2 suspensi (1).pptxnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

D3FarmasiHelvetia 0 views 54 slides Oct 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 54
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54

About This Presentation

suspensi


Slide Content

suspensi

SUSPENSI... ? Definisi suspensi: Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. (FI IV, hal 17) Ukuran partikel > 10 ^m Partikel suspensi dapat dilihat pada mikroskop biasa Dapat dipisahkan dengan penyaringan Dalam bidang farmasi sediaan suspensi dibuat untuk membuat sediaan cair menggunakan zat aktif tertentu yang tidak larut air

Kenapa suspensi .. ? Beberapa alasan bahan aktif diformulasi bentuk sediaan suspensi : • Beberapa orang sulit menelan obat bentuk tablet atau kapsul • Sukar larut dalam air • Dalam bentuk terlarut berasa pahit • Lebih stabil secara kimia daripada bentuk terlarut • Lebih siap secara bioavailabilitas daripada bentuk tablet atau kapsul

Jenis Suspensi • Suspensi oral • Suspensi topikal • Suspensi tetestelinga • Suspensi optalmik • Suspensi untuk injeksi • Suspensi untuk injeksi terkonstitusi

keuntungan • Baik untuk pasien yang sulit menelan • Homogenitas tinggi • Lebih cepat diabsorpsi • Dapat menutupi rasa tidak enak • Mengurangi penguraian zat aktif ( Stabilitas terhadap hidrolisis relatif lebih baik dibanding sediaan bentuk larutan ( karena kontak zat dengan air lebih sedikit )

• Kestabilan rendah (pertumbuhan kristal) • Terbentuk "Cacking" • Alirannya menyebabkan sukar dituang • Ketepatan dosis lebih rendah dibanding larutan (Ketepatan dosis pemakaian tergantung pada ketelitian pasien dalam menakar) • Jika terjadi perubahan suhu kadang terjadi perubahan sistem dispersi • Harus dikocok terlebih dahulu.

Syarat suspensi • Partikel tidak menggumpal dan tetap terdistribusi merata di seluruh sistem dispersi. • Zat yang tersuspensi tidak boleh cepat mengendap • Bila partikel-partikel mengendap tidak boleh membentuk gumpalan padat (harus terdispersi kembali jika dikocok). • Tidak boleh terlalu kental sehingga mudah dituang dari botol atau melewati jarum injeksi • Untuk sediaan obat luar harus cukup cair sehingga dengan mudah tersebar di permukaan tetapi tidak boleh mudah bergerak sehingga mudah hilangdari permukaan.

P ersyaratan Suspensi • Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas . • Karakteristik suspensi harus tetap konstan selama penyimpanan . • Tidak boleh diinjeksikan secara intra vena dan intratekal . • Suspensi harus menggunakan antimikroba • Harus dikocok terlebih dahulu • Harus disimpan dalam wadah tertutup rapat .

Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi : 1. Ukuran partikel ❖ Makin kecil ukuran partikel ^ makin besar luas penampangnya ^ daya tekan ke atas semakin besar ^ memperlambat gerakan partikel untuk mengendap. ❖ Makin besar ukuran partikel makin kecil luas penampangnya daya tekan ke atas semakin kecil ^ mempercepat gerakan partikel untuk mengendap. Jadi, untuk memperlambat laju pengendapan, dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel dengan menggunakan mixer, homogenizer, colloid mill, dan mortir.

STABILITAS SUSPENSI 2. Kekentalan (viskositas) Dengan menambah kekentalan (viskositas) cairan, gerakan turun partikel yang dikandungnya akan diperlambat (laju pengendapan diperlambat), sehingga suspensi tetap stabil. Tapi kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang.

Hukum STOKES V = d2 (p - po ) g /n Keterangan : V = kecepatan aliran d = diameter partikel p = berat jenis dari partikel po = berat jenis cairan g = gravitasi n = viskositas cairan

3. Jumlah partikel (konsentrasi) Jika di dalam suatu ruangan terdapat partikel dalam jumlah besar, maka partikel akan sulit melakukan gerakan bebas karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut. Benturan ini akan mengakibatkan terbentuknya endapan zat tersebut. Oleh karena itu, semakin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu cepat.

STABILITAS SUSPENSI 4. Sifat atau muatan partikel tersuspensi • Suspensi adalah suatu sistem yang secara antar muka tidak stabil . • Hal ini disebabkan besarnya luas permukaan partikel ( akibat ukuran partikel kecil ) menyebabkan meningkatnya energi bebas permukaan ^ kondisi tidak stabil . • Untuk menjadi lebih stabil partikel akan memilih untuk berkelompok sehingga memperkecil luas permukaan dan memperkecil pula energi bebas permukaan . • Maka ^ dapat ditambahkan surfaktan untuk memperkecil tegangan permukaan dan menurunkan energi bebas .

Flokulasi dan Deflokulasi • Ketidakstabilan suatu suspensi menyebabkan suspensi dapat mengalami pengendapan dan penggumpalan partikel . • Tipe pengendapan yang dapat terjadi adalah flokulasi dan deflokulasi .

• Flokulasi terjadi apabila gaya tolak menolak antar partikel relatif kecil sehingga partikel cenderung untuk mendekat dan menggumpal dengan jarak yang cukup untuk membuat flokulat yang renggang. • Partikel yang terflokulasi akan mengendap dengan cepat tetapi, karena ikatan antar partikel lemah menjadi mudah untuk didispersikan kembali. Dalam Sistem FLOKULASI: "Partikel TERFLOKULASI adalah terikat lemah, cepat mengendap, mudah tersuspensi kembali dan tidak membentuk cake"

• Jika energi tolak menolak antar partikel tersuspensi tinggi (akibat potensial zeta terlalu tinggi atau terlalu kecil) maka partikel tidak akan menggumpal (berkelompok). • Bila partikel mengendap secara sempurna maka partikel-partikel tersebut membentuk susunan yang tertutup dengan partikel-partikel kecil mengisi ruang-ruang dari partikel besar. • Partikel-partikel di bawah semakin tertekan oleh partikel diatas sehingga lama-lama menjadi masa yang kompak (caking) dan tidak dapat dikembalikan dengan pengocokan. Dalam Sistem DEFLOKULASI: "Partikel TERDEFLOKULASI mengendap perlahan dan akhirnya membentuk sedimen dan terjadi agregasi dan selanjutnya cake yang keras dan sukar tersuspensi kembali"

period of standing short period (min) flocculated deflocculated medium period (hrs or day) clear supernant No much Change in initial M porous sediment w long penod (weeks or years) little change ^~in sediment volume [c] cake Sediaan suspensi terflokulasi dan terdeflokulasi Biasanya, sediaan suspensi terflokulasi dibuat untuk produk yang digunakan dalam jangka waktu lama, sedangkan sediaan suspensi terdeflokulasi dibuat untuk produk yang digunakan dalam jangka waktu pendek. Contoh sediaan suspensi terflokulasi: - Jamu - Antibiotik (serbuk yang dilarutkan dengan penambahan air) Contoh sediaan suspensi terdeflokulasi: - Obat batuk - Obat mag (contoh: milanta

Parameter pengendapan Volume pengendapan / derajat flokulasi Suatu rasio dari volume sedimentasi terhadap volume mula-mula dari suspensi Vo sebelum mengendap F = Vu/Vo • F = Volume Sedimentasi • Vu = volume akhir endapan • Vo = volume awal suspensi

Parameter pengendapan Suatu rasio volume sedimen akhir dari suspensi flokulasi terhadap volume sedimen akhir suspensi deflokulasi • Derajat flokulasi • 3 = volume sedimen akhir suspensi terflokulasi • volume sedimen akhir suspensi terdeflokulasi Berapa volume sedimentasi dari 5% b/v suspensi MgCO3 dalam air. Volume awal = 100 ml, volume akhir = 30 ml ... ! Jika derajat flokulasi 1,3

Jawab : • F = Vu / Vo = 30 / 100 = 0,3 • p = F /F~ • 1,3 = o,3 / F ^ -> F ^ = 0,23

dalam suspensi • Kecepatan sedimentasi • Rheologi • Pembasahan serbuk • Floatasi (terapung) • Pertumbuhan kristal • Pengaruh gula

Supaya tidak cepat mengendap maka : Perbedaan BJ harus kecil antara pembawa dan terdispersi, sorbitol/sukrosa = bj media meningkat Ukuran partikel diperkecil Menambah viskositas Hukum stokes Hiikiiin Stokes : d " ( P " Po) g V =................... 18r| V = sedimentation velocity d = particle diameter p = particle density p Q = medium density g = gravitation constant i] = viscosity of continuous external phase

Rheologi CAIRAN NEWTONIAN • Nilai kekentalannya tidak dipcngaruhi olch bcsarnya pap • Hubungan antara shear stress dan shear rate mcrupakan hubungan linear • Nilai viscositas konstan • Contoh: cairan yang encer (air, minuman ringan, sari buah, sirup ' gula encer, larutan asam, larutan garam,dll) CAIRAN NON-NEWTONIAN • Nilai kekentalannya dipengaruhi oleh gaya yang diberikan (bisa meningkat arau menurun) ' H u bung an an tara shear stress dan shear rate tidak linear • Nilai viscositas berubah tergantung pada ratio shear stress dan sfxar rate (viscositas apparent) • Contoh: saus, kecap , madu, dll

Pemilihan tipe aliran sediaan tergantung pada stabilitas sistem dan kemudahan penggunaan Newtonian atau non newtonian (pseudoplastis, plastis, tiksotropik, dilatan) N nu NMYtoLil.ni S ^l -b 4 ^11 j :i ii h i : i 1 tiarr- rTjhjttrtoti A] 1 1) -*■

Pengaruh Gaya Pengadukan Terhadap Nilai Kekentalan Untuk Cairan Newtonian dan Non- newtonian Non-Newtonian Dilatan Newtonian Non-Newtonian Plastis Non-Newtonian pseudoplastis Gaya shear &

SSMantw. x" ^ • f~*\ • "^. "t ~^. t * ^ Kategori Cairan Non-Newtonian % • Cairan non-Ncwtoiiian Pscudoplastic {shearthinning • Gaya > cairan semakin encer {thinning) • Contoh: krim, puree, salad dressing, dll • Cairan non-Newtonian dilatan {shearthickening • Gaya > cairan semakin mengental {thickming) • Contoh: suspensi pari, jem,dll • Cairan non-newtonian plastis • Perlu gaya minimum {yield stress) y kemudian gaya > cairan semakin encer {Cus son-type phi sad) atau konstan (Bingham plastic) • Contoh: pudding krim, agar, mayonaissc,margarin,dll

Rheologi • Aliran plastis (Bingham Bodies) Aliran plastis berhubungan dengan adanya partikel-partikel yang terflokulasi dalam suatu suspensi pekat.Akibatnya terbentuk struktur kontinu diseluruh sistem. • Aliran pseudoplastis Sejumlah besar produk farmasi termasuk gom alam dan sintesis, misalnya: disperse cair dari tragakan, Na alginat, metil selulosa dan CMC Na menunjukkan aliran pseudoplastis, sering disebut sebagai shear-thining system. Viskositas zat pseudoplastis berkurang dengan meningkatnya pengadukan.

Rheologi • Aliran dilatan Suspensi-suspensi tertentu dengan persentase zat padat terdisper tinggi misalnya: cat, tinta atau pasta menunjukkan peningkatan dalam daya hambat untuk mengalir dengan meningkatnya rate of shear

Pseudopastic : Shear stress meningkat -> hambatan mengalir berkiirang -> sediaan lebih encer (koloid, larutan polimer) Plastic : Pada shear stress yang rendah tidak mengalir, sampai shear stress sama atau lebih besai" dari yield value Thixotropic : Rate of shear tergantung shearing stress yang diberikan Dilatant: Hambatan mengalir meningkat dgn meningkatnya sheaiing stress

• Tahapan kritis pembuatan suspensi adalah pencampuran partikel padat kedalam pembawa yaitu pembasahan partikel padat untuk mendapatkan dispersi yang stabil. • Pembasahan (wetting) partikel padat adalah pengusiran udara pada permukaan partikel oleh cairan. • Untuk menurunkan tegangan permukaan bisa digunakan wetting agent atau surfaktan.

a. Proses pembasahan melibatkan surfaces and interfaces Umumnya serbuk yang sedikit lyophobic/liydrophobic tidak menimbulkan banyak masalah dan mudah dibasahi Sedangkan serbuk yang sangat lyophobic/ hydrophobic dapat mengambang dipermukaan pembawa air karena besarnya energi interfasial antara serbuk dan pembawa

Spreading wetting Cairan yang kontak dengan substrat/zat padat menyebar dan menggantikan udara di pemiukaan substrat/zat padat. Bila cairan menggantikan kedudukan selunih udara dari permukaan, maka dikatakan cairan membasahi pennukaan dengan sempurna Spreading coefficient: Slts = Ysa " ( Ysl + Yla ) Caiian menyebar secara spontan bila nilai positif

Hubungan antara energi bebas permukaan vs energi bebas dari sistem Energi bebas permukaan dari sistem berkurang, sejalan dengan berkurangnya area intarface substrat/udara = A X Y sa

b. Critical Surface Tension : Uinumnya surface tension cairan sama atau lebih kecil dari critical surface tension partikel padat -> spreads readily Dengan diketahuinya critical surface tension dari partikel padat -> niembantu pemilihan wetting agent. Bahan yang memiliki CST dibawah 30 dynes/crn 2 niemerlukan wetting agent CST beberapa serbuk: Sulfadiasin 33 Aspirin 32 Asam salisilat 31 Sulfur 30 Magnesium stearat 22

c. Contact angle Contact angle (sudut kontak), adalah sudut yang terbentuk oleh cairan bila berada pada keseimbangan dengan fase lain. Tetesan cairan pada saat berhenti diatas bahan padat adalah bentnk yang dihasilkan oleh kontrol tiga gaya yaitn, surface tension dari cairan, surface tension dari zat padat dan interfacial tension antara cairan dan zat padat. Nilai sudut kontak digunakan untuk rnengevaluasi wetting properties

Efek Surfaktan Terhadap Tegangan Permukaan Dan Sudut Kontak

Ruinus Young : Ys ~~ Yl/s + Yl cos Q Ys ' surface tension of solid Y us • interfacial tension of liquid/solid Y l : surface tension of liquid 0 : contact angle Ys-Yi Cos 0 = Cos 0 = 1 -> pembasalian sempurna

Pada proses pembasahan terjadi : - pennninan tegangan permukaan cairan - penuninan tegangan interfacial cairan/zat padat Modiflkasi pembasahan dengan surfaktan Penambahan surfaktan ke dalam air akan menurunkan tegangan permukaan air dan tegangan interfasial air/zat padat sehingga menghasilkan nilai koefisien penyebaran yang positif Bila zat padat poms atau bila surfaktan ter adsoipsi pada interface zat padat/cairan -> penuninan wetting

Untiik inempercepat peinilihan surfaktan (1940) -> Hydrophile-lipophile-Balance (HLB) system Surfaktan dengan HLB rendah lebih larut dim niinyak Surfaktan dengan HLB tinggi lebih larut dim air Surfaktan yg menurunkan tengangan permukaan air dibawah 30 dyne/cm 2 -> pembasahan spontan untuk wetting agent surfaktan yang sesuai dengan HLB 7-9

Floatasi ( terapung ) • Perbedaan BJ • Partikel padat terbasahi sebagian • Adanya adsorpsi gas pada permukaan • Bisa ditambahkan humektan (zat pembasah zat padat)

Yang memicu terjadinya kristal • Keadaan jenuh • Pendinginan ekstrim dan pengadukan cepat • Sifat aliran pelarut yang dapat mengkristalkan zat aktif • Keberadaan cosolutes, cosolvent, dll • Kondisi saat proses pembuatan • Digunakan cara freez-traw cycling, yaitu diturunkan sampai titik beku, lalu dinaikkan sampai mencair kembal Dengan cara ini dapat dilihat pertumbuhan kristal, yang pada pokoknya menjaga agar tidak terjadi perubahan ukuran partikel dan sifat kristal.

• Viskositas naik • Konsentrasi gula meningkat akan mempercepat kristal • Ada batasan konsentrasi antara gula dengan suspending agent

KOMPONEN SUSPENSI • Fase terdispersi/fase internal/fase diskontinyu • Fase pendispersi/fase eksternal/fase kontinyu

Agar zat padat yang tak larut air dapat terdispersi dalam air Perlu suspending agent SUSPENDING AGEN Suspending agent dari alam Suspending agent sistetis

SUSPENDING AGENT DARI ALAM • Golongan gom a. Akasia (Pulvis Gummi Arabica/PGA) Diperoleh dari tanaman Acasia sp. Dapat larut dalam air, tidak larut etanol. Mudah rusak oleh bakteri sehingga ke dalam suspensi perlu ditambahkan pengawet. b. Chondrus Diperoleh dari tanaman Chondrus crispus atau Gigartina mamilosa. Dapat larut dalam air, tidak larut etanol. Ekstrak dari chondrus disebut karagen.Mudah dirusak oleh bakteri sehingga perlu penambahan pengawet.

SUSPENDING AGENT DARI ALAM c. Tragakan Diperoleh dari tanaman Astragalus gummifera. Mucilago tragakan lebih kental dibanding mucilago dari gom arab. Mucilago tragakan hanya baik sebagai suspending agent, tetapi bukan sebagai emulgator. d. Algin Diperoleh dari beberapa spesies ganggang laut. Di perdagangan terdapat dalam bentuk garamnya, yaitu natrium alginat. Mudah dirusak oleh bakteri sehingga perlu ditambahkan pengawet. Konsentrasi yang biasa digunakan 1-2%.

SUSPENDING AGENT DARI ALAM • Golongan bukan gom (golongan tanah liat) a. Bentonit b. Hectorite c. Veegum Jika tanah liat dimasukkan ke dalam air, mereka akan mengembang dan mudah bergerak/mengalir jika dilakukan pengocokan. Peristiwa ini disebut "tiksotropik". Ketiga tanah liat tersebut tidak larut dalam air sehingga penambahan bahan tersebut ke dalam suspensi adalah dengan menaburkannya pada campuran suspensi. Keuntungan gol. Tanah liat : tidak dipengaruhi oleh suhu/panas maupun fermentasi oleh bakteri karena tanah liat merupakan senyawa anorganik, bukan dari golongan karbohidrat.

SPENDING AGENT SINTETIS • Derivat selulosa s Metil selulosa (methosol, tylose) s Karboksimetilselulosa (CMC) s Hidroksi metil selulosa. Di belakang nama tersebut biasanya terdapat angka atau nomor, misalnya methosol 1500. angka ini menunjukkan kemampuan suspending agent tersebut untuk meningkatkan viskositas cairan pelarut. Semakin besar angkanya, kemampuannya semakin tinggi. Golongan ini tidak diabsorpsi oleh usus halus dan tidak beracun sehingga banyak digunakan dalam produksi makanan. Dalam farmasi digunakan pula sebagai laksansia dan bahan penghancur/disintegrator dalam pembuatan tablet.

SUSPENDING AGENT DARI ALAM • Golongan organik polimer Yang paling terkenal : Carbophol 934 (nama dagang suatu pabrik). Konsentrasi yang biasa digunakan : ± 1%.

CARA MENGERJAKAN OBAT DALAM SUSPENSI • Metode dispersi Dengan cara menambahkan serbuk bahan obat kedalam mucilago yang telah terbentuk kemudian baru diencerkan . Perlu diketahui bahwa kadang-kadang terjadi kesukaran pada saat mendispersi serbuk dalam vehicle, hal tersebut karena adanya udara , lemak , atau kontaminan pada serbuk . Serbuk yang sangat halus mudah kemasukan udara sehingga sukar dibasahi . Mudah dan sukarnya serbuk terbasahi tergantung besarnya sudut kontak antara zat terdispers dengan medium. Bila sudut kontak ± 90 o serbuk akan mengambang diatas cairan . Serbuk yang demikian disebut memiliki sifat hidrofob . Untuk menurunkan tegangan antar muka antara partikel zat padat dengan cairan tersebut perlu ditambahkan zat pembasah atau wetting agent.

CARA MENGERJAKAN OBAT DALAM SUSPENSI • Metode Presipitasi Zat yang hendak didispersi dilarutkan dahulu dalam pelarut organik yang hendak dicampur dengan air. Setelah larut dalam pelarut organik diencer-kan dengan larutan pensuspensi dalam air. Akan terjadi endapan halus dan tersuspensi dengan bahan pensuspensi . Cairan organik tersebut adalah : etanol , propilenglikol , dan polietilenglikol

PENGAWET Dapat digunakan : - Butil parabenzoat - Etil parabenzoat - Propil parabenzoat - Nipagin - Nipasol

SOAL Bahan pensuspensi yang berasal dari tanah mineral adalah..... a. Algin b. Tylose c. Hectorite d. Chondrus e. Carbophol

SOAL Menambahkan etanol ke dalam champora sebelum disuspensikan ke dalam bahan pensuspensi disebut metode...... a. Caking b. Dispersi c. Flokulasi d. Deflokulasi e. Praesipitasi
Tags