fikih kelas 7 MTS
Secara bahasa: dari kata jama’a yang berarti kumpul
Secara Istilah: shalat yang dikerjakan bersama–sama oleh dua orang atau lebih; salah seorang menjadi imam dan yang lainnya sebagai makmum dengan cara yang telah ditentukan.
Secara bahasa: dari kata jama’a yang berarti kump...
fikih kelas 7 MTS
Secara bahasa: dari kata jama’a yang berarti kumpul
Secara Istilah: shalat yang dikerjakan bersama–sama oleh dua orang atau lebih; salah seorang menjadi imam dan yang lainnya sebagai makmum dengan cara yang telah ditentukan.
Secara bahasa: dari kata jama’a yang berarti kumpul
Secara Istilah: shalat yang dikerjakan bersama–sama oleh dua orang atau lebih; salah seorang menjadi imam dan yang lainnya sebagai makmum dengan cara yang telah ditentukan.
Syarat jadi imam saat sholat
Imam harus berdiri sedikit lebih kedepan dari makmumnya
Tidak mengikuti gerakan makmum
Imam meluruskan saf makmum
Imam memperhatikan keadaan makmum
Imam harus laki-laki
Perempuan yang menjadi imam hanya boleh menjadi imam bagi makmum perempuan
Orang yang sedang bermakmum kepada orang lain tidak boleh dijadikan imam
Size: 1.4 MB
Language: none
Added: Sep 22, 2025
Slides: 13 pages
Slide Content
Shalat Berjama’ah
Adzan Iqamah Tata Cara Shalat Berjama’ah Nilai–nilai positif dalam Shalat Berjama’ah Shalat Berjama’ah
Adzan Adzan adalah panggilan kepada kaum Muslimin untuk melaksanakan shalat secara berjama’ah. Adzan hukumnya sunah. Adzan juga dikumandangkan ketika ada angin kencang, bayi lahir, dan ketika jenazah hendak dimakamkan. Sahabat Nabi yang dikenal di dunia Islam hingga sekarang; sebagai orang yang bertugas mengumandangkan adzan dan iqamah. 2. Melafalkan Adzan Pengertian Adzan 3. Menjawab Lafal Adzan
Bersuci dari hadas dan najis Menghadap ke arah kiblat Menengok ke kanan pada waktu membaca hayya’alas shalah dan menengok ke kiri pada waktu membaca hayya ‘alal falah Memasukkan jari ke telinga Dengan suara keras dan nyaring Dilakukan dengan berdiri Ketika sedang mengumandangkan adzan tidak boleh berbicara Berdoa setelah adzan Adab dan tata krama mua d zin Adab atau tata krama bagi orang yang adzan adalah sebagai berikut: Adzan
Adzan Keutamaan orang yang a d zan Berpenampilan paling indah di hari kiamat Dalam hadits Nabi saw. Dituliskan bahwa muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari Kiamat. Maksud berleher panjang adalah berpenampilan indah. Diampuni dosanya bagi muadzin sepanjang suara dan ucapannya dibenarkan oleh pendengar, akan memperoleh pahala sebanyak orang yang ikut shalat bersamanya.
B. Iqamah Iqamah dikumandangkan sebagai tanda shalat segera dilaksanakan. Sebagaimana adzan, iqamah juga dibaca ketika ada angin kencang, ada bayi lahir, dan ketika jenazah akan dimakamkan. Ketika bayi lahir hendaklah dikumandangkan adzan pada telinga kanannya dan iqamah pada telinga kirinya Melafalkan Iqamah Menjawab Iqamah Syarat Adzan dan Iqamah yaitu : tertib, berturut–turut, masuk waktu shalat, muadzin beragama islam, laki-laki, amanah, berakal, baligh, adil, tidak fasik, tertib, berturut–turut, melafalkan adzan dan iqamah dengan bahasa Arab
C. Tata Cara Shalat Berjama’ah Dasar atau dalil shalat berjama’ah telah tercantum dalam firman Allah swt., Pada surah Al-Baqarah ayat 43. shalat berjama’ah boleh di rumah, masjid, mushalla, kantor. Namun jika dilaksanakan di masjid atau mushalla lebih baik dari yang lainnya, sebab dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah antar sesama muslim. Pengertian Shalat Jama’ah Secara bahasa: dari kata jama’a yang berarti kumpul Secara Istilah: shalat yang dikerjakan bersama–sama oleh dua orang atau lebih; salah seorang menjadi imam dan yang lainnya sebagai makmum dengan cara yang telah ditentukan.
Imam harus berdiri sedikit lebih kedepan dari makmumnya Tidak mengikuti gerakan makmum Imam meluruskan saf makmum Imam memperhatikan keadaan makmum Imam harus laki-laki Perempuan yang menjadi imam hanya boleh menjadi imam bagi makmum perempuan Orang yang sedang bermakmum kepada orang lain tidak boleh dijadikan imam C. Tata Cara Shalat Berjama’ah Syarat-syarat menjadi imam
Makmum hendaklah berniat mengikuti imam Makmum harus mengikuti imam dalam segala gerak dan tidak boleh mendahului imam Makmum harus mengetahui gerak-gerik imam baik secara langsung maupun perantara Makmum harus berada dalam satu bangunan atau tempat imam berada orang yang bermakmum dalam rumahnya walaupun bersebelahan dengan masjid atau tempat shalat maka shalatnya tidak sah Makmum hendaklah berdiri di belakang imam Syarat-syarat menjadi makmum C. Tata Cara Shalat Berjama’ah
Jika makmum hanya seorang, maka hendaknya ia berdiri di sebelah kanan agak kebelakang sedikit Jika makmum dua orang, maka makmum langsung berbaris di sebelah kanan dan kiri imam, agak k e belakang sedikit Jika jama’ah terdiri dari beb e rapa saf laki-laki dan perempuan, maka safnya sebagai berikut Susunan saf shalat berjama’ah Saf laki-laki dewasa di depan (di belakang imam), kemudian disusul dengan saf laki-laki remaja dan anak-anak Saf makmum perempuan di belakang anak laki-laki C. Tata Cara Shalat Berjama’ah
Abu Hurairah r.a. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda “Apabila di antara kamu datang untuk shalat sewaktu sujud, maka hendaklah kamu sujud dan jangan kamu hitung satu rakaat. Dan barang siapa yang mendapati satu rakaat beserta imam, maka ia telah mendapat shalat berjama’ah (H.R. Abu Daud) Rasulullah saw. bersabda. Muaz dan Jabal berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Jika salah seorang di antara kamu datang kepada (jama’ah) shalat, sedang imam dalam suatu keadaan, maka hendaklah berbuat seperti yang diperbuat imam” (H.R. Tirmidzi) Makmum Masbuk C. Tata Cara Shalat Berjama’ah
Cara Mengingatkan imam yang lupa Rasulullah saw. Bersabda: Sahl bin Sa’id r.a berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Barangsiapa merasa ada gangguan dalam shalatnya, hendaklah ia bertasbih karena sesungguhnya jika bertasbih maka akan menoleh, sementara menepuk tangan adalah buat wanita” (H.R. Muslim) Cara Mengganti imam Makmum dibelakang imam hendak Menggantikannya maju dua langkah kesamping sebagai isyarat bahwa shalatnya batal dan memberi kesempatan bagi makmum dibelakang. Makmum yang menggantikan harus sebanding kemampuannya dengan imam
D. Nilai–Nilai Positif dalam Shalat Berjama’ah Dalam ajaran Islam, setiap apa yang diperintah oleh Allah dan Rasul-Nya kepada kita, pasti ada dampak (nilai) positif (kebaikan) bagi yang mau melaksanakannya. Segala sesuatu yang dilarang oleh Allah swt. dan Rasul-Nya, pasti berdampak buruk bagi mereka yang melanggarnya. Berikut adalah nilai positif shalat berjama’ah: Bagi kesehatan jasmani dan rohani Lingkungan Masjid