_3_Indikator_RPJMN,_Renstra_dan_indikator_program_gizi_final.pptx

Astri957916 2 views 27 slides Sep 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 27
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27

About This Presentation

Bayi mendapat ASI Eksklusif 6 bulan adalah bayi sampai usia 6 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral sejak lahir

Rumus
Jumlah bayi usia 6 bulan mendapat ASI Eks dibagi Jumlah bayi usia 6 bulan dikali 100%
TTD adalah tablet yang sekurangnya menga...


Slide Content

Indikator RPJMN, Renstra dan Indikator Kinerja Gizi 2020 - 2024 DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT

INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA 2020 - 2024

NO INDIKATOR RPJMN RENSTRA IKP IKK 1 Prevalensi stunting ( pendek dan sangat pendek ) pada balita √ 2 Prevalensi wasting ( kurus dan sangat kurus ) pada balita √ 3 Jumlah balita yg mendapatkan suplementasi gizi mikro √ 4 Persentase Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) √ √ 5 Persentase Kabupaten / kota yang melaksanakan Surveilans gizi √ √ 6 Persentase Puskesmas mampu tatalaksana gizi buruk pada balita √ 7 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif √ √ 8 Persentase Balita yang dipantau Pertumbuhan dan Perkembangannya √ JUMLAH 7 1 3 IKP = Indikator Kinerja Program IKK = Indikator Kinerja Kegiatan

NO INDIKATOR RPJMN RENSTRA URAIAN TARGET IKP IKK 1 Prevalensi stunting ( pendek dan sangat pendek ) pada balita √     Definisi Operasional Balita stunting ( pendek dan sangat pendek ) adalah anak yang berumur dibawah 5 tahun (0 sampai 59 bulan 29 hari ) dengan kategori indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan z-score kurang dari -2 Standar Deviasi Rumus Balita stunting (pendek dan sangat pendek) dibagi balita yang diukur indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) dikali 100% 2020 : 24,1% 2021 : 21,1% 2022 : 18,4% 2023 : 16% 2024 : 14% 2 Prevalensi wasting ( Kurus dan Sangat Kurus ) pada balita √     Definisi Operasional Balita wasting ( kurus dan sangat kurus ) adalah balita gizi kurang dan gizi buruk ( sesuai PMK No.2 Tahun 2020) Balita wasting adalah anak yang berumur sampai 59 bulan 29 hari dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan z-score kurang dari -2 SD Rumus Balita memiliki indeks BB/PB-TB <-2 Standar Deviasi dibagi seluruh balita yang diukur indeks BB/PB-TB dikali 100% 2020 : 8,1% 2021 : 7,8% 2022 : 7,5% 2023 : 7,3% 2024 : 7%

NO INDIKATOR RPJMN RENSTRA URAIAN TARGET IKP IKK 3 Jumlah balita yg mendapatkan suplementasi gizi mikro √     Definisi Operasional Anak usia 6 - 23 bulan di kab / kota lokus stunting dengan kategori berat badan kurang (underweight) berdasarkan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) dengan z-score kurang dari -2 SD dan tidak termasuk kategori wasting yang mendapat taburia Rumus Jumlah balita yang mendapat suplementasi gizi mikro di kabupaten / kota lokus stunting 2020 : 90.000 2021 : 140.000 2022 : 190.000 2023 : 240.000 2024 : 290.000 4 Persentase Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) √ √   Definisi Operasional Ibu hamil KEK adalah Ibu hamil dengan risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan Atas ( LiLA ) kurang dari 23,5 cm Rumus Ibu hamil KEK dibagi jumlah ibu hamil yang diperiksa LILA dikali 100% 2020 : 16% 2021 : 14,5% 2022 : 13% 2023 : 11,5% 2024 : 10%

NO INDIKATOR RPJMN RENSTRA URAIAN TARGET IKP IKK 5 Persentase Kabupaten / kota yang melaksanakan Surveilans gizi √   √ Definisi Operasional Kabupaten / kota yang melaksanakan surveilans gizi adalah kabupaten / kota yang minimal 70% dari jumlah puskesmas melakukan kegiatan pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta diseminasi informasi Pengumpulan data adalah puskesmas di wilayah kerja kabupaten / kota melakukan entry data sasaran balita dan ibu hamil serta data pengukuran melalui Sistem Informasi Gizi Terpadu , rerata setiap bulan mencapai minimal 60% sasaran ibu hamil dan balita Pengolahan dan analisis data adalah puskesmas di wilayah kerja kabupaten / kota melakukan konfirmasi dan identifikasi penyebab masalah gizi pada seluruh balita gizi buruk Diseminasi informasi adalah puskesmas di wilayah kerja Kabupaten /Kota melakukan penyusunan rencana kegiatan berdasarkan hasil surveilans gizi dan diupload kedalam sistem setiap triwulan Rumus Kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi dibagi seluruh kabupaten dikali 100% 2020 : 51% 2021 : 70% 2022 : 80% 2023 : 100% 2024 : 100%

NO INDIKATOR RPJMN RENSTRA URAIAN TARGET IKP IKK 6 Persentase Puskesmas mampu tatalaksana gizi buruk pada balita √     Definisi Operasional Balita Gizi buruk adalah balita usia 0-59 bulan dengan tanda klinis gizi buruk atau indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-score kurang dari -3 SD atau Lingkar Lengan Atas <11,5cm bagi balita 6 – 59 bulan Puskesmas mampu melakukan tatalaksana gizi buruk pada balita adalah puskesmas dengan kriteria : Mempunyai Tim Asuhan Gizi terlatih , terdiri dari dokter , bidan / perawat , dan tenaga gizi Memiliki SPO tatalaksana gizi buruk pada balita Rumus Puskesmas mampu tatalaksana gizi buruk dibagi jumlah seluruh puskesmas dikali 100% 2020 : 10% 2021 : 20% 2022 : 30% 2023 : 45% 2024 : 60%

NO INDIKATOR RPJMN RENSTRA URAIAN TARGET IKP IKK 7 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif √   √  Definisi Operasional Bayi umur bulan 1 hari sampai 5 bulan 29 hari yang hanya diberikan ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat , vitamin dan mineral Rumus Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif dibagi seluruh bayi usia kurang dari 6 bulan dikali 100% 2020 : 40% 2021 : 45% 2022 : 50% 2023 : 55% 2024 : 60% 8 Persentase Balita yang dipantau Pertumbuhan dan Perkembangannya √   Definisi Operasional Balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya yaitu anak umur 24 sampai 59 bulan yang ditimbang sedikitnya 8 kali dalam satu tahun , diukur panjang badan atau tinggi badannya sedikitnya 2 kali dalam satu tahun dan dipantau perkembangannya (motoric kasar , motoric halus , bicara-bahasa , sosialisasi kemandirian ) sedikitnya 2 kali dalam satu tahun Rumus Jumlah balita yang di pantau pertumbuhan dan perkembangan nya dibagi Jumlah seluruh balita di wilayah Puskesmas X 100% 2020 : 60% 2021 : 65% 2022 : 70% 2023 : 75% 2024 : 80%

INDIKATOR KINERJA GIZI MASYARAKAT 2020 - 2024

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 1 Persentase balita underweight Definisi Operasional Balita Underweight adalah anak yang berumur dibawah 5 tahun (0 sampai 59 bulan 29 hari ) dengan kategori indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) dengan Z-score kurang dari -2 SD Balita adalah anak yang berumur dibawah 5 tahun (0 sampai 59 bulan 29 hari ) Berat Badan Kurang adalah kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) dengan Z-score kurang dari -2 SD Rumus Balita berat badan kurang dibagi balita ditimbang dikali 100% Target 2020 : 16% 2021 : 15% 2022 : 14% 2023 : 13% 2024 : 12%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 2 Persentase ibu hamil anemia Definisi Operasional Ibu hamil anemia adalah ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 g/dl Rumus Jumlah ibu hamil anemia dibagi jumlah ibu hamil periksa Hb dikali 100%   Target 2020 : 45% 2021 : 42% 2022 : 39% 2023 : 36% 2024 : 33%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 3 Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah ( berat badan < 2500 gram) Definisi Operasional Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram Rumus jumlah bayi BBLR dibagi jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang dikali 100%   Target 2020 : 5,4% 2021 : 4,6% 2022 : 3,8% 2023 : 3% 2024 : 2,5%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 4 Persentase bayi usia 6 bulan mendapat ASI Eksklusif Definisi Operasional Bayi mendapat ASI Eksklusif 6 bulan adalah bayi sampai usia 6 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat , vitamin dan mineral sejak lahir Rumus Jumlah bayi usia 6 bulan mendapat ASI Eks dibagi Jumlah bayi usia 6 bulan dikali 100% Target 2020 : 35% 2021 : 40% 2022 : 45% 2023 : 50% 2024 : 55%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 5 Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan Definisi Operasional TTD adalah tablet yang sekurangnya mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat yang disediakan oleh pemerintah . Ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) yang sekurangnya mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat yang disediakan oleh pemerintah minimal 90 tablet adalah ibu hamil selama masa Kehamilan Rumus perhitungan Jumlah ibu hamil mendapat TTD minimal 90 dibagi Jumlah ibu hamil dikali 100% Target 2020 : 80% 2021 : 81% 2022 : 82% 2023 : 83% 2024 : 84%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 6 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan Definisi Operasional Ibu hamil KEK adalah Ibu hamil dengan Lingkar Lengan Atas ( LiLA ) kurang dari 23,5 cm Makanan Tambahan adalah makanan yang dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi diluar makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan . Rumus Jumlah ibu hamil KEK mendapat Makanan Tambahan dibagi Ibu hamil KEK dikali 100% Target 2020 : 80% 2021 : 80% 2022 : 80% 2023 : 80% 2024 : 80%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 7 Persentase balita gizi kurang yang mendapat makanan tambahan Definisi Operasional Balita gizi kurang adalah anak usia 6 bulan hari sampai dengan 59 bulan 29 hari dengan status gizi kurang (BB/PB atau BB/TB -3 SD sampai dengan kurang dari -2 SD) Makanan Tambahan adalah makanan yang dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi diluar makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan . Rumus Jumlah balita gizi kurang mendapat Makanan dibagi jumlah balita gizi kurang dikali 100%  Target 2020 : 85% 2021 : 85% 2022 : 85% 2023 : 85% 2024 : 85%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 8 Persentase remaja puteri mendapat TTD Definisi Operasional Remaja Putri adalah remaja putri yang berusia 12-18 tahun yang bersekolah di SMP/SMA atau sederajat TTD adalah tablet yang sekurangnya mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat yang disediakan oleh pemerintah Remaja putri mendapat TTD adalah jumlah remaja putri yang mendapat TTD secara rutin setiap minggu sebanyak 1 tablet Rumus Jumlah remaja putri mendapat TTD dibagi jumlah remaja puteri di sekolah dikali 100% Target 2020 : 50% 2021 : 52% 2022 : 54% 2023 : 56% 2024 : 58%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 9 Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD Definisi Operasional Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah proses menyusu dimulai segera setelah lahir . IMD dilakukan dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya segera setelah lahir dan berlangsung minimal 1 ( satu ) jam Rumus Jumlah bayi baru lahir mendapat IMD dibagi Jumlah bayi baru lahir dikali 100% Target 2020 : 54% 2021 : 58% 2022 : 62% 2023 : 66% 2024 : 70%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 10 Persentase balita yang ditimbang berat badannya Definisi Operasional Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 hari ) S Balita adalah jumlah seluruh sasaran (S) balita yang ada di suatu wilayah D Balita adalah jumlah balita yang ditimbang (D) di suatu wilayah Rumus Jumlah balita ditimbang berat badannya dibagi jumlah balita yang ada dikali 100% Target 2020 : 60% 2021 : 70% 2022 : 75% 2023 : 80% 2024 : 85%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 11 Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS Definisi Operasional Balita adalah anak yang berumur dibawah 5 tahun (0 sampai 59 bulan 29 hari Buku KIA adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu ( hamil , bersalin dan nifas ) dan anak ( bayi baru lahir , bayi dan anak balita ) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu serta grafik pertumbuhan anak yang dapat dipantau setiap bulan Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin . KMS digunakan untuk mencatat berat badan, memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan sebagai media penyuluhan gizi dan kesehatan Rumus Jumlah balita mempunyai KMS/ buku KIA dibagi jumlah balita yang ada dikali 100% Target 2020 : 65% 2021 : 70% 2022 : 75% 2023 : 80% 2024 : 85%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 12 Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya Definisi Operasional Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 hari ) B a l i ta ditimbang (D) ada l a h a n a k u m u r - 5 9 bu lan 29 hari y a n g d iti m ba n g . Berat badan naik (N) adalah hasil penimbangan berat badan dengan grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan berat badan sama dengan kenaikan berat badan minimum atau lebih . Kenaikan berat badan ditentukan dengan membandingan hasil penimbangan bulan ini dengan bulan lalu . Balita tidak ditimbang bulan lalu (O) adalah balita yang tidak memiliki catatan hasil penimbangan bulan lalu Balita baru (B) adalah balita yang baru datang ke posyandu dan tidak terdaftar sebelumnya . Rumus Jumlah balita naik berat badannya dibagi jumlah balita ditimbang dikali 100% Target 2020 : 80% 2021 : 82% 2022 : 84% 2023 : 86% 2024 : 88%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 13 Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A Definisi Operasional Bayi umur 6-11 bulan adalahbayi umur 6-11 bulan yang ada di suatu wilayah kabupaten / kota Balita umur 12-59 bulan adalah balita umur 12-59 bulan yang ada di suatu wilayah kabupaten / kota Balita 6-59 bulanadalah balita umur 6-59 bulan yang ada di suatu wilayah kabupaten / kota Kapsul vitamin Aadalahkapsul yang mengandung vitamin A dosis tinggi , yaitu 100.000 Satuan Internasional (SI) untuk bayi umur 6-11 bulan dan 200.000 SI untuk anak balita 12-59 bulan Rumus Jumlah balita 6-59 bulan mendapat vitamin A dibagi jumlah balita 6-59 bulan dikali 100% Target 2020 : 86% 2021 : 87% 2022 : 88% 2023 : 89% 2024 : 90%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 14 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Definisi Operasional Ibu nifas adalah ibu baru melahirkan sampai hari ke-42. Ibu nifas mendapat kapsul Vitamin A adalah ibu nifas mendapat 2 kapsul vitamin A, satu kapsul diberikan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan minimal 24 jam setelah pemberian pertama . Kapsul Vitamin A untuk ibu nifas adalah kapsul yang mengandung vitamin A dosis 200.000 Satuan Internasional (SI). Persentase ibu nifas mendapat mendapat kapsul vitamin A adalah jumlah ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A terhadap jumlah ibu nifas yang ada dikali 100%. Rumus Jumlah ibu nifas dapat vitamin A dibagi jumlah ibu nifas dikali 100% Target 2020 : 70% 2021 : 73% 2022 : 76% 2023 : 79% 2024 : 82%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 15 Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium Definisi Operasional Garam konsumsi beriodium adalah produk bahan makanan yang komponen utamanya Natrium Klorida (NaCl) dengan penambahan Kalium Iodat (KIO3). Alat Tes Cepat Garam Beriodium ( larutan uji garam beriodium ) adalah larutan yang digunakan untuk menguji kandungan Iodium dalam garam secara kualitatif yang dapat membedakan ada / tidaknya Iodium dalam garam melalui perubahan warna menjadi ungu Rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium adalah seluruh anggota rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium Persentase rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium adalah jumlah rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium terhadap jumlah seluruh rumah tangga yang diperiksa dikali 100% Rumus jumlah rumah tangga mengonsumsi garam beriodium dibagi jumlah rumah tangga diperiksa garam dikali 100%   Target 2020 : 90% 2021 : 90% 2022 : 90% 2023 : 90% 2024 : 90%

NO INDIKATOR URAIAN TARGET 16 Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan Definisi Operasional Balita adalah anak yang berumur di bawah 5 tahun (0-59 bulan 29 hari ) Kasus balita gizi buruka dalah balita dengan tanda klinis gizi buruk atau indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-score kurang dari-3 SD atau Lingkar Lengan Atas <11,5cm bagi balita 6 – 59 bulan Kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang dirawat inap maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat sesuai dengan tata laksana gizi buruk Rumus jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan dibagi jumlah balita gizi buruk dikali 100%     Jika DO Kasus Gizi buruk yang mendapat perawatan , maka target sebagai berikut : 2020 : 80% 2021 : 84% 2022 : 86% 2023 : 88% 2024 : 90%    

Terima Kasih
Tags