Jenis Evaluasi Perencanaan dan Penerapannya Mata Kuliah : Monitoring & Evaluasi Perencanaan Dosen : Supriadi Takwim Prodi PWK • 2025
Pengantar Evaluasi = penilaian sistematis efektivitas program/perencanaan Dalam PWK → menilai apakah RTRW, RDTR, proyek kota/wilayah sesuai tujuan Referensi utama: Rossi (2004), Patton & Sawicki (1986)
Peran Evaluasi dalam PWK Mengukur kesesuaian perencanaan dengan tujuan pembangunan Memberi umpan balik bagi kebijakan berikutnya Menjadi dasar akuntabilitas & transparansi
Jenis Evaluasi menurut Rossi (2004) - 1 Evaluasi Kebutuhan (Needs Assessment) → apakah masalah nyata? Contoh: kebutuhan transportasi publik di kota Evaluasi Desain Program (Program Theory/Design) → apakah desain logis & feasible? Contoh: kesesuaian RTRW dengan daya dukung lingkungan
Jenis Evaluasi menurut Rossi (2004) - 2 Evaluasi Proses (Process/Implementation) → apakah dilaksanakan sesuai rencana? Contoh: pembangunan jalan sesuai spesifikasi & jadwal Evaluasi Hasil (Outcome) → apakah hasil jangka menengah tercapai? Contoh: RDTR meningkatkan keteraturan tata guna lahan Evaluasi Dampak (Impact) → dampak jangka panjang? Contoh: kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi lokal
Perspektif Patton & Sawicki (1986) Evaluasi sebagai bagian dari policy analysis cycle Formative Evaluation → saat perencanaan berjalan, beri masukan perbaikan Summative Evaluation → setelah program selesai, menilai capaian & efektivitas
Perbandingan Jenis Evaluasi Needs Assessment → identifikasi kebutuhan (pra program) Process Evaluation → implementasi (saat program berjalan) Outcome Evaluation → hasil menengah (pasca implementasi awal) Impact Evaluation → dampak jangka panjang (tahun berikutnya) Formative → umpan balik (selama proses) Summative → akuntabilitas hasil (akhir program)
Penerapan Evaluasi dalam PWK Evaluasi Tata Ruang → konsistensi RTRW dengan UU 26/2007 Evaluasi Program Infrastruktur → efektivitas pembangunan jalan, air bersih Evaluasi Sosial-Perkotaan → dampak revitalisasi kawasan heritage
Studi Kasus (1): Evaluasi Transportasi Kota dengan kemacetan tinggi Needs Assessment: kebutuhan transportasi massal Outcome Evaluation: apakah transportasi publik mengurangi penggunaan kendaraan pribadi?
Studi Kasus (2): Evaluasi Mitigasi Bencana Program jalur evakuasi tsunami Process Evaluation: pembangunan sesuai desain? Impact Evaluation: waktu evakuasi masyarakat lebih cepat?
Tantangan Evaluasi PWK Keterbatasan data & indikator Partisipasi masyarakat rendah Faktor eksternal: politik, ekonomi, perubahan iklim
Pembelajaran dari Evaluasi Evaluasi bukan sekadar kontrol → proses belajar kolektif Memberi rekomendasi untuk rencana berikutnya Membantu PWK lebih adaptif & responsif
Penutup Evaluasi PWK: kebutuhan, desain, proses, outcome, dampak Teori Rossi (2004) & Patton & Sawicki (1986) → evaluasi komprehensif Evaluasi memastikan pembangunan kota & wilayah efektif, inklusif, berkelanjutan
Referensi Rossi, P.H., Lipsey, M.W., & Freeman, H.E. (2004). Evaluation: A Systematic Approach. Sage. Patton, C.V., & Sawicki, D.S. (1986). Basic Methods of Policy Analysis and Planning. Prentice Hall. Weiss, C.H. (1998). Evaluation: Methods for Studying Programs and Policies. Prentice Hall. OECD-DAC (2019). Better Criteria for Better Evaluation. OECD. Bamberger, M., Rugh , J., & Mabry, L. (2012). RealWorld Evaluation. Sage.