TEORI ETIKA TEORI ETIKA = PERBUATAN YANG BAIK YANG DIKAITKAN DENGAN PEMIKIRAN MORAL, yang membantu kita menilai keputusan ETIS. Etika bisnis penerapan prinsip-prinsip etika yang umum pada suatu wilayah perilaku manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan bisnis.
TEORI DEWASA dalam ETIKA BISNIS 1. TEORI UTILITARISME 2. TEORI DEONTOLOGI 3. TEORI HAK 4. TEORI KEUTAMAAN
TEORI UTILITARISME Bahasa latin UTILIS = bermanfaat dipelopori oleh Jeremy Bentham & John Stuart Mill (abad 17) Inti teori : Perbuatan dikatakan baik jika membawa manfaat bagi orang banyak (The greatest happiness of greatest number)
TEORI UTILITARISME • Utilitarisme sangat menekankan pentingnya KONSEKUENSI perbuatan dalam menilai baik buruknya. Jika suatu perbuatan mengakibatkan manfaat besar untuk kemakmuran, kebahagiaan masyarakat berarti perbuatan itu baik. Karena utilitarisme menekankan pada konsekuensi, maka teori ini disebut juga sebagai KONSEKUENSIALISME. • Utilitarisme juga disebut teori TEOLOGIS, berasala dari kata Yunani : TELOS (tujuan) yakni kualitas etis suatu perbuatan diperoleh dengan dicapainya tujuan perbuatan. Perbuatan yang dimaksud baik, tetapi tidak membawa manfaat menurut teori ini tidak pantas disebut perbuatan baik. • Teori ini menemui banyak kritik, karena tidak menampung 2 paham etis : HAK dan KEADILAN • Asal perbuatan membawa manfaat bagi sejumlah besar orang, dikatakan bahwa perbuatan itu baik, meskipun MELANGGAR HAK dAN KEADILAN bagi orang lain. Dengan demikian utilitarisme yang menganggap perbuatan tersebut (yang melanggar hak) tetap baik. Jika mau konsisten, maka utilitarisme mengorbankan hak dan keadilan demi manfaat.
TEORI UTILITARISME • Sebagai upaya mencari jalan keluar, utilitarisme dibagi menjadi 2 : (1) utilitarisme perbuatan dan (2) utilitarisme aturan. • Utilitarisme PERBUATAN (Act Utilitarism) : Utilitarisme yang menjunjung tinggi pada manfaat terbesar bagi sejumlah orang. • Utilitarisme ATURAN (Rule Utilitarism) : Utilitarisme yang menekankan pada “ketahanan uji”, dimana prinsip dasar utilitarisme tidak harus diterapkan atas perbuatan yang dilakukan, melainkan atas aturan moral yang berlaku di masyarakat, sebagai pegangan bagi perilaku seseorang. • Suatu aturan moral bisa kita terima bersama sebagai aturan sah dan benar, jika tahan uji terhadap prinsip utilitaritas. • Misal, “janji harus ditepati” dikontraskan dengan “janji tidak harus ditepati”. Sebagian besar orang akan menyetujui “janji harus ditepati” karena akan membawa banyak manfaat pada banyak orang meskipun ada pula pihak yang dirugikan. • Dapat disimpulkan bahwa utilitarisme aturan membatasi pada justifikasi (pembenar) aturan aturan moral. Dengan demikian, orang dapat menghindari kesulitan dari utilitarisme perbuatan.
CONTOH UTILITARISME : 1. Di sekolah ada penjual makanan gulali (harum manis), tetapi pewarna yang digunakan oleh penjual adalah pewarna pakaian. Secara etis hal ini memang tidak beretika, karena dapat merugikan konsumen yaitu anak- anak.Tapi dalam konsep utilitarianisme hal tersebut akan menghasilkan keuntungan yang banyak bagi penjual sebab dia mampu menggantikan pewarna makanan yang mahal dengan pewarna yang lebih murah. 2. Bisnis pembuatan komplek perumahan atau yang sering kita kenal yaitu perumahan cluster. Bisnis ini sangat menguntungkan bagi para pembuatnya, mereka bisa meraup keuntungan yang besar dari hasil penjualan unit rumah.Tetapi ada sisi positif dan ada pula sisi negative dari bisnis ini yaitu :Dilihat dari segi positifnya, bisa menaikan atau menghidupkan roda ekonomi di sekitar kawasan itu.Sedangkan sisi negatifnya yaitu, semakin buruknya daerah resapan air, serta daerah kawasan hijau yang ditebang secara terus – menerus untuk pembuatan komplek perumahan bisa merusak lingkungan . Jadi pada kasus perumahan cluster ini dianggap benar, karena kegiatan bisnis ini memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat.Hanya saja untuk mencapai keinginan keuntungan yang besar harus dilakukan proses pembangunan yang benar agar nantinya tidak merugikan masyarakat.
CONTOH UTILITARISME :
TEORI DEONTOLOGI deontologi berasal dari kata Yunani “deon” : kewajiban (yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban) dipelopori oleh filsuf Jerman : Immanuel Kant (abad 18) Mengapa perbuatan dikatakan baik / buruk ? Jawabnya, karena perbuatan baik menjadi kewajiban kita bersama, sedang perbuatan buruk itu dilarang. Konsekuensi dari perbuatan ini tidak boleh dipertimbangkan. Perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya baik, melainkan hanya karena wajib dilakukan.
TEORI DEONTOLOGI Karenanya, deontologi selalu menekankan pada : perbuatan tidak dihalalkan karena tujuannya . Tujuan yang baik tidak menjadikan perbuatan itu baik. Kita tidak pernah boleh melakukan sesuatu yang jahat (berdusta, mencuri, berzina, membunuh) supaya dihasilkan sesuatu yang baik. Contoh : Ibu mencuri susu untuk bayinya yang kelaparan. Bagi deontologi, mencuri, berdusta itu tidak boleh dan tidak bisa ditawar lagi.
TEORI DEONTOLOGI
(diskusi) • Sebutkan contoh kasus teori utilitarisme dan kasus teori deontology dalam bisnis • Berikan penilaian dari sudut pandang masing-masing teori tersebut.
TEORI HAK Dalam pemikiran moral dewasa ini, teori hak adalah pendekatan yang paling banyak dipakai sebagai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku, bahkan dalam etika bisnis Berakar pada teori deontologi yang menitikberatkan pada kewajiban, namun pada teori hak lebih mengutamakan HAK seseorang . Hak didasarkan atas martabat manusia, dimana martabat manusia itu semuanya sama . Oleh karenanya teori ini sangat sesuai bagi pemikiran demokratis, terlepas dari posisi, kedudukan, jabatan, ras, status sosial maupun agama yang membedakan manusia satu dengan lainnya
TEORI HAK • Dalam etika bisnis sekarang, teori hak menjadi bagian yang sangat penting. • Upaya organisasi buruh ditujukan untuk mendapatkan hak-hak pekerja (buruh). Demikian juga perjuangan pekerja wanita dalam menuntut kesesuaian dalam perusahaan lebih dilatarbelakangi perjuangan terhadap hak. Bahkan pelecehan seksual terhadap pekerja wanita yang saai ini marak diperbincangkan, merupakan bagian dari etika bisnis. • Meskipun perusahaan juga mempunyai hak, namun teori hak terutama diterapkan pada karyawan dengan menonjolkan hak karyawan terhadap perusahaan. Karyawan mempunyai hak atas gaji yang layak dan adil, lingkungan kerja yang sehat dan kondusif, jaminan hari tua, astek, dan lain sebagainya. • Di sisi lain, dalam konteks etika bisnis, konsumen juga berhak atas produk yang sehat, aman, dan sesuai dengan harapan konsumen ketika membelinya.
TEORI HAK CONTOH KASUS (berkaitan hak konsumen) : Kasus bakso celeng, penggunaan formalin pada ikan asin, kembalian uang di tempat belanja yang digantikan dengan permen. CONTOH KASUS (berkaitan hak pekerja perempuan) :
TEORI KEUTAMAAN Teori utilitarisme, deontologi dan teori hak merupakan teori yang didasarkan atas prinsip (rule based). Namun teori KEUTAMAAN lebih menekankan pada SELURUH MANUSIA srebagai PELAKU MORAL Teori keutamaan (virtue, kebajikan, kesalehan) menitik beratkan pada SIKAP atau ahlak seseorang. Dipelopori oleh Aristoteles (filsuf Yunani) Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan itu adil, jujur, murah hati dan sebagainya, namun lebih pada : apakah KEBIJAKAN yang diambil sudah tepat.
TEORI KEUTAMAAN Kebijakan merupakan keutamaan yang membuat seseorang mengambil keputusan tepat dalam situasi tertentu. Keadilan adalah keutamaan lain yang membuat seseorang selalu memberi kepada sesama yang menjadi haknya. Kerendahan hati merupakan keutamaan seseorang untuk tidak menonjolkan diri sekalipun situasi memungkinkan untuk itu. Suka bekerja keras merupakan keutamaan untuk mengatasi rasa malas. Ada banyak keutamaan yang bisa dilakukan manusia, manusia dikatakan baik jika memiliki keutamaan. Hidup yang baik adalah hidup yang memiliki keutamaan / berkeutamaan (virtuous life). Menurut Aristoteles, sifat keutamaan manusia sebagai makhluk sosial (tidak bisa terlepas dari kelompoknya) diman kepentingan pribadi tidak boleh bertentangan dengan kemaslhatan komunitas (common good). Dalam Etika bisnis, sifat keutamaan lebih ditandai pada praktek kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan pelaku usaha , dimana semuanya saling terkait satu sama lain.