rencana pengelolaan bendungan . Operasi dan pemeliharaan bendungan beserta waduknya ditujukan untuk memfungsikan dan merawat bendungan beserta waduknya termasuk memantau perilaku bendungan dan volume waduk agar terjaga keamanan dan fungsinya . Pemantauan volume waduk dilakukan dengan pengukuran sedimentasi waduk, dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun

OPERASI & PEMELIHARAAN BENDUNGAN Permen PUPR No. 27 Tahun 2015 OPERASI BENDUNGAN PEMELIHARAAN BENDUNGAN Operasi Normal untuk memenuhi kebutuhan air di hilir Pemeliharaan biasa untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kemunduran mutu bendungan dan bangunan pelengkapnya, serta memperpanjang umur manfaat Operasi banjir untuk pengendalian muka air banjir di waduk dan pengendalian banjir di area hilir Pemeliharaan luar biasa untuk kebutuhan di luar jadwal pemeliharan yang telah ditetapkan, ditujukan untuk perbaikan kerusakan yang disebabkan oleh kemunduran mutu Operasi darurat untuk penurunan muka air waduk secara cepat pada kondisi darurat  

LINGKUP KEGIATAN OP BENDUNGAN KEGIATAN O & P BENDUNGAN terdiri dari: Pelaksanaan Pengoperasian Bendungan Pemeliharaan dan Perbaikan Bendungan dan Sarana Pendukungnya Pelaksanaan monitoring dan inspeksi bendungan O & P sangatlah besar peranan dan pengaruhnya kepada masa bertahannya Bendungan itu sendiri. Kegiatan O & P harus dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga daya guna dan kelestarian dari waduk ini dapat bertahan lama Kegiatan pemeliharaan terdiri atas pemeliharaan rutin dan berkala

ANALOGI LINGKUP KEGIATAN OPERASI

ANALOGI LINGKUP KEGIATAN PEMELIHARAAN

FLOWCHART KEGIATAN OP BENDUNGAN

KEGIATAN OPERASI BENDUNGAN (TERKAIT DENGAN KEBUTUHAN PENYEDIAAN BIAYA OP) Kegiatan penelusuran Cek peralatan operasi Penyusunan rencana operasi waduk ( pow ) Kegiatan operasi untuk pelayanan Kegiatan operasi untuk pengamanan Kegiatan koordinasi tanggap darurat Monitoring evaluasi pelaporan Pemeliharaan rutin Pemeliharaan berkala Kegiatan monitoring, Kegiatan inspeksi

PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR BENDUNGAN ASPEK I : O & P BENDUNGAN Bertujuan untuk mengoptimalkan pendayagunaan air dan menjada keamanan bendungan. Pelaksanaan O & P bendungan dan waduk harus sesuai dengan Pedoman O & P dan pola operasi induk . ASPEK II : PEMELIHARAAN WADUK Bertujuan untuk mempertahankan fun g si waduk sesuai dengan umur layanan, menjaga kuantitas dan kualitas air waduk, serta menjada keamanan bendungan . ASPEK III : PEMANTAUAN Bertujuan untuk mengetahui gejala permasalahan pada bendungan secara dini guna pengambilan tindakan oleh pengelola bendungan secara cepat dan tepat.

KENALI MASING -MASING BENDUNGAN FUNGSI BENDUNGAN (irigasi, PLTA, Air baku, pariwisata, perikanan) TYPE BENDUNGAN (single/multi purposes) STRUKTUR BENDUNGAN (fill dam, concrete dam ) BAGIAN BENDUNGAN (main dam, spillway, intake, off-take / hollowjet, PLTA, pipa pesat, bangunan penunjang lain) PERALATAN PINTU2 AIR DAN HIDRO-MEKANIKAL PERALATAN ELEKTRIKAL PERALATAN INSTRUMENTASI POLA PENGOPERASIAN WADUK (SOP, pola operasi waduk, rule curve) KONDISI LINGKUNGAN BENDUNGAN DAN WADUK INSTITUSI PENGELOLA BENDUNGAN (struktur, SDM, tata laksana, kelengkapan pedoman dan SOP)

POLA OPERASI WADUK (POW)

OPERASI BENDUNGAN PROGRAM & RENCANA OPERASI BENDUNGAN OPERASI UNTUK FUNGSI PELAYANAN (POW) OPERASI UNT PENGATURAN DALAM KONDISI BANJIR (LUAR BIASA)

PEMELIHARAAN BENDUNGAN PEMELIHARAAN TUBUH BENDUNGAN KEGIATAN RUTIN : Pengamatan terhadap kelakuan / perilaku tubuh bendungan : Memonitor alat-alat instrumentasi. Pengamatan visual tubuh bendungan. KEGIATAN BERKALA : Pembabatan rumput / semak-semak. Pengecatan / perbaikan papan peringatan, patok peringatan, dsb. Perbaikan tebing-tebing yang longsor. PEMELIHARAAN BANGUNAN PELENGKAP : Bangunan pelimpah / spillway. Terowong irigasi / PLTA. Bangunan intake / menara.

PEMELIHARAAN BENDUNGAN PEMELIHARAAN PINTU-PINTU AIR , misalnya : Hollow Jet Valve. Guard Valve. Pintu Intake. PEMELIHARAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL USAHA KONSERVASI TANAH , AIR, DAN PERLINDUNGAN DTA WADUK Penanaman dan pemeliharaan lahan sabuk hijau. Pembinaan / penyuluhan masyarakat di kawasan lahan sabuk hijau dan DTA waduk (catchment area). Pembinaan peran serta masyarakat

ELEMEN DARI KEAMANAN BENDUNGAN

KEAMANAN STRUKTUR Gempa adalah salah satu tantangan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia Seismisitas akan menentukan pola distribusi percepatan puncak di batuan dasar KEAMANAN TERHADAP BEBAN KERJA

KEAMANAN STRUKTUR KEAMANAN TERHADAP KEGAGALAN HIDROLIK Contoh: Simulasi pada Bendungan Sutami Luas DAS Sutami 2.156 km2 di dalamnya ada DAS Lahor dengan luas 161 km2 dan DAS Sengguruh dengan luas 1.683 km2. Ada 8 stasiun hujan : Dampit, Sengguruh, Poncokusumo, Pujon, Wagir, Sutami, Tunggorono, dan Tangkil. Kalibrasi dengan 3 kejadian banjir historis, yaitu 21-25 Maret 2007, 25-31 Desember 2007, dan 9-13 April 2010

KEAMANAN STRUKTUR KEAMANAN TERHADAP KEGAGALAN HIDROLIK Catatan : 1965 : Report on he Revision of Design of the Karangkates Dam (Nippon Koei Co.Ltd) 2016 : Laporan Pemerikasaan Besar Bendungan Sutami (Perum Jasa Tirta I) 2017 : Review Studi Hidrologi Waduk Sutami-Lahor (Adidarma, et.al) Kesimpulan : Bendungan Sutami belum aman terhadap banjir PMF Alternatif solusi : memperlebar spillway untuk memperbesar kapasitas debit keluar dari waduk

MONITORING INSTRUMENTASI BENDUNGAN Instrumentasi bendungan digunakan untuk memantau sifat-sifat, perubahan, gerakan dan perilaku bendungan agar apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dapat segera diantisipasi dan dicegah sedini mungkin sehingga keamanan bendungan tetap dapat dipertahankan. Jenis-jenis instrumentasi TITIK TETAP (SURFACE MONUMENT) Digunakan untuk memantau perubahan tinggi (penurunan) dan gerakan tanah di permukaan bendungan dengan alat waterpass. Titik tetap dipasang di beberapa tempat dilereng dan puncak bendungan. Tinggi dan posisi dari titik-titik ini diukur dengan teliti dari beberapa titik tetap (benchmark) yang sudah dipasang sejak awal dari tahap penelitian, penyelidikan, dan perencanaan. Dengan membandingkan elevasi pengukuran baru dengan elevasi tetap awal, dapat dicari penurunannya.

MONITORING INSTRUMENTASI BENDUNGAN PIEZOMETER (PENGUKUR TEGANGAN AIR PORI), Digunakan untuk memantau tegangan air pori dan gaya tekan keatas yang bekerja pada bendungan. SEISMOGRAF , Digunakan untuk memantau terjadinya gempa bumi yang sangat besar pengaruhnya terhadap perhitungan stabilitas konstruksi bendungan. MULTIPLE EXTENSOMETER , Digunakan untuk memantau perubahan vertikal dan horizontal pondasi bendungan dan dipasang di daerah pondasi bendungan tersebut. INKLINOMETER , untuk memantau deformasi sejajar, dan normal pada sumbu pipa fleksibel dengan cara memasukkan alat duga melewati pipa. Pipa dapat dipasang dalam lubang bor atau urukan, dan biasanya dipasang dalam alinyemen hampir vertikal sehingga inklinometer menghasilkan data untuk menentukan deformasi horizontal lapisan bawah permukaan.

INSTRUMENTASI BENDUNGAN

INSTRUMEN KEAMANAN BENDUNGAN

AKNOP BENDUNGAN ANALISIS PERKIRAAN AKNOP BENDUNGAN AKNOP BENDUNGAN = KEBUTUHAN BIAYA OPERASIONAL + KEBUTUHAN BIAYA PEMELIHARAAN + KEBUTUHAN BIAYA PENGAMATAN DAN INSPEKSI BIAYA LANGSUNG adalah segala biaya untuk keperluan OP bendungan BIAYA TIDAK LANGSUNG adalah segala biaya untuk mendukung kelancaran pekerjaan /kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan OP bendungan . BIAYA TAK TERDUGA

ANALISIS PERKIRAAN AKNOP BENDUNGAN BIAYA LANGSUNG : KEGIATAN OPERASIONAL BENDUNGAN DAN WADUK , Pengoperasian peralatan hidro- mekanikal - elektrikal ( pintu2 air, katup ) Operasi untuk fungsi pelayanan ( kondisi normal sesuai POW ) Operasi untuk fungsi pengamanan ( kondisi luar biasa ) ; operasi pintu air, bottom outlet, pintu spillway , koordinasi dan komunikasi KEGIATAN PEMELIHARAAN (RUTIN DAN BERKALA) Pemeliharaan bangunan fisik bendungan dan prasarana pelengkapnya Pemeliharaan peralatan hidro-mekanikal-elektrikal (operasi bendungan) Pemeliharaan peralatan dan instrumentasi Pemeliharaan lingkungan waduk, greenbelt, DTA KEGIATAN MONITORING-PENGAMATAN DAN INSPEKSI Kegiatan penelusuran, pencatatan data instrumentasi kegiatan pengamatan dan pemantauan kondisi bendungan Kegiatan inspeksi Pelaporan dan dokumentasi,

ANALISIS PERKIRAAN AKNOP BENDUNGAN BIAYA TIDAK LANGSUNG adalah segala biaya untuk mendukung kelancaran pekerjaan /kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan OP bendungan, a.l.: Operasional kantor Biaya langganan listrik dan telepon Biaya perjalanan dinas Biaya pelatihan Biaya lain-lain BIAYA TAK TERDUGA adalah dana yang dialokasikan khusus untuk mengantisipasi segala kejadian diluar perhitungan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan OP bendungan.

ANALISA AKNOP (BIAYA OPERASI BENDUNGAN)

ANALISA AKNOP (BIAYA PEMELIHARAAN BENDUNGAN)

ANALISA AKNOP (BIAYA MONITORING INSTRUMENTASI BENDUNGAN)

AKNOP BENDUNGAN AKNOP = VOLUME KEGIATAN x FREKUENSI KEGIATAN/TAHUN x HARGA SATUAN KEGIATAN

SUMBER Mulyono, J. Prinsip Operasi dan Pemeliharaan Bendungan. Jabfung Teknik Pengairan Ahli Madya - SDA . Valiant, Raymond. ( 2021, November 22). Pelaksanaan Operasi Pemeliharaan Bendungan Sutami. Malang, Indonesia: Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR.

TERIMA KASIH MAGISTER TEKNIK SIPIL | FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
Tags