Pokok Bahasan 1. Pengantar Perubahan Iklim Sub Pokok Bahasan 1.2. Penyebab dan Dampak Perubahan Iklim
Apa Itu Perubahan Iklim? Perubahan iklim adalah fenomena global yang memiliki dampak multidimensional dan serius terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pertanian, air, kesehatan, dan ekosistem. Dampak-dampak ini bersifat saling terkait dan dapat memperparah kondisi satu sama lain.
Penyebab Utama: Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca adalah proses alami di mana gas-gas tertentu di atmosfer Bumi, seperti karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan uap air (H₂O), memerangkap panas dari radiasi matahari. Aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, pertanian dan peternakan, serta penggunaan CFC dan HFC, meningkatkan konsentrasi gas-gas ini, menyebabkan pemanasan global yang berlebihan.
Dampak pada Pertanian Perubahan Pola Curah Hujan: Musim kemarau lebih panjang, musim hujan lebih intens, mengganggu siklus tanam dan ketersediaan air irigasi, menyebabkan gagal panen, serta banjir dan kekeringan yang merusak tanaman. Kenaikan Suhu: Meningkatkan evapotranspirasi, memicu kekeringan, serta mempercepat serangan hama dan penyakit tanaman. Kenaikan Permukaan Air Laut dan Salinitas Tanah: Intrusi air laut di daerah pesisir merusak struktur tanah dan mengurangi kesuburan. Penurunan Produktivitas dan Produksi: Berujung pada kerawanan pangan dan penurunan kesejahteraan petani. Pergeseran Musim Tanam: Membuat petani sulit merencanakan jadwal tanam optimal Perubahan Pola Curah Hujan Kenaikan Suhu Kenaikan Permukaan Air Laut dan Salinitas Tanah Penurunan Produktivitas dan Produksi Pergeseran Musim Tanam
Dampak pada Air Peningkatan Kekeringan : Mengurangi kuantitas dan kualitas sumber daya air tawar, mempersulit akses air minum yang aman. Banjir : Peningkatan intensitas curah hujan ekstrem menyebabkan erosi tanah, sedimentasi, dan kontaminasi air. Kenaikan Suhu Air: Memengaruhi organisme air, mengurangi populasi spesies rentan, dan meningkatkan penguapan air. Kenaikan Permukaan Laut dan Intrusi Air Asin : Mencemari sumber daya air tawar di akuifer pesisir. Pengurangan Air Tanah : Akibat ekstraksi berlebihan karena kekeringan dan peningkatan kebutuhan air. Perubahan Kualitas Air: Banjir membawa polutan, kekeringan meningkatkan konsentrasi polutan. Peningkatan Kekeringan Banjir Kenaikan Suhu Air Kenaikan Permukaan Laut dan Intrusi Air Asin Pengurangan Air Tanah Perubahan Kualitas Air
Dampak pada Kesehatan Penyebaran Penyakit Menular Kondisi hangat dan lembab mempercepat penyebaran penyakit vektor (malaria, demam berdarah, Zika). Banjir juga menyebabkan penyebaran penyakit gastrointestinal seperti diare. Peningkatan polusi udara dari kebakaran hutan dan emisi industri meningkatkan risiko asma dan PPOK. Peningkatan serbuk sari juga memperburuk alergi Gangguan Pernapasan
Dampak pada Kesehatan (lanjutan) Penyakit Terkait Panas: Gelombang panas menyebabkan dehidrasi, heat stroke, dan memperburuk kondisi kesehatan seperti penyakit jantung dan ginjal, terutama pada lansia dan anak-anak. Kekurangan Pangan dan Malnutrisi: Penurunan ketersediaan pangan dan peningkatan harga akibat dampak pada pertanian menyebabkan malnutrisi. Dampak Kesehatan Mental: Peristiwa cuaca ekstrem menyebabkan trauma, stres, kecemasan, dan depresi. Penurunan Daya Tahan Tubuh: Cuaca ekstrem yang tidak menentu membuat manusia lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Dampak pada Ekosistem Peningkatan Suhu dan Pemutihan Terumbu Karang: Merusak ekosistem laut yang kaya keanekaragaman hayati dan habitat ikan. Kenaikan Permukaan Air Laut dan Hilangnya Habitat: Erosi pantai mengancam hutan mangrove dan tempat pemijahan ikan; hilangnya pulau-pulau kecil dan intrusi air laut mengganggu ekosistem estuari. Perubahan Pola Curah Hujan: Memperpanjang musim kemarau (risiko kebakaran hutan) dan meningkatkan intensitas hujan (banjir, tanah longsor). Mengganggu siklus hidrologi dan ketersediaan air bagi flora dan fauna.
Dampak pada Ekosistem Dampak pada Keanekaragaman Hayati: Spesies endemik berisiko punah; gangguan rantai makanan, perubahan komposisi spesies, dan peningkatan risiko penyakit pada fauna. Pengasaman Lautan: Penyerapan CO₂ merusak kerang dan struktur karang, mengancam industri perikanan dan pariwisata pesisir. Gangguan Proses Penyerbukan: Suhu lebih tinggi dan cuaca ekstrem mengganggu aktivitas serangga penyerbuk dan merusak tanaman penyerbuk. Perubahan Distribusi Spesies dan Spesies Invasif: Spesies dapat berpindah dan menjadi invasif, mengganggu keseimbangan ekologis
Upaya Pencegahan dan Mitigasi Transisi ke Energi Terbarukan: Memanfaatkan energi matahari dan angin. Reboisasi dan Konservasi Hutan: Menanam dan melindungi hutan untuk menyerap CO₂. Pertanian Berkelanjutan: Mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mengelola limbah peternakan.Pengurangan Emisi Industri: Meningkatkan efisiensi energi dan teknologi bersih. Kebijakan dan Perjanjian Internasional: Seperti Protokol Kyoto dan Perjanjian Paris untuk mengurangi emisi global
Kesimpulan dan Ajakan Bertindak Dampak perubahan iklim bersifat kompleks dan saling berkaitan, menuntut perhatian serius dari seluruh sektor. Mitigasi emisi gas rumah kaca adalah kunci untuk membatasi pemanasan global dan dampak negatifnya. Adaptasi terhadap dampak yang sudah terjadi juga sangat penting untuk melindungi masyarakat dan ekosistem.