4. Teknik atau cara membuat soal hots.pptx

KhairiFadli 6 views 41 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 41
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41

About This Presentation


Slide Content

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS HOTS

Curriculum Vitae Nama : BAHRUDDIN Tempat / tgl.lahir : Tanjung Jabung , 18-09-1965 Pangkat / gol : Pembina Utama Muda, IV/c Jabatan : Widyaiswara Madya Unit Kerja : Pusdiklat Kementerian Agama RI Pendidikan : S-1 Pend. KIMIA & S-2 Pend. KIMIA Alamat : Komplek Korem Blok A5 No.15 Serang – Banten Tlp . 081319180171 email : [email protected]

KOMPETENSI DASAR Mengembangkan instrument dan menerapkan penilaian hasil belajar berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS)

INDIKATOR Menjelaskan tingkatan berpikir ranah pengetahuan ( kognitif ) menurut Taksonomi Bloom. Menjelaskan tahapan berpikir kognitif tingkat tinggi . Menyusun instrument penilaian hasil belajar aspek analisis Menyusun instrument penilaian hasil belajar aspek evaluasi Menyusun instrument penilaian hasil belajar aspek kreativitas Menyusun instrument penilaian hasil belajar berbasis Higher Order Thinking Skill Mengembangkan instrumen berdasarkan pertanyaan inovatif

Mengapa harus HOTS?

A 75% sekolah di Indonesia tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar . ( hasil pemetaan Kemendikbud terhadap 40.000 sekolah pada tahun 2012) . 44,5 Nilai rata-rata uji kompetensi guru (UKG) dari standar minimal yang diharapkan 70. ( Hasil Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 terhadap 460.000 Guru ). 40 posisi Indonesia dari 40 negara , & termasuk 10 negara berkinerja terburuk pd Pemetaan The Learning Curve – Pearson ( Hasil pemetaan akses & mutu pend pd th 2013 dan 2014 ) LATAR BELAKANG

49 peringkat Indonesia dari 50 negara pada pemetaan mutu pendidikan tinggi ( hasil pemetaan universitas21 tahun 2013 ) 40 peringkat Indonesia dari 42 negara pada pemetaan TIMSS bidang Literasi Sains ( Pemetaan Trands International Mathematics and Science Studies 2011 )

Informasi yg lebih “ memiriskan ” adalah kesimpulan yang ditampilkan dari hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) yang membandingkan jumlah siswa yang literasi matematika di bawah tingkat 2 selama tahun 2003 dibandingkan dg th 2009. Ternyata , Indonesia memiliki persentase tertinggi yakni 76 % dan tidak banyak berubah dalam 6 th selanjutnya . Padahal , ada penelitian yg menyimpulkan bahwa anak yang penguasaan matematika di bawah level 2 akan sulit hidup di abad 21.

Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis , logis , reflektif , metakognitif , dan berpikir kreatif

Analisis merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek / elemen dari sebuah konteks tertentu ; Evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta / informasi ; dan Mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan /ide-ide . (Anderson, Krathwohl )

TINGGI PEMBELAJARAN PENILAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

NO Kemapuan Berfikir Kegiatan yang Dikembangkan 1. Pemecahan Masalah Secara individu atau kelompok ( diskusi ) memahami dan mengidentifikasi masalah yang diberikan . Membuat pertanyaan , atau dugaan-dugaan tentantang penyelesaian masalah yang diberikan Mengumpulkan informasi atau data untuk mencoba menemukan jawaban atau sebagai dasar pemecahan masalah Mengdentifikasi , mengolah , menganalisis , menggunakan , dan menalar informasi yang berhasil dikumpulkan . Membuat kesimpulan atau generalisasi pemecahan masalah yang diberikan 2. Membuat Keputusan Mengidentifikasi suatu permasalahan terkait pilihan keputusan . Mengidentifikasi berbagai aspek terkait permasalahan dalam pengambilan suatu keputusan . Menentukan skala prioritas dari beberapa pilihan Membuat sebuah keputusan dari berbagai pilihan kemungkinan Membuat kesimpulan tentang keputusan yang diambil .

3. Berfikir Kritis Siswa diarahkan untuk memeriksa , menghubungkan , dan mengevaluasi semua aspek dari situasi atau masalah yang diberikan . Siswa mengumpulkan , mengorganisir , mengingat , dan menganalisa informasi . Membaca dengan pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan . Menarik kesimpulan dari data yang diberikan Menentukan ketidak konsistenan dan pertentangan dalam sekelompok data. Berfikir kritis adalah analitis dan refleksif 4. Berfikir Kreatif Berfikir kreatif sifatnya orisinil dan reflektif . Hasil dari keterampilan berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks . Kegiatan yang dilakukan di antaranya : menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan menentukan efektifitasnya. M enarik kesimpulan terkait ide atau hasil akhir yang baru

MENGEMBANGKAN INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR BERBASIS HOTS

RAMBU-RAMBU Meskipun HOTS seperti melibatkan kompetensi sikap ( berpikir kritis, logis, kreatif, reflektif, dan metakognitif ) dan keterampilan ( mencipta / mengkreasi ) tetapi dasar pengembangannya adalah kompetensi pengetahuan (KD dari KI-3) Butir soal yang dirancang berada pada level analisis , evaluasi , dan mencipta / mengkreasikan . Menggunakan stimulus Sebisa mungkin gunakanlah stimulus dalam merancang butir soal berbasis HOTS. Stimulus adalah informasi yang digunakan sebagai dasar penyusunan butir . Stimulus dapat berupa teks cerita , penggalan bacaan , gambar , symbol, puisi , contoh kasus , grafik , bagan , daftar kata, peta film, rekaman , dan laisebagainya . Stimulus yang disajikan hendaknya mengandung informasi yang jelas , padat , mengandung konsep / gagasan inti permasalahan , dan benar secara fakta . Menggunakan kata kerja operasional untuk tingkatan analisis , evaluasi , dan mencipta / mengkreasikan ,

RAMBU-RAMBU 1 Meskipun HOTS seperti melibatkan kompetensi sikap ( berpikir kritis, logis, kreatif, reflektif, dan metakognitif ) dan keterampilan ( mencipta / mengkreasi ) tetapi dasar pengembangannya adalah kompetensi pengetahuan (KD dari KI-3) 2 Butir soal yang dirancang berada pada level analisis , evaluasi , dan mencipta / mengkreasikan . 3 Sebisa mungkin gunakanlah stimulus dalam merancang butir soal berbasis HOTS. Stimulus adalah informasi yang digunakan sebagai dasar penyusunan butir . Stimulus dapat berupa teks cerita , penggalan bacaan , gambar , symbol, puisi , contoh kasus , grafik , bagan , daftar kata, peta film, rekaman , dan laisebagainya . Stimulus yang disajikan hendaknya mengandung informasi yang jelas , padat , mengandung konsep / gagasan inti permasalahan , dan benar secara fakta . 4 Menggunakan kata kerja operasional untuk tingkatan analisis , evaluasi , dan mencipta / mengkreasikan

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS SI MENYUSUN KISI-KISI MERUMUSKAN BUTIR SOAL

Alur Perumusan Indikator Untuk soal berbasis HOTS, indikatornya dapat diturunkan dari satu atau lebih kompetensi dasar (KD) .

Format Kisi-Kisi

Contoh 1 NO KD MATERI STIMULUS INDIKATOR SOAL BENTUK SOAL NOMOR 1. Menganalisis ketentuan shalat berjamaah     Salat Berjamaah Diberikan ganbar / cerita kasus seorang anak yang terlambat ikut shalat berjamaah pada rakaat tertentu Siswa dapat mengambil keputusan yang tepat untuk ikut shalat berjamaah jika terlambat sesuai ketentuan Uraian 1              

Contoh Instrumen Ketika memasuki masjid untuk shalat Ashar berjamaah , Daffa melihat imam dan jamaah sudah dalam posisi duduk seperti gambar di samping : Apa yang harus dilakukan Daffa ?

Contoh 2 NO KD MATERI STIMULUS INDIKATOR SOAL BENTUK SOAL NOMOR 1. … pecahan persen … Perbandingan     Diagram Lingkaran Diberikan gambar / cerita hasil pilkada DKI putaran pertama , dan hasil survey terkini terkait penyebaran suara Siswa dapat memprediksi perolehan suara putaran kedua Uraian 1              

Diketahui diagram lingkaran hasil pilkada DKI putaran pertama sebagai berikut

Hasil survey terbaru (LSI) untuk putaran ke-2 yang melibatkan pasangan calon ( paslon ) 2 dan 3, 76% suara paslon 1 akan memilih paslon 3, 22% memilih paslon 2, dan sisanya tidak memilih . Jika jumlah keseluruhan suara masuk 5.500.000 suara , dan dengan estimasi tidak ada perubahan jumlah pemilih , prediksilah siapa yang akan memenangkan Pilkada DKI dan berapa perolehan suarannya ?

Tugas Kelompok Buatlah kelompok maksimal 6 orang Melalui berdiskusi kembangkan instrumen ( soal ) penilaian hasil belajar berbasis HOTS Jumlah soal sama dengan jumlah anggota kelompok , KD dan materi bebas ( kelas VII – kelasIX ) Kisi- kisi dan soal dibuat satu format untuk tiap kelompok Presentasikan setelah selesai !

SELAMAT BEKERJA

PENGUATAN

PROBLEM SOLVING HOTS Higher Order Thinking Skills 1. Adakah cara lain? 2. Bagaimana jika …? 3. Apakah yang salah ? 4. Apa yang akan dilakukan ? 5. Apa maksud dari …?

Adakah cara lain? Kondisi soal tetap , tidak berubah Fokus pada problem Fokus pada cara lain Cocok untuk latihan creative thinking CONTOH

Soal 1: Sebuah perusahaan furnitur akan membuat dua jenis bangku berkaki - tiga dan berkaki-empat . Kedua jenis bangku ini menggunakan jenis kaki yang sama . Pada suatu kesempatan perusahaan ini mendapat pesanan 340 kaki untuk 100 buah bangku . Berapakah masing-masing jenis bangku yang akan diproduksi ?

Jawaban 1 Misal x = banyak bangku berkaki-tiga y = banyak bangku berkaki-empat x + y = 100 3 x + 4 y = 340 Dengan berbagai cara akan diperoleh 60 bangku berkaki-tiga dan 40 bangku berkaki-empat . Selanjutnya ajukan pertanyaan kemungkinan cara lain untuk mendapatkan jawaban yang sama .

Bagaimana jika …? Kondisi berubah Berpengaruh pada jawaban Siswa menganalisa apa yang terjadi Memaksa critical thinking CONTOH

Yani mengambil empat kartu bilangan bernilai 31, 5, 9 dan 10. Berapakah total nilai kartu-kartu bilangan tersebut ? Dengan proses penjumlahan sederhana diperoleh jawaban 55. Sekarang ajukan pertanyaan : Bagaimana jika …? Bagaimana Jika …? 1. Bagaimana jika Yani mengambil empat kartu dengan total nilai 55? Kartu bilangan manakah yang diambilnya ? Banyak jawaban terhadap pertanyaan ini . Artinya , terdapat banyak jawaban benar . Soal terakhir ini lebih memerlukan analisa , bukan sekedar latihan penjumlahan .

Bagaimana jika …? 2. Bagaimana jika kartu bilangan 10 dibuang ? Jika Yani mengambil empat kartu dengan total nilai 55, Kartu-kartu manakah yang diambilnya ? Soal ini membuat siswa menganalisa lebih jauh . Setelah mencoba beberapa kombinasi siswa akan menyadari bahwa jumlah tersebut tidak mungkin diperoleh . Mengapa ? Apa penjelasan matematisnya ? Jumlah dua bilangan genap selalu akan genap , sehingga tidak mungkin diperoleh 55. Dengan mengajukan pertanyaan Bagaimana jika …? Masalah rutin dapat diubah menjadi suatu kegiatan yang menarik untuk member kesempatan untuk menggunakan berfikir kritisnya .

Apa yang salah ? Disajikan soal dan jawabannya Jawaban memuat kesalahan ( konsep atau perhitungan ) Siswa mencari kesalahan , memperbaiki dan menjelaskan Menggunakan critical & creative thinking CONTOH

Pak Muslim membeli sekeping tripleks seharga Rp125.000. Karena dia minta triplex tersebut dipotong menjadi 3 bagian yang sama , dia dikenakan biaya Rp 3500 sekali potong . Selanjutnya Pak Muslim harus membayar biaya pengecatan sebesar 30% dari seluruh biaya setelah pemotongan . Toko memberikan tanda pembayaran sebagai berikut : 1 lembar triplex @ Rp 125.000 Rp125.000 3xpemotongan @ Rp3500 Rp 10.500 Subtotal Rp135.500 Pengecatan Rp 40.650 Total Rp176.150   Pak M uslim mengatakan biaya tersebut salah . Manakah yang salah ?

Jawaban 1 Seorang siswa menjawab : Kesalahan terletak pada biaya pemotongan . Diperlukan hanya 2x pemotongan untuk mendapat 3 bagian yang sama sehingga biaya pemotongan hanya Rp7000. Total biaya kelebihan Rp3500. Sehingga biaya total adalah Rp176.150 - Rp3500 = Rp172.650.   Jawaban 2 Siswa lain menunjuk kesalahan lainnya . Karena biaya pengecatan tergantung pada subtotal yang tergantung pada harga triplex dan ongkos pemotongan , maka biaya total akan lebih kecil daripada Rp 172.650. Dengan demikian siswa tidak hanya menggunakan keterampilan kritis tetapi juga menggunakan keterampilan kreatifnya .

Apa yang akan dilakukan ? Setelah penyelesaian , siswa diminta membuat keputusan . Dasar keputusan : gagasan atau pengalaman pribadi Siswa menjelaskan dasar keputusan Merangsang creative thinking dan berlatih communication skills CONTOH

Di suatu kota terdapat dua system tarif taksi , tarif lama dan tarif baru . Biaya tariff lama adalah Rp 4000 + Rp250/km, sedangkan tariff baru adalah Rp5000 + Rp200/km. Apabila anda memerlukan taksi , taksi manakah yang akan dipilih ? Mengapa ?

SEKIAN TERIMAKASIH
Tags