HUBUNGAN BUDAYA DAN GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DEZTRON INDONESIA Dr. Wynda Myke Nola Manik, M.K.M
PERSPEKTIF BUDAYA Budaya merupakan rangkaian adat & tradisi yg membawa ke arah Gerakan berpikir , berperasaan sesuai dgn yg diinginkan Budaya menunjukkan kemampuan mencapai tingkat kecerdasan & keindahan Orang yg berbudaya : berpendidikan , dapat menimbang rasa, berpengetahuan & menghargai putaska / kesenian FAKULTAS ILMU KESEHATAN DEFINISI BUDAYA
Terjadi karena perubahan perilaku kebiasaan (habit) manusia . Cenderung berkembaang dalam setiap zaman. Tradisi tertentu masih perlu melakukan ritual tertentu karena mengan manusia , menganggap ada kekuatan lebih besar selain dari manusia , yakni tuhan . Kebudayaan seperti musik cenderung abadi . Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya langgam-langgam lawas yang dirilis ulang . Hukum dan budaya menghadapi persoalan yang serius . Hal ini sering terjadi ketika penentuan tanah berdasarkan hukum adat dan undang-undang agraria negara. SIFAT BUDAYA
Budaya mengajarkan bagaimana orang bertingkah laku dan berusaha dlm memenuhi kebutuhan dasar biologic yaitu : Menentukan apa yang akan digunakan sbg makanan Dalam keadaan bagaimana , kapan seseorang boleh atau tidak boleh memakannya Apa yang dianggap taboo Siapa yang melanggar taboo akan mendapat hukuman Tidak semua taboo rasional ( banyak jenis taboo yg tidak masuk akal )
Konsep budaya dapat dikembangkan dgn mempelajari 5 karakteristik yg berhubungan dgn proses perubahan (Foster) yi : Budaya adalah sesuatu yg dipelajari Budaya adalah hasil integrasi berbagai factor yg merupakan satu kesatuan utuh Budaya senantiasa dapat berubah Setiap budaya mempunyai system nilai-nilai Budaya merupakan wahana yg efisien bagi berlangsungnya proses interaksi social antar individu KARAKTERISTIK BUDAYA
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab “ Giza“ yang berarti zat makanan , dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi . Lebih luas diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan,penyerapan , transportasi , penyimpanan , metabolisme , dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan,pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga . GIZI
Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan / perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagaipenyakit (protein) FUNGSI ZAT GIZI
Faktor budaya sangat berperan penting dalam status gizi seseorang . Budaya memberi peranan dan nilai yang berbeda terhadap pangan dan makanan . Misalnya tabu makanan yang masih dijumpai di beberapa daerah . Tabu makanan yang merupakan bagian dari budaya menganggap makanan makanan tertentu berbahaya karena alasan-alasan yang tidak logis . Hal ini mengindikasikan masih rendahnya pemahaman gizi masyarakat dan oleh sebab itu perlu berbagai upaya untukmemperbaikin ya . Pantangan atau tabu adalah suatu larangan untuk mengonsumsi suatu jenis makanan tertentu karena terdapat ancaman bahaya atau hukuman terhadap yang melanggarnya . Dalam ancaman bahaya ini terdapat kesan magis yaitu adanya kekuatan supernatural yang berbau mistik yang akan menghukum orang-orang yang melanggar pantangan atau tabu tersebut IMPLIKASI KEBUDAYAAN DAN GIZI
Selain itu unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk yang kadang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu gizi . Kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang meliputi sikap,kepercayaan dan pemilihan makanan (Khumaidi,1989) Selain itu unsur-unsur budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk yang kadang bertentangan dengan prinsip-prinsip ilmu gizi . Kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan yang meliputi sikap,kepercayaan dan pemilihan makanan (Khumaidi,1989)
Makanan yang dihindari , atau yang sering disebut food taboo, memainkan peran penting dalam berbagai budaya Ketika akan menentukan apa itu makanan dan apa yang dianggap dapat dimakan . Di bidang pangan dan gizi , food taboo tidak hanya berhubungan dengan praktek magis / religius , tetapi juga terkait dengan keengganan karena ketidakbiasaan , penentuan preferensi selera budaya , atau konsep kesehatan .
Contoh food taboo di Indonesia terkait Kehamilan TABOO ALASAN PENJELASAN Makan kangkung Sebabkan rematik Kangkung kaya zat besi Makan pedas Mempercepat persalinan Terlalu banyak makan pmengakibatkan perut mulasedas Makan nenas keguguran Kadar asam dalam nenas tinggi,berisiko memicu sakit maag . Apalagi dalam kondisi hamil , asam lambung juga meningkat Makan pisang dempet Anak kembar siam Kembar dempet terjadi karena proses pembelahan sel telur tidak sempurna