4_PENGUKURAN BINGKAI kacamata untuk .ppt

aprilmutia25 0 views 22 slides Sep 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 22
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22

About This Presentation

Pengukuran bingkai kacamata


Slide Content

PENGUKURAN BINGKAI

Tujuan :
Tujuan pengukuran bingkai
adalah untuk memudahkan
penempatan titik fokus lensa
dan segment height.

Sistem pengukuran bingkai :
•Datum System.
•Boxing System.

Datum line :
Garis horisontal yang terletak
ditengah dan sejajar antara 2
garis horisontal yang
bersinggungan dengan sisi
teratas & terendah pada lensa.
Datum center :
Titik tengah garis datum.
Mid-datum depth :
Kedalaman lensa yang diukur
secara vertikal melalui datum
center.

Keterangan gambar :
•Geometrical center :
Titik pada Datum line yang
terletak antara 2 garis vertikal.
•Eye size / Lens size :
Panjang dan lebar (kedalaman)
kotak yang mengelilingi lensa.

Lanjutan ………
•Effective diameter :
Diameter lensa terkecil yang
dapat dipotong / dipasang pada
bingkai.
Effective diameter dihitung
dengan cara 2 x jarak dari GC
(Boxing) atau DC (Datum)
sampai tepi lensa terjauh.

Lanjutan ………
•Frame difference :
Selisih antara panjang
horisontal dan vertikal.

Lanjutan ………
•DBL / Bridge size :
DBL (Distance Between Lenses) adalah
jarak antara 2 kotak yang mengelilingi
lensa.
•Geometrical Center Distance (GCD) :
Jarak antara geometrical center kanan dan
kiri.
GCD disebut juga distance between center
(DBC), frame center distance dan PD
Frame.

Panjang Temple
Ada 3 cara pengukuran temple :
•Overall Temple Length.
•Length to Bend (LTB).
•Front to Bend (FTB).

Overall Temple Legth
•Jarak yang diukur mulai dari
lubang engsel sampai ujung
belakang temple.

Length to Bend
•Jarak yang diukur mulai dari lubang
engsel sampai tengah bend. Jarak tengah
bend sampai ujung belakang temple
disebut length of drop.

Front to Bend
•Jarak yang diukur antara frame
front sampai bend.

Pengkuran pada bingkai
Keterangan Gambar :
DD = Datum line frame A = Sisi temporal rim kanan.
A’ = Sisi nasal rim kiri. M = Datum center rim
kanan.
M’ = Datum center rim kiri l = Eye size.
c = Datum center distance. d = Bridge size.

•Ukuran frame biasanya
dituliskan menurut eye size,
bridge size dan panjang temple-
nya.
•Pada frame metal yang
mengandung emas biasanya
disertakan juga kandungan
emasnya.

•Lokasi penulisan ini biasanya terletak di
bridge atau temple.
•Misal :
52 □ 22
Artinya : Eye size = 52 mm
Bridge size = 22 mm
PD frame = Es + Bs
= 74 mm.

•Tanda “□” diantara 2 angka
tersebut menunjukkan
pengukuran tersebut
menggunakan Boxing system.
•Jika tandanya “-” berarti
menggunakan Datum system.
Contoh :
48 – 22 PD Frame = 70 mm

•Penempatan titik fokus lensa
adalah pada DC (Datum) atau
GC (boxing) dengan asumsi
PD frame = PD pasien.
•Jika PD frame ≠ PD pasien,
maka dilakukan desentrasi.

•Desentrasi adalah :
Pergeseran titik fokus lensa ke
arah horisontal dan atau
vertikal dari posisi yang
seharusya.

•Jika PD frame > PD pasien,
maka arah desentrasi masing-
masing lensa ke arah “in”
(nasal).
•Jika PD frame < PD pasien,
maka arah desentrasi masing-
masing lensa ke arah “out”
(temporal).

•Besarnya desentrasi yang
dibutuhkan untuk masing-
masing lensa dihitung dengan
cara :
PD frame – PD pasien
2

•Diameter lensa uncut/MBS yang
dibutuhkan dapat dihitung
dengan cara :
ED + (2 x Dec) + 2 (safety factor)
Tags